Peran Lembaga Swadaya Masyarakat

Untuk sebagian warga yang dituntut bekerja sampai larut malam atau memiliki jam kerja yang tidak tetap, misalnya bagi pekerjaburuh pabrik kesempatan untuk berkumpul dengan warga berkurang dan berpengaruh pula pada derajat keaktifan seseorang dalam kegiatan bersama. Dari uraian di atas sesuai dengan pendapat Budiharjo 1991:15 menyatakan bahwa warga yang telah disibukkan oleh kegiatan sehari-hari, kurang tertarik untuk mengikuti pertemuan, diskusi ataupun seminar. Tingkat peran serta masyarakat pada setiap tahapan pelaksanaan pengelolaan limbah dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah hal- hal yang berkaitan langsung terhadap kemauan dan kemampuan masyarakat dalam keterlibatannya pada kegiatan pengelolaan limbah, sedangkan faktor eksternal adalah peran pemerintah dan lembaga non pemerintahLSM. Hal ini dalam kajian literatur menyatakan bahwa kegiatan pendampingan dalam proses pemberdayaan dapat memacu kontribusiketerlibatan masyarakat dalam kegiatan pembangunan. Berdasarkan dari analisis tingkat peran serta masyarakat dalam pengelolaan limbah ditemukan bahwa tingkat peran serta masyarakat berada pada tingkat informing. a. Pada faktor internal yang mempengaruhi peran serta tersebut adalah kurangnya waktu luang untuk pertemuan karena waktu bekerja 5 hari dalam satu minggu dan beberapa diantaranya bekerja sampai dengan soremalam hari. b. Tingkat pendidikan yang rata-rata sekolah menengah, juga berpengaruh pada kemampuan berkomunikasi dan menyampaikan informasi dari jawaban responden, prosentase yang aktif dalam menyampaikan usulsaran hanya 26,7. c. Tingkat penghasilan yang relatif rendah merupakan kendala untuk meningkatkan peran serta yang lebih tinggi lagi. Mekanisme pelaksanaan kegiatan fisik yang dilakukan secara kerjabakti oleh warga dan adanya keinginan untuk memperbaiki kualitas lingkungannya merupakan faktor yang dapat meningkatkan peran serta. d. Faktor eksternal yang mempengaruhi peran serta masyarakat adalah adanya bantuan teknis dari pemerintah berupa program perbaikan lingkungan permukiman. Bantuan program tersebut sifatnya stimulan atau perintisan, namun dapat memacu tumbuhnya peran serta masyarakat dalam pembangunan. Bantuan tersebut menjadi pendorong tumbuhnya kemauan masyarakat untuk berperan serta baik berupa tenaga maupun dana. e. Penguatan pendampingan masyarakat, oleh pengelola program maupun tokoh masyarakat atau lembaga yang dibentuk dalam rangka pelaksanaan program tersebut, seperti KSM, LSM Bintari dan instansi terkait cukup berperan dalam memotivasi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan berperan serta.

4.3.2. PolaBentuk Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Limbah

Penelitian ini dilakukan dalam upaya membangun konsep bagaimana meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan limbah di wilayah Sungai Bajak khususnya Kelurahan Jomblang Kota Semarang atas pemahaman terhadap karakteristik masyarakat terhadap bentuk dan tingkat peran serta menghasilkan analisis untuk menjawab permasalahan dimaksud. Pada dasarnya pembangunan yang dilakukan melalui pendekatan peran serta masyarakat dengan memberi peluang yang lebih luas dalam upaya penggalangan segala upaya effort masyarakat dalam mencapai tujuan dalam meningkatkan taraf hidup. Pemenuhan kebutuhan hidup salah satunya adalah pemilihan dan penetapan jenis prasarana lingkungan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat dalam