Profil Kesehatan 2012 Data 2011

(1)

(2)

(3)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2012

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Daftar tabel iii

Daftar grafik iv

Daftar peta v

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 1

C. Manfaat 2

D. Ruang Lingkup 2

BAB II GAMBARAN UMUM 4

A. Geografi & Topografi 4

B. Demografi 5

BAB III PROGRAM KESEHATAN 8

A. Visi & Misi Pemerintah Daerah 8

B. Visi-Misi Dinas Kesehatan 8

Tujuan, Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

BAB IV PENCAPAIAN PROGRAM

KESEHATAN

18

A. Derajat Kesehatan 18

B. Perilaku Sehat 23

C. Pelayanan Kesehatan 24

D. Lingkungan Sehat 39

E. Sumber Daya 40

BAB V KESIMPULAN 42


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Disitribusi Penduduk Menurut Menurut Wilayah Di Kab. Kulon Progo Tahun 2011

7

Tabel 4.1 .

Urutan Penyebab Kematian bayi di Kabupaten Kulon Progo tahun 2011

19

Tabel 4.2 Jumlah Tenaga Kesehatan menurut kualifikasi dan ratio penduduk di Kab. Kulon Progo tahun 2011


(5)

Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2012

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Kulonprogo Tahun 2011

5

Grafik 2.2 Distribusi penduduk Menurut golongan Umur di Kabupaten Kulonprogo Tahun 2011

6 Grafik 4.1

.

Angka Kematian Bayi di Kabupaten Kulonprogo tahun 2000-2011

18

Grafik 4.2 Angka Kematian Ibu per 1000 KH di Kabupaten Kulonprogo Tahun 2001 - 2011

20

Grafik 4.3 Presentase Status Gizi balita di Kabupaten Kulonprogo tahun 2001-2011

22 Grafik 4.4 Jumlah Kasus DBD berdasarkan bulan di

Kabupaten Kulonprogo tahun 2005-2011

32

Grafik 4.5 Kasus malaria di Kabupaten Kulonprogo tahun 2000-2011

33 Grafik 4.6 Kunjungan Pasien rumah sakit di Kab. Kulon

progo tahun 2010


(6)

DAFTAR PETA

Peta Kabupaten Kulon Progo 4

Peta Penyebaran Kasus Kematian Bayi Di Wilayah

Puskesmas Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010 dan 2011

19

Peta Penyebaran Kasus Kematian Ibu Di Wilayah Puskesmas Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010 dan 2011

21

Peta Pencapaian Target Cakupan K4 Di Wilayah Puskesmas Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010 dan 2011

27

Peta Status Desa DBD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010 Dan 2011

30

Peta Pencapaian Target Angka Bebas Jentik Di Wilayah Puskesmas Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010 dan 2011

31

Peta Penyebaran Kasus Malaria Di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011

34

Peta Status Desa Malaria Di Kab. Kulon Progo Tahun 2010 dan 2011


(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai dengan Visi Pembangunan Kesehatan Kabupaten Kulon Progo “Membangun Kulon Progo menuju masyarakat yang sehat”. Dinas Kesehatan selaku SKPD Kesehatan di Kabupaten memposisikan diri sebagai Regulator, penyedia pelayanan kesehatan yang bermutu, dan pemberdaya masyarakat dalam bidang kesehatan.

I ndikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagaimana ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/ Menkes/ Per/ VI I / 2008: (1) I ndikator Derajat Kesehatan yang terdiri atas iindikator untuk Mortalitas, Morbiditas, dan Status Gizi; (2) I ndikator-indikator untuk Keadaan Lingkungan, Perilaku Hidup, Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan; serta (3) I ndikator-indikator untuk Pelayanan Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan, Manajemen Kesehatan, dan Kontribusi Sektor Terkait.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi khususnya di Kabupaten Kulon Progo, disusun buku Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2012 (data 2011) ini. Pada profil kesehatan ini disampaikan gambaran dan situasi kesehatan, gambaran umum tentang derajat kesehatan dan lingkungan, situasi upaya kesehatan, dan situasi sumber daya kesehatan.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2012 (data 2011) ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mendukung sistem manajemen kesehatan yang lebih baik dalam rangka pencapaian Visi Dinas Kesehatan yaitu ”Menjadi institusi yang profesional untuk mewujudkan masyarakat Kulon Progo sehat dan mandiri.”

B. Tujuan 1. Umum

Profil kesehatan Kabupaten Kulon Progo ini bertujuan untuk memberikan gambaran kesehatan yang menyeluruh di Kabupaten Kulon


(8)

Progo dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen secara berhasil guna dan berdaya guna

2. Khusus

a. Diperolehnya data / informasi pembangunan di lingkungan Kabupaten Kulon Progo yang meliputi: data lingkungan fisik / biologi, perilaku kesehatan masyarakat, data demografi dan sosial ekonomi.

b. Diperolehnya data / informasi tentang upaya kesehatan di Kabupaten Kulon Progo yang meliputi: cakupan kegiatan dan sumber daya kesehatan.

c. Diperolehnya data / informasi status kesehatan masyarakat di Kabupaten Kulon Progo yang meliputi: angka kematian, angka kesakitan dan keadaan gizi masyarakat.

d. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh berbagai sistem pencatatan dan pelaporan yang ada di Puskesmas, Rumah Sakit maupun pelayanan kesehatan lainnya.

C. Manfaat

Dengan disusunnya profil kesehatan kabupaten Kulon Progo diharapkan dapat digunakan oleh pimpinan administrasi kesehatan dan unit-unit lain yang memerlukan. Penggunaan terutama dalam rangka tinjauan / revisi tahunan kondisi kesehatan masyarakat di Kabupaten Kulon Progo dan sebagai alat evaluasi program tahunan yang telah dilaksanakan, untuk menyusun rencana tahunan kesehatan tahun berikutnya.

Manfaat lain adalah memberikan umpan balik / gambaran kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas, RSUD dan RS Swasta yang ada di Kabupaten Kulon Progo.

D. Ruang Lingkup

1. Jenis Data/ I nformasi


(9)

3

a. Data Umum meliputi data geografi, kependudukan dan sosial ekonomi. b. Data Derajat Kesehatan yang meliputi data kematian, data kesakitan

dan data status gizi.

c. Data Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat Masyarakat, meliputi data air bersih, data rumah sehat, data tempat-tempat umum, dan data perilaku hidup sehat.

d. Data Pelayanan Kesehatan, antara lain data pemanfaatan Rumah Sakit, pemanfaatan Puskesmas, data pelayanan kesehatan ibu dan anak, data pemberantasan penyakit, data pelayanan kesehatan Gakin, data penanggulangan KLB, dan data pelayanan kesehatan lainnya. e. Data Sumber Daya Kesehatan yang meliputi data sarana kesehatan,

data tenaga kesehatan, data obat dan perbekalan kesehatan, serta data pembiayaan kesehatan.

f. Data lainnya.

2. Sumber Data

Data untuk Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo diperoleh dari:

a. Catatan Kegiatan Puskesmas baik untuk kegiatan dalam gedung maupun luar gedung.

b. Catatan kegiatan Rumah Sakit yang berada di wilayah Kabupaten Kulon Progo

c. Kegiatan yang dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan termasuk Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan.

d. Dokumen Dinas Kependudukan Catatan Sipil, Bappeda, Dinas Pendidikan dan instansi terkait lainnya.

e. Dokumen Hasil Survei Kabupaten/ Kota, Survei Provinsi atau Survei Nasional.


(10)

BAB I I

GAMBARAN UMUM

A. Geografi Dan Topografi

Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari empat kabupaten yang ada di Propinsi Daerah I stimewa Yogyakarta, yang beribukota Wates dan terletak 30 km sebelah barat kota Yogyakarta dengan luas 586,28 km2.

Wilayah Kabupaten Kulon Progo sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Magelang, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman, sebelah selatan berbatasan dengan Samudra I ndonesia, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Purworejo.

Secara administratif Kabupaten Kulon Progo terbagi menjadi 12 kecamatan dan 87 Desa 1 kelurahan, 930 dusun. Adapun peta wilayah kerja 21 puskesmas di Kulon progo seperti gambar di bawah ini :

Secara umum kondisi Kabupaten Kulon Progo wilayahnya adalah daerah datar, meskipun dikelilingi pegunungan yang sebagian besar terletak pada wilayah utara. Luas wilayahnya 17,58% berada pada ketinggian < 7 m diatas permukaan laut, 15,20% pada ketinggian 8 – 25 m diatas permukaan laut, 22,85% berada pada ketinggian 26 – 100 m diatas permukaan laut,

Kab. Magelang

Kab. Purw orejo Kab. Sleman

Kab. Bantul Samudera I ndonesia


(11)

5

Secara garis besar wilayahnya di bagi tiga bagian yaitu : Bagian

Utara

Merupakan dataran tinggi/ perbukitan Menoreh dengan ketinggian antara 500 – 1000 m diatas permukaan laut. Meliputi Kecamatan Girimulyo, Kokap, Samigaluh dan Kalibawang

Bagian Tengah

Merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian 100 – 500 m diatas permukaan laut. Meliputi Kecamatan Nanggulan, Sentolo, Pengasih dan sebagian Lendah

Bagian Selatan

Merupakan dataran rendah dengan ketinggian sampai dengan 100 m diatas permukaan laut. Meliputi Kecamatan Temon, wates, Panjatan, Galur dan sebagian Lendah.

Dengan topografi seperti tersebut diatas menempatkan beberapa wilayah Kabupaten Kulon Progo sebagai daerah rawan bencana baik bencana banjir, tanah longsor, kekeringan maupun gempa bumi. Akibat dari bencana itupun akan sangat berpengaruh terhadap kualitas kesehatan baik kualitas manusia maupun lingkungannya.

B. Demografi

1. Distribusi Penduduk

Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kabupaten Kulon Progo, Registrasi penduduk pertengahan tahun 2011 sebanyak 470.486 jiwa. Dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 231.732 jiwa (49,25% ) dan perempuan sebanyak 238.754 jiwa (50,75% ). Sex ratio laki-laki : perempuan adalah 97. sedangkan jumlah rumah tangga sebanyak 137.948 KK. Rata-rata penghuni Rumah tanggga sebanyak 4 jiwa.

