Strategi Promosi Event Organizer Khawani-ka Indonesia (Studi Deskriptif Strategi Promosi Event Organizer Khawani-ka Indonesia Dalam Mempromosikan Acara "reinKLAnasi" Bandung Reinviting Love Di Harris Hotel & qConvention)

(1)

Dalam Mempromosikan Acara “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love Di Harris Hotel & Convention)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Oleh, Dewi Sartika NIM. 41810053

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

viii

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.2.1 Pertanyaan Makro ... 6

1.2.2 Pertanyaan Mikro ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 7

1.3.1 Maksud Penelitian ... 7

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 9


(3)

ix

2.1.2 Tinjauan Tentang Peengertian dan Ruang Lingkup Komunikasi 14

2.1.2.1 Pengertian Komunikasi ... 14

2.1.2.2 Konteks Komunikasi ... 16

2.1.2.3 Unsur-Unsur Komunikasi ... 17

2.1.2.4 Proses Komunikasi ... 17

2.1.2.5 Fungsi Komunikasi ... 18

2.1.2.6 Tujuan Komunikasi ... 19

2.1.3 Tinjauan Komunikasi Pemasaran ... 20

2.1.3.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran ... 20

2.1.3.2 Peranan Komunikasi Pemasaran ... 21

2.1.3.3 Model Komunikasi Pemasaran ... 21

2.1.3.4 Metode Komunikasi Pemasaran ... 23

2.1.3.5 Tinjauan Teori Pembelajaran Kognitif ... 24

2.1.3.6 Unsur-Unsur Teori Pembelajaran Kognitif ... 25

2.1.4 Tinjauan Strategi Promosi ... 26

2.1.4.1 Pengertian Strategi ... 26

2.1.4.2 Tinjauan Tentang Promosi ... 30

2.1.4.3 Tinjauan Tentang Strategi Promosi ... 32

2.1.5 Tinjauan Mengenai Event Organizer ... 33


(4)

x

2.2.1 Kerangka Teoritis ... 38

2.2.2 Kerangka Konseptual ... 41

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 43

3.1.1 Sejarah Khawani-ka Indonesia ... 43

3.1.2 Visi dan Misi EO Khawanika Indonesia ... 44

3.1.3 Logo dan Arti Logo Khawani-ka Indonesia... 45

3.1.4 Struktur Organisasi Khawani-ka Indonesia ... 46

3.1.5 Deskripsi Pekerjaan ... 47

3.1.6 Produk & Layanan Khawani-ka Indonesia ... 49

3.2 Metode Penelitian ... 54

3.2.1 Desain Penelitian ... 55

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 56

3.2.2.1 Studi Lapangan... 57

3.2.2.2 Studi Pustaka ... 59

3.2.3 Subjek dan Informan Penelitian ... 60

3.2.3.1 Subjek Penelitian ... 60

3.2.3.2 Informan Penelitian ... 60


(5)

xi

3.2.6.1 Lokasi Penelitian ... 68

3.2.6.2 Waktu Penelitian ... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Informan Penelitian ... 72

4.1.1 Profil Informan Penelitian ... 76

4.1.2 Profil Informan Pendukung ... 81

4.2 Hasil Penelitian ... 83

4.2.1 Produk Yang Di Keluarkan Oleh Event Organizer Khawani-ka Indonesia ... 84

4.2.2 Harga Yang Di Keluarkan Oleh Event Organizer Khawani-ka Indonesia ... 87

4.2.3 Lokasi Yang Di Keluarkan Oleh Event Organizer Khawani-ka Indonesia ... 90

4.2.4 Promosi Yang Di Keluarkan Oleh Event Organizer Khawani-ka Indonesia ... 92

4.2.5 Publikasi Yang Di Keluarkan Oleh Event Organizer Khawani-ka Indonesia ... 96

4.3 Pembahasan Penelitian... 99


(6)

xii

4.3.5 Public Relations (Publikasi) ... 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 112

5.2 Saran Untuk Perusahaan ... 114

5.3 Saran Untuk Penelitian Selanjutnya... 115

DAFTAR PUSTAKA ... 116

DAFTAR LAMPIRAN - LAMPIRAN ... 119 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(7)

xiii

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 11

Tabel 3.1 Data Informan Penelitian ... 61

Tabel 3.2 Data Informan Pendukung ... 62

Tabel 3.3 Tabel Waktu dan Kegiatan Penelitian ... 69

Tabel 4.1 Pedoman Observasi ... 72

Tabel 4.2 Tabel Nama Informan, Tempat DanWaktu Wawancara ... 74

Tabel 4.3 Tabel Nama Informan Pendukung, Tempat DanWaktu Wawancara ... 75

Tabel 4.4 Data Komulatif RAB ... 102


(8)

xiv

Gambar 2.1 Model Komunikasi Pemasaran ... 22

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ... 42

Gambar 3.1 Logo Khawani-ka Indonesia ... 45

Gambar 3.2 Logo Khawani-ka Indonesia ... 45

Gambar 3.3 Logo Khawani-ka Indonesia ... 46

Gambar 3.4 Struktur Organisasi Khawani-ka Indonesia ... 46

Gambar 3.5 Komponen-Komponen Analisis Data : Model Kualitatif ... 63

Gambar 4.1 Foto Informan Penelitian ... 77

Gambar 4.2 Foto Informan Penelitian ... 78

Gambar 4.3 Foto Informan Penelitian ... 79

Gambar 4.4 Foto Informan Penelitian ... 80

Gambar 4.5 Foto Informan Pendukung ... 81

Gambar 4.6 Foto Informan Pendukung ... 82

Gambar 4.7 Model Produk (Product) EO Khawani-ka Indonesia ... 100

Gambar 4.8 Model Harga (Price) EO Khawani-ka Indonesia ... 101

Gambar 4.9 Model Lokasi (Place) EO Khawani-ka Indonesia ... 102

Gambar 4.10 Model Promosi (Promotion) EO Khawani-ka Indonesia ... 107

Gambar 4.11 Promosi EO Khawani-ka Indonesia Melalui Media Twitter ... 108


(9)

xv

Lampiran 1 Surat Persetujuan Pembimbing 119

Lampiran 2 Berita Acara Bimbingan 120

Lampiran 3 Surat Rekomendasi Pembimbing Untuk

Mengikuti Seminar Usulan Penelitian 121 Lampiran 4 Pengajuan Pendaftaran Seminar Usulan Penelitian 122

Lampiran 5 Lembar Revisi Usulan Penelitian 123

Lampiran 6 Pedoman Observasi Informan Penelitian 124

Lampiran 7 Pedoman Wawancara Informan Penelitian 125

Lampiran 8 Pedoman Wawancara Informan Pendukung Penelitian 129

Lampiran 9 Identitas Informan Penelitian 133

Lampiran 10 Transkrip Wawancara 1 140

Lampiran 11 Transkrip Wawancara 2 144

Lampiran 12 Transkrip Wawancara 3 148

Lampiran 13 Transkrip Wawancara 4 152

Lampiran 14 Transkrip Wawancara 5 156

Lampiran 15 Transkrip Wawancara 6 160

Lampiran 16 Transkrip Wawancara 7 164

Lampiran 17 Surat Rekomendasi Pembimbing Untuk


(10)

xvi


(11)

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Allen, Center dan Scott Cutlip. 2006; Effective Public Relations. Jakarta; PT. Kencana Prenada Media Group

Damayanti, Deni. 2013; Tips Trik Komunikasi & Bahasa Tubuh Untuk Memikat Pelanggan Agar Loyal Seumur Hidup. Yogyakarta; Mantra Books.

Goldbaltt, Dr. Joe. 2002; Special Events – Twenty First Century Global Event Management, 3rd Ed., John Wiley & Sons, Inc., New York. Jaso, Gayle, 1996. Special Events From A to Z –The Complete Educator’s

Handbook, Corwin Press, Inc., Thousand Oaks, California.

Machfoedz, Mahmud. 2010; Komunikasi Pemasaran Modern, Yogyakarta; Cakra Ilmu.

Megananda, Yudi & Wijaya, Arifin Johanes. 2009; 7 Langkah Jitu Membangun Bisnis Event-Organizer. Jakarta; PT. Bhuana Ilmu Populer

Meloeng, Lexy J. 2000; Metode Penelitian Kualitatif, Cetakan ke-29. Bandung; PT Remaja Rosda Karya.

Morrisan, M.A. 2010; Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta; Kencana. Prenada Media Group.

Mulyana, Deddy. 2011; Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung; PT.Remaja Rosdakarya.

Natoradjo, Sulyus. 2011; Event Organizing Dasar-Dasar Event Management. Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama.


(12)

Rakhmat, Jalaluddin. 2005; Metode penelitian Komunikasi. Bandung; PT. Remaja Rosda Karya

Silalahi, Ulber. 1996; Metode Penelitian Sosial. Bandung; Unpar Press Silver, Julia Rutherford, 2004, Proffessional Event Coordination, Jhon

Wiley & Sons, Inc., New Jersey

Sugiyono. 2010; Memahami Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung; Alfabeta.

Sutisna. 2002; Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung; Rosda Indonesia.

Uchjana Effendy, Onong. 2003; Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung; PT. Remaja Rosdakarya.

Uchjana Effendy, Onong. 2004; Dinamika Komunikasi, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya.

B. Skripsi

 Riezka Budiastri. 2009. Strategi Promosi Heidami Ramen Dalam Menarik Minat Konsumen di Kalangan Mahasiswa di Kota Bandung. Bandung : UNIKOM

 Aditya Farrisi. 2006. Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat Melalui Kegiatan Festival Layang-Layang Tahun 2009 Dalam Meningkatkan Kunjungsn Wisatawan Ke Jawa Barat. Bandung : UNIKOM

 Estu Rasna Nuwidi. 2004. Strategi Promosi Foreign Exchange Margin Trading Oleh Business Officer Di PT. Millenium Penata Futures Bandung Terhadap Peningkatan Minat Calon Nasabah Untuk Berinvestasi. Bandung : UNIKOM


(13)

C. Internet Searching

 Emjaiz.wordpress.com

Pada hari jumat 22/06/2014 pukul 18.17 WIB

 Vofifitriana.blogspot.com

Pada hari sabtu 23/06/2014 pukul 18.06 WIB

 Pebriplb09.blogspot.com


(14)

v

KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera,

Puji Syukur peneliti haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa Maha Pemurah dan Penyayang, karena berkat Rahmat-Nya lah peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Promosi Event Organizer Khawani-ka Indonesia (Studi Deskriptif Strategi Promosi Event Organizer Khawani-ka Indonesia Dalam Mempromosikan Acara “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love Di Harris Hotel&Convention)” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Karena selama penulisan banyak sekali kendala yang tak terduga serta hambatan yang peneliti hadapi. Adapun penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi tugas akhir yang merupakan syarat sidang sarjana pada program studi ilmu komunikasi konsentrasi Humas. Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran membangun untuk hasil yang lebih baik di masa datang.

Peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda Asep Suhendar dan Ibunda tercinta Cicih, yang telah memberikan kasih sayang, semangat, dorongan serta dukungan sepenuhnya kepada penulis baik moril maupun non moril. Sehingga skripsi ini dapat diselesaikan, dan peneliti persembahkan untuk kedua orang tua yang tidak henti-hentinya mendoakan peneliti.


(15)

vi

Dalam melaksanakan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak mungkin terwujud tanpa dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak.

Melalui kesempatan ini juga, dengan segenap kerendahan hati, peneliti ingin menyampaikan rasa hormat, terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Yth. Prof.Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian di lapangan.

2. Yth. Drs. Manap Solihat, M.si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi sekaligus sebagai Dosen Wali IK-2 2010 dan Pembimbing skripsi, yang telah membimbing, memotivasi dan mempermudah seluruh proses pembuatan usulan penelitian ini.

3. Yth. Melly Maulin P, S.Sos, M.Si, selaku Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan arahan sebelum dan sesudah peneliti melaksanakan skripsi ini.

4. Yth. Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, Khususnya Konsentrasi Ilmu Humas, yang telah membantu peneliti dalam setiap perkuliahan sehingga dapat diterapkan dalam skripsi ini.


(16)

vii

5. Yth. Retno W., A.Md selaku Sekertaris Dekan FISIP dan Astri Ikawati A.Md selaku Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah membantu peneliti dalam pengurusan surat-surat usulan penelitian.

6. Untuk Sahabat seperjuanganku Ananda Safitri, Niluh Ayu, Dita Ayu, Bagus Sukma, Yudha Adi Purnama terimakasih atas dukungan dan motivasinya kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Untuk yang tersayang Febriansyah Rahman Wibisana, terima kasih selalu mendukung dan memberikan kasih sayang kepada peneliti. 8. Rekan kelas IK 2 2010 dan IK HUMAS 3 2010 terimakasih atas

motivasi dan segala bantuannya.

9. Untuk Event Organizer Khawani-ka Indonesia terimakasih atas kerjasama dan informasinya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

10.Untuk semua pihak yang telah membantu sebelum dan selama pelaksanaan skripsi yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Tiada kata yang bisa terungkap, peneliti hanya bisa mendoakan semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan dan seluruh kebaikan semua pihak yang telah diberikan kepada peneliti, mendapat balasan pahala dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.


(17)

viii

Kritik dan Saran sangat peneliti harapkan untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga penulisan ini dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, Juli 2014 Peneliti

Dewi Sartika NIM. 41810053


(18)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dewi Sartika

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 27 Februari 1992 Nomor Induk Mahasiswa : 41810053

Program Studi : Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Menikah

Umur : 22 Tahun

Tinggi, berat badan : 165 cm, 48 kg Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jln. Pamekar Barat XIV No. 14 Rt 02 Rw 04. Panghegar Permai. Bandung 40613

Nama Ayah : Asep Suhendar


(19)

Nama Ibu : Cicih

Pekerjaan : Wiraswasta

Telepon / HP : 088210000608

Email : dewibisana@gmail.com

Pendidikan Formal

Tahun Pendidikan Keterangan

1997 – 2003 SD Negeri Panghegar Bandung Berijazah

2003 – 2006 SMP Negeri 49 Bandung Berijazah

2006 – 2009 SMA Karya Pembangunan 2 Bandung Berijazah

2010 - sekarang

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Sedang Proses

Pelatihan Seminar

Tahun Seminar Keterangan

2010 Table Manner @Amaroossa Hotel Bersertifikat 2010 Seminar Fotografi, Lomba Foto Essay

Dan Apresiasi Seni @Auditorium Unikom

Bersertifikat


(20)

@Telkom University

2011 Seminar Bisnis “Treasure Of Fashion

Business” @IM Telkom

Bersertifikat

2012 One Day Workshop Great Managing

Event “Master of Ceremony”

@Auditorium Unikom

Bersertifikat

2012 Speak Up Your Self @Polban Bersertifikat 2012 One Day Workshop Great Managing

Event “Event Management”

@Auditorium Unikom

Bersertifikat

2013 Communication Seminar Kebudayaan Bersama Dr. Arthur S Nalan & Budi

Dalton @Bober Tropica

Bersertifikat

2014 Kuliah Umum Elan Vital: “Wawasan Kebangsaan dan Enterpreneurship

Pemuda” @Auditorium Unikom

Bersertifikat

2014 Cepat dam Mudah Membuat Website Online dalam 30 Menit @Laboratorium

Hardware Komputer Unikom

Bersertifikat

Bandung, Juli 2014 Hormat Saya,


(21)

(22)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

“reinKLAnasi” Bandung reinviting love, ini adalah acara konser musik yang didasari oleh permintaan para fans kla project, karena kla project sudah lama tidak tampil dan sekarang kla project kembali hadir untuk menghibur masyarakat kota Bandung dengan alunan lagu yang sudah lama tidak terdengar oleh masyarakat kota Bandung. “reinKLanasi”diambil dari kata “reinkarnasi” yang artinya terlahir kembali, dan arti dari “reinKLAnasi” sendiri yaitu KLAproject yang sudah lama tidak manggung di dunia entertainment dan arti dari bandung reinviting love sendiri adalah mengundang atau mengingatkan kembali kepada masyarakat di kota bandung tentang perjalanan cinta seseorang.

Oleh karena itu EO Khawani-ka Indonesia membuat acara konser

“reinKLAnasi” Bandung reinviting love di berbagai Kota, Kota pertama yaitu sudah diselenggarakan di Yogyakarta, Kota kedua di Bandung dan masih dalam rencana untuk akhir tahun 2014 akan dilaksanakan di Kota Palembang dan Surabaya. Setelah kita mengetahui acara “reinKLAnasi” Bandung reinviting love, maka kita harus mengetahui juga perusahaan apa Khawani-ka Indonesia itu, Khawani-ka Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa marketing communication, bidang yang digeluti dilakukan secara maksimal untuk mendapatkan solusi cerdas dalam mempromosikan perusahaan yang tidak hanya berhenti pada solusi parsial, akan tetapi memberikan alternatif solusi untuk sebuah


(23)

kampanye promosi. Pelayanan yang diberikan oleh EO Khawani-ka Indonesia seperti:

1. Pembuatan Konsep Komunikasi/acara 2. Pembuatan Cost Estimate

3. Pengatur Seluruh Acara

Dalam hal ini EO Khawani-ka Indonesia akan bertindak sebagai

perusahaan jasa yang akan mempromosikan acara “reinKLAnasi” Bandung

reinviting love, karena EO Khawani-ka Indonesia sudah profesional dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan khalayak banyak, mempunyai pegawai yang ahli dan kreatif, dan sudah terbukti juga EO

Khawani-ka Indonesia bisa mensuksesKhawani-kan acara konser “reinKLAnasi” ini saat di Kota

Yogyakarta maka dari itu peneliti memilih EO Khawani-ka Indonesia untuk menjadikan objek penelitian.

Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai strategi promosi yang digunakan oleh EO Khawani-ka Indonesia, kita harus mengetahui dulu apa arti dari Event Organizer itu sendiri. Menurut Yudhi Megananda dan Johanes Ariffin Wijaya dalam buku “7 Langkah Jitu Membangun Bisnis Event Organizer” pengertian Event Organizer adalah Event organizer terdiri dari dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu event dan organizer. Dalam Bahasa Indonesia, event berarti acara, sedangkan organizer berarti pengatur. Pengertian hafiahnya sangat sederhana, yaitu pihak yang mengatur acara, tetapi jika diperdalam pada aktivitas yang mengatur acara, tetapi jika diperdalam pada aktivitas yang dilakukan akan menjadi sangat rumit karena pengatur yang dimaksud bukan hanya satu orang,


(24)

melainkan terdiri dari tim dengan banyak anggota yang masing-masing membawahi bidang sesuai dengan keahliannya. Sementara, kata acara juga memiliki berbagai arti, mulai dari pertunjukan seni musik, seni tari, drama, kemudian ada juga acara kompetisi olahraga, pameran, wicara (seminar, talk show, simposium), hingga acara-acara pribadi seperti pernikahan, ulang tahun, promosi jabatan, syukuran, dan sebagainya.

Setelah peneliti menjelaskan mengenai acara “reinKLAnasi”, EO Khawani-ka Indonesia bahkan penjelasan mengenai Event Organizer, maka dibutuhkannya strategi promosi untuk menjual produknya, promosi yang dilakukan adalah dengan menggunakan strategi promosi direct selling atau pemasaran langsung. Strategi ini sendiri di Indonesia sudah cukup populer, karena banyak perusahaan yang menggunakannya. Strategi ini cukup sering digunakan karena antara pihak produsen dan pihak konsumen saling berhubungan langsung. Hubungan yang dijalin tersebut merupakan salah satu kelebihan dari direct selling.

Dalam menjalankan promosi juga dibutuhkan kerja keras agar dapat bersaing dengan EO lainnya yang sedang menjamur di kota Bandung ini. Sebagaimana pengertian strategi promosi menurut Mahmud Machfoedz dalam

buku yang berjudul “Komunikasi Pemasaran Modern” mengemukakan bahwa ada

faktor-faktor yang dapat dilakukan atau tidak dapat dilakukan dengan promosi. Promosi dapat menawarkan suatu persuasi kepada konsumen untuk segera mengambil keputusan membeli suatu produk hanya dengan membuat produk lebih menilai. Promosi menjual dapat membuat konsumen yang tidak mengenal


(25)

suatu produk jadi mencobanya, dan membujuknya untuk membeli. Demikian fungsi promosi untuk menarik prospek sehingga menjadi konsumen (pull function). Promosi dapat mendorong produk melalui saluran distribusi dengan menciptakan merk yang dikenal luas oleh penyalur dan konsumen di berbagai tempat sepanjang saluran dan rangkaian pembelian.

