Tourism Makassar Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar Tahun 2016
MAKASSAR, Desember 2016
LAPORAN KINERJA DINAS
PARIWISATA DAN EKONOMI
KREATIF KOTA MAKASSAR
(2)
KATA PENGANTAR
Pertanggungjawaban merupakan sebuah komitmen yang harus diwujudkan dalam rangka menggapai cita, citra dan harapan terciptanya sebuah tata kelola keuangan yang baik. Sejalan dengan itu, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar telah memenuhi kewajiban yang diamanatkan dalam Peraturan President Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (AKIP) serta mengacu pada pedoman yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Penerbitan LAKIP ini merupakan upaya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menginformasikan pertanggungjawaban kinerja selama tahun 2015, pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi, dan visi sesuai yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.
Penyusunan laporan ini diharapkan dapat memberikan motivasi terhadap penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan yang lebih berdayaguna dan berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab dalam rangka mewujudkan pengelolaan keuangan yang besih dan transparan dan dapat menjadi salah satu bahan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan untuk selanjutnya menjadi pertimbangan dalam penyusunan dan pelaksanaan program/ kegiatan pada tahap berikutnya.
(3)
Akhir kata, capaian kinerja yang telah diperoleh merupakan hasil dari kerja keras dan komitmen seluruh aparat Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar serta dukungan pihak terkait lainnya Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh aparat dan pihak lainnya yang telah memberikan sumbangsih karyanya selama ini.
Makassar, Desember 2016
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kota Makassar
Ir. Hj. Rusmayani Madjid, M.Sp Pangkat : Pembina Utama Muda
(4)
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dalam rangka transparansi atas pencapaian visi dan misi yang telah di tetapkan dalam RPJMD Kota Makassar dan Renstra Tahun 2014 s/d 2019, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membuat laporan sebagai pertanggungjawaban tertulis berupa LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah). LAKIP mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai alat kendali, sekaligus alat pemacu peningkatan kinerja dari setiap Bidang yang ada di lingkungan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dilihat dari fungsi kendali, kebijakan yang dilaporkan secara transparan kepada masyarakat membantu perwujudan good corporate governance. Sedangkan dari fungsi pemacu peningkatan kinerja, laporan ini membantu internal Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaksanakan self assesment atas kinerjanya selama ini guna perbaikan di masa mendatang.
Evaluasi diri (self assesment) atas Rencana Kinerja Tahun (RKT) dan Perjanjian Kinerja tahun 2015 berdasarkan analisis capaian sasaran strategis menunjukkan bahwa dari 7 sasaran strategis, 4 sasaran dicapai dengan predikat Sangat Tinggi, satu sasaran strategis dicapai dengan predikat Tinggi, dan dua sasaran dicapai dengan predikat Sangat Rendah. Pencapaian target kinerja sasaran strategis tersebut didukung dengan realisasi anggaran sebesar 97,82% dari alokasi anggarannya.
Target kinerja Tahun 2016 yang diperjanjikan dalam Perjanjian Kinerja secara umum telah dilaksanakan dengan Sangat Baik. Pencapaian kinerja 7 (tujuh) sasaran strategis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar Tahun 2016 adalah;
1. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara memeroleh
predikat Sangat Tinggi (ST) dengan prosentase capaian kinerja
rata-rata sebesar 137,42%;
2. Meningkatnya sarana prasarana penunjang kepariwisataan yang
berdaya saing memperoleh predikat Sangat Rendah (SR) dengan
prosentase capaian kinerja sebesar 50%;
3. Meningkatnya sistem pengembangan kualitas dan kuantitas SDM
pariwisata melalui rekruitment berdasarkan standarisasi, sertifikasi dan
pendidikan berkelanjutan memperoleh predikat kinerja Sangat Tinggi
(ST) dengan prosentase capaian kinerja sebesar 520%;
(5)
4. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengembangan wisata
kuliner memperoleh predikat kinerja Sangat Rendah (SR) dengan
prosentase capaian kinerja sebesar 0%;
5. Meningkatnya jumlah pelaku ekonomi kreatif memperoleh predikat
kinerja Sangat Tinggi (ST) dengan prosentase capaian kinerja rata-rata
sebesar 193,55%;
6. Meningkatnya profesionalisme SDM aparatur melalui perluasan akses
pendidikan dan pelatihan memperoleh predikat kinerja Sangat Tinggi
(ST) dengan prosentase capaian kinerja sebesar 100%; dan
7. Meningkatnya kualitas perencanaan program, anggaran, dan barang
milik daerah dalam pencapaian kinerja melalui pengevaluasian laporan
serta pengembangan sistem informasi memperoleh predikat kinerja
Tinggi (T) dengan prosentase capaian kinerja rata-rata sebesar 81,13%.
Secara umum, keberhasilan pencapaian kinerja sasaran di atas tidak luput dari kerjasama dari semua pihak, yakni partisipasi aktif dari masyarakat dan komunitas kreatif dalam menanggapi program dari pemerintah serta dukungan dari pihak internal pemerintah kota Makassar dalam keberhasilan pencapaian target kinerja seperti manajemen pembangunan baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi sudah berjalan sinergis.Untuk meningkatkan kinerja di tahun berikutnya khusunya yang
terkait dengan pengembangan wisata kuliner, Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Kota Makassar akan mengambil langkah-langkah strategis
yakni dengan mendorong peran serta masyarkat dalam pengembangan
kuliner khas Makassar, melakukan sosialisasi ikon kuliner Kota Makassar,
melakukan pemberdayaan masyarakat di Biringkanal, dan memonitoring
serta mengevaluasi pengembangan wisata kuliner di Biringkanal.
(6)
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN i
KATA PENGANTAR ii
RINGKASAN EKSEKUTIF iv
DAFTAR ISI vii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PERENCANAAN KINERJA 11
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA 15
CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 15
REALISASI ANGGARAN 66
BAB IV PENUTUP 68
LAMPIRAN :
Lampiran 1 Struktur Organisasi
Lampiran 2 Renstra (Perencanaan Strategik) Lampiran 3 RKT (Rencana Kinerja Tahunan) Lampiran 4 Tapkin (Perjanjian Kinerja)
Lampiran 5 PPS (Pengukuran Pencapaian Sasaran) Lampiran 6 PKK (Pengukuran Kinerja Kegiatan)
(7)
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan terbentuknya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
menggantikan nomenklatur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata secara
resmi berdasarkan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 7 Tahun 2013
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009
tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota
Makassar, membawa pengharapan yang besar kepada kemajuan
kepariwisataan dan juga Ekonomi Kreatif di Kota Makassar, Bagan
susunan/ struktur organisasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota
Makassar dapat dilihat pada
lampiran 1.
