global, disfungsi neuronal akibat edema serebri, efek toksik langsung dari pengeluaran thyrothropine releasing hormone yang berlebihan.
1
II.3.1. Reaksi Autoimun terhadap Antigen pada Kelenjar Tiroid dan Susunan Saraf Pusat SSP
Hipotesis reaktivitas-silang dari epitop kelenjar tiroid dan SSP sebagai faktor potensial untuk patogenitas antibodi antitiroid belum sepenuhnya didukung
secara objektif. Belum ada laporan tentang protein dalam SSP yang secara struktur menyerupai protein tiroglobulin dan tiroperoksidase. Bukti untuk
mendukung antigen yang sama pada tiroid dan jaringan otak masih minim; walaupun begitu, suatu studi terkini menunjukkan bahwa antibodi anti-TPO
berikatan secara spesifik dengan astrosit serebellar pada pasien HE namun tidak pada pasien HT, suatu observasi yang dapat mendukung pandangan bahwa efek
antibodi menyebabkan disfungsi neuronal. Menariknya, studi epidemiologis menunjukkan bahwa antibodi antitiroid ditemukan pada 10-20 populasi sehat
dan meningkat dengan pertambahan usia, terutama pada wanita. Antibodi antitiroid juga telah dihubungkan dengan miopati, chronic fatigue syndrome,
neuropati perifer, gangguan mood dan ansietas, gangguan kepribadian, depresi, Alzheimer’s disease, Wegener’s granulomatosis, juvenile idiopathic arthritis dan
pada 34-41 pasien fibromyalgia. Karena antibodi antitiroid telah dihubungkan dengan sejumlah besar kelainan dan dijumpai juga pada populasi sehat, maka
tampaknya tidak ada antigen khusus dalam otak yang spesifik untuk penyakit ini.
2,3
Terdapat beberapa alasan yang mendukung dasar autoimun dalam patogenesis penyakit ini perjalanan penyakit yang berfluktuasi, hubungannya
dengan penyakit autoimun lain. Studi dari Mahmud dkk 2003 tidak menemukan hubungan kausatif antara autoimunitas tiroid dengan ensefalopati. Sedangkan
studi dari Ferraci dkk 2004 dan Katoh dkk 2007 menemukan antibodi tiroid pada CSS pasien HE dan, menariknya, dijumpai penurunan kadarnya seiring
dengan perbaikan klinis pasien. Antigen autoimun baru yang ditemukan pada otak pasien HE—NH2 terminal alpha enolase NAE—ditemukan oleh Ochi dkk
Universitas Sumatera Utara
2002 yang menemukan kadar tinggi antibodi terhadap antigen ini pada pasien dengan HT, sedangkan antibodi yang serupa tidak dijumpai pada pasien dengan
penyakit neurologis lainnya.
3,7
II.3.2. Vaskulitis Autoimun