Perancangan Informasi Tentang Jenis Jenis Pasta Melalui Media Buku Referensi

(1)

(2)

(3)

(4)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Reddy Dwicahya Ramagita

Alamat : Jalan Rama Los 5 RT. 01, RW. 02, Kel. Arjuna, Kec. Cicendo, Kota Bandung Tempat / Tanggal Lahir : Bandung / 19 Mei 1994

No. Telp. : +6222 6000097

Email : ready.confessions@gmail.com

Pendidikan :

Tahun Pendidikan

1999 – 2000 TK Angkasa Bandung

2000 – 2006 SD Angkasa 1 Bandung

2006 - 2009 SMPN 40 Bandung

2009 – 2012 SMK Pasundan 3 Bandung


(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN INFORMASI TENTANG JENIS - JENIS PASTA MELALUI MEDIA BUKU REFERENSI

DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015-2016

oleh:

Reddy Dwicahya Ramagita NIM. 51912115

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(6)

iii KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul Perancangan Informasi Tentang Jenis - jenis Pasta dan Cara Pengolahan Pasta Melalui Media Buku.

Penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, diantaranya :

Allah SWT yang telah memberikan keridhoan-Nya. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Irwan Tarmawan, M.Ds. selaku sebagai pembimbing yang telah mengarahkan dan memberikan masukan - masukan yang positif. Terakhir kepada teman - teman yang telah membantu dan mendukung perancangan ini.

Penulis sadar bahwa pada laporan ini memiliki kekurangan didalamnya baik dari segi penulisan maupun analisa penelitian dikarenakan keterbatasan penulis yaitu kurang teliti. Namun penulis mengharapkan semoga laporan ini bermanfaat baik bagi para pecinta kuliner dan siapa saja yang menyukai masak. Sekian dan terima kasih.

Bandung, 12 April 2016 Penulis,


(7)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ……….... i

LEMBAR PERNYATAAN ORIGINALITAS ………..… ii

KATA PENGANTAR ………..……….... iii

ABSTRAK ………..……….………. iv

ABSTRACT ………..………... v

DAFTAR ISI ....……….……... vi

DAFTAR GAMBAR …..………...…... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Rumusan Masalah ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan ... 3

– BAB II. JENIS - JENIS PASTA ... 4

II.1 Pasta ... 4

II.1.1 Sejarah Pasta ...…...…...…...……….………... 4

II.1.2 Perkembangan Pasta pada era modern ... 6

II.1.3 Bahan - bahan Pasta ... 7

II.1.4 Jenis - jenis pasta ………...…...………... 8

II.1.5 Proses membuat pasta ...…...……...…...……...…... 14

II.1.6 Pasta di Indonesia ... 16

II.2 Khalayak pada saat ini ... 16

II.3 Fenomena - fenomena yang terjadi terhadap Pasta ... 16

II.3.1 Observasi ... 17

II.3.2 Kuesioner ...……...…....…... 17

II.4 Resume ... 18 –


(8)

vii

BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN ... 20

III.1.Strategi Komunikasi ... 20

III.1.1 Khalayak Sasaran ... 20

III.1.2Tujuan Komunikasi ... 21

III.1.3 Pendekatan Komunikasi ... 21

III.1.4 Materi Pesan ... 23

III.1.5 Mandatory ... 23

III.1.6 Strategi Kreatif ... 23

III.1.7 Strategi Media ... 24

III.1.8 Strategi Distribusi ... 26

III.2 Konsep Visual ... 26

III.2.1. Format Desain ... 26

III.2.2 Tata Letak ... 27

III.2.3 Huruf ... 27

III.2.4 Warna ... 27

– BAB IV. MEDIA & TEKNIS PRODUKSI ... 29

IV.1 Media Utama ... 29

IV.1.1 Teknis Produksi ... 29

IV.2 Media Pendukung ... 35

IV.2.1 Poster ... 35

IV.2.2 Pembatas Buku ... 36

IV.2.3 E-Flyer ... 37

IV.2.4 Kantung Kertas ... 39

IV.2.5 X - Banner ... 40

-DAFTAR PUSTAKA ………... 41

LAMPIRAN ... 42


(9)

-viii DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Pembuatan pasta, ilustrasi dari abad 15 dari Tacuinum Sanitatis

(Taqwīm al-sihha) oleh Ibn Butlan ... 4

Gambar II.2 Bocah dengan spaghetti oleh Julius Moser pada tahun 1808 ... 5

Gambar II.3 Semolina ... 7

Gambar II.4 Spaghetti ... 9

Gambar II.5 Parpadelle ... 9

Gambar II.6 Fettuccine ... 10

Gambar II.7 Linguine ... 10

Gambar II.8 Fusilli ... 11

Gambar II.9 Makaroni ... 11

Gambar II.10 Penne ... 12

Gambar II.11 Conchiglie ... 12

Gambar II.12 Ravioli ... 13

Gambar II.13 Lasagna ... 13

Gambar II.14 Pembuatan Pasta Segar ... 14

Gambar II.15 Mesin ekstruksi ... 15

Gambar II.16. Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pasta ... 17

Gambar III.1 Referensi Visual 1 ... 22

Gambar III.2 Referensi Visual 2 ... 22

Gambar III.3 Logo ... 23

Gambar III.4 Format Desain Buku ... 26

Gambar IV.1 Gambar Sketsa ... 29

Gambar IV.2 Foto 1 yang telah melalui proses cropping ... 30

Gambar IV.3 Foto 2 yang telah melalui proses cropping ... 30

Gambar IV.4 Foto 3 yang telah melalui proses cropping ... 30

Gambar IV.5 Foto 4 yang telah melalui proses cropping ... 31

Gambar IV.6 Vektor yang dibuat melalui Adobe Illustrator ... 31

Gambar IV.7 Sketsa yang telah dimasukkan pada Adobe Photoshop ... 31

Gambar IV.8 Foto dan vektor yang telah dimasukkan pada Adobe Photoshop . 32 Gambar IV.9 Buat bentuk rounded rectangle ... 32


(10)

ix

Gambar IV.10 Beri latar pada bentuk yang sudah dibuat ... 33

Gambar IV.11 Beri teks pada workplace ... 33

Gambar IV.12 Beri penunjuk arah dari teks dengan gambar ... 34

Gambar IV.13 Hasil jadi ... 34

Gambar IV.14 Poster 1 . ... 35

Gambar IV.15 Poster 2 . ... 36

Gambar IV.16 Pembatas buku 1 ... 36

Gambar IV.17 Pembatas buku 2 ... 37

Gambar IV.18 E-Flyer 1 ... 38

Gambar IV.19 E-Flyer 2 ... 38

Gambar IV.20 Kantung Kertas ... 39

Gambar IV.21 X-Banner ... 40

-


(11)

-41 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Anonymous. (1995) Encyclopedia Americana, Volume 11. Grolier Incorporated. Capatti, Alberto dan Montanari, Massimo. (2003). Italian Cuisine: a Cultural

History. New York: Columbia University Press.