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar mempunyai tugas pokok membantu walikota dalam merumuskan, membina dan mengendalikan kebijakan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif serta melakukan pembinaan dan pengawasan usaha industri pariwisata, melakukan penyiapan bahan promosi dan investasi pariwisata, Pengembangan sumber daya di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif serta peningkatan peran serta masyarakat.
Sebagai ibukota propinsi, Makassar merupakan tempat akumulasi dari berbagai etnis yang mempunyai adat dan budaya yang beranekaragam. Keragaman budaya yang dimiliki harus mampu dikemas ke dalam suatu produk wisata yang dapat dijual atau menjadi daya tarik bagi kaum pelancong Mancanegara maupun lokal. Sektor pariwisata diyakini mampu menggerakkan ekonomi rakyat, karena dianggap sektor yang paling siap dari segi fasilitas, sarana dan prasarana dibandingkan dengan sektor usaha lainnya.
Sejalan dengan potensi dan peran yang dimiliki Kota Makassar tumbuh dan berkembang sebagai Kota Metropolitan, perkembangan tersebut diharapkan senantiasa dapat memberi konstribusi terhadap peningkatan kesejahteraan warga masyarakat kota Makassar secara berkesinambungan. Namun, kenyataan ini tidak terlepas dari berbagai isu yang berkembang yang dapat mempengaruhi dinamika dan kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
(8)
Dari beberapa isu yang saat ini berkembang, ada beberapa isu strategis yang dianggap prioritas pada penentuan fokus arah kegiatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam penentuan strategi dan kebijakan untuk mewujudkan peran pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah kota Makassar, yakni;
1. Belum optimalnya dampak promosi dan pemasaran pariwisata
2. Rendahnya kualitas dan daya saing destinasi pariwisata
3. Masih rendahnya pengembangan ekonomi kreatif berbasis seni dan
budaya
4. Belum optimalnya kompetensi dan kapabilitas SDM pariwisata
5. Belum optimalnya sinergitas dan kemitraan
Untuk merespon isu strategis di atas maka Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menetapkan visi, misi, strategi, dan kebijakan sebagai landasan dalam pembangunan selama tahun 2014 s/d 2019. Adapun visi Disparekraf adalah Terwujudnya Kota Makassar sebagai Destinasi Pariwisata Dunia.
Pokok-pokok visi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah Destinasi Pariwisata yang artinya bahwa pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif kota Makassar didasarkan pada upaya untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara melalui perencanaan dan pembangunan terpadu dari alam, budaya, dan sejarah masyarakat sehingga terbentuk ikon pariwisata yang berdaya saing dan unggul dalam menggerakkan pembangunan ekonomi kota Makassar. Dunia artinya bahwa pelaksanaan pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif kota Makassar harus memiliki daya saing yang unggul dan terkemuka sehingga mampu mengembalikan citra kota Makassar sebagai bandar dunia yang menarik dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dan nusantara melalui penyediaan dan pengembangan aksesibilitas, atraksi wisata, aktivitas wisata, akomodasi, dan sarana prasarana penunjang kegiatan wisata yang berkualitas, ramah lingkungan, berkelanjutan dan berkelas dunia.
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan selama lima tahun kedepan, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menetapkan misi sebagai pernyataan dalam upaya atau cara mencapai visi yang dirumuskan yakni; 1. peningkatan promosi dan pemasaran pariwisata yang terarah dan terencana; 2. penataan dan pengembangan usaha industri pariwisata dalam meningkatkan daya saing; 3. Peningkatan kompetensi dan daya saing SDM pariwisata dan ekonomi kreatif yang berstandar internasional; 4. Pengembangan potensi ekonomi
(9)
kreatif berbasis seni dan budaya; dan 5. Peningkatan kpasitas kelembagaan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan maka diperlukan sasaran strategi sebagai suatu landasan tindak lanjut untuk merespon isu strategis serta prospektif pembangunan selama lima tahun kedepan. Adapun sasaran rencana strategis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar adalah sebagai berikut;
1. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
2. Meningkatnya sarana prasarana penunjang kepariwisataan yang
berdaya saing
3. Meningkatnya sistem pengembangan kualitas dan kuantitas SDM
pariwisata melalui rekruitment berdasarkan standarisasi sertifikasi dan
pendidikan berkelanjutan
4. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengembangan wisata
kuliner
5. Meningkatnya jumlah dan nilai produksi pelaku ekonomi kreatif
6. Meningkatnya profesionalisme SDM aparatur melalui perluasan akses
pendidikan dan pelatihan
7. Meningkatnya kualitas perencanaan program, anggaran dan barang
milik daerah.
Keterkaitan antara isu-isu strategis, strategi dan kebijakan, sasaran strategis, indikator kinerja utama, dan program strategis disajikan dalam tabel 1.1.