Menurut Sulyus Natoradjo dalam buku “Event Organizing Dasar-Dasar

Event Management” usaha untuk mempengaruhi dan menarik minat konsumen itu

dilakukan dengan konsep 5P yang terdiri dari: 1. Produk (Product)

Produk disini meliputi bentuk produk, manfaat produk dan keunikan produk yang dijual oleh perusahaan dalam mempromosikan suatu event. 2. Harga (Price)

Harga disini meliputi jumlah uang yang harus dibayar oleh pengunjung untuk hadir pada suatu event dan jumlah uang pengeluaran dan pemasukan perusahaan saat mengadakan event ini.

3. Lokasi (Place)

Lokasi disini meliputi lokasi dimana event akan diselenggarakan, fasilitas lokasi, dan akomodasi.

4. Promosi (Positioning)

Promosi disini meliputi direct selling, diskon dan berbagai cara lainnya untuk menarik konsumen membeli suatu produk. Dan media apa saja yang digunakan saat kegiatan promosi berlangsung.


(26)

5. Publikasi (Public Relations)

Publikasi disini meliputi kegiatan apa saja yang dilakukan oleh public relations dan dimana saja lokasi publikasi dilaksanakan untuk mempromosikan suatu event.

Konsep ini sama berlaku dalam memasarkan event. Namun, Goldblatt (2002) menambahkan satu P (Public Relations) dalam konsep tersebut menjadi 5P karena melalui kegiatan Public Relations pemasar dapat mengarahkan pikiran dan persepsi khalayak secara keseluruhan tentang event sehingga memberikan kredibilitas lebih terhadap iklan. Hoyle (2006), yang oleh Goldblatt disebut orang pertama yang menulis buku tentang event marketing secara komprehensif, menggunakan istilah Positioning untuk menggantikan P (Promosi) karena Positioning adalah segala usaha yang dilakukan pengusaha untuk menempatkan produknya pada posisi yang prima dalam benak (persepsi) konsumen agar bisa bersaing dengan produk lain dalam memenuhi kebutuhan konsumen.

Dari penjelasan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang strategi promosi dengan judul Strategi Promosi Event Organizer Khawani-ka Indonesia karena peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi promosi EO Khawani-ka Indonesia dalam mempromosikan suatu acara konser musik yang bintang tamunya yaitu KLAproject yang sudah lama tidak tampil di publik dan itu merupakan suatu tantangan untuk EO Khawani-ka Indonesia dalam menyusun strategi promosi yang baik dalam mencapai kesuksesan acara


(27)

Selain itu peneliti juga tertarik dengan strategi promosi dari EO Khawani-ka Indonesia yang mempunyai salah satu cara promosi yang jarang dilakuKhawani-kan oleh perusahaan lain untuk menarik minat masyarakat dengan menggunakan telemarketing dan memberikan layanan cas on delivery.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas peneliti membagi rumusan masalah dalam dua bagian yang terdiri dari pertanyaan makro dan pertanyaan mikro.

1.2.1 Pertanyaan Makro

Peneliti merumuskan pertanyaan makro dalam penelitian ini sebagai berikut:

“Bagaimana Strategi Promosi Event Organizer Khawani-ka Indonesia Dalam Mempromosikan Acara “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love Di Harris Hotel & Convention?”

1.2.2 Pertanyaan Mikro

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti merumuskan pertanyaan mikro yang akan diteliti mengacu pada program dari strategi promosi yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana Produk yang dikeluarkan Event Organizer Khawani-ka Indonesia Dalam Mempromosikan Acara “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love Di Harris Hotel & Convention?


(28)

2. Bagaimana Harga pengeluaran dan pemasukan Event Organizer Khawani-ka Indonesia Dalam Mempromosikan Acara “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love Di Harris Hotel & Convention?

3. Bagaimana Lokasi yang digunakan Event Organizer Khawani-ka Indonesia Dalam Mempromosikan Acara “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love Di Harris Hotel & Convention?

4. Bagaimana Promosi yang dilakukan Event Organizer Khawani-ka Indonesia Dalam Mempromosikan Acara “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love Di Harris Hotel & Convention?

5. Bagaimana Publikasi yang dilakukan Event Organizer Khawani-ka Indonesia Dalam Mempromosikan Acara “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love Di Harris Hotel & Convention?

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun disini peneliti memiliki maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguraikan, mengenai Strategi Promosi Event Organizer Khawani-ka Indonesia Dalam Mempromosikan Acara “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love Di Harris Hotel & Convention.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pertanyaan yang telah disusun secara rinci pada rumusan masalah mikro. Tujuan penelitian menunjukan apa yang akan dicapai atau apa yang akan terjadi dari penelitian yang di uji.


(29)

Tujuan penelitian akan digunakan sebagai rujukan dalam merumuskan kesimpulan penelitian.

1. Untuk mengetahui Produk yang dikeluarkan Event Organizer Khawani-ka Indonesia Dalam Mempromosikan Acara “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love Di Harris Hotel & Convention.

2. Untuk mengetahui Harga pengeluaran dan pemasukan Event Organizer Khawani-ka Indonesia Dalam Mempromosikan Acara “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love Di Harris Hotel & Convention.

3. Untuk mengetahui Lokasi yang digunakan Event Organizer Khawani-ka Indonesia Dalam Mempromosikan Acara “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love Di Harris Hotel & Convention.

4. Untuk mengetahui Promosi yang dilakukan Event Organizer Khawani-ka Indonesia Dalam Mempromosikan Acara “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love Di Harris Hotel & Convention.

5. Untuk mengetahui Publikasi yang dilakukan Event Organizer Khawani-ka Indonesia Dalam Mempromosikan Acara “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love Di Harris Hotel & Convention.

6. Untuk mengetahui Strategi Promosi Event Organizer Khawani-ka Indonesia Dalam Mempromosikan Acara “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love Di Harris Hotel & Convention.


(30)

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan ilmu pengetahuan secara teoritis bagi penelitian-penelitian selanjutnya sehingga mampu menunjang pengembangan Ilmu Komunikasi secara umum dan khususnya mengenai Strategi Promosi yang dilakukan suatu perusahaan untuk mempromosikan suatu acara.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Adapun dalam penelitian ini, selain memiliki kegunaan teoritisnya peneliti pun memaparkan kegunaan praktis dari penelitian yang dilakukan. Yaitu:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang komunikasi, juga sebagai aplikasi Ilmu Komunikasi secara umum dan tentang Strategi Promosi secara khusus.

2. Bagi Lembaga Akademik

Penelitian ini diharapkan berguna bagi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia secara umum dan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi khususnya sebagai literatur terutama bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian di bidang dan kajian yang sama.


(31)

3. Bagi Perusahaan

Dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perusahaan sebagai informasi dan masukan mengenai Strategi Promosi yang dilakukan oleh EO Khawani-ka Indonesia.


(32)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Dalam tinjauan pustaka, peneliti mengawali dengan menelaah penelitian terdahulu yang berkaitan dan relevan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti. Dengan demikian peneliti mendapatkan rujukan pendukung pelengkap pembanding dan memberi gambaran awal mengenai kajian terkait permasalahan dalam penelitian ini.

2.1.1 Penelitian Terdahulu yang Sejenis

Berikut ini peneliti temukan beberapa hasil penelitian terdahulu mengenai Strategi Promosi:

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian Nama Peneliti Metode yang digunakan Tujuan

Penelitian Hasil Penelitian 1 Strategi

Promosi Heidami Ramen Dalam Menarik Minat Konsumen di Riezka Budiastri (41809119) Kualitatif dengan Metode Penelitian Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui srategi promosi Heidami Ramen dalam Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi promosi yang dilakukan Heidami Ramen


(33)

Kalangan Mahasiswa di Kota Bandung meningkatkan minat konsumen dikalangan mahasiswa Kota Bandung. dalam menarik minat konsumen meliputi cara Heidami Ramen yaitu dengan menggunakan media sosial untuk melakukan promosinya. 2 Strategi

Promosi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat Melalui Kegiatan Festival Layang-Layang Tahun 2009 Dalam Meningkatkan Kunjungsn Wisatawan Ke Jawa Barat Aditya Farrisi (41806099) Kualitatif dengan Metode Penelitian Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat Melalui Kegiatan Festival Layang-Layang Tahun 2009 Dalam Meningkatkan Kunjungsn Wisatawan Ke Jawa Barat Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Rencana kegiatan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan sudah ada peningkatan baik dari segi

kualitas pelaksana dan jumlah pengunjung dan untuk menyampaikan bahwa Jawa Barat memiliki obyek wisata yang menarik.


(34)

3 Strategi Promosi Foreign

Exchange

Margin Trading Oleh Business Officer Di PT. Millenium Penata Futures Bandung

Terhadap Peningkatan Minat Calon Nasabah Untuk Berinvestasi.

Estu Rasna Nuwidi (41804091) Kuantitatif dengan Metode Penelitian Deskriptif

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana strategi promosi foreign

exchange

margin oleh business officer PT. Millenium Penata Futures Bandung

terhadap peningkatan minat calon nasabah untuk berinvestasi.

Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa, terdapat

hubungan yang kuat dan searah serta signifikan antara strategi promosi

foreign exchange margin trading dengan

peningkatan minat calon nasabah untuk berinvestasi.


(35)

2.1.2 Tinjauan Tentang Pengertian dan Ruang Lingkup Komunikasi Sebagai makhluk sosial, manusia dalam kehidupannya tidak pernah lepas dari masalah komunikasi. Komunikasi selalu hadir dalam setiap aktifitas atau kegiatan manusia. Oleh karena itu komunikasi menjadi bagian yang terpenting dalam setiap kehidupan manusia.

