BAB II KRITERIA PERENCANAAN
Hendri Setiawan L2A001076
Jahiel R. Sidabutar L2A001084
7
BAB II
KRITERIA PERENCANAAN
2.1. Uraian Umum
Dalam pekerjaan perencanaan suatu sistem jaringan irigasi tambak pasang surut diperlukan berbagai bidang ilmu pengetahuan yang saling mendukung demi
kesempurnaan hasil dari perencanaan. Bidang ilmu pengetahuan itu antara lain ilmu irigasi, ilmu tentang pasang surut, rekayasa tambak, hidrologi, hidrolika,
bangunan air, dan rekayasa lingkungan untuk menganalisis dampak lingkungan akibat pembangunan jaringan irigasi tersebut.
Untuk menunjang proses perencanaan jaringan irigasi tambak pasang surut ini perlu adanya kajian pustaka untuk menentukan spesifikasi-spesifikasi yang
akan menjadi acuan dalam perencanaan tersebut. Berbagai teori dan rumus-rumus dari berbagai studi pustaka sangat diperlukan, terutama untuk pengolahan data
dan untuk membuat desain rencana.
2.2. Irigasi
Secara umum pengertian irigasi adalah pemberian air kepada tanah dengan maksud untuk memasok lengas esensial bagi pertumbuhan tanaman Hansen,
dkk, 1990 .
Dalam Peraturan Pemerintah PP No. 231982 Ps. 1, pengertian irigasi, bangunan irigasi, dan petak irigasi telah dibakukan yaitu sebagai berikut :
• Irigasi adalah usaha penyediaan dan penyediaan dan pengaturan air
untuk menunjang pertanian.
• Jaringan irigasi adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu
kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian pemberian dan penggunaannya.
• Daerah irigasi adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu
jaringan irigasi.
• Petak irigasi adalah petak tanah yang memperoleh air irigasi.
BAB II KRITERIA PERENCANAAN
Hendri Setiawan L2A001076
Jahiel R. Sidabutar L2A001084
8 Dari butir-butir pengertian tentang irigasi dan jaringan irigasi tersebut di atas
kemudian dapat disusun rumusan pengertian irigasi sebagai berikut : “Irigasi merupakan bentuk kegiatan penyediaan, pengambilan, pembagian,
pemberian dan penggunaan air untuk pertanian dengan menggunakan satu kesatuan saluran dan bangunan berupa jaringan irigasi”.
Dalam cakupan pengertian pengembangan irigasi berkelanjutan sustainable irrigation development
, pengertian pertanian harus diartikan bukan hanya pertanian tumbuhan dan tanaman pangan, tetapi mencakup pertanian ternak dan
ikan perikanan.
2.2.1. Sistem Irigasi dan Klasifikasi Jaringan Irigasi
Dalam perkembangannya, irigasi dibagi menjadi tiga tipe, yaitu : ¾
Irigasi sistem gravitasi
Dalam sistem irigasi ini, sumber air diambil dari air yang ada dipermukaan bumi yaitu dari sungai, waduk dan danau di dataran tinggi. Pengaturan dan
pembagian air irigasi menuju ke petak-petak yang membutuhkan, dilakukan secara gravitatif.
¾ Irigasi sistem pompa
Sumber air yang dapat dipompa untuk keperluan irigasi dapat diambil dari sungai, atau dari air tanah. Pengaturan dan pembagian air irigasi menuju
ke petak-petak yang membutuhkan, dilakukan dengan menggunakan bantuan pompa.
¾
Irigasi pasang surut
Irigasi pasang surut merupakan suatu tipe irigasi yang memanfaatkan pengempangan air sungai akibat peristiwa pasang surut air laut. Areal
yang dimanfaatkan untuk tipe irigasi ini adalah areal yang mendapat pengaruh langsung dari peristiwa pasang surut air laut. Air genangan yang
berupa air tawar dari sungai akan menekan dan mencuci kandungan tanah sulfat masam dan akan dibuang pada saat air laut surut.
Adapun klasifikasi jaringan irigasi bila ditinjau dari cara pengaturan, cara pengukuran aliran air dan fasilitasnya, dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu :
BAB II KRITERIA PERENCANAAN
Hendri Setiawan L2A001076
Jahiel R. Sidabutar L2A001084
9
a. Jaringan irigasi sederhana tradisional