Sumber : Pengolahan data Registrasi Penduduk Pertengahan tahun 2011, Dinas Dukcapil Kab. Kulon Progo

Grafik 2. 1

Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Kulonprogo Tahun 2011

laki-laki 49,25% perempuan


(12)

Distribusi penduduk menurut golongan umur terlihat seperti grafik berikut :

Sumber : Pengolahan data Registrasi Penduduk Pertengahan tahun 2011, Dinas Dukcapil Kab. Kulon Progo

Gambaran grafik diatas menunjukkan struktur penduduk di Kabupaten Kulon Progo tergolong produktif, artinya proporsi penduduk usia 15-64 tahun mempunyai proporsi terbesar (69,21 % ). Angka beban ketergantungan yakni ratio antara jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) dengan jumlah penduduk usia tidak produktif (0-14 th dan > 65 tahun lebih) adalah 45,27 % yang berarti setiap 100 penduduk usia produktif menanggung 45 penduduk usia tidak produktif. (Lihat lampiran Tabel 2)

2. Kepadatan penduduk

Rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Kulon Progo mencapai 802 jiwa/ km2 dengan rata-rata jumlah anggota per keluarga 4 jiwa. Dilihat dari kepadatan penduduk per kecamatan terpadat adalah Kecamatan Wates yang mempunyai luas wilayah 32 km2 atau 5,46% dari luas Kabupaten Kulon Progo berpenduduk 52.336 jiwa atau 11,12 % dari total penduduk Kabupaten Kulon Progo sehingga rata-rata kepadatan per kilometer persegi di Kecamatan Wates

0- 4 5- 14. 15- 44. 45- 64. 65> Penduduk 28.096 63.459 220.959 104.669 53.303

0 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000

p

e

n

d

u

d

u

k

Grafik 2.2

Distribusi Penduduk Menurut Golongan Umur di Kabupaten Kulo n Progo Tahun 2011


(13)

7

mempunyai luas wilayah 69,29 km2 atau 11,82% dari total luas Kabupaten Kulon Progo berpenduduk 31.386 jiwa atau 6,67 % dari total penduduk Kabupaten Kulon Progo, rata - rata kepadatan 453 jiwa /km2. Data lengkapnya seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.1

Disitribusi Penduduk Menurut Menurut Wilayah Di Kab. Kulon Progo Tahun 2011

NO

KECAMATAN

LUAS WI LAYAH

(km2)

JUMLAH PENDUDUK

KEPADATAN PENDUDUK

/km2

1 Temon 36,29 32.727 902

2 Wates 32,00 52.336 1636

3 Panjatan 44,59 41.606 933

4 Galur 32,91 34.509 1049

5 Lendah 35,59 41.361 1162

6 Sentolo 52,65 0.241 954

7 Pengasih 61,67 3.247 863

8 Kokap 73,8 39.18 531

9 Girimulyo 54,91 6.819 488

10 Nanggulan 39,61 2.030 809

11 Kalibawang 52,97 5.040 662

12 Samigaluh 69,29 1.386 453

JUMLAH 586,28 470.486 802


(14)

BAB I I I

PROGRAM KESEHATAN KABUPATEN KULON PROGO

A. Visi Dan Misi Pemerintah Daerah 1. Visi - Misi Pemerintah Daerah

Visi :

“Membangun Kulon Progo Dalam Kebersamaan Menuju Penguatan Ekonomi Lokal Berbasis Ekonomi Kerakyatan Demi Mewujudkan Masyarakat Kulon Progo Yang Mandiri, Aman, Sejahtera, Dinamis Berlandaskan I man Dan Taqwa”

Misi :

1. Meningkatkan kapasitas dan keberpihakan kelembagaan pemerintah kepada rakyat/ masyarakat untuk mencapai tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

2. Meningkatkan profesionalisme dan jiwa enterpreneur aparatur. 3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa.

4. Meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.

5. Mengembangkan perekonomian rakyat terutama agribisnis dan pariwisata.

6. Memfasilitasi pengembangan dunia usaha dan investasi daerah. 7. Meningkatkan ketentraman, ketertiban, keimanan dan ketaqwaan. 8. Melestarikan budaya dan melestarikan fungsi lingkungan hidup.

B. Visi - Misi Dinas Kesehatan, Tujuan, Strategi Dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

1. Visi- Misi Visi


(15)

9

”Menjadi institusi yang profesional untuk mewujudkan masyarakat Kulon Progo sehat dan mandiri.”.

Misi

Dalam rangka mencapai Visi, maka Dinas Kesehatan mempunyai Misi sebagai berikut:

a) Mengembangkan sistim manajemen dan regulasi kesehatan

b) Meningkatkan upaya pemberantasan penyakit, surveilans dan penyehatan lingkungan

c) Meningkatkan pelayanan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat d) Meningkatkan pelayanan kesehatan medik dasar dan rujukan yang

merata, bermutu dan terjangkau

2. NI LAI –NI LAI

Nilai-nilai dari suatu organisasi sangat penting artinya terhadap keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai visinya. Strategi yang dipilih harus sesuai dengan organisasi dan kebudayaan jika tujuan jangka panjang akan dicapai. Pimpinan organisasi harus memperlihatkan dengan kata dan perbuatan sehari-hari, komitmen mereka terhadap nilai yang dipilih dan meyakinkan bahwa bagian dari perencanaan bukan merupakan persoalan bentuk tetapi lebih kepada substansi. Nilai individu dan nilai organisasi memiliki suatu dampak yang penting terhadap bagaimana misi suatu organisasi dilaksanakan.

Nilai-nilai tersebut harus disepakati oleh seluruh lapisan dalam organisasi baik pimpinan maupun bawahan sebagai nilai organisasi yang mempengaruhi aktivitas organisasi dalam mencapai visi yang telah ditetapkan. Nilai-nilai yang perlu dikembangkan meliputi :

a. EFEKTI F b. EFI SI EN c. PROFESI ONAL d. KOMI TMEN e. KEMI TRAAN f. ANTISI PATI F


(16)

3. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan Pembangunan Kesehatan

Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai masyarakat Kulon Progo yang sehat dan mandiri.

Sasaran Utama

Sasaran pokok Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon progo, diuraikan menjadi pencapaian Indikator sebagai berikut:

a. Meningkatkan Umur harapan hidup (2011 : 74,3 menjadi 74,4 target akhir tahun 2016)

b. Menurunkan angka kematian ibu dari 69/ 55 / 100.000KH (2010) Target ≤100 /100.000KH ( 2016) atau dibawah target Propinsi c. Menurunkan angka kematian bayi : 9.5/ 1000KH (2010) target akhir

tahun renstra ≤11/1.000 KH (2016) atau mempertahankan dibawah target Propinsi / pusat

d. Menurunkan angka kematian balita :13,9 / 100 KH (th 2010) menjadi 13,1/ 100 KH (2016)

e. Menurunkan Prevalensi gizi buruk.

4. KEBI JAKAN DAN STRATEGI

Kebijakan dan strategi Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo untuk mencapai Visi dan Misinya tergambar dalam masing-masing misi sebagai berikut:

Misi 1 : Mengembangkan sistem manajemen dan regulasi kesehatan

Strategi :

1. Penerapan sistem manajemen mutu dan SPI P

2. Pengembangan sistem informasi kesehatan yang komprehensif 3. Memantapkan fungsi regulasi bidang kesehatan


(17)

11

Strategi 1 : Penerapan sistem manajemen mutu dan SPI P Kebijakan :

 Penerapan sistem manajemen mutu pada semua UPTD Puskesmas  Penerapan SPI P untuk Dinas Kesehatan dan UPTD

Strategi 2 : Pengembangan sistem informasi kesehatan yang komprehensif

Kebijakan :

 Penerapan sistem informasi kesehatan pada semua unit pelayanan kesehatan.

 Penyusunan Sistem I nformasi Kesehatan Daerah (SI KDA)  Penyusunan Bank Data pada tingkat Kabupaten

 Pengembangan Sistem I nformasi Manajemen Puskesmas (SI MPUS)

 Penerapan migrasi penggunaan Sistem Operasi (OS) berlisensi atau open source.

 Penerapan integrasi data pada tingkat kabupaten

Strategi 3 : Memantapkan fungsi regulasi bidang kesehatan Kebijakan :

 Penyusunan dan penerapan regulasi bidang kesehatan

 Semua pelayanan kesehatan harus memperoleh izin operasional.  Penyiapan regulasi perubahan Puskesmas menjadi Rumah Sakit

Tipe D.

 Semua tenaga kesehatan harus sudah memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).

 Menetapkan regulasi tata laksana rujukan

Strategi 4 : Penerapan sistem PPK BLU di UPTD Kebijakan :

 Penerapan sistem PPK BLU secara bertahap

Strategi 5 : Memberikan Jaminan Pembiayaan kesehatan bagi masyarakat dan mendorong penyelenggaraan pembiayaan secara pra upaya

Kebijakan :


(18)

 Penerapan total coverage jaminan kesehatan  Penerapan COB (Contribution of Benefit)

 Pengembangan kepesertaan Asuransi Kesehatan Mandiri

Misi 2 :

Meningkatkan

upaya pemberantasan penyakit,

surveilans dan penyehatan lingkungan

Strategi :

1. Peningkatan upaya pencegahan dan pengendalian PM dan PTM 2. Peningkatan sistem surveilans PM dan PTM serta pengendalian KLB 3. Meningkatkan cakupan sanitasi dasar dan kualitas lingkungan

Strategi 1 : Peningkatan upaya pencegahan dan pengendalian PM dan PTM

Kebijakan :

 Melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular bersumber binatang

 Melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung

 Melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

 Melaksanakan upaya pengendalian Faktor Risiko PTM Strategi 2 : Peningkatan sistem surveilans PM dan PTM serta penanggulangan KLB

Kebijakan :

 Melaksanakan SKD KLB

 Melaksanakan upaya penanggulangan KLB  Melaksanakan deteksi dini PTM

Strategi 3 : Meningkatkan kualitas sanitasi dasar dan lingkungan Kebijakan :

 Meningkatkan kualitas air bersih yang memenuhi syarat  Meningkatkan kualitas sanitasi dasar


(19)

13

Misi

3

:

Meningkatkan

pelayanan

kesehatan

dan

pemberdayaan masyarakat.