Isu
Strategis Strategi Sasaran Kinerja IndikatorSasaran Program
Belum optimalnya dampak promosi dan pemasaran pariwisata Strategi : a. Meningkatkan kualitas media dan jangkauan promosi Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara Angka kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara Pengembangan pemasaran pariwisata b. Meningkatkan aksesibilitas informasi pariwisata Kebijakan : Pemanfaatan teknologi informasi dalam promosi dan pemasaran pariwisata
(10)
Rendahnya kualitas dan daya saing destinasi pariwisata Strategi : Meningkatkan kualitas aksesibilitas, atraksi, aktivitas, akomodasi pada destinasi Meningkatnya sarana prasarana penunjang kepariwisataan yang berdaya saing Jumlah DTW yang berdaya saing Pengembangan Destinasi Pariwisata Kebijakan : Pengembangan sarana dan prasarana pada destinasi wisata Belum optimalnya kompetensi dan kapabilitas SDM pariwisata Strategi : Meningkatnya kompetensi teknis tenaga kerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Kebijakan : Penguatan kapasitas SDM pariwisata dan ekonomi kreatif a. Meningkatnya sistem pengembangan kualitas dan kuantitas SDM pariwisata melalui rekruitment berdasarkan standarisasi, sertifikasi dan pendidikan berkelanjutan Jumlah sumber daya manusia pariwisata yang berkualitas Program pengembangan SDM Pariwisata b. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengembangan wisata kuliner Jumlah unit wisata kuliner yang dikembangka n di Biringkanal Pengembangan Wisata Kuliner Masih Rendahnya Pengembang an Ekonomi Kreatif berbasis Seni dan Budaya Strategi : a. Mendorong pengembangan kreatifitas pelaku industri kreatif secara profesional Meningkatnya jumlah dan nilai produksi pelaku ekonomi kreatif Jumlah dan nilai produksi pelaku ekonomi kreatif Pengembangan Ekonomi Kreatif b. Meningkatkan sinergitas dalam pengembangan hasil karya seni di masyarakat Kebijakan : Pengembangan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya Belum optimalnya sinergitas dan kemitraan Strategi : a. Meningkatkan Kualitas pelayanan aparatur b. Meningkatkan dukungan a. Meningkatnya profesionalisme SDM Aparatur melalui perluasan akses pendidikan dan Persentase pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
(11)
manajemen sumberdaya aparatur pelatihan c. Meningkatkan kualitas pengelolaan barang milik daerah Kebijakan : Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik b. Meningkatnya kualitas perencanaan program, anggaran, dan barang milik daerah dalam pencapaian kinerja melalui pengevaluasian laporan serta pengembangan sistem informasi 1. Persentase capaian kinerja program dan keuangan Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 2. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana penunjang terlaksanany a operasional kantor Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Disiplin Aparatur
Upaya pencapaian target kinerja pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif lima tahun kedepan harus didukung oleh peningkatan kapasitas dan profesionalisme sumber daya manusia (SDM) pariwisata dan ekonomi kreatif, penciptaan inovasi, peningkatan kualitas kinerja dan kuantitas SDM Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sumber daya manusia merupakan modal utama pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, karena sumber daya inilah yang menjadi penghasil ide, kreativitas dan pengetahuan untuk dikembangkan menjadi produk dan jasa yang bernilai ekonomi. Berdasarkan data per 31 Desember 2016, secara garis besar susunan kepegawaian Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar disajikan sebagai berikut :
Tabel 1.2 Jumlah Pegawai Menurut Kepangkatan
Urutan Pangkat
Jumlah
(orang)
Persentase
(%)
Pembina / Golongan IV
6
6,59
Penata / Golongan III
36
39,56
Pengatur / Golongan II
19
20,88
Tenaga
Kontrak/
Honorer
30
32,97
(12)
Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Menurut tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Jumlah
(orang)
Persentase
(%)
Master (S2)
13
14,29
Sarjana (S1)
37
40,66
Diploma (D3)
13
14,29
SLTA / SMK
28
30,77
Jumlah
91
100
Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Menurut tingkat Pelatihan/ Penjenjangan
Tingkat Pelatihan
Jumlah
(orang)
Persentase (%)
PIM II
1
6,67
PIM III
2
13,33
PIM IV
12
80
Jumlah
15
100
Berdasarkan profil SDM aparatur diatas menurut kepangkatan dan pendidikan, dapat diketahui bahwa pegawai Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagian besar cukup memadai, namun mengingat Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki tupoksi di bidang Ekonomi Kreatif yang baru, maka masih dibutuhkan peningkatan keterampilan khusus terkait pengembangan ekonomi kreatif guna meningkatkan sumber daya aparatur yang semakin handal. Sementara itu, salah satu faktor yang juga mempengaruhi efektivitas perlengkapan urusan pariwisata dan ekonomi kreatif adalah ketersediaan perlengkapan kerja. Dalam lima tahun terakhir telah diupayakan secara terencana peningkatan rasio perlengkapan kerja dibandingkan dengan jumlah pegawai dan beban kerja melalui penambahan berbagai kebutuhan prasarana dan sarana kantor seperti gedung kantor, peralatan dan perlengkapan kantor, jaringan, dan aset tetap lainnya (Sistem Informasi Manajemen).
Walaupun secara keseluruhan, dukungan perlengkapan kerja kantor semakin memadai, namun untuk mendorong implementasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pembangunan kota yang semakin handal tetap dibutuhkan peningkatan kuantitas dan kualitas perlengkapan kerja. Untuk itu, setiap tahun juga disusun Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) guna memastikan penyediaan yang efisien dan pemanfaatan secara efektif. Berikut tabel Data Aset berdasarkan fungsi dan kondisi :
(13)
Tabel 2.4 Jumlah Kendaraan Dinas NAMA/JENIS
JUMLA
H KONDISI BARANG
BARANG BARANG BAIK PERSENTASE RUSAK PERSENTASE
1 2 3 4 5 6
Mobil 9 8 88.89% 1 11.11%
Sepeda
Motor 14 13 92.86% 1 7.14%
(14)
Tabel 2.5 Jumlah Mebuler
NAMA/JENIS JUMLAH KONDISI BARANG
BARANG BARANG BAIK PERSENTASE RUSAK PERSENTASE
1 2 3 4 5 6
Lemari 58 51 87.93% 7 12.07%
Kursi 258 64 24.81% 194 75.19%
Meja 97 89 91.75% 8 8.25%
Total 413 204 209
Tabel 2.6 Jumlah Peralatan Kantor
NAMA/JENIS JUMLAH KONDISI BARANG
BARANG BARANG BAIK PERSENTASE RUSAK PERSENTASE
1 2 3 4 5 6
Komputer 35 21 60.00% 14 40.00%
Laptop 14 9 64.29% 5 35.71%
Printer+Scann
er 22 14 63.64% 8 36.36%
Mesin Ketik 9 3 33.33% 6 66.67%
Televisi 11 10 90.91% 1 9.09%
Dispenser 6 5 83.33% 1 16.67%
Total 97 62 35
Tabel 2.7 Jumlah Peralatan Gedung Kantor
NAMA/JENIS JUMLAH KONDISI BARANG
BARANG BARANG BAIK PERSENTASE RUSAK PERSENTASE
1 2 3 4 5 6
AC 2 PK 10 9 90.00% 1 10.00%
AC 1 PK 15 6 40.00% 9 60.00%
AC 3/4 PK 1 1 100.00% 0 0.00%
Total 26 16 10
Tabel 2.8 Jumlah Peralatan Multimedia
NAMA/JENIS JUMLAH KONDISI BARANG BARANG
BARAN
G BAIK
PERSENTAS E
RUSA K
PERSENTAS E
1 2 3 4 5 6
Camera Digital 6 1 16.67% 5 83.33%
Handycam 2 1 50.00% 1 50.00%
Proyektor 3 2 66.67% 1 33.33%
(15)
Tabel 2.9 Jumlah Peralatan Musik
NAMA/JENIS JUMLAH KONDISI BARANG
BARANG BARANG BAIK PERSENTASE RUSAK PERSENTASE
1 2 3 4 5 6
Alat Musik/ Band 1 1 100.00% 0 0%
Alat Musik Gendang
Pakkarena 10 10 100.00% 0 0%
Alat Musik Kecapi 6 6 100.00% 0 0%
Alat musik Pui-Pui 10 10 100.00% 0 0%
Alat Musik
Tennong 4 4 100.00% 0 0%
Alat Musik Gong
Besar 1 1 100.00% 0 0%
Alat Musik Kannong (Gong
Kecil) 3 3 100.00% 0 0%
Alat Musik Suling 6 6 100.00% 0 0%
Alat Musik Biola 2 2 100.00% 0 0%
Alat Musik
Parappasa 10 10 100.00% 0 0%
Alat Musik
Katto-Katto 20 20 100.00% 0 0%
(16)
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Renstra 2014 – 2019, disusun suatu Rencana Kinerja (Performance plan) tahun 2016. Rencana kinerja ini merupakan hasil dari proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis.