2.1.2.1 Pengertian Komunikasi

Sebagai mahluk sosial, manusia dalam kehidupannya tidak terlepas dari masalah komunikasi. Komunikasi selalu hadir dalam setiap aktifitas atau kegiatan manusia. Oleh karena itu komunikasi menjadi bagian yang terpenting dalam kehidupan manusia. Seperti aksioma dalam komunikasi dari

William & Smith yang berbunyi “A person cannot not communicate” yang bermakna seseorang tidak dapat tidak berkomunikasi.

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, yang berarti “membuat sama” (to make common).

Dari asal kata komunikasi diatas jelas, bahwa komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai tujuan yaitu, tercapainya suatu kesamaan makna atau arti, diantara individu yang terlibat dalam interaksi dalam suatu komunikasi. Untuk lebih jelas lagi mengenai pengertian komunikasi, dapat dilihat dari beberapa definisi komunikasi menurut para ahli:


(36)

Carl I. Hovland mendefinisikan

“ Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang

(komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya

lambang-lambang verbal) untuk merubah perilaku orang lain (komunikan).”

(Mulyana, 2011:68). Gerald R. Miller

“ Komunikasi terjadi ketika suatu suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk

mempengaruhi perilaku penerima.” (Mulyana, 2011:68).

Harold Lasswell

“ (Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan

menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut) Who Say What In Which Channel To Whom With What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa

Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?”

(Mulyana, 2011:69).

Paradigma Laswell diatas menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni:

1. Komunikator (communicator, source, sender) 2. Pesan (message)

3. Media (channel, media)

4. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient) 5. Efek (effect, impact, influence)

Jadi, berdasarkan berdasarkan paradigma Laswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.


(37)

2.1.2.2 Konteks Komunikasi 1. Komunikasi Kelompok

Kelompok adalah sekelompok orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Contohnya: Keluarga, kelompok diskusi dll.

2. Komunikasi Publik

Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang banyak (khalayak). Contohnya: Ceramah, pidato dll.

3. Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi terjadi dalam sebuah organisasi, bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang besar daripada komunikasi kelompok.

4. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik dengan menggunakan media cetak seperti surat kabar, majalah ataupun media elektronik seperti radio dan televisi, yang dikelola oleh suatu lembaga, yang ditujukan kepada sejumlah orang yang tersebar dibanyak tempat, anonim dan heterogen.


(38)

2.1.2.3 Unsur-Unsur Komunikasi

Unsur komunikasi merupakan persyaratan terjadinya komunikasi. (Effendy, 2004:6). Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku yang berjudul “Dinamika Komunikasi”, unsur-unsur komunikasi adalah:

1. Komunikator (sumber) yaitu orang yang menyampaikan pesan. 2. Pesan yaitu pernyataan yang didukung oleh lambang.

3. Komunikan yaitu orang yang menerima pesan.

4. Media atau saluran yaitu sasaran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.

5. Efek yaitu dampak sebagai pengaruh dari pesan.

Dalam komunikasi kelima unsur tersebut tidak lepas dari komunikasi karena unsur-unsur tersebut merupakan penunjang berjalannya suatu komunikasi. Tanpa adanya unsur-unsur tersebut maka komunikasi tidak dapat terjadi.

2.1.2.4 Proses Komunikasi

Komunikasi tidak bisa lepas dari proses. Oleh karena itu apakah suatu komunikasi dapat berlangsung dengan baik atau tidak tergantung dari proses yang berlangsung tersebut. Menurut Mahmud Machfoedz proses komunikasi terdiri dari enam tahapan sebagai berikut:

1. Pengirim atau komunikator mempunyai ide yang ingin disampaikan kepada pihak lain

2. Pengirim mengubah ide menjadi pesan. Komunikator menentukan bentuk pesan, panjang uraian pesan, susunan, nada dan gaya pesan.


(39)

3. Pengirim mengirimkan pesan. Komunikator menentukan saluran dan media komunikasi yang tepat.

4. Penerima menerima pesan. Komunikan harus memahami pesan yang disampaikan.

5. Penerima menafsirkan pesan. Komunikan memberikan reaksi terhadap pesan.

6. Penerima mengirimkan umpan balik. Umpan balik berupa respon penerima, merupakan rangkaian terakhir dari proses komunikasi. 2.1.2.5 Fungsi Komunikasi

Komunikasi dalam terjalinnya tidak hanya berjalan begitu saja akan tetapi memiliki fungsi bagi yang menggunakannya. Menrut Onong Uchajana

Effendy dalam buku yang berjudul, “Ilmu, Teori Dan Praktek”, fungsi komunikasi adalah:

1. Menginformasikan (To Inform)

Memberikan informasi kepada masyarakat, memberitahukan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi, ide (pikiran dan tingkah laku orang lain), serta segala sesuatu yang disampaikan orang lain. 2. Mendidik (To Entertain)

Komunikasi merupakan sarana pendidikan. Dengan komunikasi, manusia dapat menyampaikan ide dan pikirannya kepada orang lain, sehingga orang lain mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan.


(40)

3. Menghibur (To Entertain)

Komunikasi selain berguna untuk menyampaikan komunikasi. Pendidikan dan mempengaruhi juga berfungsi untuk menyampaikan hiburan atau menghibur oranag lain.

4. Mempengaruhi (To Influence)

Fungsi mempengaruhi setiap individu yang berkomunikasi, tentunya berusaha saling mempengaruhi jika pikiran komunikan dan lebih jauh lagi berusaha merubah sikap dan tingkah laku komunikan sesuai dengan yang diharapkan.

Manusia yang memiliki kebutuhan untuk memenuhi kebutuhannya yang salah satunya dapat dicapai melalui komunikasi. Maka manusia akan merasakan keempat fungsi komunikasi setelah menjalankan komunikasi. 2.1.2.6 Tujuan Komunikasi

Kegiatan komunikasi yang manusia lakukan sehari-hari tentu memiliki suatu tujuan yang berbeda-beda yang nantinya diharapkan dapat tercipta saling pengertian. Berikut tujuan komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy:

a. Perubahan sikap (attitude change) b. Perubahan pendapat (opinion change) c. Perubahan perilaku (behavior change) d. Perubahan sosial (social change)


(41)

Dari empat point yang dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendy, dapat disimpulkan bahwa komunikasi bertujuan untuk merubah sikap, pendapat, perilaku, dan perubahan social masyarakat.

Sedangkan fungsi dari komunikasi adalah sebagai penyampai informasi yang utama, mendidik, menghibur, dan yang terakhir mempengaruhi orang lain dalam bersikap dan bertindak.

2.1.3 Tinjauan Komunikasi Pemasaran

Pemasaran merupakan instrument penting bagi keberlangsungan suatu gerakan bisnis. Pemasaran dapat diartikan sebagai suatu gerakan untuk memindahkan suatu produk atau jasa dari perusahaan tertentu ke konsumen. Aktifitas pemasaran biasanya dilakukan oleh tim pemasaran, reseller, dan sales.

2.1.3.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokok yaitu, komunikasi dan pemasaran, komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi dengan individu.

Pemasaran adalah proses kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Sedangkan komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.


(42)

Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk dipasar. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut bauran promosi atau bauran pemasaran.

Di dalam proses pemasaran ini biasanya sering digunakan berbagai jenis promosi. Terdapat lima jenis promosi yang biasa disebut bauran pemasaran yaitu, penjualan tatap muka, humas, promosi penjualan, publisitas serta perusahaanan langsung.

2.1.3.2 Peranan Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan karena tanpa komunikasi konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran juga secara berhati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana komunikasi perusahaan. Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi akan sangat menentukan keberhasilan komunikasi, dengan penentuan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien.

2.1.3.3 Model Komunikasi Pemasaran

Model komunikasi pemasaran yang biasa dikembangkan pada umumnya tidak jauh dengan proses komunikasi dalam ilmu komunikasi. Model komunikasi pemasaran meliputi sender atau disebut juga (source). Seperti gambar di bawah ini:


(43)

Gambar 2.1

Model Komunikasi Pemasaran

Umpan Balik

Sumber: Sutisna, 2001: 270

Pertama kali pesan komunikasi datang dari sumber. Dalam pemasaran sumber berarti pihak yang mengirim pesan pemasaran kepada konsumen. Pihak yang mengirim pesan tentu saja perusahaan.

Proses selanjutnya yaitu proses encoding ini juga disebut sebagai proses menerjemahkan tujuan-tujuan komunikasi ke dalam bentuk-bentuk pesan yang akan dikirimkan kepada penerima.

Kemudian proses transmisi yaitu, proses penyampaian pesan yang harus disampaikan dengan melalui media dan akan ditangkap oleh penerima.

Encoding Transmisi Decoding

Sumber Tindakan

Perusahaan Agency iklan, tenaga penjualan, iklan personal selling, promotion, public relations, direct marketing. Radio, TV, surat kabar, majalah, brosur. Perilaku Konsumen. Respon dan Interpretasi oleh penerima.


(44)

Setelah proses transmisi ada proses decoding yang berarti penerima pesan memberi interprestasi atas pesan yang diterima.

Proses terakhir yaitu umpan balik atas pesan yang dikirimkan, artinya mendapat respons dan tindakan yang positif dari konsumen atau justru pesan tidak sampai secara efektif.

2.1.3.4 Metode Komunikasi Pemasaran

Dalam beberapa situasi, seringkali cara kita berkomunikasi menjadi lebih penting dari pada isi pesan yang kita komunikasikan. Salah satu pakar komunikasi, Mary Munter, mengemukakan bahwa ada 4 metode komunikasi yang di sesuaikan dengan pendengar (audience), isi pesan (content), dan pengaruh (impact). Keempat metode tersebut adalah sebagai berikut:

1) Tell

Dalam metode ini, isi yang dikomunikasikan hanya satu arah, sehingga keterlibatan audience sangat kecil, dan impact yang dihasilkan tidak terlalu besar.

2) Sell

Dalam metode ini, pengirim pesan sudah menggunakan cara persuasif dalam mengkomunikasikan content (isi pesan) ke audience. Sudah ada partisipasi audience dalam interaksi, sehingga menghasilkan impact yang lebih besar.


(45)

3) Joint

Dalam metode ini, sudah terjadi kolaborasi yang sejajar antara pengirim pesan dengan audience, dan terjadi sinergi diantara keduanya sehingga menghasilkan impact cukup besar.