Strategi :

1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan keluarga 2. Peningkatan status gizi masyarakat

3. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat

Strategi 1 : Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan keluarga Kebijakan :

 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan I bu dan Keluarga Berencana

 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bayi, balita dan anak usia sekolah

 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan remaja  Meningkatkan Kualitas pelayanan usila

Strategi 2 : Peningkatan status gizi masyarakat Kebijakan :

 Meningkatkan keluarga sadar gizi (Kadarzi)

 Meningkatkan kualitas tata laksana/ perawatan gizi buruk balita  Memantapkan sistem kewaspadaan pangan dan gizi

Strategi 3 : Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat Kebijakan :

 Meningkatkan peran serta masyarakat unt uk berperilaku hidup bersih dan sehat

 Meningkatkan strata Desa siaga aktif yang mandiri

Misi 4: Meningkatkan pelayanan kesehatan medik dasar

dan rujukan yang merata, bermutu dan terjangkau

Strategi:

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

2. Standarisasi dan pemantauan upaya pelayanan kesehatan 3. Pengembangan sumber daya manusia kesehatan


(20)

Strategi 1 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

Kebijakan :

 Peningkatan ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan, mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan

 Peningkatan infrastruktur pelayanan kesehatan dasar dan rujukan  Pengembangan sistim rujukan pelayanan kesehatan

Strategi 2 : Penerapan Standar mutu upaya pelayanan kesehatan Kebijakan:

 Standarisasi upaya pelayanan kesehatan pada semua tingkatan  Pemantauan standar mutu upaya pelayanan kesehatan pada

semua tingkatan dan kesehatan tradisional

Strategi 3 : Pengembangan sumber daya manusia kesehatan Kebijakan :

 Pendayagunaan tenaga kesehatan sesuai standar kompetensi  Peningkatan profesionalisme SDM kesehatan

5.

PROGRAM/ KEGI ATAN

Program dan Kegiatan Urusan Kesehatan (Khusus Dinas Kesehatan) a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (Dinas Kesehatan)

1. Penyediaan jasa surat menyurat

2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional

4. Penyediaan jasa administrasi keuangan 5. Penyediaan jasa kebersihan kantor 6. Penyediaan alat tulis kantor

7. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

8. Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor 9. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor


(21)

15

12.Penyediaan koordinasi dan konsultasi keluar daerah 13.Penyediaan koordinasi dan konsultasi dalam daerah 14.Penyediaan jasa tenaga pegawai tidak tetap

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor

2. Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional 3. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor 4. Pemeliharaan rutin/ berkala alat kesehatan

c. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 2. Penyusunan pelaporan keuangan semesteran

3. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun e. Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD

1. Penyusunan Renstra SKPD 2. Penyusunan Rencana Kerja SKPD

f. Program Pengawasan dan Pengendalian Program

1. Monitoring,evaluasi,pengendalian,dan pelaksanaan program dan kegiatan

g. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

1. Perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pengelolaan obat h. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

1. Pengawasan kesehatan haji 2. Pelayanan kesehatan jiwa 3. Pelayanan kesehatan mata

4. Perijinan sarana kesehatan swasta dan distribusi pelayanan obat skala kabupaten

5. Operasional Puskesmas

6. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan 7. Pelayanan penunjang kesehatan (laborat)


(22)

i. Program Pengawasan Obat dan Makanan 1. Pemantauan dan Pengawasan OMKABA

j. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 1. Pengembangan Desa Siaga

k. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

1. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang vitamin A

2. Pemberian tambahan makanan dan vitamin pada balita, bumil dan bufas

l. Program Pengembangan Lingkungan Sehat 1. Pengawasan kualitas air

2. Pengawasan kualitas lingkungan

3. Pengendalian dampak/ pencemaran (pengelolaan limbah) 4. Monitoring dan evaluasi stimulan jambanisasi

m. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

1. Peningkatan Surveillance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah 2. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular DBD 3. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular TB

paru

4. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular zoonosis (flu burung)

5. Pemberantasan Penyakit HI V/ AI DS

6. Pencegahan dan Penanggulangan penyakit Endemik/ Epidemik Malaria 7. Pencegahan dan penanggulangan penyakit Campak

n. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

1. Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan

2. Penilaian kinerja dokter dan paramedis

3. Penyelenggaraan Penilaian Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan 4. Pengembangan dan pelakanaan sistem informasi kesehatan 5. Penilaian Mutu Pelayanan dan Akreditasi Kinerja Puskesmas 6. I ntensifikasi pembinaan PPK BLUD


(23)

17

o. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

1. Pemantapan Komitmen pelayanan kesehatan gakin 2. Penguatan jejaring program Yankes bagi Gakin

p. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Pustu dan Jaringannya

1. DAK dan Pendamping DAK Bidang Kesehatan

2. Penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok

3. Dana penyesuaian infrastruktur bidang kesehatan q. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

1. I munisasi bagi anak bayi,balita ,bumil,WUS,caten dan anak sekolah r. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

1. Pelayanan kesehatan Usia Lanjut

s. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan 1. Sertifikasi I ndustri makanan rumah tangga

t. Program Peningkatan Keselamatan I bu Melahirkan dan Anak 1. Pelayanan Kesehatan I bu dan Bayi

u. Program Peningkatan Keselamatan I bu Melahirkan dan Anak 1. Pelayanan Kesehatan Bayi, Balita dan apras.


(24)

BAB I V

PENCAPAI AN PROGRAM KESEHATAN

A. DERAJAT KESEHATAN

1 . Angka kematian

a. Angka Kematian Bayi ( AKB)

Angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Kulon Progo dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 menunjukkan kecenderungan menurun, sedangkan mulai tahun 2004 sampai tahun 2007 cenderung mengalami kenaikan dari tahun 2004 sebanyak 7,15 / 1.000 kelahiran hidup, tahun

2005 sebanyak 11,80 / 1.000 kelahiran hidup, tahun 2006 sebanyak 14,26 / 1.000 kelahiran hidup, tahun 2007 sebesar 19,6 / 1.000 kelahiran hidup,

tahun 2008 sebesar 12,8 / 1.000 kelahiran hidup, tahun 2009 sebesar 15,9

/ 1.000 kelahiran hidup, tahun 2010 sebesar 9,8 / 1.000 kelahiran hidup dan

tahun 2011 sebesar 12,8 / 1.000 kelahiran hidup, walaupun masih dibawah

angka nasional. (Lihat lampiran Tabel 7).

Sumber : Data t erolah

Grafik 4.1

ANGKA KEMATI AN BAYI (AKB) KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2000 - 2011

18,78 13,1414,2112,06 7,15 11,8 14,26 19,6 12,8 15,9 9,812,8 0 5 10 15 20 25

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Tahun A K B p e r 1 0 0 0 k e la h ir a n h id u p


(25)

Dari hasil laporan audit tentang kematian bayi tahun 2011 diketahui bahwa penyebab utama pada kematian bayi yang terjadi adalah karena Asfiksia dan BBLR seperti pada tabel dibwah ini

Tabel 4.1 .

Urutan Penyebab Kematian bayi di Kabupaten Kulon Progo tahun 2011

NO PENYEBAB Persen

1 Asfiksia 31,51%

2 BBLR 26,03%

3 Kelainan bawaan 15,07%

4 Sepsis 6,85%

5 Aspirasi Pneumonia 5,48%

6 Diare 4,11%

7 Bronco Pneumonia 4,11%

68 Meningitis 2,74%

79 Dysentri 1,37%

10 Epilepsi 1,37%

11 Perdarahan otak 1,37%

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga

Adapun penyebaran kematian bayi dapat dilihat pada gambar dibawah :

2011 2010

PETA PENYEBARAN KASUS KEMATI AN BAYI

DI WI LAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2010 DAN 2011

Kok a p 1

Giri m u l y o 2

Kok a p 2

Ka li b a w an g

Pe n g a sih 1

Ga lu r 1 Se n t o lo 1 Giri m u l y o 1

Se n t o lo 2

G a lu r 2 W a t e s

Le n d a h 1 Le n d a h 2 N a n gg u la n Sa m ig al u h 1

Pe n g a sih 2 Sa m ig a l u h 2

Pa n j a t a n 1

Pa n j a t a n 2 Te m o n 2

Te m o n 1 Ke m a t ia n Ba y i

0 1 2 3 4 5 6 8 1 0

Kok a p 1

Gir im u ly o 2

Ko k a p 2

Ka li b a w a ng

Pe n g a sih 1

Ga lu r 1 Se nt o lo 1 Gir im u ly o 1

Se nt o lo 2

Ga lu r 2 W a t e s

Le n da h 1 Le n d a h 2 N a n g g u la n

Sa m i g a l uh 1

Pe n ga sih 2 Sa m i g a l u h 2

Pa n j a t a n 1

Pa n j a t a n 2 T e m o n 2


(26)

b. Angka Kematian Anak Balit a

Angka kematian anak balita menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruih terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, penyakit infeksi, dan kecelakaan. Jumlah kematian anak balita tahun 2010 sesuai dengan hasil pelaporan adalah 10 jiwa. (Lihat lampiran Tabel 7)

c. Angka Kematian I bu Maternal ( AKI )

Angka kematian ibu sejak tahun 2005 sampai 2007 terlihat tetap pada kisaran 100/ 100.000 kelahiran hidup sedangkan tahun 2008 mengalami penurunan yaitu 72,23/ 100.000 kelahiran hidup, Untuk kasus kematian ibu pada tahun 2001 sebanyak 7 orang ( 109,56/ 100.000 KH), tahun 2002 sebanyak 11 orang (206,0/ 100.000 KH), tahun 2003 sebanyak 12 orang (227,1/ 100.000 KH), tahun 2004 sebanyak 4 orang (76/ 100.000 KH), tahun 2005 sebanyak 5 orang, tahun 2006 sebanyak 6 orang, tahun 2007 sebanyak 6 orang, tahun 2008 sebanyak 4 orang, tahun 2009 sebanyak 10 orang (167,34/ 100.000 KH), tahun 2010 sebanyak 4 orang (69,97/ 100.000 KH) dan tahun 2011 sebanyak 6 orang (105,2/ 100.000 KH) . (Lihat Lampiran Tabel 8)

Grafik 4.2

ANGKA KEMATI AN I BU (AKI) KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2001 - 2011

109,56

206 227,1

76 95,17 100

110 72,23 167,34 73,8 105,2 0 50 1 00 1 50 2 00 2 50

2001 20 02 2 003 200 4 2 005 200 6 2 007 200 8 20 09 201 0 20 11

Tahun A K I p e r 1 0 0 .0 0 0 k e la h ir a n h id u p


(27)

Berdasarkan gambar diatas tahun 2011 dari 6 kematian ibu terdapat di wilayah puskesmas Kalibawang, Galur 1, Sentolo I , dan Kokap 2. Jika dibandingkan dengan tahun 2010 di wilayah puskesmas Sentolo 1 tiap tahunnya terdapat kasus kematian ibu.