Del Conte, Anna. (2004). The Concise Gastronomy of Italy. USA : Barnes and Nobles Books.

Hazan, Marcella. (1992). Essentials of Classic Italian Cooking. Pan Macmillian. Hartono. Jogiyanto. (2009). Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Jeffrey Steingarten. (1998). The Man Who Ate Everything. Knopf Doubleday Publishing Group. Penerbit Andi.

Rustan, Surianto. (2008). Layout. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Serventi, Silvano dan Sabban, Francoise. (2002). Pasta: The Story of a Universal Food (translated ed.). New York: Columbia University Press.

Kusrianto, Adi. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Penerbit Andi. Zanini De Vita, Oretta. (2009). Encyclopedia of Pasta. University of California

Press.

Sumber Artikel Internet

Anonymous. (2012). Italianfood.about.com. (15 Desember 2015).

Christensen, Emma. (2008). Dry Pasta vs. Fresh Pasta : What’s the Difference?. The Kitchn. Diambil dari : http://www.thekitchn.com/dry-pasta-vs-fresh-pasta-whats-47888. (15 Desember 2015).

Demetri, Justin. (2012). History of Pasta. Diambil dari : http://www.lifeinitaly. com/food/pasta-history.asp. (6 Desember 2015).

Tracey, Michael. (2012). The Origin and History of Pasta where Pasta comes from. Diambil dari : http://africhef.com/Pasta/. (18 Desember 2015).


(12)

1 BAB I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Masakan Italia (Cucina Italiana) adalah salah satu jenis kuliner yang berkembang di Italia. Terdapat beberapa variasi masakan Italia yang terbagi berdasarkan daerahnya masing - masing dimulai dari bagian Pegunungan Alpen hingga kawasan Mediterania yang beriklim subtropis. Bagi banyak orang di seluruh dunia, masakan Italia yang umumnya dikenal adalah pizza, spaghetti, ravioli, lasagna, parmigiano-reggiano dan minestrone. (Encyclopedia Americana, Volume 11. Grolier Incorporated. 1995. Hal. 551-552)

Pasta merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Italia. Jenis dan bentuknya ada bermacam - macam di tiap - tiap daerah, misalnya spaghetti yang merupakan jenis paling umum.

Pasta adalah makanan olahan yang digunakan pada masakan Italia, dibuat dari campuran tepung terigu, air, telur dan garam yang membentuk adonan yang bisa dibentuk menjadi berbegai macam ukuran dan bentuk. Pasta dijadikan berbagai hidangan setelah dimasak dengan direbus. Pasta berasal dari bahasa Italia “pasta alimentare” yang berarti adonan makanan. Jenis - jenis pasta terdapat beberapa jenis dari dalam bentuk kering dan dalam pasta segar. Terdapat 310 spesifik bentuk yang diketahui jenisnya berdasarkan lebih dari 1300 nama yang sudah didokumentasikan. (Zanini De Vita, Oretta, 2009).

Menurut ciri khasnya, pasta adalah mie yang terbuat dari tepung gandum durum yang dicampur dengan air atau telur dan membentuk lembaran atau berbagai bentuk, kemudian dimasak dan disajikan dalam banyak hidangan. Adapula pasta kering yang dihasilkan melalui proses ekstrusi. (Hazan, Marcella, 1992).

Di Indonesia, terdapat beberapa jenis pasta yang umumnya dapat ditemukan dibeberapa toko atau swayalan seperti spaghetti, fettucine dan beberapa jenis makaroni yang berbentuk spiral, elbow dan kerang.


(13)

2 Namun masyarakat Indonesia belum mengenal dan mengetahui pasta itu sebenarnya. Masyarakat Indonesia lebih mengenal spaghetti dibandingkan dengan jenis - jenis pasta lainnya.

Terdapat pula permasalahan mengenai ketidak tahuan masyarakat Indonesia tentang pasta, seperti masyarakat lebih mengetahui spaghetti dibandingkan dengan istilah pasta. Namun jenis - jenis pasta lainnya pun dapat ditemukan dengan mudah dan secara tidak sengaja pernah mengkonsumsi salah satu jenis pasta tersebut, salah satu contoh yaitu makaroni yang sering ditemukan pada masakan - masakan Indonesia.

Permasalahan lainnya adalah kurangnya sumber atau media dalam bentuk buku yang berisi penjelasan - penjelasan tentang jenis - jenis pasta, walaupun ada hanya menggunakan bahasa Inggris. Salah satu bukti dari kurangnya sumber atau media dalam bentuk buku yaitu dapat dilihat pada beberapa toko buku baik toko buku terkemuka yang menjual buku - buku baru maupun pada toko buku yang menjual buku - buku bekas. Jika pada toko buku yang terbilang besar dan lengkap, terdapat sebuah media pencarian buku dan tidak ditemukannya buku tentang jenis - jenis pasta, walaupun namanya tercantum tetapi stok dari buku tersebut sudah tidak ada.

I.2. Identifikasi Masalah

Dalam latar belakang telah diuraikan tentang Pasta. Identifikasi masalah tersebut dituangkan dalam poin - poin berikut.

 Kurangnya sumber atau media yang menjelaskan tentang jenis - jenis Pasta.

 Belum banyak yang mengetahui jenis - jenis pasta berdasarkan bentuk dan tekstur khas dari pasta.

I.3. Rumusan Masalah

Bagaimana cara untuk menjelaskan pengetahuan tentang jenis - jenis pasta sehingga dapat diketahui oleh masyarakat Indonesia?


