BAB II KRITERIA PERENCANAAN
Hendri Setiawan L2A001076
Jahiel R. Sidabutar L2A001084
73
2.5.7. Perencanaan Pintu Air
Untuk menunjang fungsi saluran yang optimal, maka diperlukan bangunan pengendali air berupa pintu-pintu air. Pintu air dibangun di ujung saluran tersier
dan sekunder. Pintu air tersebut berfungsi antara lain untuk :
Menahan air di dalam unit untuk menjamin elevasi muka air di saluran pada ketinggian tertentu.
Menahan air saat pasang tinggi agar lahan petani dapat terlindungi
dari bahaya banjir
Memasukkan air pasang saat dibutuhkan untuk irigasi
Membantu proses sirkulasi air di saluran. Banguan pintu air yang biasa digunakan adalah pintu pengendali klep-klep
pada outlet saluran tersier atau saluran sekunder. Pintu air tersebut dipergunakan untuk mengatur masuk dan keluarnya air dan mempertahankan muka air di dalam
saluran pada level jenis tertentu. Pintu yang dipakai adalah pintu sorong , atau pintu otomatis klep otomatis yang dilengkapi dengan sekat balok.
2.5.7.1. Pintu Klep
Konstruksi pintu klep dimaksudkan untuk menahan air dalam tambak saat pasang dan surut. Analisa hidraulik bangunan pintu klep akan ditinjau untuk
kondisi paling kritis yaitu pada saat pintu menerima debit paling besar yaitu pada saat banjir. Perhitungan pintu klep menggunakan pendekatan pintu sorong dengan
keadaan sebagai berikut :
Gambar 2.32. Potongan melintang dan memanjang pintu klep
BAB II KRITERIA PERENCANAAN
Hendri Setiawan L2A001076
Jahiel R. Sidabutar L2A001084
74 Rumus debit yang dapat dipakai adalah
1
. . . . 2 Q
K a b
gh = µ
2.5.7.1 dimana :
Q = debit aliran , m
K = faktor aliran tenggelam
Gambar 2.33
µ = koefisien
debit Gambar 2.34
a = koefisien
pintu , m
b = lebar pintu
, m g
= percepatan gravitasi = 9,80 mdet
2
h
1
= kedalaman air di depan pintu di atas ambang , m
Gambar 2.33. Koefisien K untuk debit tenggelam Schmidt
Gambar 2.34. Koefisien debit µ untuk permukaan pintu datar atau lengkung
Sumber : Konsep Laporan Akhir Penelitian dan Pengembangan Drainase di Daerah Pasang Surut, Lembaga Penelitian ITB Bandung, 1994
BAB II KRITERIA PERENCANAAN
Hendri Setiawan L2A001076
Jahiel R. Sidabutar L2A001084
75
2.6. Perencanaan Tambak