3 . Status Gizi

a. Status gizi Balit a

Dari hasil penimbangan di posyandu diperoleh hasil balita yang ditimbang sebanyak 80,5% , balita yang naik berat badannya sebanyak 61,19% dan jumlah anak balita bawah garis merah (BGM) sebanyak 3,0% . Kecamatan bebas rawan gizi adalah kecamatan dengan angka KEP (Kurang Energi Protein) total Balita dibawah 11,34% .(Lihat lampiran Tabel 44).

Kecamatan bebas rawan gizi adalah kecamatan dengan angka KEP (Kurang Energi Protein) total Balita dibawah 15% . Tahun 2010 semua kecamatan bebas rawan gizi.

2010 20 11

PETA PENYEBARAN KASUS KEMATI AN I BU

DI WI LAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2010 dan 2011

Kok ap 1

Girimulyo 2

Kok ap 2

Kalibaw ang Pengasih 1 Galur 1 Sentolo 1 Girimulyo 1 Sentolo 2 Galur 2 Wa tes

Lendah 1 Lendah 2 Nan ggulan Sam igaluh 1

Penga sih 2 Sam igaluh 2

Pa njatan 1

Panj atan 2 Temon 2

Temon 1

Kokap 1

Giri mulyo 2

Kokap 2

Kali baw ang

Pengasih 1 Galur 1 Sentolo 1 Girimulyo 1 Sentolo 2 Galur 2 Wat es Lendah 1 Lendah 2 Nanggu lan

Sam igaluh 1

Pengasih 2 Samigaluh 2

Panj at an 1

Panjat an 2 Te mon 2

Temon 1

Jumla h Kemat ian I bu. 0

1 2


(28)

Hasil pemantauan status gizi (PSG) dengan indikator BB/ U pada tahun 2011 jumlah balita yang diukur sebanyak 21.774 orang. Adapun hasilnya adalah sebagian besar balita yang diukur status gizinya mempunyai status gizi baik (87,64% ).seperti terlihat pada grafik di bawah ini:

b. Bayi dengan Berat badan Lahir Rendah ( BBLR < 2500 gram)

Bayi dengan BBLR di Kabupaten Kulon Progo tahun 2011 sebanyak 269 bayi dari 5.702 kelahiran atau sebesar 4,7% . (Lihat lampiran Tabel 26).

4. Usia Harapan Hidup

Berdasarkan Sensus Penduduk 2010 usia harapan hidup (UHH) di Kabupaten Kulon progo adalah 74,4 tahun, lebih tinggi dibanding rata-rata Propinsi DIY sebesar 73,2 tahun.

Grafik 4 .3

Persent ase Status Gizi balita di kabupaten Kulonprogo Tahun 20 01 -2 011

0 20 40 60 80 1 00

%

Gizi buruk 1 1,4 1,08 1,2 9 1 ,1 3 1 ,24 1,0 7 1 0 ,96 0,8 8 0 ,8 9

Gizi k ura ng 2 0,02 1 8,7 4 13 ,35 1 3,65 1 1,6 1 11 ,68 1 0,9 4 1 0 ,6 1 10 ,21 1 0,46 1 0 ,5 8 Gizi baik 7 8,68 7 9,2 4 84 ,59 8 4,09 8 6,2 7 85 ,96 8 7,0 3 8 7 ,4 3 8 7 ,8 8 7,58 8 7 ,6 4 Gizi le bih 0,3 8 0 ,6 1 0,98 0,9 7 0 ,9 5 1 ,12 0,3 6 0 ,4 8 1 ,03 1,0 9 1 ,0 7

2 00 1 2 00 2 20 03 2 00 4 2 00 5 20 06 2 00 7 2 00 8 20 09 2 01 0 2 01 1

Grafik 4 .3

Persent ase Status Gizi balita di kabupaten Kulonprogo Tahun 20 01 -2 011

0 20 40 60 80 1 00

%

Gizi buruk 1 1,4 1,08 1,2 9 1 ,1 3 1 ,24 1,0 7 1 0 ,96 0,8 8 0 ,8 9 Gizi k ura ng 2 0,02 1 8,7 4 13 ,35 1 3,65 1 1,6 1 11 ,68 1 0,9 4 1 0 ,6 1 10 ,21 1 0,46 1 0 ,5 8 Gizi baik 7 8,68 7 9,2 4 84 ,59 8 4,09 8 6,2 7 85 ,96 8 7,0 3 8 7 ,4 3 8 7 ,8 8 7,58 8 7 ,6 4 Gizi le bih 0,3 8 0 ,6 1 0,98 0,9 7 0 ,9 5 1 ,12 0,3 6 0 ,4 8 1 ,03 1,0 9 1 ,0 7


(29)

B. PERI LAKU SEHAT

Komponen perilaku dan lingkungan sehat merupakan garapan utama promosi kesehatan. Promosi kesehatan adalah proses memandirikan masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya (WHO).

1 . Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat ( PHBS)

Hasil Review PHBS tatanan rumah tangga tahun 2011 diperoleh hasil 27,9% yang telah melaksanakan PHBS dari 25.158 rumah tangga yang dipantau. (Lihat Lampiran Tabel 61)

2 . Pembiayaan Kesehatan masyarakat

Diakui bahwa untuk melakukan perawatan kesehatan atau pengobatan diperlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu perilaku untuk menjaga kesehatan, masyarakat melalui kegiatan baik secara perorangan maupun kolektif telah melakukan penggalangan dana melalui JPKM maupun jaminan pembiayaan yang lain. Berdasarkan data tahun 2011, semua penduduk Kabupaten Kulon Progo telah mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan yang terdiri peserta Asuransi Kesehatan Sosial (PT Askes), Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Jaminan Kesehatan Sosial (Jamkesos) Propinsi DI Y, Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kabupaten Kulon Progo dan asuransi lainnya (ASABRI , Asuransi Komersial). (Lihat lampiran Tabel 55)

3 . Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat ( UKBM)

Peran serta masyarakat di bidang kesehatan sangat besar, wujud nyata bentuk keperansertaan masyarakat antara lain muncul dan berkembangnya upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) salah satunya adalah Posyandu.

Tahun 2011 jumlah posyandu seluruhnya sebanyak 961 posyandu. Adapun jumlah posyandu yang telah mencapai strata Posyandu purnama sebanyak 409 (42,56% ) dan posyandu mandiri sebanyak 338 (35,17% ). (Lihat lampiran Tabel 72).


(30)

C. PELAYANAN KESEHATAN

1 . Sarana Kesehatan a. Rumah Sakit

Rumah sakit yang ada di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 8 buah yaitu 1 rumah sakit umum pemerintah (RSUD Wates) dan 5 Rumah Sakit Umum swasta (RSU Kharisma Paramedika, RSU Boro, RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan, RSU PKU Muhammadiyah Wates dan Rizki Amalia Temon,) serta 2 Rumah sakit Khusus yaitu RSK Rizki Amalia Lendah dan RSK Pura Raharja (Lihat lampiran Tabel 70).

b. Puskesmas

Tahun 2011 jumlah Puskesmas sebanyak 21 Puskesmas yang terdiri 5 Puskesmas dengan tempat tidur yaitu Puskesmas Sentolo I , Temon I , Galur I I , Samigaluh I I dan Girimulyo I I dan 2 puskesmas dilengkapi dengan rumah bersalin yaitu Puskesmas Lendah I dan Panjatan. Jumlah Puskesmas Pembantu yang ada sebanyak 63 buah yang tersebar di seluruh Kabupaten Kulon Progo. Jumlah tempat tidur GR AFI K KEMANDI RI AN POSYANDU STRATA PURNAMA DAN

MAND I RI DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2008 S.D 201 1

0 1 0 0 2 0 0 3 0 0 4 0 0 5 0 0

Tahu n

K

u

n

ju

n

g

a

n

Purnam a 1 88 33 0 31 5 4 09

Mandiri 2 77 25 8 35 5 3 38


(31)

c. Tenaga kesehatan praktek swasta 1 ) Dokter umum praktek swasta

Jumlah dokter umum yang berpraktek dan telah berijin berjumlah 110 orang. Sedangkan rasio tenaga dokter umum terhadap penduduk adalah 1 dokter : 4.277 penduduk.

2 ) Dokter spesialis praktek swasta

Jumlah dokter spesialis yang berpraktek dan telah berijin berjumlah 29 orang. Sedangkan rasio tenaga dokter spesialis terhadap penduduk adalah 1 dokter spesialis : 16.224 penduduk.

3 ) Dokter gigi praktek swast a

Jumlah dokter gigi yang berpraktek dan telah berijin berjumlah 17 orang. Sedangkan rasio tenaga dokter gigi terhadap penduduk adalah 1 dokter gigi : 27.676 penduduk.

4 ) Bidan praktek swasta

Jumlah bidan yang berpraktek dan telah berijin berjumlah 97 orang. Sedangkan rasio tenaga bidan terhadap penduduk adalah 1 dokter : 4.850 penduduk.

5 ) Fisioterapi praktek sw ast a

Jumlah tenaga fisioterapi yang berpraktek dan berijin berjumlah 2 orang. Sedangkan rasio tenaga fisioterapi terhadap penduduk adalah 1 tenaga fisioterapi : 235.243 penduduk.