(14)

3 I.4. Batasan Masalah

Batasan masalah yang menjadi suatu batas ruang lingkup dan dijadikan sebagai target audience seperti, objek yang akan dibahas mengenai jenis – jenis pasta . Jenis - jenis pasta yang akan dibahas terdapat 10 macam, seperti spaghetti, fettuccine, macaroni, fusilli, conchiglie, linguine, penne, farfalle, ravioli dan lasagna. Lingkup dari target audience adalah pecinta kuliner. Secara geografis ditargetkan kota - kota besar di Indonesia, hal itu dikarenakan ketersediaan pasta di kota - kota besar di Indonesia dengan daya beli mengenah atas.

I.5. Tujuan dan Manfaat Perancangan Perancangan yang dilakukan bertujuan untuk :

 Meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap jenis - jenis pasta,  Membuat pasta lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia,

 Menjelaskan bahwa pasta adalah makanan untuk segala kalangan dan kultur, dikarenakan pada saat ini banyak segala inovasi - inovasi terhadap kuliner dan dapat menyesuaikan sesuai selera masing - masing.

Manfaat dari perancangan ini :

 Masyarakat bisa memasak pasta dan


(15)

4 BAB II

JENIS - JENIS PASTA

II.1 Pasta

Pasta adalah makanan olahan yang digunakan pada masakan Italia, dibuat dari campuran tepung terigu, air, telur dan garam yang membentuk adonan yang bisa dibentuk menjadi berbegai macam ukuran dan bentuk. Pasta dijadikan berbagai

hidangan setelah dimasak dengan direbus. Pasta berasal dari bahasa Italia “pasta alimentare” yang berarti adonan makanan.

II.1.1 Sejarah Pasta

Pada abad I Masehi, Horace menulis lagana adalah adonan berbentuk lembaran yang biasanya digoreng dan merupakan bahan makanan sehari - hari. Pada abad ke-II Masehi, Athenaeus dari Naucratis memberikan resep lagana yang berisi lembaran adonan lagana terbuat dari tepung gandum dan jus selada, kemudian dibumbui dengan rempah - rempah dan goreng dalam minyak.

Gambar II.1. Pembuatan pasta, ilustrasi dari abad 15 dari Tacuinum Sanitatis (Taqwīm al-sihha) oleh Ibn Butlan

Sumber :

https://en.wikipedia.org/wiki/File:6-alimenti,_pasta,Taccuino_Sanitatis,_Casanatense_4182..jpg (Diakses pada 15/12/2015)


(16)

5 Pada awal abad ke-V Masehi terdapat sebuah buku yang menggambarkan sebuah masakan yang disebut lagana, dibuku menjelaskan bahwa lagana adalah suatu masakan terdiri dari lapisan adonan dengan isian daging. Namun, penjelasan tentang cara memasak lagana ini tidak sesuai dengan cara memasak pasta secara modern baik pasta segar ataupun kering. (Serventi, Silvano dan Sabban, Francoise, 2002)

Gambar II.2. Bocah dengan spaghetti oleh Julius Moser pada tahun 1808 Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/File: Moser_Spaghetti_essender_Junge.jpg

(Diakses pada 15/12/2015)

Di Afrika Utara, terdapat sebuah makanan yang mirip dengan pasta yaitu Couscous dan telah dikonsumsi selama berabad – abad. Namun pada pembuatannya, Couscous tidak mudah dibentuk sehingga membuat Couscous berbeda dengan pasta dikarenakan Couscous lebih mirip dengan tetesan adonan dan pasta pada umumnya adalah adonan yang mudah dibentuk.

Terdapat sebuah cerita yang menjelaskan Marco Polo adalah seseorang yang membawa pasta dari Cina, bersumber dari buku Macaroni Journal yang diterbitkan oleh asosiasi industri makanan dengan tujuan untuk mempromosikan pasta di Amerika Serikat. (Serventi, Silvano dan Sabban, Francoise, 2002)

Rustichello da Pisa menulis sebuah buku yang berjudul Livre des Merveilles du Monde yang menggambarkan sebuah makanan yang mirip dengan lagana. Jeffrey


(17)

6 Steingarten menegaskan bahwa orang-orang Arab memperkenalkan pasta di Kerajaan Sisilia pada abad ke-IX, menyebutkan juga bahwa jejak pasta telah ditemukan di Yunani kuno dan Jane Grigson percaya cerita Marco Polo yang membawa pasta dari negeri Cina pada tahun 1920 atau 1930-an dan cerita tersebut dijadikan sebagai sebuah iklan untuk perusahaan spaghetti Kanada. (Jeffrey Steingarten, 1998)

Namun terdapat beberapa cerita tentang sejarah pasta yang menceritakan bahwa kaum Etruskan yang pertama kali membuat pasta pada sekitar tahun 400 SM. Bukti itu terlihat dari ukiran di gua yang menggambarkan proses pembuatan pasta dan ukiran tersebut terletak di sekitar 30 mil di utara kota Roma. Bukti lainnya ditemukan didalam surat wasiat Ponzio Baestone, serdadu Genoa yang meminta sekeranjang kecil makaroni. Surat wasiat tersebut ditulis pada tahun 1279.

Kesimpulannya adalah pasta adalah sebuah makanan yang terbagi menjadi beberapa jenis dan ditemukannya tidak bersamaan, lagana atau lasagna adalah pasta pertama yang ditemukan.

II.1.2 Perkembangan Pasta pada era modern

Dalam perkembangan pasta pada era modern, seni dalam membuat sebuah masakan berbahan dasar pasta dan segala perkembangannya sejak pertama kali pasta ditemukan terbilang maju, diperkirakan penduduk Italia mengkonsumsi pasta lebih dari enam puluh pon perindividu di setiap tahunnya, dengan mudah mengalahkan penduduk Amerika, yang mengkonsumsi sekitar 20 pon perindividu di setiap tahunnya. Pasta begitu dicintai di negara Italia dengan tingkat konsumsi individu melebihi rata-rata produksi gandum dari negaranya, sehingga Italia sering mengimpor gandum untuk pembuatan pasta.

