12
BAB VI
KESIMPULAN Conclusion
simpulan dari pelaksanaan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan dan sektor-sektor terkait
dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar,
menjelaskan bahwa situasi derajat kesehatan, situasi upaya kesehatan dan situasi sumber daya kesehatan harus diselenggaraakan dengan
strategi peningkatan kemampuan mencatat dan melaporkan upaya- upaya kesehatan secara tepat dan cepat. Dari catatan dan laporan bila
ada kecendeungan munculnya masalah kesehatan dapat dilakukan tindahkan penanggulangan, dan dari catatan dan laporan juga bila
ditemukan kegiatan telah dilaksanakan dengan baik dan benar dapat dilakukan peningkatan kualitas layanan.
Evaluasi bidang kesehatan yang bersumber dari sistem pencatatan dan pelaporan tahunan yang termuat dalam prifil kesehatan dapat
memberikan gambaran situasi derajat kesehatan dari beberapa aspek diantaranya angka kematian, angka kesakitan status gizi dan imunitas.
Aspek ini sangat dipengaruhi oleh upaya kesehatan yang dilakukan melalui upaya peningkatan, pemerataan pelayanan kesehatan.
Upaya kesehatan juga sangat dipengaruhi beberapa faktor yaitu sumber daya manusia, sumber daya sarana dan prasarana dan sumber
dana .Diera Desentralisasi data dan Informasi kesehatan sangat penting artinya baik dalam menunjang perencanaan kesehatan maupun sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Secara keseluruhan kesimpulan dari profil kesehatan kabupaten Polewali Mandar tahun 2011 ini adalah :
A. SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Angka Kematian 1. Kematian Bayi dalam 5 tahun terakhir menunjukkan angka yang
cenderung naik, terlihat sangat sulit untuk menekan kematian bayi melalui program-program kesehatan. Dari 8.062 bayi yang
kelahiran hidup sampai mereka usia 1 tahun, ditemukan 75 bayi meninggal sebelum ulang tahun pertamanya
2. Kematian Ibu pada tahun 2011 didominasi oleh factor perdarahan yaitu 8 dari 13 kematian ibu 61.5 kemudian disusul oleh
penyebab yang lainnya infeksi dan eklampsia. Pendarahan banyak
12 terjadi pada kala III persalinan dan atau pada saat melahirkan
sampai dengan 7 hari setelah melahirkan.
Angka Kesakitan 1. ISPA masih merupakan penyakit yang banyak ditemukan di
Puskesmas, pneomonia yang menjadi pokok pemantauan penyakit ISPA dilakukan dengan cara penemuan dan tatalaksana penderita
pneumonia mendapat antibiotik sesuai standar kasus pneumonia Puskesmas, ditahun 2011 ditemukan kasus sebanyak 181 atau
4.1 dari perkiraan 4.418 kasus.
2. Sementara diare masih merupakan penyakit terbanyak ditemukan pada rawat inap RSUD Polewali. Diare di Puskesmas di temukan
penderita dan ditangani sebanyak 13.507 atau dengan dengan angka kejadiannya didapatkan 37 per 1000 penduduk
3. Jumlah kasus penderita penyakit malaria suspek dan kasus positif sangat fluktuatif naik turun namun cenderung mengalami
penurunan . Kasus-kasus positif yang ditemukan dengan sediaan darah selalu mendapatkan standar pengobatan penderita malaria
oleh petugas yang terlatih.
4. Perkembangan penyakit DBD periode tiga tahun terakhir cenderungan dipengaruhi transportasi kasus antar wilayah yang
masuk ke wilayah Polewali Mandar misalnya ditahun 2009 tindakan pencegahan yang intensif sehingga kejadian kasus DBD
tidak ditemukan, namun ditahun 2010 dan tahun 2011 masing- masing ditemukan kasus 10 dan 6 penderita, merupakan kasus
antar wilayah.
5.
Data Prevalensi Penyakit kusta di Polewali Mandar selama 5 tahun 2005-2011 berada pada angka 2-4 per 10.000 penduduk atau dapat
diartikan setiap tahunnya dalam 10.000 penduduk ada sekitar 2-4 orang ditemukan menderita baru penyakit kusta.
6. Angka prevalensi TB per 1000 penduduk dari tahun 2006-2011 telah berada dibawah target yang anjurkan yaitu kejadian
penyakit TB dibawah 2.1 per 1000 pendduk. Kematian Penyakit TB di tahun 2009 ditemukan sebanyak 6 orang, ditahun 2010-2011
jumlah kematian penderita TB paru masing-masing 9 dan 14 kematian, hal yang utama penyebab kematian TB-paru adalah
adanya komplikasi penyakit yang terjadi pada penderitanya
7. Masih sering ditemukan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi terjadi pada kelompok sasaran yang diimunisasi
12 misalnya campak ditemukan 8 penderita, 15 penderita dengan
positif hepatitis B. 46 penderiat tetanus non neonatorum, penyakit TB Paru dan penyakit lainnya
Masalah Gizi Ditahun 2010, terjadinya penurunan status gizi kurang dan gizi buruk
yang sangat signifikan yaitu masing-masing 2.69 dan 0.44, namun penurunan ini tidak disertai dengan penurunan penemuan kasus-kasus
gizi buruk yang terjadi selama tahun 2010, kasus gizi buruk terus berlanjut sampai tahun 2011 walaupun status gizi kurang dan buruk
sudah berada berada dalam presentase 9,32 atau dibawah 15 sebagai indikator suatu wilayah bebas dari daerah rawan gizi, namun
demikian masih sering ditemukan kasus-kasus gizi buruk di tahun 2011, masih juga ditemukan kasus BBLR sebanyakk 225 atau 3.0 dari 8.062
bayi yang lahir hidup.
B. SITUASI UPAYA KESEHATAN