19. Makassar Expo, dengan capaian indikator kinerja kegiatan output
sebesar 116,67 Sangat TinggiST Untuk pelaksanaan seluruh program dan kegiatan dalam rangka
pencapaian kinerja sasaran di atas telah direalisasikan anggran sebesar Rp. 11.984.773.700,- atau 98,24 dari alokasi anggaran sebesar
Rp. 12.199.592.600,-. Jika dibandingkan capaian kinerja sasarannya, maka penggunaan sumber daya keuangan tersebut telah cukup efisien. Rincian
anggaran dan realisasi program dan kegiatan untuk kinerja sasaran di atas disajikan pada lampiran 6.
Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara di tahun-tahun berikutnya, langkah-langkah
starategis yang akan ditempuh oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah :
1. Meningkatkan kualitas media dan jangkauan promosi dan meningkatkan aksesibilitas informasi pariwisata melalui pemanfaatan
teknologi informasi dalam promosi dan pemasaran pariwisata. 2. Meningkatkan kualitas event pertunjukan, konvensi dan perhelatan
dengan perencanaan konsep yang matang disesuaikan dengan minat wisatawan.
3. Meningkatkan koordinasi dan integrasi program promosi dan pemasaran pariwisata dan meningkatkan kerjasama antar lembaga
dalam pengembangan pariwisata melalui pemanfaatan jaringan kerjasama lembaga dalam mengefektifkan promosi pariwisata.
3.1.2 Meningkatnya Sarana Prasarana Penunjang Kepariwisataan yang Berdaya Saing
Capaian kinerja sasaran meningkatnya sarana penunjang kepariwisataan yang berdaya saing yang diukur dengan satu indikator kinerja utama disajikan
pada tabel 3.4 berikut : Tabel 3.4 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Sarana dan Prasarana
Penunjang Kepariwisataan yang Berdaya Saing
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
02 Meningkatnya sarana prasarana penunjang
kepariwisataan yang berdaya saing
Jumlah destinasi wisata yang
memiliki daya saing
2 1
50,00
Indikator kinerja yang ditetapkan sebagai tolak ukur keberhasilan sasaran ini yakni jumlah destinasi wisata yang memiliki daya saing. Berdasarkan tabel
3.4 dapat dilihat prosentase pencapaian sasaran sebesar 50,00 atau predikat kinerja Sangat Rendah. Dari 2 dua target jumlah destinasi wisata yang memiliki
daya saing terealisasi 50,00, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.
Trend keberhasilan sasaran meningkatnya sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan yang berdaya saing dapat dilihat pada tabel berikut :
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
2016 2015
CAPAIAN 02 Meningkatnya sarana
prasarana penunjang kepariwisataan yang
berdaya saing Jumlah destinasi
wisata yang memiliki daya
saing 1
2 -50,00
Tabel diatas menunjukkan bahwa selama tahun 2015-2016 terjadi penurunan dalam meningkatkan sarana prasarana penunjang kepariwisataan
yang berdaya saing, hal ini disebabkan karena di tahun 2016 destinasi yang seharusnya di targetkan 2 lokasi hanya bisa direalisasikan 1 lokasi karena
kurangnya dana alokasi APBD. Adapun yang tidak diakomodir pada tahun anggaran 2016 adalah rehabilitasi dermaga Desa Lakkang.
Sementara itu, kegiatan yang dapat dilaksanakan guna mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah pembenahan Sarana Prasarana dan
Fasilitas di Daya Tarik Wisata. Lokasi Destinasi wisata yang dikembangkan adalah Pulau Kodingareng Keke dengan membangun 1 satu fasilitas penting yakni
pembangunan tahap kedua Pusat Informasi Pariwisata Diving Centre. Pemerintah Kota Makassar memiliki 65 Daerah Tujuan Wisata DTW yang
akan terus dikembangkan untuk menarik wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Daerah tujuan wisata terbagi dalam tiga kategori, yakni :
1. Daerah tujuan wisata sejarah-budaya, terdiri atas 18 DTW 2. Daerah tujuan wisata alam, terdiri atas 21 DTW
3. Daerah tujuan wisata buatan, terdiri atas 26 DTW
Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014 – 2019 Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, maka capaian indikator kinerja
utama dari sasaran tersebut adalah sebesar 43,26 atau masih
dalam kategori Sangat Rendah SR.
