63 posttest eksperimen dengan posttest kontrol p = 0,106. Hal ini dikarenakan nilai
p dari uji kedua kelompok 0,05.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan data hasil penelitian, keterampilan menggiring bola siswa di SSB Baturetno usia 11 tahun kelompok eksperimen sebelum diberikan latihan ball
feeling berada pada rerata 21,10. Kemudian saat posttest meningkat menjadi 17,46, yang berarti kecepatan menggiring bola siswa SSB Baturetno usia 11 tahun
kelompok eksperimen semakin meningkat 3,64 detik. Hal ini menjadi indikasi bahwa terdapat peningkatan pada keterampilan menggiring bola pada siswa
sekolah sepakbola tersebut. Keterampilan menggiring bola siswa di SSB Baturetno usia 11 tahun kelompok kontrol sebelum diberikan latihan berada pada rerata
21,14. Kemudian saat posttest meningkat menjadi 19,66 yang berarti kecepatan menggiring bola siswa SSB Baturetno usia 11 tahun kelompok kontrol semakin
meningkat 1,48 detik. Hal ini berarti bahwa peningkatan keterampilan menggiring bola tersebut pada kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan kelompok
kontrol dengan selisih waktu 2,16 detik. Sehingga dapat diartikan bahwa perlakuan pada kelompok eksperimen lebih efektif daripada kelompok kontrol.
Berdasarkan distribusi frekuensi pada kategorisasi penilaian dapat diketahui bahwa data posttest keterampilan menggiring bola siswa SSB Baturetno
usia 11 tahun pada kelompok eksperimen yaitu 1 siswa 8,33 kategori sangat kurang, 1 siswa 8,33 kategori kurang, 1 siswa 8,33 kategori sedang, 9
siswa 75,00 kategori baik, dan 0 siswa 0,00 kategori sangat baik.
64 Sedangkan pada kelompok kontrol yaitu 0 siswa 0,00 kategori sangat kurang,
6 siswa 50,00 kategori kurang, 4 siswa 33,33 kategori sedang, 2 siswa 16,67 kategori baik, dan 0 siswa 0,00 kategori sangat baik. Hasil tersebut
berarti bahwa lebih banyak siswa menjadi kategori sangat baik pada kelompok eksperimen daripada kelompok kontrol.
Keefektifan latihan ball feeling dalam meningkatkan keterampilan menggiring bola siswa SSB Baturetno usia 11 tahun dibuktikan dengan hasil Uji
F, yaitu nilai signifikan antara pretest eksperimen dengan posttest eksperimen p = 0,964 serta antara posttest eksperimen dengan posttest kontrol p = 0,106 0,05.
Hasil tersebut dikarenakan ball feeling mendukung melatihkan unsur kombinasi komponen dalam menggiring bola yaitu kemampuan mengontrol bola dan
melakukan gerak tipu. Oleh karena itu latihan ball feeling memang efektif dalam meningkatkan keterampilan menggiring bola siswa SSB Baturetno usia 11 tahun.