Pasta pada saat ini dapat mudah ditemukan dimanapun dan individu dapat menemukan berbagai macam jenis pasta di toko - toko dengan berbagai macam merk pula. Muncul pula restoran - restoran atau kafe yang menyediakan masakan berbahan dasar pasta. (Wiwit, 2015)


(18)

7 Pasta pada awalnya hanya bagian dari masakan Italia dan Eropa saja dikarenakan popularitasnya di Italia dan Eropa. Dengan peningkatan popularitas pada skala seluruh dunia, pasta telah melintasi perbatasan internasional dan sekarang menjadi populer di seluruh dunia. Hal ini disebabkan oleh jumlah imigran yang berasal dari Italia ke negara - negara lainnya dengan mengenalkan pasta di negara - negara lainnya. (Tracey, Michael)

II.1.3 Bahan Pembuatan Pasta

Pada dasarnya adonan pasta sebagian besar terbuat dari tepung gandum atau semolina, penggunaan gandum durum lebih sering digunakan di Italia selatan dan soft wheat di Italia utara.

Gambar II.3. Semolina

Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/File:Sa_semolina_far.jpg (Diakses pada 15/12/2015)

Pada beberapa tempat lainnya, bahan baku pembuatan pasta menjadi beragam, seperti :

 Barley,  Rye,  Beras,  Jagung,  Chestnut dan  Tepung Kacang.


(19)

8 Penggunaan bahan lainnya yang menjadi bahan campuran untuk adonan pasta pun beragam, seperti :

 Telur Ayam dan air,  Telur Bebek,

 Susu atau Krim,

 Minyak Zaitun atau minyak Kenari  Anggur,

 Tinta Gurita atau Cumi - cumi,  Darah Babi,

 Sayuran Purees seperti bayam, tomat, jamur, keju, bumbu, rempah - rempah dan lainnya. (De Vita, Oretta Zanini, 2009)

II.1.4 Jenis - jenis Pasta

Pasta dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk yaitu, pasta panjang, pasta pendek, pastina (yang digunakan untuk sup) dan pasta al forno (pasta panggang).

Jenis pasta berdasarkan cara pembuatannya terbagi menjadi dua yaitu pasta kering dan pasta segar. Terdapat 310 spesifik bentuk yang diketahui jenisnya berdasarkan lebih dari 1300 nama yang sudah didokumentasikan. (De Vita, Oretta Zanini, 2009)

Sebagai salah satu kategori dari masakan Italia, pasta kering dan pasta segar biasanya disajikan dengan tiga cara, seperti :

 Pertama adalah pasta asciutta atau pastasciutta yaitu pasta dimasak lalu disajikan dengan saus.

 Kedua adalah pasta in brodo yaitu pasta yang disajikan menjadi sup.

 Ketiga adalah pasta al forno yaitu pasta dimasak dengan cara dipanggang. (Italianfood.about.com. 13 Desember 2015)


(20)

9 Pada Warung Pasta terdapat 10 jenis Pasta yang disediakan pada menu, seperti :

Gambar II.4 Spaghetti Sumber : Dok. Pribadi (2016)

Gambar II.5 Parpadelle Sumber : Dok. Pribadi (2016)


(21)

10 Gambar II.6 Fettuccine

Sumber : Dok. Pribadi (2016)

Gambar II.7 Linguine Sumber : Dok. Pribadi (2016)


(22)

11 Gambar II.8 Fusilli

Sumber : Dok. Pribadi (2016)

Gambar II.9 Makaroni Sumber : Dok. Pribadi (2016)


(23)

12 Gambar II.10 Penne

Sumber : Dok. Pribadi (2016)

Gambar II.11 Conchiglie Sumber : Dok. Pribadi (2016)


(24)

13 Gambar II.12 Ravioli

Sumber : Dok. Pribadi (2016)

Gambar II.13 Lasagna Sumber : Dok. Pribadi (2016)


(25)

14 Pasta Kering

Pasta kering dapat diartikan sebagai pasta yang dibuat oleh pabrik, dikarenakan jumlah produksinya yang banyak dan diproduksi dengan menggunakan mesin. Pasta kering biasanya dijual di toko - toko atau supermarket, hal itu dikarenakan pasta kering memiliki keawetan yang panjang dibandingkan dengan pasta segar yang hanya tahan selama satu hari.

Pasta Segar

Pasta segar biasanya dibuat secara manual dengan menggunakan pasta maker dan pasta segar hanya tahan selama satu hari. Pasta segar jika direbus tidak akan berubah ukurannya.

II.1.5 Proses membuat pasta Pasta segar

Pertama tepung ditumbuk pada permukaan yang datar, lalu dibentuk menjadi gundukan. Kemudian telur dimasukan ke dalam gundukan tepung dan dicampur aduk menggunakan garpu. Ada berbagai cara untuk membentuk lembaran pasta tergantung pada jenis yang diperlukan.

Alat untuk membuat pasta segar lebih populer untuk memasak pasta dalam jumlah banyak. Lembaran adonan pasta dimasukan ke dalam alat tersebut dengan tangan, kemudian putar tuas dan pasta keluar dalam bentuk mie pasta melalui mesin sisir, hal tersebut sama seperti hasil dari mesin ekstruksi.

Proses pembuatan pasta dapat bervariasi, namun pada awalnya adonan dibuat menjadi lembaran. Setelah itu, adonan dapat dibentuk sesuai selera. Namun ilustrasi pada gambar II.14, dapat dilihat merupakan proses pembuatan pasta yang berbentuk panjang seperti layaknya mie.


(26)

15 Gambar II.14 Pembuatan Pasta Segar

Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/File: Pasta_machine_2.jpg (Diakses pada 15/12/2015)

Pasta kering

Tepung semolina dicampur dengan air hangat sehingga membentuk adonan, adonan akan otomatis diproses hingga kering dan keras. Langkah lainnya adalah adonan pasta akan melewati laminator yang membuat adonan menjadi lembaran, kemudian dikompresi oleh mesin vakum pengaduk untuk membersihkan gelembung udara dan kelebihan air pada adonan.

Gambar II.15 Mesin ekstruksi

Sumber : http://www.costanteimports.com.au/images/ products/5f514cc3edfe4a0c5fa34338c333c336_ori.jpg


(27)

16 Setelah itu adonan diproses pada dandang untuk membunuh bakteri yang kemungkinan akan terkandung didalam adonan pasta. Setelah itu adonan pasta dipotong atau diekstrusi menjadi bentuk - bentuk yang diinginkan. Setelah itu, pasta akan melewati proses pengeringan. Pasta kering kemudian dikemas pada plastik atau wadah yang kedap udara dengan campuran karbon dioksida dan nitrogen yang dapat menghambat pertumbungan mikroba dan memperpanjang keawetan pasta pada saat disimpan.

II.1.6 Pasta di Indonesia

Di Indonesia terdapat beberapa merk yang memproduksi pasta seperti, La Fonte, Makaroniku, Spaghettiku dan lainnya.

Terdapat pula restoran atau kafe yang menyediakan masakan yang berbahan dasar pasta dengan beberapa gaya masak dan bumbu yang digunakan dalam penyajian pasta. Salah satu restoran yang menyediakan pasta yaitu Warung Pasta, masakan - masakan yang disajikan menggunakan pasta dan rempah – rempah yang ada di Indonesia. Cita rasanya pun disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia, contohnya seperti penggunaan rempah - rempah dan bumbu pada masakan - masakannya.

II.2 Khalayak pada saat ini

Keadaan khalayak pada saat ini adalah kebiasaan - kebiasaan yang paling sering dilakukan atau biasanya dilakukan pada waktu senggang maupun kebutuhannya, salah satunya adalah makan. Khalayak pada saat ini lebih sering menyukai hal - hal yang baru, baik dari segi makanannya maupun dari segi tempatnya. Jika dilihat dari segi makanan, khalayak lebih menyukai makanan hasil eksperimen yang merupakan sebuah inovasi baru dari suatu masakan.

II.3 Fenomena - fenomena yang terjadi terhadap Pasta

Terdapat beberapa fenomena - fenomena yang terjadi terkait dengan pasta di Indonesia. Fenomena - fenomena tersebut berupa seperti kebiasaan - kebiasaan masyarakat terhadap pasta sehingga ada suatu keterkaitan dengan tingkat


(28)

17 pengetahuan maupun minat masyarakat terhadap pasta. Suatu cara untuk mendapatkan data - data yang mengenai fenomena - fenomena dapat melalui observasi, wawancara atau kuesioner kepada responden yang sesuai dengan beberapa kategori menurut fenomena itu terjadi.

II.3.1 Observasi

Setelah melakukan observasi pada beberapa toko buku di Kota Bandung, tidak ditemukannya buku yang menjelaskan hal - hal mengenai jenis - jenis pasta. Walaupun pada katalog di salah satu toko buku terbesar di Bandung itu ada namun sudah tidak ada stoknya, namun pada lokasi yang berbeda dengan nama toko yang sama stoknya ada satu namun itu sudah disimpan di gudang dan akan dikembalikan kepada penerbit. Pencarian buku mengenai pasta pada beberapa toko yang menjual buku baru dan buku bekas di Palasari, tidak terdapat buku yang menjelaskan pasta.

Pencarian buku pada internet pun hanya beberapa yang ditemukan di internet namun berbahasa Inggris, tetapi isinya lengkap menjelaskan jenis - jenis pasta, saus, bumbu dan cara memasaknya.

II.3.2 Kuesioner

Gambar II.16 Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pasta Sumber : Dok. Pribadi (2016)


(29)

18 Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap jenis - jenis pasta berdasarkan hasil wawancara pada dua restoran yang menyajikan pasta, dapat ditarik kesimpulan bahwa hampir semua pengunjung bertanya terlebih dahulu sebelum memesan pasta. Jika dilihat pada hasil penjualan pasta di dua restoran tersebut, pasta yang paling sering dipesan oleh konsumen adalah spaghetti. Spaghetti merupakan pasta yang paling dikenal oleh masyarakat dibandingkan dengan jenis pasta lainnya.

Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap jenis - jenis pasta berdasarkan hasil kuesioner pada 63 responden yang disebar secara online dan langsung, dapat ditarik kesimpulan bahwa 45 responden atau 71,4% dari seluruh responden yang tidak mengetahui tentang jenis - jenis pasta.

II.4 Resume

Pasta adalah sebuah makanan yang terbuat dari tepung gandum durum dan terdapat berbagai macam bentuk dengan namanya masing - masing, selain itu terdapat berbagai macam cara memasaknya.

Selain itu terdapat beberapa hal yang menarik untuk dibahas seperti, sejarah, arti dari nama pasta dan lainnya.

Kurangnya media informasi yang memuat pengetahuan tentang jenis - jenis pasta adalah penyebab masyarakat tidak mengenal dan mengatahui jenis - jenis pasta. Setelah ditemukannya beberapa fenomena - fenomena yang terjadi di lapangan, seperti kurangnya sumber atau media yang menjelaskan tentang jenis - jenis pasta dan belum banyak yang mengetahui jenis - jenis pasta berdasarkan bentuk dan tekstur khas dari pasta. Salah satu media informasi itu seperti buku sangatlah sulit untuk ditemukan di Kota Bandung ini, baik pada toko buku terkemuka maupun pusat penjualan buku seperti Palasari yang biasanya menyediakan berbagai macam buku baik buku bekas maupun buku baru. Selain dalam bentuk buku cetak, dalam bentuk buku digital pun sangat sulit untuk dicari dan hanya menemukan buku digital dalam menggunakan bahasa Inggris.


(30)

19 Dapat diambil kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi fenomena - fenomena tersebut yaitu informasi yang memuat pengetahuan dikarenakan kurangnya informasi - informasi yang menyampaikan hal - hal tentang pasta kepada masyarakat / audience. Jadi dapat disimpulkan, bahwa dibutuhkannya sebuah media yang berisi informasi yang memuat pengetahuan tentang jenis pasta.


(31)

20 BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN

III.1 Strategi Perancangan

Berdasarkan solusi yang telah dijelaskan, bahwa diperlukannya sebuah media yang memuat pengetahuan tentang jenis - jenis pasta yang ada di Indonesia. Solusi ini muncul dikarenakan pengetahuan atau wawasan masyarakat Indonesia tentang jenis - jenis pasta masih rendah. Strategi yang akan dilakukan berupa membuat sebuah media informasi yang berisi pengetahuan tentang jenis - jenis pasta.

III.1.1 Khalayak Sasaran

Dalam khalayak sasaran terdapat beberapa pengelompokan yang terbagi menjadi beberapa bagian seperti berikut :

1. Berdasarkan Demografis

- Usia : Tidak ditentukan, dikarenakan penikmat kuliner tidak dibatasi oleh umur, - Jenis kelamin : Laki - laki dan Perempuan,

- Pendidikan : Tidak ditentukan, namun dianjurkan pendidikan minimal berada pada tingkat SMA/K dan sederajat.

2. Berdasarkan Geografis

Kota - kota besar di Indonesia yang terdapat beberapa toko, minimarket, supermarket atau pusat perbelanjaan yang menyediakan pasta mentah dan terdapat restoran atau kafe yang menyediakan menu pasta. Selain itu terdapat pula toko buku atau perpustakaan yang menyediakan buku masakan.

3. Berdasarkan Psikografis

Memiliki ketertarikan terhadap kuliner, baik dalam menyantap makanan hingga memasak. Kriteria penikmat kulinernya seperti menyukai makanan atau masakan yang berbahan dasar pasta atau sejenis dengan mie, baik itu vegetarian maupun tidak vegetarian.


(32)

21 Consumer Journey

Khalayak sasaran umumnya memiliki kebiasaan membaca buku dikesehariannya.

Target audience untuk pengetahuan tentang jenis - jenis pasta lebih menitikberatkan pada individu yang memiliki minat membaca, memasak dan menyukai kuliner.

III.1.2 Tujuan Komunikasi

Tujuan dari perancangan media informasi mengenai pengetahuan tentang jenis - jenis pasta adalah membuat masyarakat Indonesia mengetahui jenis - jenis pasta.

III.1.3 Pendekatan Komunikasi  Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal yang dilakukan agar pesan ataupun tujuan yang ingin disampaikan dimengerti oleh pembaca adalah melakukan perancangan media informasi dengan menggunakan bahasa Indonesia formal. Terdapat pula beberapa kata - kata asing yang berkaitan dengan objek seperti Al Dente, Al Forno, Pastasciutta, Pasta In Brodo dan lainnya. Namun dicantumkan pula arti dari kata - kata asing tersebut.

 Pendekatan Visual

Pendekatan visual pada perancangan ini, menggunakan beberapa elemen seperti foto - foto pasta dan teks. Visualisasi antara foto - foto dengan teks dibuat menjadi sebuah kesatuan spread yang terdiri dari dua halaman. Fungsi teks dan foto sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Misalnya seperti sebuah penjelasan tentang bentuk dari salah satu pasta memerlukan foto yang menjelaskan bahwa bentuknya seperti itu dan teks berfungsi untuk mempertegas informasi dari foto tersebut.


(33)

22 Gambar III.1 Referensi Visual

Sumber : http://www.designinfographics.com/infographics- images/pasta- love-infographic.png

(Diakses 12/6/2016)

Gambar III.2 Referensi Visual

Sumber : http://cdn5.feeldesain.com/feel/wp-content/uploads/2014/05/ The-geometry-of-pasta-feeldesain13.jpg


(34)

23 III.1.4 Materi Pesan

Dalam perancangan media informasi ini, materi pesan yang akan disampaikan adalah :

 Penjelasan mengenai sejarah, arti dari nama, bentuk mentah dan matang dari jenis - jenis pasta, cara pengolahan secara umum dan cara menyajikan,

 Foto - foto berbagai jenis pasta.

III.1.5 Mandatory

Warung Pasta adalah pemberi mandat dari perancangan ini. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar masyarakat mengetahui jenis - jenis pasta yang ada di Indonesia. Selain itu Warung Pasta memiliki tujuan lainnya yaitu ingin memperkenalkan pasta asli dari Indonesia, maksudnya adalah memperkenalkan masakan berbahan dasar pasta dengan cita rasa khas Indonesia.

Gambar III.3 Logo

Sumber : Warung Pasta (Diakses pada 12/06/2016)

III.1.6. Strategi Kreatif

Penetapan strategi kreatif pada perancangan media informasi ini ialah dengan memberikan informasi mengenai pengetahuan tentang jenis - jenis pasta yang membahas beberapa materi seperti, penjelasan mengenai sejarah, arti dari nama, bentuk mentah dan matang dari jenis - jenis pasta, cara pengolahan secara umum


(35)

24 dan cara menyajikan. Pada perancangan ini akan diperlihatkan beberapa foto yang berfungsi sebagai salah satu konten penjelas materi yang bersifat teks.

Tabel III.1 Strategi Kreatif Menurut Teori Laswell

III.1.7 Strategi Media

Dalam menginformasikan pengetahuan tentang jenis - jenis pasta, dibutuhkan sebuah media informasi yang tepat dan sesuai dengan solusi permasalahan. Media - media tersebut terdiri dari media utama yang telah ditentukan yaitu sebuah buku dan media pendukung yang berperan sebagai media pembantu.

a. Media Utama

Buku referensi adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya fokus pada satu bidang ilmu. Buku referensi membahas topik cukup luas (satu bidang ilmu). Urutan materi dan struktur buku teks disusun berdasarkan logika bidang ilmu. Buku referensi diterbitkan secara umum dan dipasarkan. Kumpulan monograf untuk satu bidang ilmu dapat menjadi buku referensi. (Kurniawan, 2014)

Media utama yang digunakan untuk perancangan media informasi mengenai pengetahuan tentang jenis - jenis pasta adalah sebuah buku referensi yang berisikan tentang penjelasan mengenai sejarah, arti dari nama, bentuk mentah dan matang dari jenis - jenis pasta, cara pengolahan secara umum, cara menyajikan dan foto - foto berbagai jenis pasta. Pemilihan media buku tersebut dilatar belakangi oleh penyelesaian masalah yang telah diuraikan sebelumnya.


(36)

25 Selain itu buku merupakan media komunikasi yang memiliki banyak kelebihan, antara lain :

 Buku kaya akan imajinasi dan merangsang pemikiran untuk mengembangkan ide-ide kreatif.

 Buku memiliki bahasan yang lengkap, dalam sebuah buku biasanya membahas suatu topik yang menyeluruh.

 Buku merupakan sarana informasi yang mudah didapat, karena banyaknya toko-toko yang menjual buku (toko buku).

 Buku merupakan sumber pengetahuan.

 Buku merupakan sarana informasi yang dapat dibaca kapan saja, dimana saja, dan dapat dibaca berulang- ulang.

 Semakin tua buku maka informasi di dalamnya akan dibutuhkan untuk mengetahui perkembangan yang ada pada saat itu.

b. Media Pendukung

Media pendukung yang akan digunakan berfungsi sebagai pendukung dan penguat media utama. Media pendukung yang digunakan antara lain :

 Pembatas buku

Berguna untuk menandai halaman yang terakhir dibaca.  Kantung kertas

Kantung kertas adalah media komunikasi yang terbuat dari kertas dan berbentuk seperti tas. Kantung kertas dijadikan sebagai media penyimpanan buku setelah dibeli oleh konsumen.

 Poster

Poster adalah media penyampaian informasi yang pengaplikasiannya dilakukan dengan cara ditempel pada dinding atau permukaan datar lainnya. Umumnya poster terdiri dari teks dan elemen visual yang dirancang untuk menarik perhatian masyarakat yang melihatnya.

 X-Banner

X-banner berfungsi sebagai media informasi dan promosi bahwa buku ini telah tersedia di Warung Pasta.


(37)

26  E-Flyer

E-Flyer berfungsi sebagai media informasi dan promosi bahwa buku ini akan segera terbit. E-Flyer berbentuk digital dan diunggah di Instagram.

III.1.8 Strategi Distribusi

Buku ini akan dijual di toko buku Gramedia dan Warung Pasta. Jika buku ini dibeli di Warung Pasta, maka harganya akan dikenakan diskon namun dengan syarat tertentu. Pada saat dijual, buku ini berisikan 1 buah pembatas buku. Jika buku ini dibeli di Warung Pasta, maka buku ini akan dimasukkan ke dalam kantung kertas.

III.2 Konsep Visual

Konsep visual ini dibutuhkan untuk menghasilkan visual yang baik maka dibutuhkan konsep visual yang matang untuk menghindari kesalahan dalam perancangan.

III.2.1 Format Desain

Format desain buku ini adalah sebagai berikut :

- Buku berbentuk persegi panjang atau (18 cm x 23 cm). - Jenis kertas pada isi buku adalah art paper 150 gram. - Buku di softcover

Gambar III.4 Format Desain Buku Sumber : Dok. Pribadi (2016)


(38)

27 III.2.2 Tata Letak

Konsep layout pada perancangan buku dibikin dengan bentuk layout yang modern dan mengacu pada teori prinsip layout dari buku Layout, menurut Surianto

Rustan, S.Sn. Prinsip dasar layout adalah juga prinsip dasar desain grafis, dan mengemukanan beberapa patokan dasar pada saat merancang sebuah layout, antara lain:

a. Sequence (Urutan) b. Emphasis (Penekanan) c. Balance (Keseimbangan) d. Unity (Kesatuan)

III.2.3 Huruf

Menurut Dendi Sudiana (Sudiana,2001, h.1) tipografi adalah elemen grafis yang paling mudah dibaca. Tetapi melalui kata-kata yang terdiri dari huruf oleh huruflah memandu pemahaman pembaca pesan atau ide. Pada perancangan media informasi ini menggunakan beberapa jenis huruf atau font, antara lain :

Font Metal Spaghetti digunakan pada judul dan headline.


(39)

28 III.2.4 Warna

Penggunaan warna dilakukan untuk mempertegas objek yang dijelaskan dan sebagai penarik perhatian pembaca.

R : 106, G : 73, B : 49

Warna ini digunakan sebagai warna latar untuk teks dan foto, warna ini diambil dari warna kayu dari meja.

R : 222, G : 222, B : 220

Warna ini digunakan sebagai warna latar dari warna coklat (warna kayu).

R : 205, G : 212, B : 79

Warna ini adalah warna dari pasta itu sendiri. Namun pada warna dari pasta terdapat beberapa perbedaan dikarenakan cara pengolahannya yang berbeda maka akan memunculkan warna yang berbeda.


(40)

29 BAB IV. MEDIA & TEKNIS PRODUKSI

IV.1. Media Utama

Media yang digunakan adalah buku cetak yang berisi penjelasan - penjelasan tentang jenis - jenis pasta. Buku ini dibuat untuk menambah pengetahuan pembaca tentang hal - hal yang berkaitan dengan jenis - jenis pasta. Dengan demikian pembuatan media utama berupa buku ini.

Pada media utama, buku ini dibuat dengan ukuran 18 cm x 23 cm. Jenis kertas yang digunakan adalah artpaper 160 gram sedangkan covernya menggunakan teknik cetak softcover laminasi doff.

IV.1.1 Teknis Produksi

Teknis pengerjaan media utama buku ini menggunakan penggabungan foto dengan teks. Dalam pengerjaannya adalah pembuatan sketsa tata letak dengan penggunakan pensil. Setelah itu mengambil objek dengan kamera. Setelah itu proses digital dilakukan seperti cropping foto, proses lainnya seperti penyusunan teks dan foto menjadi sebuah kesatuan.

Gambar IV.1 Gambar Sketsa Sumber : Dok. Pribadi (2016)


(41)

30 Gambar IV.2 Foto 1 yang telah melalui proses cropping

Sumber : Dok. Pribadi (2016)

Gambar IV.3 Foto 2 yang telah melalui proses cropping Sumber : Dok. Pribadi (17 Juni 2016)

Gambar IV.4 Foto 3 yang telah melalui proses cropping Sumber : Dok. Pribadi (2016)


(42)

31 Gambar IV.5 Foto 4 yang telah melalui proses cropping

Sumber : Dok. Pribadi (2016)

Gambar IV.6 Vektor yang dibuat melalui Adobe Illustrator Sumber : Dok. Pribadi (17 Juni 2016)

Gambar IV.7 Sketsa yang telah dimasukkan pada Adobe Photoshop Sumber : Dok. Pribadi (2016)


(43)

32 Tahap berikutnya merupakan tahap digitalisasi menggunakan software Adobe Photoshop karena akan melakukan proses cropping dan penghapusan latar hingga menjadi bentuk piringnya. Selain bentuk piring, bentuk lainnya adalah pasta mentahnya. Setelah itu masukkan semua foto dan vektor ke dalam workspace. Kemudian foto - foto tersebut diatur seperti pada sketsa. Penghapusan latar pada foto dilakukan dengan eraser tool.

