Sistem Pengumpulan Sampah Permasalahan Pengelolaan Limbah

1 Kondisi TPS yang ada di Kelurahan Jomblang belum dimanfaatkan secara optimal karena untuk saat ini dari tingkat RTRW tidak mengupayakan perbaikan manajemen pengelolaan limbah dengan menggalakkan penarikan retribusi sampah. Dokumentasi peneliti, 2007 GAMBAR 3.7. SAMPAH TIDAK TERTAMPUNG DI TPS TETAPI DIBUANG KE SUNGAI 2 TPS belum terdapat RW.XI karena kesulitan medan sehingga tidak dapat dilalui gerobak sampah, sedangkan TPS yang terdapat di wilayah RW.X ada 7 buah TPS terbuat dari batu bata, sedangkan TPS yang terdapat di RW VII dan RW.XIII terbuat dari batu bata dan container masing-masing berjumlah 10 buah karena ditunjang dengan kondisi jalan lebar dan datar. 3 Mayoritas responden 73,3 menilai TPS yang ada perlu perbaikan pengelolaan sehingga dapat mengurangi pembuangan limbah ke sungai. 4 Mayoritas responden 70 masyarakat menggunakan cara penyaluran limbah cair rumah tangga dengan dialirkan ke sungai. 5 Alasan yang dikemukakan oleh mayoritas responden 63,3 membuang limbah cair ke sungai karena tidak memerlukan biaya, jarak lebih dekat dan manfaat praktis. Dari keseluruhan wilayah penelitian yang terdiri dari 4 RW, RW.XI tidak terdapat TPS karena kondisi jalan lingkungan yang sempit dan menanjak sehingga tidak dapat dilalui gerobak pengangkut sampah, sedangkan 3 RW lainnya sudah dibangun TPS. TPS yang terdapat di RW.VII dan RW.XIII dalam kondisi terawat dan sudah dimanfaatkan sesuai fungsinya, hal tersebut ditunjang dengan jalan lebar dan posisi datar sehingga dapat dilalui gerobak pengangkut sampah. Warga yang tinggal di RW tersebut sudah memahami upaya pengelolaan limbah dalam kesediaannya memberikan iuran retribusi sampah perbulan. Untuk jumlah TPS yang terdapat di RW.X sudah cukup memadai dapat menampung kapasitas perkiraan jumlah limbah dari warga yang tinggal, tetapi kurang didukung dengan manajemen pengelolaan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Hal tersebut terlihat dari hasil pengamatan lapangan bahwa TPS yang ada dibiarkan kosong sedangkan sampah tercecer di pinggir sungai. Menurut pendapat responden yang bertempat tinggal di sekitar TPS bahwa tidak berjalannya fungsi operasional maupun kontrol bukan disebabkan kondisi TPS yang kurang baik tetapi justru dari dalam masyarakatnya sendiri yang kurang mensikapi kondisi tidak berfungsinya TPS dengan memperbaiki manajemen pengelolaan yang lebih baik. Kondisi ekonomi masyarakat Jomblang yang menengah ke bawah tersebut yang membentuk pola pemikiran yang sederhana, hal ini menyebabkan masyarakat enggan untuk membuat sarana pengolahan limbah cair seperti peresapan MCK dan septic tank, limbah yang ada langsung dibuang sungai. Hal ini terlihat dari alasan responden karena tidak ada sarana pengolahan limbah relatif kecil 20 dibandingkan dengan alasan praktis dan tanpa biaya.

3.2.4. Sistem Pembuangan Limbah

Prasarana pembuangan limbah merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam berlangsungnya sistem pembuangan limbah dan pengelolaannya. Hal ini berpengaruh langsung dengan lingkungan sungai karena manfaat praktis masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai dengan kondisi rumah membelakangi sungai pasti akan memanfaatkan sungai sebagai sarana pembuangan limbah yang mudah dan murah. Kondisi pembuangan limbah cair di Kelurahan Jomblang adalah sebagai berikut: 1 Mayoritas responden 70 masyarakat sudah memiliki fasilitas MCK dengan membuang limbah cair rumah tangga di jamban milik sendiri, tetapi kebanyakan belum menggunakan tangki septik atau tangki peresapan. 2 Mayoritas responden 80 masyarakat belum memahami cara menangani limbah dengan benar terbukti limbah cair rumah tangga tidak ditampung dalam tangki septik tetapi dialirkan melalui pipa-pipa pralon yang diarahkan langsung ke sungai. Dokumentasi peneliti, 2007 GAMBAR 3.9. LIMBAH RUMAH TANGGGA DARI MCK DIALIRKAN MELALUI PIPA PRALON MENUJU KE SUNGAI 3 Mayoritas responden 50 masyarakat melakukan kebiasaan membuang limbah cair rumah tangga ke sungai yang berlangsung sejak dulu. Dari informasi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pembuangan limbah cair di Kelurahan Jomblang masih memanfaatkan sungai sebagai tempat pembuangan, menunjukkan bahwa kesadaran masyarakatnya untuk mengelola limbah yang dihasilkan sangat rendah, hanya sebagian warganya yang bersedia membuat septic tank terutama yang mampu dalam hal finansial, berpendidikan tinggi dan kuat perekonomiannya.