6 ) Peraw at praktek swasta

Jumlah tenaga perawat yang telah berijin untuk praktek perawat berjumlah 10 orang. Sedangkan rasio tenaga perawat praktek terhadap penduduk adalah 1 tenaga perawat : 47.049 penduduk.

d. Apotik

Jumlah apotik yang ada di kabupaten Kulon Progo sesuai data tahun 2010 sebanyak 20 buah. Rasio apotik terhadap penduduk sebesar 1 apotik : 23.524 penduduk. (Lihat Lampiran Tabel 70)


(32)

e. Balai Pengobatan ( BP) dan Rumah Bersalin ( RB)

Di Kabupaten Kulon Progo terdapat 8 Balai Pengobatan (BP) dan 6 rumah bersalin (RB) yang terdiri 6 BP dan RB dengan lokasi yang sama tetapi melayani Pengobatan dan persalinan. Rasio BP dan RB terhadap penduduk sebesar 1 BP/ RB : 78.414 penduduk. (Lihat Lampiran Tabel 70)

f. Sarana pelayanan kesehat an yang mempunyai kemampuan Laboratorium kesehat an dan memiliki 4 spesialis dasar

Di Kabupaten Kulon Progo terdapat 29 sarana yang mempunyai kemampuan laboratorium kesehatan dasar yang terdiri dari 8 rumah sakit dan 21 puskesmas. Sedangkan rumah sakit yang memiliki 4 spseialis dasar terdapat 5 RS. (Lihat Lampiran Tabel 71)

2 . Pelayanan Kesehatan dasar a. Kunjungan Puskesmas

Jumlah kunjungan di Puskesmas pada tahun 2011 sebanyak 577.617 orang yang terdiri dari 573.297 orang kunjungan rawat jalan dan 4.320 orang kunjungan rawat inap. Adapun jumlah rata-rata kunjungan per hari di Puskesmas pada tahun 2011 sebanyak 110 kunjungan/ Puskesmas/ hari (asumsi hari kerja 250 hari) (Lihat Lampiran Tabel 58)

GRAFI K KUNJUNGAN PUSKESMAS DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2008 S.D 2011

0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000

K

u

n

ju

n

g

a

n

Raw at I nap 2.297 3.118 4.116 4.320


(33)

b. Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal adalah pelayanan oleh tenaga professional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, dan tenaga kesehatan). Untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal meliputi 5 T yaitu: timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian immunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri, dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.

Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 99,6% . Cakupan K1 dan K4 dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) untuk mengukur akses dan pelayanan ibu hamil sesuai standar untuk melihat kualitas. Cakupan K1 tahun 2011 sebesar 99,9% , sedangkan cakupan K4 mencapai 90,8% . (Lihat lampiran Tabel 28).

Dari peta diatas terliha bahwa Puskesmas Pengasih 2 dan Sentolo 2 selama 2 tahun belum mencapai target

2011

PETA PENCAPAIAN TARGET CAKUPAN K4

DI WI LAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2010 DAN 2011

CAKUPAN K4 DIB AW AH TARG ET DIATAS TARGE T

Kok ap 1

Giri mul yo 2

Kok ap 2

Kali baw ang

Penga sih 1

Galur 1 Sento lo 1

Sen tolo 2

Galur 2 Giri mu lyo 1

W a tes

Lendah 1 Lendah 2 Nan ggu lan

Pen ga sih 2 Sam igal uh 1 Sam igaluh 2

Pa n jat an 1

Pa nj at an 2 Te mon 2 Te m on 1

Kokap 1

Gir im u ly o 2

Kokap 2

Kaliba w ang

Pen gasih 1

Ga lu r 1 Sent olo 1 Girim ulyo 1

Se nt olo 2

Galur 2 W ate s

Lendah 1 Len dah 2 Nanggulan

Sam igaluh 1

Pengasih 2 Sam igaluh 2

Pan jatan 1

Pan ja tan 2 Te m on 2 Tem on 1


(34)

c. Cakupan Pemeriksaan Neonatal ( bayi kurang dari 1 bulan)

Cakupan kunjungan Neonatal (KN) adalah persentase neonatal (bayi kurang dari satu bulan) yang memperoleh pelayanan kesehatan minimal dua kali dari tenaga kesehatan, satu kali pada umur 0 – 7 hari dan satu kali pada umur 8 – 28 hari, hal ini untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal. Cakupan neonatal pada tahun 2011 di Kabupaten Kulon Progo untuk KN1 sebesar 99,4% . Sedangkan KN 3 (lengkap) sebesar 94,7% (Lihat lampiran Tabel 36)

d. Pelayanan Gizi

Pelayanan gizi diberikan kepada sasaran rawan kesehatan khususnya ibu hamil dan balita. Sedangkan program yang dilaksanakan adalah Penangulangan kekurangan energi protein (KEP), Pemberian Vitamin A, penanggulangan gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI ) dan penanggulangan anemia gizi besi.

Pelayanan gizi pada ibu hamil salah satunya adalah pemberian tablet besi. Pemberian tablet besi pada ibu hamil dapat dibedakan menjadi Fe1 yaitu yang mendapat 30 tablet at au 1 bungkus dan Fe3 yaitu yang mendapat 90 tablet atau 3 bungkus selama masa kehamilan. Hasil cakupan Fe1 dan Fe3 sebesar 97,41 % dan 91,58% . (Lihat lampiran Tabel 30)

Pelayanan gizi pada balita dengan pemberian Vitamin A yang diberikan setiap bulan Februari dan Agustus. Adapun hasil cakupan pemberian kapsul vitamin A bayi adalah sebesar 100% dan untuk anak balita sebesar 99.61% sedangkan untuk ibu nifas cakupannya sebesar 99,33% . (Lihat lampiran Tabel 32)

Dalam rangka menanggulangi KEP diberikan pemberian Makanan Pendamping Air Susu I bu (MP ASI ) dengan sasaran semua bayi berumur 6 – 23 bulan. (Lihat lampiran Tabel 42)


(35)

ASI ekslusive adalah bayi yang tidak diberi makan selain ASI sampai dengan umur 6 bulan.

e. Keluarga Berencana ( KB)

Jumlah peserta KB baru sebanyak 5.866 akseptor (8,9% ) dengan metode kontrasepsi yang terbanyak adalah suntik (48,8% ). Sedangkan peserta KB Aktif sebanyak 51.100 akseptor (77,5% ) dengan metode kontrasepsi yang terbanyak adalah suntik (42,0% ). Adapun metode kontrasepsi yang tidak dipilih adalah obat vagina (Lihat lampiran Tabel 33,34,35)

f. I munisasi

Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas dari Depkes yang mempunyai nilai efektifitas yang tinggi dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan immunisasi.

Jumlah bayi sebanyak 5.704 bayi. Cakupan imunisasi BCG sebesar 90,1% , DPT+ HB1 (Combo) sebesar 92,1% , Polio 3 sebesar 91,4% , Campak mencapai 91,8% , DPT+ HB3 (Combo) sebesar 91,0% . Sedangkan angka DO Rate sebesar 0,4 % . (Lihat lampiran Tabel 39, 40)

Tahun 2011 semua desa yang telah mencapai Universal Child I munization (UCI ) . (Lihat lampiran Tabel 38)

Sedangkan imunisasi yang diberikan kepada ibu hamil yaitu TT1 samapai TT5 serta TT2+ cakupannya adalah TT1 sebesar 4,5 % dan TT2 sebesar 5,6% , TT3 sebesar 20,3% , TT4 sebesar 10,8% , TT5 sebesar 6,2% dan TT2+ sebesar 0 % (Lihat lampiran Tabel 29)

g. Pemberantasan penyakit

1) Penyakit Diare

Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara umum angka kesakitan masih fluktuatif. Diare pada balita merupakan hal yang sangat


(36)

berbahaya karena bisa mengakibatkan kematian. Adapun hasil penemuan penderita diare adalah sebanyak 15.381 kasus dengan 100% kasus ditangani. (Lihat lampiran Tabel 16)

2 ) Demam Berdarah

Demam berdarah di Kabupaten Kulon Progo tahun 2011 terdapat kasus sebanyak 126 kasus tanpa kematian. Puskesmas yang paling banyak kasusnya adalah di wilayah puskesmas Wates sebanyak 14 kasus (Lihat lampiran Tabel 23)

Sampai dengan tahun 2011 terdapat daerah endemis sebanyak 43 desa, daerah sporadis sebanyak 42 desa, daerah potensial/ bebas sebanyak 3. Ada kenaikan desa endemis dan desa ptensial/ bebas dari tahun sebelumnya.

PETA STATUS DESA DBD KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2010 dan 2011

Status Desa bebas sporadis endemis

Status Desa bebas sporadis endemis St a tus Desa

Bebas Sporadis Endem is


(37)

Desa yang paling banyak kasusnya adalah Desa Wates, Kecamatan Wates dengan kasus sebanyak 10 kasus.

(

Lihat lampran tambahan 1

).

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada pergeseran wilayah kasus terbanyak. Sebelumnya yang tertinggi adalah desa di wilayah Kalibawang sekarang kembali lagi ke Wates.

