BAB II KRITERIA PERENCANAAN
Hendri Setiawan L2A001076
Jahiel R. Sidabutar L2A001084
22 2.
Air Pasang Tertinggi Harian APTH, terjadi dua kali setiap hari setiap 12 jam 25 menit, bergantian dengan air pasang terendah harian.
3. Air Pasang Rata-Rata APRR, terjadi sebagai hasil campuran antara
pengaruh yang menimbulkan air pasang tertinggi dan air pasang terendah. 4.
Air Pasang Terendah Harian APRH, terjadi dua kali setiap hari, bergantian dengan air pasang tertinggi harian.
5. Air Surut Tertinggi AST, yang terjadi satu kali saja setiap hari oleh
pengaruh matahari, bergantian dengan permukaan air surut terendah. 6.
Air Surut Rata-Rata ASRR, sebagai hasil campuran pengaruh yang menyebabkan air surut tertinggi dan air surut terendah.
7. Air Surut Terendah ASR, yang terjadi satu kali saja setiap hari,
bergantian dengan air surut tertinggi. 8.
Air Surut Terendah Paling Rendah ASRPR, yang bersifat temporer yang terjadi dua kali dalam sebulan, yakni ketika bulan sedang terliha sebagai
”bulan sabit” tanggal 5 dan 25, menurut penanggalan berdasarkan jalannya bulan.
Gambar 2.11. Bagan pasang surut air laut Slamet Suseno,1983
Sumber : Budidaya Ikan dan Udang dalam Tambak, PT Gramedia Jakarta, 1983
2.3.5. Permukaan Air Laut Rata-Rata
Permukaan air laut rata-rata mean sea level, yang disini disingkat sebagai MLR atau dalam bahasa Inggris dengan MSL, merupakan permukaan air laut
yang dianggap tidak dipengaruhi oleh keadaan pasang surut. Permukaan tersebut
BAB II KRITERIA PERENCANAAN
Hendri Setiawan L2A001076
Jahiel R. Sidabutar L2A001084
23 umumnya digunakan sebagai referensi ketinggian titik-titik di atas permukaan
bumi. Kedudukan permukaan air laut rata-rata setiap saat berubah sesuai dengan perubahan dari posisi benda-benda langit, serta kerapatan density air laut di
tempat tersebut sebagai akibat perubahan suhu air, salinitas, dan tekanan atmosfer. Permukaan air laut rata-rata biasanya ditentukan melalui pengamatan terus-
menerus kedudukan air laut dalam setiap jam, hari bulan, dan tahun. Macam kedudukan muka laut rata-rata MLR disesuaikan dengan lamanya pengamatan
yang dipakai untuk menghitung kedudukannya, seperti muka laut rata-rata harian, bulanan dan tahunan. Dalam survey hidrografi, dikenal istilah MLR sementara
dan sejati. MLR sementara dibagi atas MLR sementara harian dan MLR sementara bulanan.
MLR sementara harian pada umumnya ditentukan melalui pengamatan kedudukan permukaan air laut setiap jam selam satu hari, dari jam 00.00 sampai
dengan 23.00 waktu setempat sehingga diperoleh 24 harga hasil pengamatan. MLR bulanan ditentukan melalui nilai rata-rata MLR harian untuk waktu satu
bulan. Sedangkan MLR sejati yang dikenal sebagai MLR tahunan, dan besarnya
ditentukan dari MLR untuk satu tahun. MLR tahunan juga berubah-ubah dari tahun ke tahun, walaupun perubahannya tidak begitu besar. Perubahan MLR
tahunan antara lain disebabkan oleh perubahan ketinggian dasar laut, sehingga secara tidak langsung perubahan dasar laut dapat diketahui melalui MLR tahunan.
Untuk mendapatkan MLR sejati harus diadakan pengamatan kedudukan permukaan laut selama 18,6 tahun.
Sumber : rangkuman kursus PASANG-SURUT, LIPI Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi Jakarta, 1989
BAB II KRITERIA PERENCANAAN
Hendri Setiawan L2A001076
Jahiel R. Sidabutar L2A001084
24
2.4. Analisis Hidrologi