Indikator Kinerja Utama (IKU) telah ditetapkan sebagai indikator kinerja keberhasilan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berdasarkan Peraturan Walikota tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Makassar.
Di dalam rencana kinerja ditetapkan target kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada, yaitu pada tingkat sasaran dan kegiatan. Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan terdapat dalam rencana kinerja dan menjadi tolak ukur utama keberhasilan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar. Penyusunan rencana kinerja ini dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran. Setelah anggaran 2016 ditetapkan, maka disusunlah Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2016 yang merupakan komitmen bagi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mencapainya dalam tahun tersebut.
Sasaran strategis tahun 2016, indikator kinerja dan target kinerja disajikan pada tabel berikut: (Secara lengkap rencana kerja tahun 2016 dapat dilihat pada
(17)
Tabel 2.1 Sasaran Strategis, Program/Kegiatan, Indikator Kinerja, dan Target Kinerja Tahun Anggaran 2016
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATORKINERJA TARGET PROGRAM
1 2 3 4
01
. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara Angka kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara (orang) 9.506. 627 Pengembangan Pemasaran Pariwisata 12 9.539
02 Meningkatnya sarana prasarana penunjang kepariwisataan yang berdaya saing Jumlah destinasi wisata yang memiliki daya saing 2 Pengembangan Destinasi Pariwisata 03 . Meningkatnya sistem pengembangan kualitas dan kuantitas SDM pariwisata melalui rekruitment berdasarkan standarisasi, sertifikasi dan pendidikan berkelanjutan Jumlah sumber daya manusia pariwisata yang tersertifikasi 250 Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata 04
. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengembangan wisata kuliner Jumlah unit wisata kuliner yang dikembangkan di Biringkanal 10 Pengembangan Wisata Kuliner 05
. Meningkatnya jumlah pelaku ekonomi kreatif Jumlah dan nilai produksi pelaku ekonomi kreatif 262 Pengembangan Ekonomi Kreatif 720.500.000 06 . Meningkatnya profesionalisme SDM Aparatur melalui perluasan akses pendidikan dan pelatihan Persentase pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan 12 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 07
. Meningkatnya kualitas perencanaan program, anggaran dan barang milik daerah dalam pencapaian kinerja melalui pengevaluasian laporan serta pengembangan sistem informasi a. Persentase capaian kinerja program dan
keuangan 100%
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan b. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana penunjang terlaksananya operasional 342% Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
(18)
kantor
Peningkatan Disiplin Aparatur
Tabel 2.2 Alokasi Anggaran Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar Tahun Anggaran 2016
No Program Anggaran (Rp)
01. Pengembangan Pemasaran Pariwisata 12.199.592.600 02. Pengembangan Destinasi Pariwisata 3.679.669.500 03. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pariwisata 2.633.713.400
04. Pengembangan Wisata Kuliner 868.611.000
05. Pengembangan Ekonomi Kreatif 7.832.958.000 06. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur 104,000,000
07. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan 503.200.000
08. Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.695.765.500 09. Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur 1.634.755.000
10. Peningkatan Disiplin Aparatur 74,000,000
Total 32.226.265.000
Alokasi anggaran pada tabel 2.2 merupakan alokasi anggaran setelah perubahan (DPPA Perubahan TA 2016), sementara berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 alokasi anggaran untuk setiap program sesuai dengan anggaran sebelum perubahan TA 2015. Untuk rinciannya dapat dilihat pada tabel 2.3. Tabel 2.3 Sebelum dan Sesudah Anggaran Perubahan Dina Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar Tahun Anggaran 2016
No Program Sebelum
Anggaran Perubahan
(Rp)
Sesudah Anggaran Perubahan
(Rp)
Bertambah/ Berkurang
(Rp)
01. Pengembangan
Pemasaran Pariwisata 11.866.192.600 12.199.592.600 333.400.000 02. Pengembangan Destinasi
Pariwisata 3.686.269.500 3.679.669.500 (6.600.000)
03. Pengembangan Sumber
Daya Manusia Pariwisata 2.783.713.400 2.633.713.400 (150.000.000) 04. Pengembangan Wisata
Kuliner 868.611.000 868.611.000
-05. Pengembangan Ekonomi
Kreatif 6.832.958.000 7.832.958.000 1.000.000.000
06. Peningkatan Kapasitas
(19)
-07. Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
503.200.000 503.200.000
-08. Pelayanan Administrasi
Perkantoran 2.695.765.500 2.695.765.500
-09. Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur 2.019.916.000 1.634.755.000 (385.161.000) 10. Peningkatan Disiplin
Aparatur 74,000,000 74,000,000
-Total 31.434.626.000 32.226.265.000 791.639.000
(20)
AKUNTABILITAS KINERJA
3. 1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) 2014 s/d 2019, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki 7 (tujuh) sasaran yang harus dicapai, dan sesuai dengan tahapannya, maka LAKIP 2016 merupakan tahun kedua dari pelaksanaan Renstra tersebut. Selama pencapaian sasaran di tahun 2015, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mampu merealisasikan target yang telah ditetapkan pada awal penyusunan Renstra.