4) Consult

Dalam metode ini, audience lebih aktif dibanding pengirim pesan yang lebih bertindak sebagai fasilitator. Metode ini lebih efektif dalam menginspirasi audience. Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, dituntut memiliki kemampuan komunikasi dalam metode ini.

2.1.3.5 Tinjauan Teori Pembelajaran Kognitif

Teori pembelajaran perilaku (behavioral learning theoriest) di kritik karena mengasumsikan suatu pandangan mekanistik terhadap konsumen dan terlalu banyak memberikan penekanan pada stimulasi eksternal. Teori pembelajaran perilaku mengabaikan proses psikologi internal individu, seperti motivasi, pemikiran, persepsi. Teori ini berasumsi bahwa setiap stimuli eksternal dari lingkungan akan menghasilkan respon yang dapat diperkirakan. Namun, para pemasar dan peneliti perilaku konsumen ada yang tidak sepakat dengan teori pembelajaran perilaku yang dinilai terlalu sederhana. Mereka yang tidak setuju lebih tertarik dengan proses mental yang kompleks yang mendasari pengambilan keputusan oleh konsumen. Studi mengenai pengambilan keputusan dan pembelajaran konsumen dengan menggunakan pendekatan kognitif saat ini telah mendominasi berbagai penelitian mengenai perilaku konsumen.


(46)

Teori kognitif memiliki daya tarik sendiri bagi pemasar, karena perilaku konsumen melibatkan kegiatan pemilihan dan pengambilan keputusan, terlebih bagi keputusan pembelian suatu produk yang dipandang penting bagi konsumen. Proses kognitif, seperti persepsi, kepercayaan, sikap, dan integrasi adalah penting untuk memahami proses keputusan konsumen untuk berbagai tipe dan jenis pembelian.

2.1.3.6 Unsur-Unsur Teori Pembelajaran Kognitif

Dalam teori belajar kognitif ada teori pemrosesan informasi. Dalam sistem pemrosesan informasi terkandung tiga unsur pokok yaitu fisis, fisiologis, dan psikis.

Unsur fisis adalah unsur eksternal, artinya unsur yang terdapat didalam lardiri pelaku pelajar. Unsur tersebut berisi informasi atau pesan tertentu. Bentuknya merupakan obyek yang diamati oleh pelaku belajar. Obyek itu dapat berupa lambang-lambang pesan. Bentuk lambang dapat berupa lambang visual, lambang suara maupun lambang lain yang dapat diindera.

Unsur fisiologis berupa organ tubuh yang berkaitan dengan proses penerimaan, pengolahan dan mereaksi lambang pesan yang diterima. Termasuk dalam unsur fisiologis yaitu organ indera, seperti mata telinga, dan indera lain, organ tersebut berfungsi sebagai reseptoe rangsangan dari luar. Syaraf indera berfungsi mengeluarkan rangsanagan yang telah diterima oleh indera untuk diteruskan ke pusat pengolahan informasi.


(47)

Unsur psikis merupakan potensi internal yang dapat berperan menunjang atau menghambat proses penerimaan maupun pengolahan informasi. Kualitas unsur fisis terletak pada kejelasan unsur tersebut dalam menyajikan informasi atau pesan. Bila informasi disajikan dengan menggunakan lambang visual maka lambang-lambang tersebut harus jelas dilihat, bila dengan menggunakan lambang suara harus jelas didengar. Begitu juga dengan lambang-lambang lainnya.

Bila dikaitkan dengan kegiatan belajar respon yang dimanifstasikan dalam bentuk perilaku tersebut dapat diberikan umpan balik, sehingga pelaku belajar dapat mengetahui tepat atau tidaknya hasil belajar yang dilakukannya. 2.1.4 Tinjauan Strategi Promosi

Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Strategi dibutuhkan untuk mengatur suatu kegiatan berdasarkan arah yang telah ditentukan agar dapat mencapai sasaran atau tujuan dengan cara yang baik dan benar.

2.1.4.1 Pengertian Strategi

Definisi strategi menurut Jalaludin Rahmat:

“Strategi adalah: suatu langkah untuk mencapai tujuan yang

direncanakan dengan melakukan berbagai aktifitas termasuk didalamnya kegiatan, pesan, dan media yang digunakan.” (Rachmat, 2001:201)

Sedangkan strategi menurut Anwar Arifin dalam bukunya “Strategi


(48)

“Strategi merupakan keseluruhan keputusan kondisional tentang

tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Dalam merumuskan strategi komunikasi selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak atau sasaran.” (Arifin, 1984:56)

Menurut Anwar Arifin untuk dapat membuat rencana dengan baik maka ada beberapa langkah yang harus diikuti untuk menyusun strategi komunikasi, yaitu:

1. Mengenal Khalayak, dengan mengenal khalayak, diharapkan komunikasi dapat berjalan dengan efektif.

2. Menyusun Pesan, setelah khalayak dan situasinya jelas diketahui, maka langkah selanjutnya adalah menyusun pesan yang mampu menarik perhatian para khalayak. Pesan dapat terbentuk dengan menentukan tema atau materi. Syarat utama dalam mempengaruhi khalayak dari komponen pesan adalah mampu membangkitkan perhatian khalayak. Perhatian merupakan pengamatan yang terpusat. Awal dari suatu efektivitas dalam komunikasi adalah bangkitnya perhatian dari khalayak terhadap pesan-pesan yang di sampaikan. 3. Menetapkan Metode, di dalam dunia komunikasi, metode

penyampaian dapat dilihat dari 2 aspek yaitu:

 Menurut cara pelaksanaannya, yaitu semata-mata melihat komunikasi dari segi pelaksanaannya dengan melepaskan perhatian dari isi pesannya.

 Menurut bentuk isi yaitu melihat komunikasi dari segi pernyataan atau bentuk pesan dan maksud yang dikandung.


(49)

Menurut cara pelaksanaannya metode komunikasi diwujudkan dalam bentuk:

a. Metode Redudancy, yaitu cara mempengaruhi khalayak dengan jalan mengulang pesan kepada khalayak. Pesan yang diulang akan menarik perhatian. Selain itu khalayak akan lebih mengingat pesan yang telah disampaikan secara berulang. Komunikator dapat memperoleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dalam penyampaian sebelumnya.

b. Metode Canalizing, pada metode ini, komunikator terlebih dahulu mengenal khalayak dan mulai menyampaikan ide sesuai dengan kepribadian, sikap-sikap dan motif khalayak. c. Metode Edukatif, diwujudkan dalam bentuk pesan yang

berisi pendapat, fakta-fakta dan pengalaman yang merupakan kebenaran dan dapat dipertanggungjawabkan. Penyampaian isi pesan disusun secara teratur dan berencana dengan tujuan mengubah perilaku khalayak.

d. Metode Koersif, yaitu mempengaruhi khalayak dengan jalan memaksa, dalam hal ini khalayak dipaksa untuk menerima gagasan atau ide oleh karena itu dari komunikasi ini selain berisi pendapat juga berisi ancaman.

e. Seleksi dan Penggunaan Media, penggunaan media merupakan alat penyalur ide dalam rangka memberikan


(50)

informasi kepada khalayak. Dalam penyampaian pesan penerapan metode komunikasi harus didukung dengan pemilihan media secara selektif artinya pemilihan media menyesuaikan dengan keadaan dan kondisikhalayak, secara teknik dan metode yang diterapkan.

Untuk menyusun sebuah strategi harus ada tujuan yang jelas dan diolah melalui perencanaan yang matang. Masih menurut Onong Uchjana Effendy, beliau mengatakan bahwa strategi komunikasi memiliki fungsi ganda, yaitu: Pertama menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh

hasil yang optimal. Kedua, menjembatani “kesenjangan budaya” (cultural gap) akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.

Demikian beberapa uraian tentang urgensinya strategi komunikasi khususnya dalam proses komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Namun dalam kajian ini strategi komunikasi akan dijadikan suatu pijakan dalam mengelola proses interaksi yang terjadi dalam suatu organisasi agar efektif dan efisien dalam mencapai tujuan didirikannya.

Dengan perencanaan strategi komunikasi yang matang maka diharapkan kita bisa mendapatkan rasa saling pengertian sehingga hubungan baik antara perusahaan dan karyawannya dapat terjaga dengan baik. Rasa


(51)

saling pengertian itu akan menimbulkan rasa saling mempercayai sehingga motivasi karyawan dalam melakukan pekerjaan akan menjadi lebih baik.

Jadi dengan demikian strategi komunikasi adalah keseluruhan perencanaan, taktik, cara yang akan dipergunkan untuk melancarkan komunikasi dengan memperhatikan keseluruhan aspek yang ada pada proses komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Strategi komunikasi merupakan suatu proses kegiatan yang berjalan secara terus-menerus dalam kegiatan komunikasi. Strategi komunikasi menjadi sebuah alat untuk menentukan arah dari bentuk komunikasi yang dilakukan, karena berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif tidak dapat dipungkiri banyak ditentukan oleh strategi komunikasi.

2.1.4.2 Tinjauan Tentang Promosi

Menurut Michael Ray yang dikutip oleh Morrisan, mendefinisikan promosi sebagai berikut:

“The coordination of all seller-iniated efforts to set up channel of informationand persuasion to sell goods and services or promote an idea” (Koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan).(Morrisan, 2010:16)

Promosi merupakan elemen atau bagian dari pemasaran yang digunakan perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumennya.

Promosi mencakup seluruh unsur dari promotional mix. Namun banyak praktisi pemasaran yang menggunakan istilah promosi mengacu pada


(52)

atau insentif kepada tenaga penjualan, distributor atau konsumen yang

diharapkan dapat meningkatkan penjualan.” (Morrisan, 2010:25)

Promosi bertujuan untuk membangun citra merk dan pengenalan produk baru yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan. Sedangkan tujuan dari promosi penjualan dapat disebut sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru 2. Mengkomunikasikan produk baru

3. Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas

4. Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk

5. Mengajak konsumen untuk mendatangi toko tempat penjualan 6. Memotivasi konsumen agar membeli suatu produk

Menurut George dan Michael Belch sebagaimana dikutip oleh Morrisan dalam buku periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, dalam buku itu menambahkan dua elemen dalam promotional mix, yaitu direct marketing dan interactive media. Dua elemen ini telah digunakan secara luas oleh pengelola pemasaran pada saat ini untuk berkomunikasi dengan khalayak sasarannya sebagaimana empat elemen sebelumnya.


