Risma Prianti Dewi Pertiwi, 2016 PENGARUH SENAM ZUMBA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRESS PADA MAHASISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.2 Langkah-langkah Penelitian
D. Instrumen Penelitian
Untuk  menghasilkan  data  pada  penelitian  ini  dibutuhkan  alat  pengumpul data.  Instrumen  yang  akan  digunakan  harus  sesuai  dengan  pertanyaan  pada
penelitian ini, seperti yang dikemukakan Nurhasan dan Cholil 2007: 6 dikatakan bahwa  :
“Dengan  alat  ukur  ini  kita  akan  memperoleh  data  dari  suatu  obyek tertentu,  sehingga  kita  dapat  mengungkapkan  tentang  keadaan  obyek  tersebut
secara
obyektif
”. Instrumen  penelitian  merupakan  suatu  alat  yang  digunakan  untuk
memperoleh  data  dalam  melakukan  penelitian.  Instrumen  harus  dapat mengukurmenilai  secara  objektif,  dengan  pengertian  lain  bahwa  nilaiinformasi
yang  diberikan  individu  tidak  dipengaruhi  oleh  orang  yang  menilai.  Menurut Nurhasan  2002:
2 “Dalam proses pengukuran membutuhkan alat ukur, dengan alat  ini  kita  akan  men
dapatkan data  yang merupakan hasil pengukuran”. Dalam penelitian  ini,  alat  ukur  yang  digunakan  untuk  mengetahui  jumlah  tingkat  stress
menggunakan skala
Hamilton  Anxiety  Rating  Scale
HARS. Hamilton 1959: 1 dalam jurnal
The Assessment of Anxiety States By Rating
yang diterjemahkan oleh penulis
” skala ini sudah dikembangkan sejak tahun 1959 oleh Dr. M. Hamilton, Populasi
Sampel Tes awal
Treatment
Tes akhir Pengolahan data
Analisis Data
Risma Prianti Dewi Pertiwi, 2016 PENGARUH SENAM ZUMBA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRESS PADA MAHASISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
skala  telah  terbukti  berguna  tidak  hanya  dalam  mengikuti  pasien  individu  tetapi juga  dalam  penelitian  yang  melibatkan  banyak  pasien
”. Skala HARS merupakan pengukuran kecemasan yang didasarkan pada munculnya
symptoms
yang Nampak pada individu  yang mengalami  stress.  Menurut skala HARS terdapat  14
syptoms
yang tampak pada individu  yang mengalami stress. Setiap item  yang diobservasi diberi  5  tingkatan  skor  skala  likert  antara  0
Nol-Present
sampai  dengan  4
severe.
Untuk  selanjutnya  skor  yang  dicapai  dari  masing-masing  unsur  atau  item dijumlahkan  sebagai  indikasi  penilaian  derajat  stress,  dengan  ketentuan  sebagai
berikut: Tabel 3.1 Tabel 3.1
Tabel Penilaian Tingkat Stress
Skor Kategori
1. Skor  14
2. Skor 14-20
3. Skor 21-27
4. Skor 28-41
5. Skor 42-56
  Tidak ada stress   Stress ringan
  Stress sedang   Stress berat
  Stress berat sekali Skala
HARS
menurut
Hamilton Anciety Rating Scale
penilaian kecemasan terdiri dari 14 item, meliputi:
1. Perasaan  cemas  firasat  buruk,  takut  akan  pikiran  sendiri,  mudah
tersinggung. 2.
Ketegangan  merasa  tegang,  gelisah,  gemetar,  mudah  terganggu  dan lesu
3. Ketakutan, ketakutan terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal
sendiri dan takut pada binatang besar. 4.
Gangguan  tidur,  sukar  memulai  tidur,  terbangun  pada  malam  hari, tidur tidak pulas dan mimpi buruk.
5. Gangguan  kecerdasan,  penurunan  daya  ingat,  mudah  lupa  dan  sulit
konsentrasi. 6.
Perasaan  depresi,  hilangnya  minat,  berkurangnya  kesenangan  pada hoby, sedih, perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari.
7. Gejala  somatic,  nyeri  pada  otot-otot  dan  kaku,  gertakan  gigi,  suara
tidak stabil dan kedutan otot.
Risma Prianti Dewi Pertiwi, 2016 PENGARUH SENAM ZUMBA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRESS PADA MAHASISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
8. Gejala  sensorik,  perasaan  ditusuk-tusuk,  penglihatan  kabur,  muka
merah dan pucat serta merasa lemah. 9.
Gejala kardiovaskuler, takikardi, nyeri di dada, denyut nadi mengeras dan detak jantung hilang sekejap.
10. Gejala  pernapasan,  rasa  tertekan  di  dada,  perasaan  tercekik,  sering
menarik napas panjang dan merasa napas pendek. 11.
Gejala  urogenital,  sering  kencing,  tidak  dapat  menahan  kencing, aminorea, ereksi lemah atau impotensi.
12. Gejala vegetative, mulut kering mudah berkeringat, muka merah, bulu
roma berdiri, pusing atau sakit kepala. 13.
Perilaku  sewaktu  wawancara,  gelisah,  jari-jari  gemetaran, mengkerutkan  dahi  atau  kening,  muka  tegang,  tonus  otot  meningkat
dan napas pendek dan cepat. Angket  ini  sudah  teruji  validitasnya,  dari  hasil  uji  validitas  oleh
Kurniawan  2011  didapat  hasil  r  terendah  adalah  0,420  dan  yang  tertinggi adalah 0,770 hal tersebut menunjukkan bahwa hasil r hitung lebih besar dari r
tabel dengan tingkat kemaknaan α 5 adalah 0,364 sehingga kuesioner HARS dinyatakan valid.
E. Pelaksanaan Penelitian