Dalam rangka menanggulangi kasus Demam Berdarah di Kabupaten Kulon Progo telah dilaksanakan upaya antara lain fogging resting dan PSN dengan melibatkan lintas sektoral. Sedangkan angka bebas jentik yang diperoleh dari kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah sebesar 85,23% . Hal ini masih dibawah target yaitu 95% . (Lihat lampiran 63)

PETA PENCAPAIAN TARGET ANGKA BEBAS JENTIK DI WI LAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KULON PROGO

TAHUN 2010 DAN 2011

Angka Bebas Jentik < 75 % 76 % - 80% 81% - 85% 86% - 90% 91% - 95% > 95%


(38)

3 ) HI V AI DS

Penyakit HI V AI DS merupakan penyakit yang sangat perlu diwaspadai karena mempunyai fenomena gunung es. Yaitu kasus yang ditemukan sedikit tetapi kenyataanya lebih banyak jumlah yang menderita. Dari hasil survey yang dilakukan diperoleh hasil positif HI V sebanyak 6 orang dan kasus AI DS 3 orang. (Lihat lampiran Tabel 14)

4 ) Tuberkulosis

Penyakit TB Paru di kabupaten Kulon Progo masih menjadi masalah kesehatan karena :

1) Menyerang pada semua kelompok

2) Prosentase kasus tertinggi pada kelompok umur produktif

3) Penemuan penderita TB dengan Basil Tahan Asam (BTA) masih rendah

0 20 40 60 80 100

bulan

k

a

s

u

s

2005 1 3 4 2 0 1 0 4 5 2 0 1

2006 24 17 2 10 7 7 1 1 0 0 2 0

2007 7 9 18 5 1 3 5 3 4 7 11 13

2008 13 13 21 19 17 24 2 0 3 10 22 13

2009 31 27 11 30 12 31 25 17 22 15 25 46

2010 52 56 77 57 50 37 20 19 27 11 31 35

2011 22 14 14 23 13 9 8 4 3 6 2 8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

GRAFI K JUMLAH KASUS DBD BERDASARKAN BULAN DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2005 S.D 2011


(39)

Tahun 2011 dari data puskesmas ditemukan 82 kasus baru dan 2 kasus lama dengan prevelansei sebesar 17,85 per 100.000 penduduk. (Lihat lampiran Tabel 10)

Sedangkan pencapaian indikator program TB diperoleh hasil case detection rate 27,23 % . Kesembuhan 78,95% (berdasarkan 133 penderita yang diobati tahun 2010 sebanyak 105 orang sembuh) (Lihat lampiran Tabel 11 dan 12)

5 ) AFP ( Acute Flacide Paralisis)

Penyakit AFP merupakan penyakit yang tidak mematikan tetapi bisa menimbulkan kecacatan. Merupakan indikator adanya virus folio liar. Pada tahun 2011 ditemukan 3 kasus AFP (Lihat lampiran Tabel 9)

6 ) Malaria

Kasus malaria di Kabupaten Kulon Progo dari tahun 2000 sampai dengan 2008 mengalami penurunan sedangkan pada tahun 2009 sampai 2011 terjadi jumlah kasus yang fluktuatif dimana di tahun 2011 mengalami peningkatan dengan jumlah kasus 157 orang. Trend jumlah kasus dari tahun 2000 sampai dengan 2011 seperti pada grafik di bawah ini.

3 8 .1 5 7 3 7 .1 6 3 2 8 .2 6 7 3 .5 4 9 5 3 4 2 4 8 1 6 0 9 4 7 3 9 3 3

2 157

0 5 0 0 0 1 0 0 0 0 1 5 0 0 0 2 0 0 0 0 2 5 0 0 0 3 0 0 0 0 3 5 0 0 0 4 0 0 0 0 4 5 0 0 0

20 00 20 01 20 02 20 03 20 04 20 05 20 06 20 07 20 08 20 09 20 10 20 11

t a hun

k

a

s

u

s

GRAFI K KASUS MALARI A DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2000 S.D 2011


(40)

Penyebaran 157 kasus malaria dengan jumlah terbanyak di wilayah Puskesmas Kokap 2 dengan jumlah 79 kasus. (Lihat lampiran Tabel 24) Sedangkan desa dengan kasus tertinggi di wilayah Desa Hargotirto dengan jumlah 73 kasus , seperti terlihat pada peta di bawah ini :

Kasus malaria tertinggi terjadi pada kelompok umur produktif yaitu > 15 tahun, sedangkan terendah pada kelompok umur 5- 9 tahun. Jenis parasit terbanyak ditemukan jenis Falciparum.

Tahun 2011 Annual Parasite I ncident (API ) sebesar 0,320/00.

Sedangkan status desa malaria 1 desa HCI yaitu Desa Hargotirto, 3 desa MCI dan 18 desa LCI serta 67 desa bebas malaria.

PETA PENYEBARAN KASUS MALARIA DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2011

NGARGOSARI

GERBOSARI

PURW OSARI

HARGOW I LI S HARGOTI RTO

KARANGSARI HARGOREJO

JATI MU LYO KEBONHARJO

GI RI PURW O

SI D OMU LYO W I JI M ULYO

KALI AGUN G PEN GASI H

HARGOM ULY O KALI REJO

PALI HAN

GI RI PENI

PAN JATAN

JAT I REJO BROSOT KRANGGAN

Kasus Malaria 0 1 2 3 4 7 9 23 73


(41)

Adapun penyebarannya dapat dilihat pada peta di bawah ini :

h. Pelayanan kesehat an keluarga miskin

Pelayanan kesehatan pada masyarakat miskin merupakan kewajiban pemerintah. Oleh karena itu maka pemerintah telah membuat kebijakan tentang pelayanan kesehatan keluarga miskin yang pelaksanaannya dilakukan oleh PT ASKES (Jamkesmas) dan Bapel Jaminan Kesehatan Sosial (Jamkesos) Propinsi D.I Yogyakarta dan Jamkesda Kabupaten Kulon Progo. Semua warga miskin dan hampir miskin sudah tercakup dalam Jamkesmas, Jamkesos dan Jamkesda. Sedangkan kunjungan rawat jalan masyarakat miskin ke puskesmas sebanyak 332.774 kunjungan (149.3% ) untuk rawat jalan ke rumah sakit 13.909 jiwa (6,2% ). Sedangkan untuk kunjungan

NGARGOSARI

GERBOSARI

PURWOSARI

HARGOWI LI S HARGOTI RTO

KARANGSARI HARGOREJO

JATI MULYO KEBONHARJO

GI RI PURWO

SI DOMULYO WI JI MULYO

KALI AGUNG PENGASI H

HARGOMULYO KALI REJO

PALI HAN

GI RI PENI

PANJATAN

JAT I REJO BROSOT KRANGGAN NGARGOSARI PAGERHARJO GERBOSARI SI DOHARJO BAN JARSARI PURW OSARI

HARGOW I LI S HARGOTI RTO KARANGSARI HARGOREJO TRI HARJO KED UNGSARI KREMBANGAN JATI MULYO Status Desa Bebas

St at us Desa Bebas LCI MCI

2010

2011

PETA STATUS DESA MALARIA DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2010 DAN 2011


(42)

rawat inap ke puskesmas sebanyak 2.631 jiwa (1.2% ). (Lihat lampiran Tabel 55, 56, 57)

i. Pelayanan Kesehatan Kerja pada pekerja formal

Pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal merupakan keharusan bagi unit usaha/ perusahaan yang memliki tenaga kerja. Salah satunya dengan mengikuti asuransi. Hal ini berguna untuk melindungi para pekerja dari kecelakaan kerja dan pekerja dapat terjamin kesehatan dan keselamatannya selama bekerja maupun setelah pulang dari kerja.

Adapun sasaran pekerja formal pada tahun 2011 yang telah mengikuti Jamsostek sebanyak 5.574 orang sedangkan peserta PT Askes yaitu Pegawai Negeri Sipil sebanyak 39.162 peserta. (Lihat lampiran Tabel 55)

2 . Pelayanan Kesehatan Rujukan a. Kunjungan

Jumlah kunjungan rumah sakit baik rumah sakit umum maupun rumah sakit khusus sebanyak 283.567 orang. Kunjungan tertinggi berasal dari RSUD Wates sebanyak 111.248 orang, sedangkan yang paling rendah dari RSU PKU Muhammadiyah Wates sebanyak 3.165 orang. Adapaun Kunjungan rawat jalan seluruhnya sebanyak 262.972 orang. Kunjungan tertinggi berasal dari RSUD Wates sebanyak 99.793 orang, sedangkan yang paling rendah dari RSU PKU Muhammadiyah Wates sebanyak 2.990 orang. Sedangkan kunjungan rawat inap seluruhnya sebanyak 20.595 orang. Kunjungan tertinggi berasal dari RSUD Wates sebanyak 11.455 orang, sedangkan yang paling rendah dari RSU PKU Muhammadiyah Wates sebanyak 175 orang. (Lihat lampiran Tabel 58)


(43)

b. BOR ( bed operat ion rate = angka penggunaan tempat tidur)

BOR salah satu indikator rawat inap rumah sakit yang menunjukan seberapa banyak tempat tidur yang digunakan. Jumlah pemanfaatan tempat tidur di RSUD Wates sebesar 74,7% dari 176 tempat tidur yang ada, RSU Boro sebesar 13,2% dari 50 tempat tidur yang ada, RSU PKU Muh Nanggulan sebesar 27,2% dari 29 tempat tidur yang ada, RSU Rizki Amalia Temon sebesar 44,3% dari 54 tempat tidur yang ada, RSU Kharisma Paramedika sebesar 44,3% dari 51 tempat tidur yang ada, RSK Rizki Amalia Lendah sebesar 61,2% dari 32 tempat tidur yang ada, RSK Pura Raharja Medika sebesar 74,8% dari 29 tempat tidur yang ada dan RSU PKU Muh Wates sebesar 4,8% dari 30 tempat tidur yang ada (Lihat lampiran Tabel 60)

Angka BOR yang rendah di rumah sakit menunjukan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat.