(53)

2.1.4.3 Tinjauan Tentang Strategi Promosi

Suatu riset mengatakan bahwa ada faktor-faktor yang dapat dilakukan atau tidak dapat dilakukan dengan promosi. Promosi dapat menawarkan suatu persuasi kepada konsumen untuk segera mengambil keputusan membeli suatu produk hanya dengan membuat produk lebih menilai. Promosi menjual dapat membuat konsumen yang tidak mengenal suatu produk jadi mencobanya, dan membujuknya untuk membeli.

Demikian fungsi promosi untuk menarik prospek sehingga menjadi konsumen (full function). Promosi dapat mendorong produk melalui saluran distribusi dengan menciptakan merek yang dikenal luas oleh penyalur dan konsumen di berbagai tempat sepanjang saluran dan rangakian pembelian.

Promosi dapat membantu memperkenalkan suatu produk baru atau menghidupkan mereka sepanjag waktu dengan memperkuat pesan dan citra periklanan, menciptakan daya tarik antara merek dan konsumen, dan memberi jangkauan segmen khalayak.

Promosi yang berdiri sendiri tidak dapat menciptakan citra untuk suatu merek karena promosi tidak dapat menutup kekurangan periklanan. Promosi tidak dapat berfungsi banyak untuk mengubah sikap negative terhadap suatu produk, mengatasi permasalahan produk, atau memperbaiki kecendrungan turunnya penjualan.

Pemanfaatan promosi dengan efektif berarti membangun tujuan, menentukan strategi yang sesuai dan menetapkan anggaran. Akhirnya, manajemen harus mengevaluasi efektivitas promosi. Meskipun semua elemen ini harus


(54)

diperhatikan, penetapan tujuan promosi merupakan tindakan yang menuntut pokok perhatian.

2.1.5 Tinjauan Mengenai Event Organizer

Di Negara Indonesia, perusahaan jasa ini masih baru dan semakin berkembang dan memberikan banyak peluang bagi pengusaha untuk membuka lapangan kerja baru. Salah satu contoh perusahaan jasa ini yaitu perusahaan Event Organizer (EO) Sebelum peneliti membahas lebih jauh tentang EO, kita harus mengetahui dulu apa pengertian dari EO itu sendiri.

2.1.5.1 Pengertian Event Organizer (EO)

Nama yang diberikan untuk event organizer (EO) bisa berbeda-beda seperti event coordinator, event planner, event manager, event producer, event designer, chairman of organizing committee, ketua panitia pelaksana, bahkan konsultan. Namun apa pun namanya, mereka berprofesi dalam bisnis memproduksi atau menggelar acara demi memenuhi kebutuhan dan harapan klien (penyelenggara acara, individu atau instansi yang mempunyai hajat), pengunjung, dan peserta event. Beberapa definisi yang diberikan oleh para pakar dapat disimpulkan sebagai berikut:

“Event Organizer adalah sebuah bisnis dan profesi multidisiplin.

Untuk menjalankan profesinya dengan sukses, seorang pelaksana acara profesional atau EO dituntut untuk senantiasa mengembangkan diri dalam berbagai disiplin ilmu yang terkait dengan profesinya, baik melalui pelatihan dan pendidikan formal maupun pengalaman praktis secara pribadi dalam melaksanakan event. Di samping itu, memelihara reputasi dan hubungan baik dengan para pelanggan adalah aset yang

harus dibina EO agar dapat mempertahankan loyalitas mereka.”


(55)

“Event Coordinator sebagai seseorang yang minta atau dibayar dan

bertanggung jawab merencanakan, melaksanakan, mengawasi penyelenggaraan sebuah event serta menjamin kesuksesannya.” (Jasso: 1996)

“Event Planner sebagai seseorang, bisa karyawan (in-house planner), konsultan/pengusaha jasa atau seorang freelancer, bahkan relawan yang dikontrak jasanya untuk menyelenggarakan sebuah acara yang biasanya berlangsung dalam tatanan sosial kemasyarakatan, termasuk pengaturan waktu, tempat, lokasi, perencanaan, menu hidangan,

transportasi, dekorasi dan sebagainya.” (Allen, 2002)

“Event Coordinator adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk

mengimplementasikan secara terpadu seluruh kebutuhan logistik dan operasional sebuah event sesuai dengan elemen-elemen yang dirangkai di dalam desain atau kerangka dasar event, tugas event coordinator adalah mengemas dan mengelola event sesuai harapan pengunjung serta menghasilkan sasaran sesuai harapan klien.” (Silvers, 2004)

“Event Manager adalah sebuah profesi yang mengumpulkan dan

mempertemukan sekelompok orang untuk tujuan perayaan (celebration), pendidikan, pemasaran dan reuni dan bertanggung jawab mengadakan penelitian, membuat desain event, melakukan perencanaan, dan melaksanakan koordinasi serta pengawasan untuk

merealisasikan kehadiran sebuah event.” (Goldblatt, 2002)

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan beberapa ciri EO dan bisnis event organizing:

1. EO adalah sebuah bisnis dan profesi yang menawarkan jasa.

2. EO mengumpulkan dan mempertemukan khalayak untuk sebuah tujuan.

3. EO bertanggung jawab melakukan penelitian, membuat desain event, merencanakan, melakukan koordinasi, supervisi, dan pengawasan terhadap pelaksanaan, kelangsungan, realisasi dan keberhasilan sebuah event.


(56)

4. EO memproduksi atau menghadirkan sebuah event untuk memenuhi kebutuhan serta keinginan dan atas permintaan klien, penyelenggara, orang atau instansi yang mempunyai hajat. Dengan kata lain, EO adalah Pelaksana Acara yang melakukan pekerjaannya atas permintaan klien (orang yang memiliki hajat atau Penyelenggara Acara).

2.1.5.2Peran dan Fungsi EO

Untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan tercapai sesuai acara maka, EO harus berupaya keras untuk memberikan pelayanan terbaik melalui sejumlah peran dan fungsi berikut ini, yang kesemuanya merupakan sinergi antardivisi dalam EO itu sendiri dan hal-hal pendukungnya:

1. Pendengar Aktif

EO harus mampu memposisikan diri sebagai pendengar yang baik dan aktif. Dengarkan pemaparan briefing klien secara seksama, detail, dan penuh konsentrasi.

2. Eksplorasi dan imajinasi yang terukur

Dalam peran ini, EO dituntut untuk mampu melakukan proses eksplorasi dan imajinasi, tetapi terbatas sesuai dengan briefing klien dan kadang kala juga terbatas pada anggaran yang sudah disediakan klien.

3. Namun, sebelum proses imajinasi dituangkan dalam proposal acara, EO harus mempertimbangkan banyak hal, di antaranya anggaran yang disediakan klien, kesiapan perlengkapan dan tenaga


(57)

pendukung untuk mewujudkannya, kebudayaan, kebiasaan, serta norma yang berlaku di masyarakat, khususnya khalayak yang diundang dan sebagainya. Begitulah maksud dari imajinasi yang terukur.

4. Peran Persiapan

Seluruh hal yang mendukung terselenggaranya acara harus disiapkan dengan baik oleh EO, yang terkadang juga merupakan inisiatif EO, serta tidak boleh terlambat dan sesuai dengan briefing klien.

5. Pengatur dan Pengawas

EO berperan penting saat pelaksanaan. Ia menjadi pihak yang mengatur seluruh unsur pendukung acara agar mampu bersinergi menghasilkan rangkaian acara yang sukses, baik penyelenggaraan maupun tercapainya tujuan.

6. Penasihat

EO juga harus mampu berperan sebagai penasihat yang baik bagi kliennya, tidak memikirkan untung terus. Walaupun demikian, tidak semua hal yang diminta klien harus dituruti, apalagi jika berpeluang mengurangi kualitas acara.

2.1.6 Tinjauan Tentang “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love

“reinKLanasi” diambil dari kata “reinkarnasi” yang artinya terlahir kembali, dan arti dari “reinKLAnasi” sendiri yaitu KLAproject yang sudah lama tidak manggung di dunia entertainment dan arti dari bandung reinviting love


(58)

sendiri adalah mengundang atau mengingatkan kembali kepada masyarakat di kota bandung tentang perjalanan cinta seseorang.

Jadi, kesimpulan dari pengertian acara “reinKLAnasi” ini adalah mengundang atau mengingatkan kembali kepada masyarakat di kota bandung tentang perjalanan cinta seseorang dengan alunan lagu dari KLAproject yang sudah lama tidak tampil atau konser di dunia entertainment.

Pada tanggal 28 Februari 2014 acara “reinKLAnasi” reiviting love bandung di adakan di hotel harris & convention, acara ini dimulai pukul 20.00-22.30, tetapi open gate sudah dibuka mulai pukul 19.00. Band pembuka untuk acara konser ini adalah band lokal yang bernama “KSP”, band ini membawakan beberapa lagu untuk menghibur pengunjung sebelum KLAproject tampil. Personil dari KLAproject itu sendiri adalah Adi, Katon dan Lilo.

Acara konser ini adalah permintaan dari para fans KLAproject yang ingin melihat pertunjukannya karena KLAproject sudah lama tidak tampil, oleh karena itu EO Khawani-ka Indonesia membuat acara konser “reinKLAnasi” Bandung reinviting love di berbagai Kota, Kota pertama yaitu di Yogyakarta, Kota kedua di Bandung dan masih dalam rencana untuk akhir tahun 2014 akan dilaksanakan di Kota Palembang dan Surabaya.

2.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan alur pikir penulis yang dijadikan sebagai skema pemikiran yang melatar belakangi penelitian ini, dalam kerangka pemikiran ini peneliti akan coba menjelaskan masalah pokok penelitian,


(59)

penjelasan yang disusun akan menggabungkan antara teori dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini.