Dalam pelaksanaannya, terdapat perubahan target pada pencapaian jumlah destinasi wisata yang memiliki daya saing dan jumlah unit wisata kuliner yang dikembangkan di Biringkanal. Hal ini disebabkan karena adanya penyesuaian target Renstra yang mengacu pada target RPJMD yang ada dalam Renstra sebelumnya.
Berdasarkan hasil pengukuran pencapaian kinerja di Dinas Pariwisata dan Ekonomi selama tahun 2015 dapat dikatakan bahwa target yang telah ditetapkan pada awal penetapan dapat terealisasikan dengan baik atau mencapai predikat Sangat Tinggi, kecuali sasaran keempat dan ketujuh. Lebih detailnya dapat dilihat pada lampiran 5.
Lakip Tahun 2015 ini memuat analisis capaian kinerja yang telah dilaksanakan dan memberikan gambaran kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam kurun waktu satu tahun (tahun 2015). Secara umum Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah dapat melaksanakan misi yang menjadi tanggung jawab organisasi. Dari 7 (tujuh) sasaran yang telah ditetapkan, telah dapat terpenuhi seluruhnya.
Capaian sasaran strategis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat dipengaruhi oleh dukungan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing bidang di lingkungan Dinas Parwisata dan Ekonomi Kreatif yang bekerja secara bersama-sama mewujudkan pencapaian target dan sasaran tersebut. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran dengan indikator-indikator kinerja dapat diuraikan sebagai berikut;
3.1.1 Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara
(21)
Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara yang diukur dengan satu indikator kinerja utama yang disajikan pada tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara
NO STRATEGISSASARAN INDIKATORKINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 01
. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
nusantara dan mancanegara
Angka kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara (orang)
9.506.627 12.216.374 128,50% 129.539 189.562 146,34%
Rata-rata Capaian 137,42%
Rata-rata capaian sasaran ini sebesar 137,42% dengan predikat Sangat Tinggi (ST). Angka kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) pada tahun 2016 mencapai 12.216.374 orang atau 128,50% dari target sebesar 9.506.627 orang, sedangkan angka kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) adalah 189.562 orang atau 146,34% dari target 129.539 orang, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.
Peningkatan angka kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :
NO STRATEGISSASARAN INDIKATORKINERJA 2016 2015 CAPAIAN 01. Meningkatnya
jumlah kunjungan wisatawan
nusantara dan mancanegara
Angka kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara (orang)
12.216.374
7.527.693 62,29%
189.562
103.918 82,41%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tahun 2016 prosentase peningkatan angka kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara meningkat dibandingkan dengan tahun 2015 yakni sebesar 62,29% untuk wisnus dan 82,41% untuk wisman. Peningkatan ini merupakan usaha dan kerja keras dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam melaksanakan program dan kegiatan yang mampu menarik jumlah kunjungan wisatawan untuk hadir mengikuti acara direct sale, pertunjukan seperti festival, pagelaran musik dan tari traditional dan modern serta berbagai kegiatan lainnya.
(22)
Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014 s/d 2019 Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, maka capaian indikator kinerja utama dari sasaran tersebut adalah sebesar 98,69% (Wisnus) dan 103,87% (Wisman) kesemua indikator tersebut berada dalam kategori Sangat Tinggi (ST).
Penjelasan masing-masing indikator kinerja sasaran di atas dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Angka Kunjungan Wisatawan Nusantara
Berdasarkan data historis, angka kunjungan wisatawan nusantara kecenderungannya menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu, sebagaimana disajikan dalam tabel dan grafik di bawah ini :
Tabel 3.2 Angka Kunjungan Wisatawan Nusantara (Wisnus) Kota Makassar Tahun 2011 s/d 2015
Tahun
Jumlah Wisata Nusantara
(Wisnus)
Prosentase Peningkatan
(%)
2012
3.650.68
4 20,60
2013
3.761.45
9 3,03
2014
3.636.01
7 -3,33
2015
3.771.06
7 3,71
2016
4.688.68
1 24,33
Sumber : data diolah tahun 2016
Pada tahun 2012, tercatat jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke kota Makassar sebanyak 3.650.684 orang (20,60%) meningkat dibandingkan pada tahun 2011 yang jumlahnya sebesar 3.027.096 orang. Tahun 2013 juga menunjukkan bahwa angka kunjungan wisatawan nusantara mengalami peningkatan sebanyak 3.761.459 orang atau 3,03% dari tahun sebelumnya, namun di tahun 2014 mengalami penurunan -3,33% atau sebesar 3.636.017 orang dari tahun sebelumnya hal ini disebabkan karena adanya pemilihan umum (pemilu) anggota dewan, presiden, dan kepala daerah sehingga mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan nusantara. Namun peningkatan angka kunjungan kembali terjadi di tahun ini yakni tahun 2015, yakni meningkat sebesar 3,71%
(23)
atau sebesar 3.771.067 orang. Sementara di tahun 2016 juga menunjukkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan nusantara yang sangat signifikan yakni 24,33% atau sebesar 4.688.681 orang dibandingkan tahun sebelumnya. Trend jumlah wisatawan nusantara di kota Makassar dapat dilihat pada grafik 3.1 :
Grafik 3.1 Grafik Angka Kunjungan Wisatawan Nusantara (Wisnus) Kota Makassar Tahun 2012 s/d 2016
20120 2013 2014 2015 2016 500000
1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 3500000 4000000 4500000 5000000
Tahun Jumlah Wisata Nusantara (Wisnus)
Berdasarkan grafik di atas, terlihat jelas bahwa pencapaian kunjungan wisatawan pada tahun 2016 meningkat dibandingkan dari tahun sebelumnya (2015). Pencapaian ini juga melebihi dari target moderat yang telah ditentukan yaitu sebesar 9.506.627 wisatawan nusantara dengan total angka kunjungan selama tahun 2016 sebesar 12.216.374 wisatawan nusantara.