Upaya Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif untuk
meningkatkan sarana
dan prasarana
penunjang kepariwisataan sehingga mampu
bersaing dengan daerah lain dilakukan melalui 1 program dan 9
kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2016 adalah sebagai
berikut: Program Pengembangan Destinasi Pariwisata dengan capaian kinerja
program outcome sebesar 50,00 dengan predikat Sangat Rendah SR, didukung oleh 9 kegiatan yaitu:
1. Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan Kemitraan Pariwisata, dengan capaian indikator kinerja kegiatan output sebesar 33,33 Sangat
TinggiST 2. Pengawasan dan Pemantauan Usaha Industri Pariwisata, dengan
capaian indikator kinerja kegiatan output sebesar 100 Sangat TinggiST
3. Pembinaan dan Penertiban Usaha Industri Pariwisata, dengan capaian indikator kinerja kegiatan output sebesar 100 Sangat
TinggiST 4. Sosialisasi Peraturan Usaha Pariwisata, dengan capaian indikator
kinerja kegiatan output sebesar 183,33 Sangat TinggiST 5. Updating Database Usaha Industri Kepariwisataan, dengan capaian
indikator kinerja kegiatan output sebesar 100 Sangat TinggiST 6. Penyusunan Peraturan Walikota Makassar Bidang Usaha Pariwisata,
dengan capaian indikator kinerja kegiatan output sebesar 100 Sangat TinggiST
7. Pembenahan Sarana Prasarana dan Fasilitas di Daya Tarik Wisata, dengan capaian indikator kinerja kegiatan output sebesar 50,00
Sangat TinggiST 8. Penyusunan Rencana Induk Pemgembangan Pariwisata Daerah
RIPPDA Kota Makassar, dengan capaian indikator kinerja kegiatan output sebesar 100 Sangat TinggiST
9. Penyusunan Data Potensi Daya Tarik Wisata, dengan capaian indikator kinerja kegiatan output sebesar 100 Sangat TinggiST
Untuk pelaksanaan seluruh program dan kegiatan dalam rangka pencapaian kinerja sasaran di atas telah direalisasikan anggran sebesar
Rp. 3.529.197.700,- atau 95,91 dari alokasi anggaran sebesar Rp. 3.679.669.500,-. Jika dibandingkan capaian kinerja sasarannya, maka
penggunaan sumber daya keuangan tersebut telah cukup efisien. Rincian anggaran dan realisasi program dan kegiatan untuk kinerja sasaran di
atas disajikan pada lampiran 6. Pada tahun berikutnya, langkah-langkah strategis yang akan
ditempuh oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mengembangkan destinasi wisata melalui perbaikan dan penambahan
sarana dan prasarana penunjang adalah ; 1. Meningkatkan kualitas, aksesibilitas, atraksi, aktivitas, dan akomodasi
pada destinasi melalui pengembangan sarana dan prasarana pada destinasi
2. Meningkatkan koordinasi usaha industri pariwisata dengan para pemangku kebijakan stakeholder dan meningkatkan pengawasan dan
pembinaan terhadap usaha industri pariwisata melalui pengembangan usaha industri pariwisata.
3.1.3 Meningkatnya Sistem Pengembangan Kualitas dan kuantitas SDM Parwisata melalui Rekruitment Berdasarkan Standarisasi, Sertifikasi
dan Pendidikan Berkelanjutan
Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Sistem Pengembangan Kualitas dan Kuantitas SDM Pariwisata melalui Rekruitment Berdasarkan Standarisasi,
Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan yang diukur dengan satu indikator kinerja utama disajikan pada tabel 3.5 berikut :
Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Sistem Pengembangan Kualitas dan Kuantitas SDM Pariwisata Melalui Rekruitment Berdasarkan
Standarisasi Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
CAPAIAN 03
.