2.2.1 Kerangka Teoritis

Dalam penelitian ini, usaha untuk mempengaruhi dan menarik minat konsumen itu dilakukan dengan menggunakan konsep yang dikenal 5P: product (produk), price (harga), place (tempat), public relations (publikasi) dan positioning (promosi) berikut definisinya dikutip dari buku Sulyus Natoradjo yang berjudul Event Organizer Dasar-Dasar Event Management.

1. Product (Produk)

Produk adalah sentral bagi setiap kegiatan tentang pemasaran. Walaupun sudah mempunyai keterampilan, siapa pun tidak akan bisa memasarkan sebuah produk tanpa terlebih dulu memahami dan mempunyai pegetahuan tentang produk itu sendiri. Pada event, produk itu dapat berupa:

Event pendidikan: seminar, konvensi, konferensi.

Event pemasaran: peluncuran produk baru, promosi.

 Reuni, Peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional.

 Pameran, eksposisi, festival, pekan raya.

Event olah raga, kesenian, dan sebagainya.

Untuk sebuah produk perusahaan, pemasar dapat mempengaruhi konsumenya lewat produk, misalnya melalui bentuk fisiknya, kualitasnya atau kemasannya. Pada event, produk yang


(60)

ditawarkan itu adalah jasa (yang tidak bisa dilihat, dipegang, dan tidak berbentuk) dan akan “menjadi nyata” pada hari-H.

2. Price (Harga)

Dari sudut pandang calon peserta atau pengunjung event, harga merupakan prioritas kedua setelah nilai manfaat dari suatu produk. Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pengunjung untuk hadir pada suatu event.

Untuk menetapkan harga sebuah produk, pengusaha umumnya memperhitungkan baik faktor eksternal maupun internal perusahaan. Situasi pasar, keadaan persaingan yang dihadapi, kondisi sosial ekonomi dan daya beli masyarakat pada umumnya adalah beberapa di antara faktor eksternal yang dapat mempengaruhi enetapan harga suatu produk oleh perusahaan. Faktor internal adalah biaya dan situasi keuangan dari perusahaan itu sendiri. Dibandingkan dengan industri lain, faktor internal atau falsafah keuangan event itu lebih dominan bagi penyelenggara untuk menetapkan harga event.

3. Place (Lokasi)

Dalam industri real estate, lokasi mencerminkan segalanya. Lokasi bagus akan menghasilkan nilai jual yang tinggi. Dalam pemasaran event, lokasi atau tempat di mana event akan diselenggarakan juga dapat mempengaruhi segalanya.

Lokasi dan tempat event, bila dipasarkan secara cerdas, dapat meningkatkan nilai jual sebuah event. Lokasi dan tempat event tidak


(61)

saja mewakili citra dan gaya event, tetapi juga menentukan tipe khalayak yang akan diajak berpartisipasi. Oleh sebab itu, lokasi dan tempat event harus benar-benar dipertimbangkan oleh penyelenggara dan pelaksana event ketika mulai merencanakan event sehingga dapat digunakan sebaga sebuah Unique Selling Point.

4. Public Relations (Publikasi)

Public Relations merupakan salah satu unsur utama dari konsep 5P dalam pemasaran event. Melalui kegiatan PR pemasar dapat mengarahkan pikiran dan persepsi khalayak secara keseluruhan tentang event sehingga memberikan kredibilitas lebih terhadap iklan. Tugas pemasar disektor ini adalah mengarahkan, membimbing, dan membujuk khalayak sasaran dengan berbagai taktik dan cara guna

“membangkitkan” minat kepesertaan khalayak pada event.

5. Positioning (Promosi)

Promosi bertujuan untuk membangun citra merk dan pengenalan produk baru yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan. Sedangkan tujuan dari promosi penjualan dapat disebut sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru 2. Mengkomunikasikan produk baru

3. Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas.

4. Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk.


(62)

5. Mengajak konsumen untuk mendatangi toko tempat penjualan. 6. Memotivasi konsumen agar membeli suatu produk.

2.2.2 Kerangka Konseptual

Strategi promosi merupakan hal yang sangat diperlukan bagi sebuah perusahaan untuk melakukan sebuah promosi dari produk yang telah diluncurkan. Keberhasilan pemasaran perusahaan pada masa sekarang ini perlu didukung dengan konsep 5P (Product, Price, Place, Positioning, Public Relations) dimana konsep 5P ini sebagai usaha untuk mempengaruhi dan menarik minat konsumen karena didalamnya terdapat produk, harga, lokasi, dan promosi.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini sebuah perusahaan EO Khawani-ka Indonesia membuat acara yang bernama “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love dengan menggunakan strategi promosi dengan konsep 5P

untuk mempromosikan acara “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love di Harris Hotel&Convention yang sebagaimana dijelaskan melalui bagan berikut ini:


(63)

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Sumber: Peneliti 2014 STRATEGI PROMOSI

MEMPROMOSIKAN ACARA “reinKLAnasi” BANDUNG REINVITING

LOVE DI HARRIS HOTEL & CONVENTION PRODUCT

(PRODUK) PRICE

(HARGA)

PLACE (LOKASI)

POSITIONING (PROMOSI) PR

(PUBLIKASI)

EO KHAWANI-KA INDONESIA


(64)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

3.1.1 Sejarah Khawani-ka Indonesia

Khawani-ka Indonesia berdiri pada tanggal 16 Februari 2007, perusahaan ini ber alamat di Jl. Jend. Ahmad Yani 221-223 Segitiga Mas Kosambi Bandung 40113. Khawani-ka Indonesia disingkat “Khawani” yang

artinya keberanian, “Ka” dalam bahasa indonesia itu ke, dan Indonesia adalah

negara kita. Jadi, arti keseluruhan dari Khawani-ka Indonesia adalah perusahaan yang berani bersaing di negara indonesia dalam bidang jasa.

Khawani-ka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa marketing communication, bidang yang kami tekuni berupaya secara maksimal dalam mendapatkan solusi cerdas dalam mempromosikan perusahaan yang tidak hanya berhenti pada solusi parsial, akan tetapi memberikan alternatif solusi untuk sebuah kampanye promosi.

Sejalan dengan pertumbuhan Perusahaan yang terus berkembang, maka proses pencitraan perusahaan yang mendorong terkomunikasinya suatu pesan jasa layanan, sosialisasi maupun promosi barang/produk pada kondisi


(65)

Pelayanan yang kami berikan meliputi:

 Pembuatan Konsep Komunikasi / Acara

 Pembuatan Cost Estimate

 Pengaturan Seluruh Acara

3.1.2 Visi dan Misi EO Khawanika Indonesia Visi

Terus bertumbuh, menjadikan perusahaan yang professional dan selalu memberikan nilai tambah bagi semua pihak dengan mensinergikan kecerdasan kreatif dengan simplikasi penguasaan teknologi dan informasi, sehingga terwujudnya solusi komunikasi secara komprehensif.

Misi

Bertumbuh, komitmen untuk terus maju menjadikan perusahaan tidak pernah berhenti untuk mencapai perkembangan yang berkelanjutan.

Perusahaan profesional, Budaya mengedepankan keterbukaan didalam menuangkan ide, pada porsi yang selaras, sehingga keikutsertaan di dunia periklanan diapresiasikan secara profesional.

Kecerdasan kreatif, adalah pondasi untuk menciptakan maha karya dari ramuan yang tidak hanya kreatif, tetapi kekuatan kreatifitas yang penuh kecerdasan.

Simplifikasi, dimulainya era teknologi informasi ebagai alat bantu, menjaadikan kami harus mensederhanakan strategi, langkah, dan aksi eksekusi, tanpa mengurangi nilai karya kami.


(66)

3.1.3 Logo Khawani-ka Indonesia

Ka Indonesia tidak mempunyai logo tetap, karena Khawani-ka Indonesia termasuk ke dalam company creative oleh karena itu logonya selalu berbeda-beda. Tetapi Khawani-ka Indonesia mempunyai ciri khas di

setiap logonya yaitu selalu ada tulisan “KHAWANI-KA” dan gambar dua buah tanduk yang diartikan sebagai lambang keberanian dan terinspirasi dari bobotoh persib yang bernama viking. Selain itu, dari warna logo yang berwarna orange, hitam dan putih mempunyai arti lebih sebagai pembeda, eye catching dan mudah diingat oleh masyarakat. Inilah beberapa contoh logo dari Khawani-ka Indonesia:

Gambar 3.1

Logo Khawani-ka Indonesia

Sumber: Arsip Khawani-ka Indonesia 2014

Gambar 3.2

Logo Khawani-ka Indonesia


(67)

Gambar 3.3

Logo Khawani-ka Indonesia

Sumber: Arsip Khawani-ka Indonesia 2014

3.1.4 Struktur Organisasi Khawani-ka Indonesia

Khawani-ka Indonesia mempunyai struktur organisasi yang sesuai dengan fokus kegiatan masing-masing, yaitu:

Gambar 3.4

Struktur Organisasi Khawani-ka Indonesia

Sumber: Arsip Kantor Khawani-ka Indonesia 2014 Chairman

Yudi S & Medy W

General Manager Hendri Event Organizer Dedy Admin Herviana Punky Lin-lin Marketing Endy Yossie Riky Activation Panca Denda Arman Toto Produksi Kemal Yana Rizky


(68)

3.1.5 Deskripsi Pekerjaan A. Chairman

Pemilik perusahaan yang bertugas memberi kebijakan dan mengawasi kinerja seluruh karyawan. Koordinasi antarlini untuk menghasilkan EO yang profesional.

B. General Manager

Yang menjalankan dan mengatur seluruh pekerjaan di semua bagian divisi. C. Produksi

Mendukung kru kreatif dengan data yang diperlukan, berdiskusi bersama mengembangkan konsep. Saat acara menjadi koordinator untuk semua keperluan acara. Misalnya mengerjakan pendukung event seperti:

- Stage - Booth - Tenda - Sound

- Properti Event

Kru produksi ini selama pengarapan event dialah orang pertama dan pulang terakhir, menjadikannya yang paling sibuk bersama kru kreatif. D. Admin

Membuat anggaran event dan berkoordinasi dengan tim, di samping mengelola dan membuat laporan keuangan perusahaan, membayarkan pada pihak pendukung acara, serta melakukan penagihan pada klien.


