Sistem Pewadahan Sampah Permasalahan Pengelolaan Limbah

tetapi seharusnya menjadikan pemahaman mendalam bahwa proses keberlanjutan pengelolaan limbah harus dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan. Dari kondisi empiris hasil survey dan pengamatan langsung lapangan masyarakat Kelurahan Jomblang hampir seluruhnya membuang sampah di sungai dengan alasan jarak kedekatan dengan sungai, lebih mudah dan tanpa biaya. Dokumentasi peneliti, 2007 GAMBAR 3.6. KONDISI RUMAH WARGA MEMBELAKANGI SUNGAI Wilayah RW.XI yang belum mendapatkan pelayanan pengumpulan sampah karena medan yang terjal tetapi sudah ada upaya untuk mendaur ulang sampah dengan pengkomposan 10 responden. Sampah dari sisa sayuran dan buah-buahan dengan cara dipotong kecildirajang dimasukkan ke dalam kotak Takakura lalu dibiarkan membusuk dengan diaduk setiap hari agar pembusukannya merata sementara didalammya sudah dibiakkan bakteri untuk mempercepat proses penguraiannya.

3.2.3. Sistem Penyaluran Sampah

Dalam pengumpulan dan pemindahan sampah, digunakan sarana pendukung yang sifatnya sementara untuk menampung yang nantinya akan ditranfer ke Depo, sampai saat ini belum dimanfaatkan sesuai peruntukannya. Kenyataan di lapangan kondisi penyaluran sampah ke TPS sebagai berikut: 1 Kondisi TPS yang ada di Kelurahan Jomblang belum dimanfaatkan secara optimal karena untuk saat ini dari tingkat RTRW tidak mengupayakan perbaikan manajemen pengelolaan limbah dengan menggalakkan penarikan retribusi sampah. Dokumentasi peneliti, 2007 GAMBAR 3.7. SAMPAH TIDAK TERTAMPUNG DI TPS TETAPI DIBUANG KE SUNGAI 2 TPS belum terdapat RW.XI karena kesulitan medan sehingga tidak dapat dilalui gerobak sampah, sedangkan TPS yang terdapat di wilayah RW.X ada 7 buah TPS terbuat dari batu bata, sedangkan TPS yang terdapat di RW VII dan RW.XIII terbuat dari batu bata dan container masing-masing berjumlah 10 buah karena ditunjang dengan kondisi jalan lebar dan datar. 3 Mayoritas responden 73,3 menilai TPS yang ada perlu perbaikan pengelolaan sehingga dapat mengurangi pembuangan limbah ke sungai. 4 Mayoritas responden 70 masyarakat menggunakan cara penyaluran limbah cair rumah tangga dengan dialirkan ke sungai. 5 Alasan yang dikemukakan oleh mayoritas responden 63,3 membuang limbah cair ke sungai karena tidak memerlukan biaya, jarak lebih dekat dan manfaat praktis. Dari keseluruhan wilayah penelitian yang terdiri dari 4 RW, RW.XI tidak terdapat TPS karena kondisi jalan lingkungan yang sempit dan menanjak sehingga tidak dapat dilalui gerobak pengangkut sampah, sedangkan 3 RW lainnya sudah dibangun