GRAFI K KUNJUNGAN PASI EN RUMAH SAKI T DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2011

0 1 0 .0 0 0 2 0 .0 0 0 3 0 .0 0 0 4 0 .0 0 0 5 0 .0 0 0 6 0 .0 0 0 7 0 .0 0 0 8 0 .0 0 0 9 0 .0 0 0 1 0 0 .0 0 0

R SU D W a t e s Pu r a R a h a r j a R i z k i A L e n d a h

R i z k i A T e m o n

PK U N a n g g u l a n

K h a r i s m a R SU B o r o PK U W a t e s


(44)

c. ALOS ( Avarage Length Of Stay)

ALOS salah satu indikator rawat inap rumah sakit yang menunjukan seberapa berapa lama rata-rata hari rawat pasien. Lama hari rawat di RSU Boro dan RSU Kharisma Paramedika selama 5 hari, RSUD Wates RSK Rizki Amalia Lendah dan RSK Pura Raharja Medika selama 4 hari, RSU PKU Muh Wates dan RSU Rizki Amalia Temon adalah selama 3 hari, RSU PKU Muh Nanggulan adalah selama 2 hari. LOS ideal 3- 12 hari. (Lihat lampiran Tabel 60)

d. TOI ( Turn Over I nterval)

TOI untuk RSUD Wates dan RSK Pura Raharja Medika selama 1 hari, RSK Rizki Amalia Lendah selama 2 hari, RSU PKU Muh Nanggulan selama 5 hari, RSU Kharisma Paramedika selama 6 hari, dan RSU Rizki Amalia Temon selama 12 hari dan RSU Boro selama 32 hari serta dan RSU PKU Muh Wates selama 60 hari. (Lihat lampiran Tabel 60). TOI idealnya 1 – 3 hari, TOI yang tinggi berarti kunjungan rawat inap oleh masyarakat masih kurang.

e. GDR ( Gross Grade Rate)

GDR untuk melihat rate dari jumlah pasien yang meninggal dibandingkan pasien yang keluar. GDR untuk RSUD Wates adalah sebesar 43 permil, RSU Boro sebesar 18 permil; RSU Rizki Amalia Temon sebesar 16 permil; RSK Pura Raharja Medika sebesar 14 permil; RSU PKU Muh Nanggulan sebesar 13 permil; RSK Rizki Amalia Lendah adalah sebesar 12 permil dan RSU Kharisma Paramedika adalah sebesar 11 permil. I dealnya kurang dari 45 permil (Lihat lampiran Tabel 59)

f. NDR ( Netto Grade Rate)

NDR untuk melihat rate dari jumlah pasien yang meninggal setelah dirawat lebih dari 1 hari dibandingkan pasien yang keluar. NDR untuk RSUD Wates adalah sebesar 22 permil, RSU Kharisma Paramedika adalah sebesar 8 permil¸ RSK Rizki Amalia Lendah dan RSU Boro adalah


(45)

Amalia Temon sebesar 4 permil dan RSU PKU Muh Nanggulan sebesar 2 permil. I dealnya kurang dari 25 permil (Lihat lampiran Tabel 59)

D. LI NGKUNGAN SEHAT

1 . Penyediaan Air Bersih

Pada t ahun 2011 dari 120.025 KK yang ada diperiksa sebanyak 15,7% . Jenis sarana/ sumber air minum yang banyak digunakan adalah sumur gali lubang (SGL) sebanyak 97,7% . (Lihat lampiran Tabel 64)

2 . Rumah Sehat dan Sanitasi Dasar

Dari 21.764 rumah yang diperiksa sebanyak 54,9.% adalah rumah sehat (Lihat lampiran Tabel 62)

Dari 21.796 KK yang diperiksa yang memiliki jamban sebanyak 94,9% dan yang sehat sebanyak 77,3% . Yang memiliki tempat sampah sebanyak 78,4% . (Lihat lampiran Tabel 66)

3 . Pemantauan Tempat -Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan

Tempat-tempat umum dan Pengolahan Makanan (TUPM) yang ada di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2011 sebanyak 38,01% diperiksa dan 57,56% nya termasuk tempat-tempat umum sehat. (Lihat lampiran Tabel 67)

Hotel yang ada di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 3 buah semuanya memenuhi syarat kesehatan. Jumlah pasar yang ada sebanyak 58 pasar. Dari jumlah tersebut yang diperiksa sebanyak 56 dan 42,86% nya memenuhi syarat kesehatan. (Lihat lampiran Tabel 67)

Warung makan/ restoran yang diperiksa sebanyak 163 dan 69,33% nya memenuhi syarat kesehatan. (Lihat lampiran Tabel 67)

4 . I nst itusi Dibina

Sarana kesehatan yang ada sebanyak 174 buah dan yang dibina sebanyak 79,9% . Sarana pendidikan yang dibina sebanyak 68,4% , sarana ibadah yang dibina sebanyak 50,3% dan sarana perkantoran yang dibina sebanyak 62,4% . (Lihat lampiran Tabel 68)


(46)

E. Sumber Daya

1 . Tenaga Kesehat an

I nformasi ketenagaan diperlukan bagi perencanaan kebutuhan tenaga serta pengelolaan kepegawaian. Kesulitan memperoleh data ketenagaan kesehatan yang valid antara lain karena sifat data ketenagaan yang setiap waktu mengalami perubahan-perubahan. Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Kulon Progo tahun 2011 sebanyak 1.274 orang yang tersebar disarana kesehatan kesehatan baik pemerintah maupun swasta. Distribusi ketenagaan berdasarkan sarana pelayanan kesehatan sebagai berikut :

1. Dinas kesehatan = 60 orang 2. Puskesmas = 563 orang 3. Rumah Sakit/ BP/ RB = 595 orang 4. Apotek/ laboratorium/ optik = 56 orang

Sedangkan jumlah tenaga kesehatan menurut kualifikasinya serta rasio terhadap penduduk adalah seperti tabel 4.2

Tabel 4.2 . Jumlah Tenaga kesehatan menurut kualifikasi dan ratio penduduk Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2011

KUALIFIKASI JUMLAH RASIO THD 100.000 PENDUDUK

Dokter spesialis 43 9,1

Dokter umum 107 22,7

Dokter gigi 30 6,4

Apoteker 40 8,5

Kesehatan masyarakat 45 19,4

Perawat 383 81,4

Perawat Gigi 35 7,4

Bidan 228 48,5

Gizi 49 10,4

Sanitasi 36 15,5

Teknisi medis 90 19,8

Fisioterapis 8 1,7


(47)

2 . Anggaran

Pelaksanaan pembangunan kesehatan diwujudkan dengan adanya program-program atau proyeksi sektor kesehatan dan program bantuan pembangunan kesehatan. Jumlah anggaran kesehatan dari semua anggaran sebesar Rp 46.414.048.146,-. Adapun prosentase APBD kesehatan terhadap total APBD kabupaten sebesar 5,51% . Angka ini masih kurang dari standar yaitu sebesar 15 % . Sedangkan anggaran kesehatan per kapita sebesar Rp 98.651,-. (Lihat lampiran Tabel 79).


(1)

TABEL 75

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA : KULON PROGO

TAHUN : 2011

NO UNIT KERJA

BIDAN PERAWAT

BIDAN DIII BIDAN JUMLAH GIGI JUMLAH

L P L+P L P L+P SPRG D3 JUMLAH L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Temon 1 1 9 10 2 2 2 8 10 1 1 2 2 10 14

2 Temon 2 6 8 14 - 1 7 8 - 1 1 1 7 9

3 Wates 1 5 6 - 3 3 6 2 - 2 3 3 8

4 Panjatan 1 5 8 13 - 1 3 4 2 - 2 1 3 6

5 Panjatan 2 1 3 4 - 1 3 4 1 1 2 1 3 6

6 Galur 1 2 4 6 1 1 3 2 5 1 - 1 4 2 7

7 Galur 2 2 6 8 1 1 3 7 10 2 - 2 3 8 13

8 Lendah 1 3 10 13 - 1 4 5 - 1 1 1 4 6

9 Lendah 2 2 5 7 - 2 2 4 - 2 2 2 2 6

10 Sentolo 1 4 7 11 - 4 8 12 1 1 2 4 8 14

11 Sentolo 2 - 6 6 - 5 2 7 2 - 2 5 2 9

12 Pengasih 1 1 3 4 - 2 3 5 1 - 1 2 3 6

13 Pengasih 2 3 4 7 - 1 4 5 1 - 1 1 4 6

14 Kokap 1 1 6 7 - 2 3 5 - 1 1 2 3 6

15 Kokap 2 1 6 7 - 2 4 6 1 - 1 2 4 7

16 Girimulyo 1 1 5 6 - - 4 4 1 - 1 - 4 5

17 Girimulyo 2 - 8 8 - 4 4 8 2 - 2 4 4 10

18 Nanggulan - 8 8 1 1 1 3 4 - 2 2 1 4 7

19 Kalibawang 4 5 9 - 3 5 8 - 2 2 3 5 10

20 Samigaluh 1 3 4 7 1 1 4 5 9 1 - 1 4 6 11

21 Samigaluh 2 - 7 7 - 4 4 1 - 1 - 4 5

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 41 127 168 1 5 6 45 88 133 20 12 32 46 93 171

1 RSUD Wates 5 29 34 6 6 12 48 120 168 2 1 3 54 126 183

2 RSU St Yusuf Boro - 2 2 4 4 4 4 - - - - 8 8

3 RSU PKU Muh Nanggulan 5 5 1 1 4 10 14 4 11 15

4 RSU PKU Muh Wates 2 2 - 2 7 9 2 7 9

5 RSU Rizki Amalia Temon - - - -

6 RSU Kharisma Paramedika 4 4 - 7 10 17 7 14 21

7 RSK Rizki Amalia Lendah 1 1 2 1 1 2 9 8 17 10 9 19

8 RSK Pura Raharja - - 11 11 - 11 11

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 10 39 49 7 12 19 70 159 229 2 1 3 77 175 255

1 BP/RB Citra Paramedika 2 2 2 2 4 2 2 4

2 BP/RB Siti Chodijah 1 2 3 1 2 3 1 2 3

3 BP/RB PKU Muh Galur - 3 3 1 1 2 2 1 2 3

4 BP/RB Maranatha Nanggulan 3 3 3 3 - 3 3

6BP/RB Permata Hijau 6 - - 6

SUB JUMLAH III (BP/RB) 1 10 11 1 - 1 3 9 18 4 9 19

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - 3 - - 3

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 48,5 27 59 95,2

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 2 3 - 6 1 1 - - 7

JUMLAH (KAB/KOTA) 53 178 231 9 17 26 118 256 389 23 13 36 127 277 455

Sumber: Sub Bagian Kepegawaian dan RL 4

SARJANA KEPERAWATAN a PERAWAT b

Keterangan : a termasuk S2 dan S3 b termasuk SLTA, D-I, dan D-III


(2)

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA : KULON PROGO

TAHUN : 2011

NO UNIT KERJA

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

JUMLAH DI DAN D-III GIZI JUMLAH

L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Temon 1 - 1 - - 1 - 1 1 - 1 1

