47
Kemampuan anak untuk menulis sesuai tahap perkembangan, antara lain : 1
Coretan acak. Anak mencoret-coret secara acak. Kadang berupa lingkaran, atau sekedar
coretan saja. 2
Simbol seperti huruf Bentuk seperti huruf tanpa spasi mulai muncul.
3 Barisan huruf
Dalam tahap ini, anak mulai menulis rentetan huruf-huruf yang dapat dibaca. 4
Awal muncul bunyi Anak menulis huruf dan dapat membedakan huruf dengan kata. Anak menulis
belum mengenal spasi. Pesan yang ditulis sesuai dengan gambar yang dibuat. 5
Huruf mati konsonan mewakili kata Anak menggunakan huruf kapital atau huruf kecil secara bercampur, mulai
mengenal spasi antar kata, dan dapat menulis kalimat. 6 Bunyi di awal, tengah, dan akhir
Anak mulai dapat mengeja kata dengan benar, dan menulis nama, kata-kata yang mewakili benda-benda di lingkungannya
7 Tahap transisi
Menulis dengan ejaan yang terbaca 8
Ejaan standard Anak dapat mengeja kata dengan benar dan mampu menggabungkan kata-kata
menjadi kalimat.
e. Membuat perencanaan pembelajaran bahasa
Sebelum kegiatan pembelajaran yang menunjang pengembangan bahasa dijalankan, pendidik perlu menyusun perencanaan pembelajaran lesson plan. Dalam membuat lesson
plan, pendidik tidak asal membuat perencanaan kegiatan karena merasa senang dengan suatu kegiatan atau merasa memiliki kegiatan yang bagus, lalu langsung saja menerapkan dalam
pembelajaran. Seharusnya, pendidik berpikir tentang cakupan aspek apa saja yang akan digunakan sehingga benar-benar dapat mengoptimalkan kemampuan berbahasa anak.
48
Dalam mengembangkan pembelajaran bahasa dapat menggunakan salah satu dari 3 pendekatan yang ada. Pendekatan tersebut adalah :
1 Pendekatan Tradisional Traditional Approach
Pembelajaran bahasa yang lebih menekankan pada aspek latihan berulang-ulang drilling
2 Bahasa Keseluruhan Whole Language
Anak diajarkan bahasa dalam bentuk teks yang harus dipahami maknanya secara menyeluruh. Di dalam pendekatan ini tidak diajarkan phonics.
3 Integrasi Keaksaraan Seimbang Balanced Literacy Integrated Skills
Anak diajarkan bahasa dengan cara penggabungan antara pendekatan tradisional dan bahasa keseluruhan.
Untuk dapat melihat perbedaan di antara ke tiga pendekatan di atas, maka berikut ini disajikan sekilas review.
Tradisional Bahasa Keseluruhan
Keaksaraan Seimbang
Metode Ceramah,
penjelasan, lembar kerja, drill
Kolaborasi, eksplorasi, Tematik, proyek
Kolaborasi, eksplorasi,
tematik, proyek,
penguatan, pengulangan Material
Buku teks, buku kerja, Buku latihan
Literatur, buatan
pendidik Literatur dan buku teks,
buatan pendidik Kurikulum
Test standart,
terstruktur berat dan kaku
Tematik, eksploratori, luwes,
proses pembelajaran
Orientasi standart, proses pembelajaran, luwes
Evaluasi Test standart, soal-
soal Objective Portofolio dan penilaian
asli Portopolio, penilaian asli,
test standart Keuntungan Pengelolaan
efektif, mudah
administrasinya, disiplin,
lebih murah
Belajar aktif, berpikir tingkat tinggi, mencintai
belajar, ketrampilan
sosial baik Belajar
aktif, berpikir
tingkat tinggi, mencintai belajar, ketrampilan sosial
baik, sesuai
standart, ketrampilan berkembang
Kerugian Bosan,
enggan belajar,
tidak cocok untuk anak
kebutuhan khusus Kehilangan ketrampilan
khusus, memerlukan
pendidik berkualitas
tinggi, mengundang
kontroversi
49
Berikut ini adalah bagan yang berpusat pada suatu tema pembelajaran, kemudian dikembangkan menurut aspek membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan. Misalnya
saja dalam kegiatan bercerita story telling dan menyanyi anak akan mengembangkan kemampuan mendengarkan dan berbicara. Saat bermain dengan kosa kata thematic
vocabulary anak mengembangkan ketrampilan membaca, menulis, mendengarkan dan juga berbicara ataupun saat berbagi sharing anak akan belajar berbicara dan mendengarkan.
Whole Language Program
Tema
Story Telling
Thematic Vocabulary
Writing Penmanship
Sharing
Songs Science
Gross Motor
Art and Craft
Free Motor
Play
Tema
Bercerit a
Kosa kata
Menulis Berbagi
Lagu Keaksar
aan
50
f. Kegiatan yang Pendukung Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini