Vaskulitis Autoimun Efek Toksik dari Thyrothropine-Releasing Hormone TRH

2002 yang menemukan kadar tinggi antibodi terhadap antigen ini pada pasien dengan HT, sedangkan antibodi yang serupa tidak dijumpai pada pasien dengan penyakit neurologis lainnya. 3,7

II.3.2. Vaskulitis Autoimun

Patogenesis yang berdasarkan pada vaskulitis serebral didukung oleh beberapa bukti. Infiltrasi dari pembuluh darah kecil serebral telah ditemukan pada pasien HE. Single-photon emission computed tomography SPECT menunjukkan hipoperfusi serebral pada beberapa kasus, yang cocok dengan yang dijumpai pada vaskulitis serebral difus. Kedua pola vaskulitis serebral baik yang fokal maupun difus tampaknya dijumpai pada EAATD, sehingga menyebabkan presentasi klinis yang berbeda. Keterlibatan fokal dari otak dapat menyebabkan manifestasi klinis yang menyerupai serangan stroke, namun dapat juga dijumpai sindroma serebelar sub akut, ganglionopati sensorik atau keterlibatan selektif dari nucleus accumbens. Sebaliknya, hipoperfusi serebral difus dapat menyebabkan kondisi yang memburuk secara progresif, sering ditandai dengan gejala psikiatris dengan onset subakut. 1,3 Selain didukung oleh temuan pada SPECT yang secara umum menunjukkan hipoperfusi fokal atau global, hipotesis ini juga didukung dengan ditemukannya antibodi anti- α-enolase, yang sangat banyak diekspresikan pada sel-sel endotel. 2,3 Vaskulitis menyebabkan edema dan penurunan vaskularisasi pada susunan saraf pusat yang dimediasi autoimun bersama dengan gangguan struktur mikrovaskular. 3

II.3.3. Efek Toksik dari Thyrothropine-Releasing Hormone TRH

Hipotesis efektoksik dari TRH didasarkan pada gagasan bahwa gambaran ensefalopati dari HE—terutama mioklonik dan ataksik—disebabkan oleh peningkatan TRH serebral. TRH dilepaskan oleh hipotalamus dan menstimulasi produksi TSH pada hipofisis, yang kemudian menstimulasi produksi hormon tiroid pada kelenjar tiroid. Hanya satu percobaan pada pasien HE yang Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa infus TRH menyebabkan mioklonus dan tremor yang menyerupai gejala pasien saat eksaserbasi. 2 Sebagian besar kasus HE yang dilaporkan terjadi pada kondisi hipotiroid atau eutiroid sebagai akibat adanya anti-TPO, yang berkontribusi terhadap destruksi tirosit dan menyebabkan hipotiroid. Namun terdapat juga laporan kejadian HE pada keadaan hipertiroid. Patogenesis HE yang berhubungan dengan tirotoksikosis dapat dijelaskan oleh epitop yang berbeda dari reseptor TSH yang terletak pada membran sel epitel tiroid. Oleh sebab itu, subunit A ekstrasel dikenali oleh thyroid stimulating antibodies, sedangkan subunit B yang terletak lebih dekat ke permukaan sel, menunjukkan afinitas terhadap TSH receptor blocking antibodies. Oleh sebab itu, pada beberapa kasus tampaknya antibodi diarahkan terutama ke stimulatory epitope dari reseptor TSH yang menyebabkan tirotoksikosis. 7

II.4. GAMBARAN KLINIS