b. Angka Kunjungan Wisatawan Mancanegara
Angka kunjungan wisatawan mancanegara menunjukkan peningkatan dari tahun 2012 s/d tahun 2016, sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 3.3 berikut : Tabel 3.3 Angka Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) Kota Makassar Tahun 2012 s/d Tahun 2016
Tahun Jumlah WisataMancanegara (Wisman)
Prosentase Peningkatan
(%)
2012 42.848 32,31
2013 50.039 16,78
2014 52.488 4,89
(24)
2016 85.644 58,96 Sumber : data diolah tahun 2016
Tahun 2012 menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan yakni sebesar 32,31% atau 42.848 wisatawan dibandingkan tahun sebelumnya (2011). Untuk tahun 2013 kembali mengalami peningkatan sebesar 16,78% atau sebanyak 50.039 pengunjung wisatawan mancanegara yang datang ke kota Makassar, sementara di tahun 2014 juga mengalami peningkatan namun peningkatannya tidak siknifikan yakni hanya sebesar 52.488 wisatawan atau 4,89% dibandingkan tahun sebelumnya yakni di tahun 2013. Peningkatan angka kunjungan juga kembali terjadi di tahun 2015 yakni sebesar 53.879 wisatawan atau prosentase peningkatannya sebesar 2,65% dibandingkan tahun sebelumnya yakni tahun 2014. Sementara di tahun 2016 angka kunjungan wisatawan mancanegara menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan yakni 58,96% atau sebesar 85.644 orang dibandingkan tahun sebelumnya (2015). Trend angka kunjungan wisatawan mancanegara di Kota Makassar dapat dilihat pada grafik 3.2 berikut :
Grafik 3.2 Grafik Angka Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) Kota Makassar Tahun 2012 s/d 2016
2012 2013 2014 2015 2016 -
10000.000 20000.000 30000.000 40000.000 50000.000 60000.000 70000.000 80000.000 90000.000
Berdasarkan informasi data di atas dapat disimpulkan bahwa angka kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara terus mengalami peningkatan, hal ini berarti bahwa kota Makassar sudah sangat baik untuk dikunjungi wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Peningkatan yang signifikan ini juga seiring dengan kebijakan dan program pemerintah yang memberi kemudahan untuk berinvestasi di Kota Makassar. Berbagai program dan
(25)
kegiatan dalam mempromosikan pariwisata kota Makassar terus digalakkan baik dengan mengikuti pasar wisata di dalam dan di luar negeri, juga melakukan event-event dalam rangka menarik wisatawan datang ke Kota Makassar.
Pencanangan program promosi pariwisata pada kurun waktu empat tahun yang lalu (2011 s/d 2014) telah membuahkan hasil yang signifikan, karena didukung dengan program yang jelas dan terarah. Pada tahun 2011 sampai dengan 2012 telah dilakukan kerjasama dengan pihak industri (PHRI dan ASITA) untuk mempersiapkan jumlah kamar hotel, sekaligus peluncuran Makassar sebagai Pintu Gerbang Pariwisata Kawasan Timur Indonesia. Disusul di tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 telah dicanangkan promosi bersama dengan kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dan peluncuran Makassar menjadi Living Room atau kota keluarga bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara dan yang terkini adalah Makassar sebagai Kota Dunia sebagai visi kepala daerah. Program ini menuju obsesi bahwa Makassar lebih percaya diri menjadi lokomotif pariwisata di kawasan Timur Indonesia.
Selain program yang dilaksanakan, kegiatan pariwisata juga tidak bisa lepas dari aktivitas yang mampu menarik massa untuk hadir mengikuti acara pertunjukan seperti festival, pagelaran musik dan tari traditional dan modern serta berbagai kegiatan lainnya. Event-event ini dapat mendatangkan wisatawan lokal, nusantara maupun mancanegara, event yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga dapat menstimulasi orang untuk datang sekaligus terjadinya transaksi ekonomi yang cukup signifikan.
Adapun event-event yang mendukung peningkatan angka kunjungan antara lain sebagai berikut;
Makassar Interfood, 25-27 Maret 2016, Trans Studio Mall TSM
Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Kota
Makassar
menghadirkan
event
nasional yaitu Makassar
Interfood 2016 dengan
mengusung tema “Food and
Beverage Festive”. Kegiatan
ini
menghadirkan berbagai kegiatan serta lomba yang aktraktif dan
menarik.
(26)
Makassar Interfood 2016 mengharapkan generasi muda kita akan
lebih mengenal dan mencintai keragaman yang ada serta meningkatkan
kreatifitas sumber daya manusia khususnya di bidang pariwisata. Selain
itu diharapkan pula industri kuliner makassar akan lebih terpacu untuk
membuat berbagai macam kuliner terutama kuliner Makassar yang
beraneka ragam dengan rasa yang enak dan berkualitas serta dapat
dijangkau oleh kemapuan daya beli masyarakat saat ini.
Kuliner adalah sebuah sisi yang menarik dan cukup penting juga
dalam dunia pariwisata. Sepanjang perjalanan dan perkembangannya di
dunia kepariwisataan. baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional,
kuliner memiliki daya tarik tersendiri.
Saat ini, dunia kuliner sudah memiliki
peminat khusus, baik dari sisi pelaku
maupun penikmatnya.
Melalui
berbagai
media,
ketertarikan
masyarakat
dalam dunia olah
makanan menjadikan dunia dikenal
baik dari keberagaman maupun cara pengolahannya. kuliner adalah
salah satu daya tarik yang diharapakan dapat menjadi nilai tambah dalam
mempromosikan sebuah obyek pariwisata.
Makassar Culinary Night, 09-10 April 2016, Balaikota Makassar
Dalam kepariwisataan Indonesia, khususnya di Makassar, kuliner
menjadi salah satu daya tarik
yang
sudah tentu memberikan nilai
tambah
dalam
mempromosikan sebuah objek
pariwisata. Makassar Culinary
Night, adalah sebuah event
yang
memiliki gaung tersendiri
dalam peningkatan wisatawan dan media untuk UMKM Kreatif di bidang
food untuk lebih berkembang di bidangnya. Disamping itu dari tingkat
(27)
ekonomi Makassar Culinary Night berhasil membuat sebuah event dengan
omzet yang cukup tinggi untuk kategori UMKM di bidang makanan.