Gambar IV.8 Foto dan vektor yang telah dimasukkan pada Adobe Photoshop Sumber : Dok. Pribadi (2016)

Gambar IV.9 Buat bentuk rounded rectangle Sumber : Dok. Pribadi (2016)


(44)

33 Setelah foto dan vektor dimasukkan pada workspace, kemudian memberikan teks pada workspace dengan type tool. Jenis huruf yang digunakan sudah diatur seperti pada headline menggunakan jenis huruf Metal Spaghetti dan bodytext dengan menggunakan jenis huruf Sentico Sans DT. Posisi teks disesuaikan dengan bentuk gambar, jika terletak dekat dengan gambar.

Gambar IV.10 Beri latar pada bentuk yang sudah dibuat Sumber : Dok. Pribadi (2016)

Gambar IV.11 Beri teks pada workplace Sumber : Dok. Pribadi (2016)


(45)

34 Gambar IV.12 Beri penunjuk arah dari teks dengan gambar

Sumber : Dok. Pribadi (2016)

Kemudian workspace diberikan dengan garis yang menjadi penunjuk arah dari teks dengan gambar. Setelah itu, diberikan penanda halaman dan gambar latar. Gambar latar yang digunakan adalah latar dari foto. Konsep dari latar tersebut adalah supaya memperlihatkan keadaan pada meja makan.

Berikut adalah hasil jadi dari semua proses pembuatan layout.

Gambar IV.13 Hasil jadi Sumber : Dok. Pribadi (2016)


(46)

35 IV.2 Media Pendukung

Media promosi buku ini akan menggunakan poster, flyer dan x-banner sebagai media informasi telah diterbitkannya buku ini. Informasi tambahan yang akan ditampilkan pada poster ini adalah bonus langsung yang akan didapatkan setelah mendapatkan buku ini, seperti laman resep, pembatas buku dan kantung kertas.

IV.2.1 Poster Teknis produksi

Ukuran : A3 (29,7 X 42 cm) Material : Artpaper 160 gr Teknis Cetak : Cetak laser

Gambar IV.14 Poster 1 Sumber : Dok. Pribadi (2016)


(47)

36 Gambar IV.15 Poster 2

Sumber : Dok. Pribadi (2016)

IV.2.2. Pembatas Buku

Pembatas buku dijadikan sebagai pelengkap.

Gambar IV.16 Pembatas buku 1 Sumber : Dok. Pribadi (2016)


(48)

37 Gambar IV.17 Pembatas buku 2

Sumber : Dok. Pribadi (28 Juli 2016) Teknis produksi

Ukuran : 5 x 18 cm Material : Artpaper 360 gr Teknis Cetak : Cetak Laser

IV.2.3. E-Flyer

E-Flyer berfungsi sebagai media informasi dan promosi bahwa buku ini akan segera terbit . E-Flyer berbentuk digital dan diunggah di Instagram.

Teknis produksi


(49)

38 Gambar IV.18 E-Flyer 1

Sumber : Dok. Pribadi (28 Juli 2016)

Gambar IV.19 E-Flyer 2 Sumber : Dok. Pribadi (28 Juli 2016)


(50)

39 IV.2.4 Kantung Kertas

Kantung kertas adalah media komunikasi yang berbuat dari kertas dan berbentuk seperti tas. Kantung kertas dijadikan sebagai media penyimpanan buku setelah dibeli oleh konsumen.

Teknis produksi

Ukuran : 2 x 29,7 x 42 cm + 2 x 6 x 42 cm Material : Artpaper 360 gr

Teknis Cetak : Cetak laser

Gambar IV.20 Kantung Kertas Sumber : Dok. Pribadi (28 Juli 2016)


(51)

40 IV.2.5. X-Banner

X-banner berfungsi sebagai media informasi dan promosi bahwa buku ini telah terbit.

Teknis produksi

Ukuran : 160 cm x 60 cm Material : Flexi Korea Teknis Cetak : Cetak offset

Gambar IV.21 X-Banner Sumber : Dok. Pribadi (28 Juli 2016)


(1)

35 IV.2 Media Pendukung

Media promosi buku ini akan menggunakan poster, flyer dan x-banner sebagai media informasi telah diterbitkannya buku ini. Informasi tambahan yang akan ditampilkan pada poster ini adalah bonus langsung yang akan didapatkan setelah mendapatkan buku ini, seperti laman resep, pembatas buku dan kantung kertas.

IV.2.1 Poster Teknis produksi

Ukuran : A3 (29,7 X 42 cm) Material : Artpaper 160 gr Teknis Cetak : Cetak laser

Gambar IV.14 Poster 1 Sumber : Dok. Pribadi (2016)


(2)

36 Gambar IV.15 Poster 2

Sumber : Dok. Pribadi (2016)

IV.2.2. Pembatas Buku

Pembatas buku dijadikan sebagai pelengkap.

Gambar IV.16 Pembatas buku 1 Sumber : Dok. Pribadi (2016)


(3)

37 Gambar IV.17 Pembatas buku 2

Sumber : Dok. Pribadi (28 Juli 2016) Teknis produksi

Ukuran : 5 x 18 cm Material : Artpaper 360 gr Teknis Cetak : Cetak Laser

IV.2.3. E-Flyer

E-Flyer berfungsi sebagai media informasi dan promosi bahwa buku ini akan segera terbit . E-Flyer berbentuk digital dan diunggah di Instagram.

Teknis produksi


(4)

38 Gambar IV.18 E-Flyer 1

Sumber : Dok. Pribadi (28 Juli 2016)

Gambar IV.19 E-Flyer 2 Sumber : Dok. Pribadi (28 Juli 2016)


(5)

39 IV.2.4 Kantung Kertas

Kantung kertas adalah media komunikasi yang berbuat dari kertas dan berbentuk seperti tas. Kantung kertas dijadikan sebagai media penyimpanan buku setelah dibeli oleh konsumen.

Teknis produksi

Ukuran : 2 x 29,7 x 42 cm + 2 x 6 x 42 cm Material : Artpaper 360 gr

Teknis Cetak : Cetak laser

Gambar IV.20 Kantung Kertas Sumber : Dok. Pribadi (28 Juli 2016)


(6)

40 IV.2.5. X-Banner

X-banner berfungsi sebagai media informasi dan promosi bahwa buku ini telah terbit.

Teknis produksi

Ukuran : 160 cm x 60 cm Material : Flexi Korea Teknis Cetak : Cetak offset

Gambar IV.21 X-Banner Sumber : Dok. Pribadi (28 Juli 2016)