2 Temon 2 - 1 - - 1 1 1 1 1 2 - 2

3 Wates - 2 - - 2 - 1 1 - 1 1

4 Panjatan 1 1 1 - 1 1 1 - 1

5 Panjatan 2 1 1 - 1 1 - 1 1

6 Galur 1 1 1 1 1 - - 1 1

7 Galur 2 2 2 - 2 2 - 2 2

8 Lendah 1 1 1 - 1 1 - 1 1

9 Lendah 2 1 1 - 1 1 - 1 1

10 Sentolo 1 2 2 1 1 1 1 - 2 2

11 Sentolo 2 1 1 1 1 - 1 - 1

12 Pengasih 1 1 1 - 1 1 1 - 1

13 Pengasih 2 1 1 - 2 2 - 2 2

14 Kokap 1 1 1 - 1 1 2 1 1 2

15 Kokap 2 1 1 1 1 - 1 - 1

16 Girimulyo 1 - 1 - - 1 - 1 1 1 - 1

17 Girimulyo 2 - 1 - - 1 1 1 - 1 - 1

18 Nanggulan - 1 - - 1 - 1 1 1 - 1

19 Kalibawang - 1 - - 1 - - - - -

20 Samigaluh 1 - 1 - - 1 - 1 1 - 1 1

21 Samigaluh 2 - 1 - - 1 - 1 1 - 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 24 - - 24 4 2 6 6 13 19 10 15 25

1 RSUD Wates 1 4 5 3 12 15 4 16 20 1 1 1 3 4 1 4 20

2 RSU St Yusuf Boro - 1 1 1 - 1 - - - - -

3 RSU PKU Muh Nanggulan 1 1 1 1 - 2 2 - - - -

4 RSU PKU Muh Wates 1 - - - 1 - 1 - - 1

5 RSU Rizki Amalia Temon 1 1 2 2 - 3 3 - 1 1 - 1 1

6 RSU Kharisma Paramedika 1 1 2 2 2 1 3 4 - 1 1 - 1 1

7 RSK Rizki Amalia Lendah 1 1 2 2 - 3 3 - 1 1 - 1 1

8 RSK Pura Raharja 2 2 2 2 - 4 4 - 1 1 - 1 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 8 11 4 19 23 6 27 34 - 1 1 1 6 8 1 7 24

1 BP/RB Citra Paramedika - - - -

2 BP/RB Siti Chodijah 1 1 - - 1 1 - - - - -

3 BP/RB PKU Muh Galur - - - -

4 BP/RB Maranatha Nanggulan - - - -

SUB JUMLAH III (BP/RB) - 1 1 - - - - 1 1 - - - -

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 28 22 50 - - -

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 8,50 14,67 2,59 11,73 23,17 4,75 9,21 10,41

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 1 2 2 3 1 1 3 3 - 4 4

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 10 41 4 21 71 6 28 112 4 4 8 7 22 30 11 26 53

Sumber: Sub Bagian Kepegawaian dan RL 4

APOTEKER DAN SARJANA FARMASI a

D-III FARMASI DAN

ASS APOTEKER D-IV/SARJANA GIZI a


(3)

TABEL 77

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN

KABUPATEN/KOTA : KULON PROGO

TAHUN : 2011

NO

UNIT KERJA

TENAGA KESMAS

TENAGA

JUMLAH

SANITASI

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

L

P

L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Temon 1

2

1

3

-

2

1

3

2 Temon 2

1

1

2

-

1

1

2

1

1

3 Wates

2

1

3

-

2

1

3

-

4 Panjatan 1

1

2

3

-

1

2

3

-

5 Panjatan 2

1

1

-

-

1

1

2

2

6 Galur 1

1

1

-

-

1

1

1

1

7 Galur 2

1

1

-

-

1

1

2

2

8 Lendah 1

-

-

-

-

-

2

2

9 Lendah 2

1

1

-

1

-

1

1

1

2

10 Sentolo 1

2

4

6

-

2

4

6

-

-

11 Sentolo 2

-

-

-

-

-

1

1

12 Pengasih 1

-

-

-

-

-

2

1

3

13 Pengasih 2

1

1

-

1

-

1

-

-

14 Kokap 1

1

3

4

-

1

3

4

-

-

15 Kokap 2

-

-

-

-

-

3

3

16 Girimulyo 1

1

1

-

-

1

1

1

1

2

17 Girimulyo 2

1

1

-

-

1

1

1

1

18 Nanggulan

3

1

4

-

3

1

4

-

-

19 Kalibawang

1

3

4

-

1

3

4

1

1

2

20 Samigaluh 1

1

1

-

-

1

1

1

1

21 Samigaluh 2

2

2

-

-

2

2

-

-

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

15

24

39

-

-

-

15

24

39

16

7

23

1 RSUD Wates

4

2

6

-

4

2

6

8

2 RSU St Yusuf Boro

-

-

-

-

-

-

3 RSU PKU Muh Nanggulan

-

-

-

-

-

1

1

4 RSU PKU Muh Wates

-

-

-

-

-

1

5 RSU Rizki Amalia Temon

-

-

-

-

-

1

1

6 RSU Kharisma Paramedika

-

-

-

-

-

1

1

7 RSK Rizki Amalia Lendah

-

-

-

-

-

1

1

8 RSK Pura Raharja

-

-

-

-

-

-

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

4

2

6

-

-

-

4

2

6

1

3

13

1 BP/RB Citra Paramedika

-

-

-

-

-

-

2 BP/RB Siti Chodijah

-

-

-

-

-

-

3 BP/RB PKU Muh Galur

-

-

-

-

-

-

4 BP/RB Maranatha Nanggulan

-

-

-

-

-

-

SUB JUMLAH III (BP/RB)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

-

-

-

-

-

-

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK

8,2

11,2

19,4

7,3

4,3

15,5

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

-

-

-

-

-

-

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

14

18

32

-

14

18

32

3

6

9

JUMLAH (KAB/KOTA)

33

44

77

-

-

-

33

44

77

20

16

45

Sumber: Sub Bagian Kepegawaian dan RL 4

SARJANA KESMAS

a

D-III KESMAS

b

Keterangan:

a

termasuk S2 dan S3

b

termasuk D-I


(4)

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN

KABUPATEN/KOTA : KULON PROGO

TAHUN : 2011

NO

UNIT KERJA

TENAGA TEKNISI MEDIS

FISIOTERAPIS

ANALIS LAB.

TEM & P.RONTG

P.ANESTESI

JUMLAH

L

P

L + P

L

P

L + P

L

P

L + P

L

P

L + P

L

P

L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Temon 1

-

2

2

1

1

-

3

-

2 Temon 2

-

1

1

-

-

1

-

3 Wates

1

1

2

-

-

2

-

4 Panjatan 1

-

2

2

-

-

2

-

5 Panjatan 2

1

-

1

-

-

1

-

6 Galur 1

1

3

4

-

-

4

-

7 Galur 2

-

-

-

1

1

-

1

-

8 Lendah 1

-

1

1

-

-

1

-

9 Lendah 2

-

1

1

-

-

1

-

10 Sentolo 1

-

3

3

1

1

-

4

-

11 Sentolo 2

-

1

1

-

-

1

-

12 Pengasih 1

1

-

1

-

-

1

-

13 Pengasih 2

-

1

1

-

-

1

-

14 Kokap 1

-

2

2

-

-

2

-

15 Kokap 2

1

1

2

-

-

2

-

16 Girimulyo 1

-

2

2

-

-

2

-

17 Girimulyo 2

-

1

1

-

-

1

-

18 Nanggulan

-

3

3

-

-

3

-

19 Kalibawang

-

2

2

-

-

2

-

20 Samigaluh 1

-

2

2

-

-

2

-

21 Samigaluh 2

1

1

2

-

-

2

-

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

6

30

36

2

1

3

-

-

-

-

-

39

-

-

-

1 RSUD Wates

12

7

8

27

4

2 RSU St Yusuf Boro

2

2

-

-

2

-

3 RSU PKU Muh Nanggulan

3

3

1

1

-

4

-

4 RSU PKU Muh Wates

2

-

-

2

1

5 RSU Rizki Amalia Temon

3

3

3

1

4

1

1

8

1

1

6 RSU Kharisma Paramedika

1

1

2

1

1

2

3

3

7

1

1

7 RSK Rizki Amalia Lendah

1

1

2

2

2

-

3

1

4

-

8 RSK Pura Raharja

2

2

1

1

2

-

4

1

1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

2

12

26

8

2

16

4

-

12

3

1

54

1

1

7

1 BP/RB Citra Paramedika

1

1

-

-

-

-

2 BP/RB Siti Chodijah

1

2

3

-

-

-

-

3 BP/RB PKU Muh Galur

1

1

-

-

-

1

1

4 BP/RB Maranatha Nanggulan

-

-

-

-

-

SUB JUMLAH III (BP/RB)

2

3

5

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

-

-

-

-

-

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK

1,3

0,4

19,8

0,4

0,9

1,7

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

-

-

-

-

-

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

2

1

3

-

-

-

-

JUMLAH (KAB/KOTA)

12

46

70

10

3

19

4

-

12

3

1

93

1

2

8


(5)

TABEL 79

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

KABUPATEN/KOTA : KULON PROGO

TAHUN : 2011

NO

SUMBER BIAYA

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah

%

1

2

3

4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA

46.414.048.146

100,00

a. Belanja Langsung

19.230.744.097

41,43

b. Belanja Tidak Langsung

27.183.304.049

58,57

2 APBD PROVINSI

0,00

APBD + Pendamping DAK

3 APBN :

0,00

- Dana Dekonsentrasi

0,00

- Dana Alokasi Khusus (DAK) (dinkes + RSU)

3.248.055.372

7,00

- ASKESKIN

0,00

- BOK

1.575.000.000

3,39

Jamkesmas RSU

0,00

Tugas Pembantuan RSU

0,00

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)

0,00

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN

0,00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

46.414.048.146

100,0

TOTAL APBD KAB/KOTA

842.087.428.350

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

5,51

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

98.651,28

Sumber: Sub. Bag. Perencanaan Dinas Kesehatan Kab. Kulon Progo

(sebutkan

project

dan sumber dananya)


(6)