(69)

- Pemberkasan perusahaan - Penagihan pembayaran - Data-data persuratan - Surat masuk dan keluar E. Event Organizer

Menjual jasa EO. Ketika klien memiliki event yang akan digarap, kru pemasaran akan berkoordinasi bersama kru kreatif, dan saat acara berlangsung, ia menjadi PIC klien.

- Bertangggung jawab secara keseluruhan terhadap project yang dikerjakan

- Selalu berkoordinasi dengan Top management untuk membahas suatu project

- Meminta info update kepada marketing tentang project yang akan dilaksanakan

- Membuat action plan project

- Meeting internal divisi PO minimal 1 bulan sekali untuk review dan preview project

- Membuat time schedule event dari mulai pre-event, pembuatan konsep, eksekusi, report dan penagihan

- Koordinasi dengan divisi lain ketika akan mengerjakan project sekaligus brainstroming

- Membuat checklist kebutuhan project - Membuat standarisasi event


(1)

tiket disini adalah harga publish yang diputuskan dengan beberapa alasan yaitu yang pertama dari sisi ekslusifnya yang worthit karena acara konser dilaksanakan di Hotel Harris&Convention, yang kedua dengan memperhitungkan itung-itungan pengeluaran dan pemasukan, yang ketiga fasilitas disajikan dengan nuansa “reinKLAnasi”, konser perform ada lighting show dan backsound yang merelaxsasi dan yang ke empat harga ini terjangkau untuk di Kota Bandung. Oleh karena itu tiket disini ada lima kelas dengan harga yang berbeda-beda.

Place (Lokasi)

Lokasi dan tempat event, bila dipasarkan secara cerdas, dapat meningkatkan nilai jual sebuah event. Lokasi dan tempat event tidak saja mewakili citra dan gaya event, tetapi juga menentukan tipe khalayak yang akan diajak berpartisipasi. Oleh sebab itu, lokasi dan tempat event harus benar-benar dipertimbangkan oleh penyelenggara dan pelaksana event ketika mulai merencanakan event sehingga dapat digunakan sebaga sebuah Unique Selling Point. Oleh karena itu EO Khawani-ka Indonesia memilih lokasi acara “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love diadakan di Hotel Harris & Convention yang beralamat di JL. Peta 241 Kopo, Kota Bandung. Karena Hotel ini berbintang 4 dan mempunyai keunggulan, yaitu dari kapasitas, fasilitas dan akomodasi.

Positioning (Promosi)

Strategi Promosi penjualan ini juga dilakukan dengan menggunakan ATL (Above the line) dan BTL (Below the line). Above the line yaitu, aktifitas marketing/promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand image yang diinginkan. Sifat ATL merupakan media „tak


(2)

langsung‟ yang mengenai audience, karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience. ATL di startegi promosi EO Khawani-ka Indonesia seperti: Radio, twitter, koran, spanduk, brosur, dan billboard. Below the line yaitu, segala aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya aware dengan produk kita. Sifat BTL merupakan media yang „langsung‟ mengena pada audience karena sifatnya yang memudahkan audience langsung menyerap satu produk/pesan saja. BTL di strategi promosi EO Khawani-ka Indonesia seperti: direct promo (sales promotion girl membagikan brosur dan sosialisasi mengenai acara konser musik “reinKLAnasi” di car free day), activity (tiket box presale di 3second, cafe halaman, rabbani, toko you dll), telemarketing (adanya layanan cash on delivery).

Public Relations (Publikasi)

Public Relations disini bisa disebut juga sebagai publikasi yang menawarkan ciri yang berbeda yang dapat dipercaya, seperti laporan berita, artikel, press reales, konferensi pers, dan peristiwa (event) yang dipandang lebih nyata dan dapat dipercaya untuk konsumen daripada yang dinformasikan melalui iklan. Publikasi juga dapat menjangkau prospek yang menghindari wiraniaga dan iklan. Pesan disampaikan kepada konsumen lebih sebagai “berita” daripada sebagai komunikasi yang mengarah pada penjualan. Dari semua konsep dasar dari promosi, publikasilah yang paling terpenting, karena produk (product), harga (price), lokasi (place), dan promosi (positioning) penjualan dilakukan bertujuan untuk melakukan publikasi dengan masyarakat khususnya di Kota Bandung. Hasil


(3)

yang diinginkan dari kegiatan publikasi yang dilakukan oleh EO Khawani-ka Indonesia ini adalah untuk lebih memuaskan konsumen EO Khawani-ka Indonesia dalam konser musik Band KLAproject yang sesuai dengan keinginan para konsumen.

5. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari bab sebelumnya, maka penulis mengambil simpulan mengenai “Strategi Promosi Event Organizer Khawani-ka Indonesia Dalam Mempromosikan Acara „reinKLAnasi‟ Bandung Reinviting Love Di Harris Hotel & Convention” adalah sebagai berikut:

1. Produk (Product) yang dikeluarkan oleh Event Organizer Khawani-ka Indonesia adalah sebuah konser musik yang bernama “reinKLAnasi”, hal ini sangat penting untuk memperkenalkan nama produk kepada konsumen dan meningkatkan penjualan tiket konser “reinKLAnasi” di kota Bandung. 2. Harga (Price) disini ada cash estimate yaitu biaya total keseluruhan untuk

membuat acara “reinKLAnasi” ini mencapai kurang lebih 600juta, dan ada cash in yaitu biaya pemasukan dari tiketing, sponsor dan merchandise. Hal ini sangat penting untuk diketahui agar kita bisa mengetahui perkiraan budget yang dikeluarkan dalam membuat sebuah acara konser musik.

3. Lokasi (Place) yang digunakan oleh EO Khawani-ka Indonesia yaitu di Hotel Harris & Convention karena kapasitasnya besar, fasilitas yang cukup baik dan akomodasi yang mudah dijangkau oleh konsumen. Hal ini sangat penting untuk diketahui agar kita bisa menyesuaikan tempat yang cocok


(4)

untuk acara konser musik dan membuat konsumen nyaman untuk menonton.

4. Promosi (Promotion) yang dilakukan oleh EO Khawani-ka Indonesia yaitu dengan menggunakan Above The Line (media yang tidak langsung mengenai audience) yaitu: radio, twitter, koran, spanduk, flayer, dan billboard. Below The Line yaitu (media yang langsung mengenai audience) yaitu: direct promo, activity (tiket box), sales promotion girl (car free day), telemarketing (cash on delivery). Hal ini dilakukan agar konsumen lebih mempunyai minat yang tinggi untuk menonton konser musik “reinKLAnasi” dan mengetahui kegiatan promosi apa saja yang dilakukan oleh EO Khawani-ka Indonesia.

5. Publikasi (Public Relations) yang dilakukan oleh EO Khawani-ka Indonesia dengan membagikan press realese kepada wartawan, bekerjasama dengan coorporate lain, mengadakan interview KLAproject dengan beberapa radio partner, ini semua dilakukan semata-mata hanya untuk memberikan citra yang positif bagi EO Khawani-ka Indonesia agar konsumen/pengunjung acara “reinKLAnasi” dapat memandang EO Khawani-ka Indonesia ini menjadi EO yang profesional dalam mengelola sebuah acara konser musik.

6. Daftar Pustaka Buku-buku:

Allen, Center dan Scott Cutlip. 2006; Effective Public Relations. Jakarta; PT. Kencana Prenada Media Group


(5)

Damayanti, Deni. 2013; Tips Trik Komunikasi & Bahasa Tubuh Untuk Memikat Pelanggan Agar Loyal Seumur Hidup. Yogyakarta; Mantra Books. Goldbaltt, Dr. Joe. 2002; Special Events – Twenty First Century Global Event

Management, 3rd Ed., John Wiley & Sons, Inc., New York.

Jaso, Gayle, 1996. Special Events From A to Z – The Complete Educator’s Handbook, Corwin Press, Inc., Thousand Oaks, California.

Machfoedz, Mahmud. 2010; Komunikasi Pemasaran Modern, Yogyakarta; Cakra Ilmu.

Megananda, Yudi & Wijaya, Arifin Johanes. 2009; 7 Langkah Jitu Membangun Bisnis Event-Organizer. Jakarta; PT. Bhuana Ilmu Populer

Meloeng, Lexy J. 2000; Metode Penelitian Kualitatif, Cetakan ke-29. Bandung; PT Remaja Rosda Karya.

Morrisan, M.A. 2010; Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta; Kencana. Prenada Media Group.

Mulyana, Deddy. 2011; Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung; PT.Remaja Rosdakarya.

Natoradjo, Sulyus. 2011; Event Organizing Dasar-Dasar Event Management. Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rakhmat, Jalaluddin. 2005; Metode penelitian Komunikasi. Bandung; PT. Remaja Rosda Karya

Silalahi, Ulber. 1996; Metode Penelitian Sosial. Bandung; Unpar Press

Silver, Julia Rutherford, 2004, Proffessional Event Coordination, Jhon Wiley & Sons, Inc., New Jersey

Sugiyono. 2010; Memahami Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung; Alfabeta.


(6)

Sutisna. 2002; Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung; Rosda Indonesia.

Uchjana Effendy, Onong. 2003; Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung; PT. Remaja Rosdakarya.

Uchjana Effendy, Onong. 2004; Dinamika Komunikasi, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya.

Karya Ilmiah:

 Riezka Budiastri. 2009. Strategi Promosi Heidami Ramen Dalam Menarik Minat Konsumen di Kalangan Mahasiswa di Kota Bandung. Bandung : UNIKOM

 Aditya Farrisi. 2006. Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa Barat Melalui Kegiatan Festival Layang-Layang Tahun 2009 Dalam Meningkatkan Kunjungsn Wisatawan Ke Jawa Barat. Bandung : UNIKOM  Estu Rasna Nuwidi. 2004. Strategi Promosi Foreign Exchange Margin

Trading Oleh Business Officer Di PT. Millenium Penata Futures Bandung Terhadap Peningkatan Minat Calon Nasabah Untuk Berinvestasi. Bandung : UNIKOM

Internet Searching:

 Emjaiz.wordpress.com

Pada hari jumat 22/06/2014 pukul 18.17 WIB  Vofifitriana.blogspot.com

Pada hari sabtu 23/06/2014 pukul 18.06 WIB  Pebriplb09.blogspot.com