Perlengkapan Pertandingan Peraturan Permainan

17 sistematis, berulang-ulang, berkesinambungan dengan kian hari meningkatkan jumlah beban latihannya untuk mencapai prestasi yang di inginkan.

b. Tujuan Latihan

Menurut Harsono dkk, 2005: 41-42, tujuan utama pelatihan olahraga prestasi adalah meningkatkan keterampilan atau prestasi semaksimal mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut ada empat aspek yang harus dilatih secara seksama, yaitu: 1 Latihan fisik: bertujuan untuk meningkatkan kondisi fisik, yaitu faktor yang amat penting bagi peserta didik atau atlet dalam mengikuti sesi latihan maupun dalam pertandingan. Beberapa unsur fisik lain yang perlu dikembangkan antara lain adalah kekuatan, daya tahan, kelentukan, kelincahan, dan kecepatan. 2 Latihan teknik: bertujuan untuk meningkatkan penguasaan keterampilan atau kemampuan gerak dalam suatu cabang olahraga khusunya sepakbola misalnya teknik menggiring, menendang, mengoper dan menyundul. 3 Latihan taktik: bertujuan untuk mengembangkan dan menumbuhkan daya tafsir pada peserta didik ketika melaksanakan kegiatan olahraga yang bersangkutan. 4 Latihan Mental: merupakan pelengkap dari ketiga aspek tersebut diatas dan sangat penting untuk diberikan kepada peserta didik, agar prestasi dapat tercapai secara optimal. Latihan mental dalah latihan yang lebih banyak menekankan pada perkembangan kedewasaan serta emosional peserta didik, seperti semangat bertanding, sikap pantang menyerah, keseimbangan emosi terutama dalam situasi stres, fairplay, percaya diri, bertanggung jawab, kejujuran, kerjasama, dll. Menurut Bompa 1994: 5 menerangkan bahwa tujuan latihan adalah untuk memperbaiki prestasi tingkat trampil maupun kinerja atlet, dan diarahkan oleh pelatihnya untuk mencapai tujuan umum latihan. Menurut Sukadiyanto 2005: 8 sasaran latihan secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan olahragawan dalam mencapai puncak prestasi. Lebih lanjut 18 Sukadiyanto 2005: 9 menjelaskan, sasaran latihan dan tujuan latihan secara garis besar antara lain: a Meningkatkan kualitas fisik dasar dan umum secara menyeluruh, b Mengembangkan dan meningkatkan potensi fisik khusus, c Menambah dan menyempurnakan teknik, d Menambah dan menyempurnakan strategi, teknik, taktik, dan pola bermain, dan e Meningkatkan kualitas dan kemampuan psikis olahragawan dalam bertanding. Dalam penelitian yang dimaksud dengan tujuan dan sasaran latihan dalam penelitian ini adalah untuk memperbaiki dan memyempurnakan ketrampilan baik teknik atau pun fisik olahragawan untuk mencapai prestasi.

c. Prinsip-Prinsip Latihan

Dalam hal ini pelatih harus berpedoman pada beberapa prinsip latihan yang merupakan prinsip-prinsip umum, mendasar, akan tetapi penting diterapkan pada semua cabang olahraga, karena tanpa berpedoman pada prinsip-prinsip latihan prestasi atlet sukar akan dapat ditingkatkan dan tujuan dari pembelajaran itu sendiri tidak tercapai secara optimal. Menurut Harsono 1988: 15 prinsip-prinsip tersebut antara lain: 1 Prinsip beban lebih overload principle; 2 prinsip perkembangan multilateral; 3 prinsip spesialisasi; 4 Prinsip individualisasi; 5 prinsip intensistas latihan; 6 prinsip kualitas latihan; 7 prinsip variasi dalam latihan; 8 prinsip relaksasi; dan 9 prinsip perencanaan tes-tes uji coba. Menurut Harsono dkk, 2005: 52 kekeliruan kebanyakan dari pelatih atau atlet adalah bahwa mereka lebih menekankan pada lamanya latihan daripada

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN DRIBBLING GAMES DAN LATIHAN STRAIGHT LINE TRAJECTORY WITH THE BALL TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SSB TUNAS JAYA TAHUN 2016.

0 3 21

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG TRAJECTORY WITH THE BALL DAN CURVING-LINE TRAJECTORY WITH THE BALL TERHADAP PENINGKATAN HASIL MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA USIA 15-16 TAHUN SSB BINTANG MUDA JUNIOR TAPSEL TAHUN 2013.

0 3 22

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BALL CONTROL DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI LATIHAN BALL FEELING PADA PEMAIN SEPAK BOLA USIA 14-16 TAHUN DI SSB TASBI MEDAN TAHUN 2013.

6 17 17

OPTIMALISAAI PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR MENGGIRING BOLA USIA 8-10 TAHUN SSB TASBI TAHUN 2012.

0 1 20

PENGARUH LATIHAN MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN METODE CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PEMAIN SEPAKBOLA COERVER COACHING U-15.

9 42 38

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BALL FEELING DAN LATIHAN PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA KELOMPOK UMUR 13-14 TAHUN SEKOLAH SEPAK BOLA POP SOLO TAHUN 2016.

0 0 11

PENGARUH LATIHAN BALL FEELING TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) KALASAN.

7 60 130

EFEKTIVITAS LATIHAN KELINCAHAN DENGAN LADDER DAN ZIGZAG TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA SSB BATURETNO USIA 10-12 TAHUN.

0 1 122

PENGARUH LATIHAN BALL FEELING DAN AGILITY TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 2 SEWON.

8 56 128

PENGARUH METODE LATIHAN SIRKUIT DAN METODE KONVNSIONAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA

0 0 11