Makassar Culinary Night diselenggarakan secara langsung dengan
maksud menggairahkan dunia
usaha
dengan
tujuan,
memperkenalkan produk baru,
menjual dan memperoleh
order, mencari agen atau
distributor, mencari mitra
dagang
dan
investor,
mempertemukan seller dan
buyer, menciptakan image produk dan penjajakan pasar yang pada
gilirannya diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Eksebisi Promosi Pariwisata, (Bazaar Solidario), 04-05 Juni 2016, KBRI Madrid, SpanyolKegiatan yang diwujudkan dalam bentuk Promosi Budaya, Ekonomi dan Pariwisata Sulawesi Selatan serta Seminar Promosi Investasi di Sektor Infrastruktur Maritim dan Pariwisata ini, bertujuan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Selain itu, kegiatan ini bertujuan meningkatkan minat penduduk/masyarakat Spanyol untuk melakukan perjalanan wisata ke Indonesia terkhusus ke Kota Makassar, serta mendorong kalangan media/ pers untuk turut aktif mempromosikan Pariwisata Indonesia, khususnya Makassar. Selama acara berlangsung pada panggung terbuka diselenggarakan seni dan budaya dari Kota Makassar.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk menciptakan peluang bisnis (dalam bentuk transaksi) antara penjual dan pembeli, meningkatkan minat wisatawan mancanegara untuk datang ke Kota Makassar, memfasilitasi kerjasama antara pemerintah daerah Kota Makassar dengan pemerintah dan investor setempat untuk berinvestasi di Kota Makassar, menyebarluaskan
(28)
informasi tentang obyek dan daya tarik wisata serta potensi kepariwisataan yang ada di Kota Makassar.
Makassar Travel Fair, 29-31 Juli 2016, Mall Panakukkang Makassar
Kota Makassar sebagai ibukota
Provinsi Sulawesi Selatan memiliki
kedudukan strategis sebagai pusat
pelayanan dan pengembangan di
Sulawesi Selatan ataupun di kawasan
Indonesia Timur. Hal ini memotivasi
pemerintah kota Makassar berusaha keras untuk mengelola potensi
kreatif yang ada, dimana Makassar adalah salah satu kota besar didunia
dengan keterbukaan aksesnya terhadap perdagangan internasional.
Untuk mendukung hal tersebut salah satu upaya pemerintah Kota
Makassar dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota
Makassar melaksanakan kegiatan Makassar Travel Fair 2016 yang
menghadirkan penawaran dari
pengelola tempat wisata, perhotelan
maupun dari travel agent tentang
paket obyek wisata yang ada di Kota
Makassar. Makassar Travel Fair
dilaksanakan dengan tujuan :
Mendorong masyarakat untuk
mengadakan perjalanan wisata ke
Kota Makassar, memperkenalkan dan menjual langsung paket-paket
wisata menarik kota Makassar, memperkenalkan kepada masyarakat luas
tentang obyek dan daya tarik wisata Kota Makassar, dan mendorong biro
perjalanan wisata untuk lebih banyak menjual paket-paket wisata
Makassar.
(29)
Festival Layang-Layang, 17-18 Agustus 2015, Pantai Akkarena Makassar
Layang-layang adalah salah satu
keragaman budaya Indonesia yang patut dilestarikan bersama, baik
keberadaan maupun
kebudayaannya. Meskipun s ejarah budaya berlayang-layang di Indonesia tidak tercatat dengan jelas, tetapi cerita rakyat mengenal
layangan begitu banyak dan tersebar dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia.
Festival Layang-layang Makassar (Makassar Kite Festival) Tahun 2016 merup akan seni dan ragam hias layang-layang tingkat nasional yang dihadiri oleh pelayang nasional sebanyak 10 orang. Menggelar ragam aksi dan atraksi pelayangan dari berbagai daerah, demo membuat layang-layang untuk segala umur, melukis di media layang-layang. Kegiatan juga melibatkan pelayang local sebanyak 120 orang dari berbagai kalangan baik pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. Layang-layang, kedamaian dan keceriaan merupakan tiga kata yang saling berhubungan erat. Manusia dengan segala perbedaan latar belakang budaya, sosial dan ekonomi menjadi satu dalam meriahkan langit Makassar.
Makassar Expo, 02-06 November 2016, Trans Studio Mall
Kota Makassar sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan memiliki
kedudukan strategis sebagaipusat pelayanan dan pengembangan di
Sulawesi Selatan ataupun di kawasan Indonesia Timur. Hal ini memotivasi
pemerintah kota Makassar berusaha keras untuk mengelola potensi
kreatif yang ada, dimana Makassar adalah salah satu kota besar didunia
dengan keterbukaan aksesnya terhadap perdagangan internasional.
(30)
Salah satu potensi kreatif yang sedang dikembangkan di makassar
yakni industri kerajinan,industri ini sangat bervariasi. Diantaranya
kerajinan sarung, kerajinan peci, kerajinan perak, kerajinan rotan dan
kerajinan batu mulia. Banyaknya industri kerajinan yang menjamur di
Makassar saat ini menjadikan hal ini sebagai salah satu potensi yang
harus dijaga pertumbuhannya agar tetap stabil, salah satu caranya adalah
dengan berpromosi dalam kegiatan pameran.
Makassar Expo 2016 merupakan suatu pameran berskala nasional
yang menghadirkan berbagai macam kerajinan khas Makassar maupun
dari luar Makassar. Pameran ini mengusung konsep EDUTAINMENT, yakni ;
EXPO kerajinan khas Makassar, berupa fashion, aksesoris,
pernak-pernik rumah tangga, makanan dan lain sebagainya.
EDUKASI kepada masyarakat luas yang berkunjung mengenai
pembuatan kerajinan dan hal-hal yang terkait dengan kerajinan,
serta bagaimana menjadikan kerajinan tersebut sebagai sumber
pemasukan
ENTERTAINMENT kepada pengunjung pameran berupa fashion show,
live musik, bazaar, dan awardnes kepada pengrajin yang dapat
memotivasi pengrajin lainnya untuk berkreasi.
(31)
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar terus melakukan upaya-upaya memperbaiki dan meningkatkan antusias wisatawan domestik maupun luar negeri untuk mengunjungi Kota Makassar. Hal-hal yang menjadi keluhan wisatawan menjadi perhatian serius dan masukan berharga bagi Pemerintah Kota Makassar. Sehingga pencitraan terhadap Kota Makassar harus semakin dilakukan secara intensif salah satunya melakukan kegiatan yang kiranya dapat menjadi trade mark event Kota Makassar. Kegiatan Festival Losari merupakan salah satu kegiatan inovatif pemerintah Kota Makassar untuk merangsang dan membangkitkan semangat kepariwisataan di Kota Makassar. Diharapkan dari event nasional
Festival Losari yang telah dilakukan sejak 2008 akan menjadi magnet/daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik dan mancanegara untuk datang ke Kota Makassar.