Meningkatnya sistem pengembangan kualitas
dan kuantitas SDM pariwisata melalui
rekruitment berdasarkan
standarisasi, sertifikasi dan pendidikan
berkelanjutan
Jumlah sumber daya
manusia pariwisata
yang tersertifikasi
250 1.300
520.00
Berdasarkan tabel 3.5 diatas dapat dilihat bahwa prosentase pencapaian sasaran sebesar 520 atau predikat kinerja Sangat Tinggi. Dari target 250 orang
tenaga kerja pariwisata yang tersertifikasi, terealisasi sebanyak 1.300 orang. Trend perkembangan meningkatnya sistem pengembangan kualitas dan
kuantitas SDM pariwisata melalui rekruitment berdasarkan standarisasi, sertifikasi dan pendidikan berkelanjutan melalui jumlah sumber daya manusia
pariwisata yang tersertifikasi dapat dilihat pada tabel berikut :
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
2016 2015
CAPAIAN 03
.
Meningkatnya sistem pengembangan kualitas
dan kuantitas SDM pariwisata melalui
rekruitment berdasarkan
standarisasi, sertifikasi dan pendidikan
berkelanjutan
Jumlah sumber daya
manusia pariwisata
yang tersertifikasi
1300 720
80,56
Tabel di atas menunjukkan terjadi peningkatan jumlah sumber daya manusia pariwisata yang tersertifikasi selama tahun 2015 dan 2016 yakni
mencapai 80,56 dari 720 orang yang tersertifikasi selama tahun 2015, naik menjadi 1300 orang selama tahun 2016. Pencapaian ini tidak lepas dari usaha
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam kerjasama dan koordinasi dengan
Kementerian Pariwisata dalam hal bantuan dana, sehingga SDM pariwisata yang tersertifikasi selama tahun 2015 dan 2016 sumber dananya merupakan dana
APBD dan APBN. Sumberdaya Manusia Pariwisata bersertifikasi di Kota Makassar sampai
tahun 2016 berjumlah 2.748 orang, jumlah ini mengalami perkembangan jika dibandingkan pada tahun 2015 yang hanya berjumlah 1.448 orang. Dinas
pariwisata telah mensertifikasi tenaga kerja pariwisata dari tahun 2014 sd 2015 berjumlah 460 orang, kementerian Pariwisata berjumlah 1.780 orang, dan dari
Lembaga Sertifikasi Profesi LSP berdasarkan survey awal tahun 2014 berjumlah 1008 orang, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6 Tenaga Kerja Pariwisata yang Tersertifikasi di Kota Makassar Selama Tahun 2015 sd 2016
No Sub Sektor
Pariwisata 2015
2016 Total
Tersertifi kasi
Survey Awal
Dinas Pariwisata
Ekonomi
Survey Awal
Kementeri an
Pariwisata Dinas
Pariwisata Ekonomi
1 Travel
102 30
132 132
2 Hotel
649 90
739 1.180
120 2.039
3 Restoran
RM 577
- 577
- -
577
Jumlah 1.328
120 1.448
1.180 120
2.748
Sumber : data diolah tahun 2016 Pencapaian kinerja sasaran yang sangat tinggi tersebut didukung oleh
adanya bantuan dari kementerian dalam penambahan jumlah tenaga kerja pariwisata tersertifikasi sebanyak 1.180 orang, sehingga dari target sebesar 250
dapat terealisasi sebanyak 1.300 orang atau 520. Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014 sd 2019 Dina
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, maka capaian indikator kinerja utama dari sasaran tersebut adalah sebesar 30,89 atau dalam kategori Sangat
Rendah SR. Adapun program yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian
sasaran Meningkatnya Sistem Pengembangan Kualitas dan Kuantitas SDM Pariwisata melalui Rekruitment berdasarkan Standarisasi, Sertifikasi, dan
Pendidikan Berkelanjutan adalah Program Pengembangan Sumberdaya Manusia Pariwisata . Outcome program yang diharapkan adalah Jumlah Tenaga kerja
Pariwisata yang Tersertifikasi. Adapaun kegiatan –kegiatan yang terkait dengan program tersebut dapat dilihat di lampiran 6.
Berikut beberapa gambaran kegiatan yang terkait dengan program pengembangan sumberdaya manusia pariwisata yang dilaksanakan pada tahun
2016 antara lain;
Pengembangan dan Pelatihan Standar Kompetensi Pariwisata 2016, Makassar
Kegiatan ini
merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Kota Makassar melalui Bidang
Pengembangan Sumber Daya dan Peran Serta
Masyarakat, untuk meningkatkan kualitas SDM, mendukung pembangunan kepariwisataan dalam menghadapi persaingan globalisasi dan liberalisasi sektor
jasa baik di tingkat regional dan internasional, serta meyakinkankan bahwa tenaga kerja telah memahami dan mengetahui standar kompetensi yang akan
diujikan dalam proses setifikasi dan meyakinkan bahwa mereka mampu untuk memenuhi kriteria unjuk kerja yang disyaratkan sesuai dengan standar
kompetensi kerja nasional indonesia. Pengembangan dan pelatihan standar kompetensi bagi pekerja usaha
industri pariwisata bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja bidang pariwisata di kota Makassar melalui bimbingan teknis dan pelatihan
kemudian mensertifikasi tenaga kerja di bidang pariwisata melalui uji kompetensi sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.
Kegiatan ini juga dilaksanakan guna meningkatkan kompetensi tenaga kerja yang tercermin dari peningkatan keterampilan skill, pengetahuan
knowledge maupun perilaku attitude tenaga kerja pariwisata di bidang perhotelan. Melalui kegiatan tersebut, output yang dihasilkan adalah jumlah
tenaga kerja yang berkompetensi.
Pengawasan dan Pengendalian Sertifikasi Kompetensi Pariwisata 2016, Makassar
Kompetensi tenaga kerja usaha industri pariwisata perlu mendapatkan
perhatian dan penanganan yang professional. Penanganan ini dilakukan
melalui penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2012 tentang Sertifikasi
Kompetensi dan Sertifikasi Usaha di Bidang Pariwisata.
Dengan adanya pengawasan dan pengendalian kompetensi tersebut akan menjadi pemicu untuk para pekerja bidang usaha industri kepariwisataan dalam
meningkatkan daya saing dan mempersiapkan diri menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA dan dapat terwujudnya akurasi data potensi tenaga kerja
pariwisata bersertifikasi kompetensi sesuai peraturan perundang-undangan. Melalui kegiatan tersebut, output yang dihasilkan adalah jumlah tenaga kerja
sektor pariwisata yang mendapat pengawasan dan pengendalian sertifikasi sebanyak 1.500 orang.
Pelatihan Biro Perjalanan Wisata 2016, Makassar
Industri pariwisata saat ini mengalami perkembangan pesat yang mana biro perjalanan wisata
turut ambil bagian dan menjadi hal
yang sangat penting dalam industri
ini, tujuan utama dari biro
perjalanan wisata itu sendiri untuk
mempromosikan program paket wisata yang
menarik dan menyenangkan untuk menanamkan kesadaran wisata, mendorong minat berwisata dan menarik kunjungan wisatawan dengan
menggunakan layanan program paket wisata.
Tujuan pelaksanaan Pelatihan Biro Perjalanan Wisata ini adalah : a.
Memahami trend global dan paradigma baru yang berpengaruh dalam pengembangan usaha perjalanan wisata
b. Memahami kebijakan yang berpengaruh
dalam pengembangan usaha perjalanan wisata, khususnya standard usaha BPWAPW
c. Membuat
standard operational
procedures sebagaimana ditetapkan dalam standard usaha biro perjalanan wisata
d. Mengembangkan paket wisata yang lebih
kompetitif e.
Mengembangkan strategi pemasaran produk berbasis IT
Untuk melaksanakan seluruh program dan kegiatan guna mendukung pencapaian kinerja sasaran di atas, telah direalisasikan anggaran sebesar Rp.
2.625.179.400,- atau 99,68 dari alokasi anggaran sebesar Rp. 2.633.713.400,-. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja sasarannya, maka
penggunaan sumber daya keguangan tersebut telah cukup efisien. rincian anggaran dan realisasi program dan kegiatan untuk mencapai kinerja sasaran di
atas disajikan pada lampiran 6. Pada tahun-tahun berikutnya, langkah-langkah strategis yang akan
ditempuh oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk meningkatkan jumlah dan mutu SDM Pariwisata adalah :
1. Meningkatkan kompetensi teknis tenaga kerja sektor pariwisata melalui penguatan kapasitas SDM pariwisata
2. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan sadar wisata dan sapta pesona serta melakukan pengembangan pemberdayaan masyarakat destinasi
pariwisata melalui peningkatan wawasan kepariwisataan masyarakat.
3.1.4 Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Kuliner