KETENTUAN UMUM Izin Usaha Pariwisata

Kepariwisataan Lembaran Negara Rebuplik Indonesia Tahun 1996 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3658; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah Lembaran Negara Rebuplik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139; 15. Keputusan Menteri Kebudayaan Dan Pariwisata Nomor Kep. 012MKPIV2001 tentang Pedoman Umum Perizinan Usaha Pariwisata; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Parigi Moutong Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Kewenangan Kabupaten Parigi Moutong Sebagai Daerah Otonom Lembaran Daerah Tahun 2004 Nomor 4 Seri E Nomor 3; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Parigi Moutong Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Dinas – Dinas Daerah Kabupaten Parigi Moutong Lembaran Daerah Tahun 2004 Nomor 7 Seri D Nomor 2 ; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG dan BUPATI PARIGI MOUTONG MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PARIWISATA

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Parigi Moutong. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Parigi Moutong. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten Parigi Moutong. 6. Pejabat Yang Ditunjuk adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang Retribusi Daerah sesuai dengan Peraturan perundang­undangan yang berlaku. PERATURAN DAERAH NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PARIWISATA 3 7. Peraturan Daerah adalah Peraturan Perundang­Undangan yang dibentuk oleh DPRD dengan persetujuan bersama Bupati. 8. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha – usaha yang terkait dibidang Pariwisata. 9. Wisata adalah perjalanan atau sebagaian dari kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata serta usaha yang terkait dibidang kepariwisataan. 10. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan perjalanan wisata. 11. Biro Perjalanan Wisata BPW dalah Badan usaha nyang menyelenggarakan kegiatan usaha paket perjalanan wisata dalam negeri atau keluar negeri. 12. Cabang Biro Perjalanan Wisata CBPW adalah salah satu unit usaha Biro Perjalanan Wisata yang berkedudukan di wilayah yang sama dengan kantor pusatnya atau di wilayah lain kantor pusatnya. 13. Agen Perjalanan Wisata APW adalah badan usaha yang menyelenggarakan usaha perjalanan yang bertindak sebagai perantara di dalam menjual atau mengurus jasa untuk melakukan perjalanan. 14. Impresariat adalah pengurusan penyelenggaraan hiburan baik berupa yang mendatangkan, mengirimkan maupun mengembalikannya serta menentukan tempat, waktu dan jenis hiburan. 15. Hotel adalah suatu usaha pelayanan dan Fasilitas menginap istirahat, memberi pelayanan yang menyediakan restoran rumah makan dan bar. 16. Motel Losmen adalah suatu usaha komersial yang menggunakan seluruh atau sebagian dari suatu bangunan yang khusus disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh layanan penginapan. 17. Penginapan atau sejenisnya adalah suatu usaha yang menggunakan seluruh atau sebagian dari suatu bangunan yang khusus disediakan bagi masyarakat untuk memperoleh pelayanan penginapan dan pelayanan lainnya. 18. Pondok Wisata adalah suatu usaha yang menggunakan sebagian rumah tinggal untuk penginapan bagi setiap orang dengan perhitungan pembayaran harian . 19. Cottage adalah suatu bentuk usaha akomodasi yang terdiri dari unit – unit bangunan terpisah seperti rumah tempat tinggal dengan perhitungan pembayaran harian serta dapat menyediakan restoran rumah makan yang terpisah. 20. Balai Pertemuan Umum Gedung Komersial adalah suatu usaha yang menyediakan tempat dan Fasilitas untuk menyelenggarakan pertemuan rapat, pesta atau pertunjukan sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi jasa makan dan minum. 21. Badan adalah sekumpulan Orang dan atau modal merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan Lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan Nama dan dalam bentuk apapun, Firma, Kongsi, Koperasi, Dana Pensiun, Perkumpulan, Yayasan, Organisasi Massa, Organisasi Sosial Politik atau Organisasi yang sejenis, Lembaga, bentuk usaha tetap dan bentuk badan lainnya . PERATURAN DAERAH NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PARIWISATA 4 22. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah Pungutan Daerah sebagai pembayaran atas pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah Untuk kepentingan orang pribadi atau Badan . 23. Perizinan Tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, Penggunaan Sumber daya alam, barang, Prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. 24. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan Perundang­ Undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu . 25. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi Wajib retribusi untuk memanfaatkan perizinan tertentu dari Pemerintah Daerah yang bersangkutan. 26. Surat Setoran Retribusi Daerah yang dapat disingkat SSRD adalah Surat yang oleh Wajib Retribusi digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran retribusi yang terutang ke kas Daerah atau ketempat pembayaran lain yang telah ditetapkan oleh Bupati. 27. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang dapat disingkat SKRD adalah Surat Ketetapan yang menentukan besarnya pokok Retribusi. 28. Surat Pendaftaran Obyek Retribusi Daerah yang dapat disingkat SPdORD adalah surat yang digunakan oleh Wajib Retribusi untuk melaporkan data obyek retribusi dan Wajib Retribusi sebagai dasar perhitungan dan pembayaran retribusi yang terutang menurut Peraturan Perundang­undangan Retribusi Daerah. 29. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar yang dapat disingkat SKRDKB adalah surat ketetapan retribusi yang menetukan jumlah pokok retribusi, jumlah kredit retribusi, jumlah kekurangan pembayaran pokok retribusi, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar. 30. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan yang dapat disingkat SKRDKBT adalah surat ketetapan yang menentukan tambahan atas jumlah retribusi yang ditetapkan. 31. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang dapat disingkat SKRDLB adalah Surat ketetapan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah kkredit retribusi yang terutang atau yang tidak seharusnya terutang. 32. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sangksi administrasi berupa bunga atau denda. 33. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap SKRD,SKRDKB, SKRDKBT dan SKRDLB yang diajukan oleh Wajib Retribusi. 34. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengelolah data dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pembayaran kewajiban Retribusi Daerah dan tujuan lain dalam rangka melaksanakan Ketentuan Peraturan Perundangan – undangan Retribusi Daerah. 35. Penyidikan Tindak Pidana di bidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disebut penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti, yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang Retribusi Daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya. PERATURAN DAERAH NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PARIWISATA 5

BAB II NAMA , OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI