Analisis dan Pembahasan Output

susunan yang baik untuk kemudian dianalisis. Dalam tahap pengolahan data dilakukan editing penyuntingan dan coding pengodean. a. Editing Memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dikembalikan responden, yang perlu diperhatikan adalah - Kesesuaian jawaban responden dengan pertanyaan yang diajukan - Kelengkapan pengisian daftar pertanyaan - Keserasian jawaban responden b. Coding Setelah pemeriksaan selesai dilakukan pengcodean coding. Untuk hasil survei coding dilakukan dengan memberi tanda simbol yang berupa angka pada jawaban responden yang diterima. Tujuan coding adalah untuk menyederhanakan jawaban responden supaya dapat dibaca dengan format komputer. Coding yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan ukuran nominal. Menurut Nazir 1983 ukuran nominal adalah ukuran yang paling sederhana, dimana angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidak menunjukan tingkatan apa-apa. Objek dikelompokan dalam set-set, dan kepada semua anggota set diberikan angka. set-set tersebut tidak boleh tumpang tindih.

3.6. Analisis dan Pembahasan

Untuk menganalisa data dengan menggunakan klasifikasi silang. Berguna untuk mengetahui pengaruh variable tidak bebas yaitu jumlah perjalanan dengan variable bebas dan juga pengaruh antar variable bebas. Untuk perhitungannya menggunakan program SPSS Statistical Product and service Solution Dasar pengambilan keputusan klasifikasi silang adalah: ƒ Uji Chi- square Uji chi-square untuk mengetahui pengaruh keterkaitan antara variable yang ditinjau. Dasar pengambilan keputusan adalah dari nilai chi-square hitung terhadap chi-square table. Jika chi-square hitung chi-square table berarti ada keterkaitan antara kedua variable tersebut. ƒ Uji Korelasi Uji korelasi untuk mengetahui hubungan kekuatan antara variable yang ditinjau. Nilai korelasi berdasarkan nilai contingency coefisient. Jika nilai mendekati 1 atau -1 maka hubungan kedua variable tersebut kuat jika mendekati nol maka hubungannya lemah.

3.7. Output

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui karakteristik perjalanan penduduk di daerah pinggiran kotahinterland kota Batam, Kecamatan Sei Beduk, Kecamatan Nongsa, Kecamatan Sekupang dan karakteristik perjalanan penduduk yang tinggal di pusat kota Kecamatan Lubuk Baja, berupa sebaran pergerakan, jarak, dan lama perjalanan, dan moda yang digunakan berdasarkan jenis pekerjaan dan jumlah pendapatan. Kemudian dari hasil tersebut akan diberikan rekomendasi, alternatif pengembangan transportasi yang paling sesuai guna mengantisipasi kebutuhan akan transportasi dimasa mendatang yang semakin berkembang. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan oleh pemerintah sebagai pengambil kebijakan untuk mendukung strategi perencanaan transportasi di kota Batam.

BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Diskripsi Wilayah Studi 4.1.1 Gambaran Umum Kota Batam Sejak Pulau Batam dan beberapa pulau sekitarnya dikembangkan oleh Presiden Republik Indonesia menjadi daerah industri, perdagangan, alih kapal dan pariwisata menjadikan Kota Batam menarik bagi setiap pendatang. Gambar 4.1. Orientasi Wilayah Studi Pulau Batam Akibatnya terjadi arus migrasi ke Batam yang akhirnya meningkatnya laju pertumbuhan penduduk. Laju pertumbuhan penduduk dari hasil sensus penduduk pada tahun 2000 sebesar 12,87 . Namun sejak diberlakukannya Perda Kota Batam W ila ya h st u di P. Bat am Dengan Bat asan wilayah: 1.Kecam at an Nongsa 2. Kecam at an Sei Beduk 3. Kecam at an Sekupang 4. Kecam at an Lubuk Baj a