Festival Losari tahun 2016 ini
mengambil tema “Pasar Payung Nusantara” dengan maksud dan tujuan :
1. Menjadikan event ini sebagai sarana promosi wisata unggulan yang
efektif bagi pemerintah kota guna meningkatkan kunjungan wisatawan
baik domestic maupun mancanegara.
2. Mewujudkan kota Makassar sebagai “destinasi unggulan”
3. Merupakan momentum memajukan pembangunan kepariwisataan
Kota Makassar yang bukan saja bagi kepebntingan pelaku pariwisata
tapi terkhusus bagi peningkatan ekonomi kemasyarakatan
4. Meningkatkan semangat kreasi kerajinan dan kearifan lokal serta
menghidupkan kembali industri kreatif payung yang kini mengalamai
kelesuan.
5. Melestarikan kerajinan payung tradisional Indonesia
Festival Bahari (Perahu Traditional), 29 Oktober 2016, Anjungan Mandar dan Anjungan Pantai Losari Makassar
(32)
Bangsa Indonesia memiliki warisan leluhur yang tak ternilai
harganya dan kaya akan nilai adat,
budaya, dan sejarah. Salah satunya adalah Perahu Tradisional yang juga merupakan bagian dari hasil peninggalan budaya asli Indonesia juga sebagai cerminan atau simbol
identitas dan jati diri bangsa yang wajib kita jaga dan pertahankan eksistensinya. Maksud dan tujuan kegiatan Festival Perahu Tradisional adalah sebagai upaya nyata pemberdayaan potensi dan kekayaan budaya, tradisi dan adat. Selain untuk menambah perbendaharaan event pariwisata dan menjadi satu magnet/daya tarik bagi usaha kepariwisataan di Kota Makassar khususnya kegiatan ini akan menjadi nilai tambah tersendiri bagi pengembangan ragam/corak serta kekayaan nila seni budaya yang mutlak dan harus dijaga dan dilestarikan sehingga tidak seenaknya lagi bangsa-bangsa lain dapat mengkliam atau mengakui budaya asli bangsa Indonesia.
Keseluruhan upaya untuk meningkatkan kinerja jumlah kunjungan wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri terangkum dalam 1 program dan 19 kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2016, sebagai berikut :
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata dengan rata-rata capaian kinerja program (outcome) sebesar 254,14% (Sangat Tinggi/ST), didukung oleh 19 kegiatan yaitu :
1. Analisis Sektor Pariwisata, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 400% (Sangat Tinggi/ST)
2. Penyebarluasan Informasi Pariwisata, dengan capaian indikator kinerja
kegiatan (output) sebesar 125% (Sangat Tinggi/ST)
3. Exhibition Promosi Pariwisata, dengan capaian indikator kinerja
kegiatan (output) sebesar 50% (Sangat Tinggi/ST)
(33)
4. Makassar Travel Fair, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 108% (Sangat Tinggi/ST)
5. Makassar Direct Sale, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 114,98% (Sangat Tinggi/ST)
6. Festival Musik Taman, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 700% (Sangat Tinggi/ST)
7. Festival Bahari, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 103,02% (Sangat Tinggi/ST)
8. Festival Losari, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 142,72% (Sangat Tinggi/ST)
9. Makassar Interfood, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 110,53% (Sangat Tinggi/ST)
10.
Pasar Seni Wisata Makassar, dengan capaian indikator kinerja
kegiatan (output) sebesar 1.130% (Sangat Tinggi/ST)
11.
Pameran Piranti Saji Indonesia, dengan capaian indikator kinerja
kegiatan (output) sebesar 419,20% (Sangat Tinggi/ST)
12.
Makassar Culinary Night, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 106,90% (Sangat Tinggi/ST)
13.
Makassar Traditional Games Festival, dengan capaian indikator
kinerja kegiatan (output) sebesar 1.200% (Sangat Tinggi/ST)
14.
Lomba Foto Sadar Wisata, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
15.
Pusat Informasi Pariwisata, dengan capaian indikator kinerja
kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
16.
Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Bus Pariwisata,
dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100%
(Sangat Tinggi/ST)
17.
Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Becak Pariwisata,
dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar sebesar
100% (Sangat Tinggi/ST)
18.
Festival Layang-layang, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 210% (Sangat Tinggi/ST)
(34)
19.
Makassar Expo, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output)
sebesar 116,67%% (Sangat Tinggi/ST)
Untuk pelaksanaan seluruh program dan kegiatan dalam rangka
pencapaian kinerja sasaran di atas telah direalisasikan anggran sebesar
Rp. 11.984.773.700,- atau 98,24% dari alokasi anggaran sebesar
Rp. 12.199.592.600,-. Jika dibandingkan capaian kinerja sasarannya, maka
penggunaan sumber daya keuangan tersebut telah cukup efisien. Rincian
anggaran dan realisasi program dan kegiatan untuk kinerja sasaran di
atas disajikan pada lampiran 6.
Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan
wisatawan mancanegara di tahun-tahun berikutnya, langkah-langkah
starategis yang akan ditempuh oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
adalah :
1. Meningkatkan kualitas media dan jangkauan promosi dan
meningkatkan aksesibilitas informasi pariwisata melalui pemanfaatan
teknologi informasi dalam promosi dan pemasaran pariwisata.
2. Meningkatkan kualitas event (pertunjukan, konvensi dan perhelatan)
dengan perencanaan konsep yang matang disesuaikan dengan minat
wisatawan.
3. Meningkatkan koordinasi dan integrasi program promosi dan
pemasaran pariwisata dan meningkatkan kerjasama antar lembaga
dalam pengembangan pariwisata melalui pemanfaatan jaringan
kerjasama lembaga dalam mengefektifkan promosi pariwisata.
3.1.2 Meningkatnya Sarana Prasarana Penunjang Kepariwisataan yang Berdaya Saing
Capaian kinerja sasaran meningkatnya sarana penunjang kepariwisataan yang berdaya saing yang diukur dengan satu indikator kinerja utama disajikan pada tabel 3.4 berikut :
Tabel 3.4 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Sarana dan Prasarana Penunjang Kepariwisataan yang Berdaya Saing
(35)
02 Meningkatnya sarana prasarana penunjang kepariwisataan yang berdaya saing
Jumlah destinasi wisata yang memiliki daya saing
2 1 50,00%
Indikator kinerja yang ditetapkan sebagai tolak ukur keberhasilan sasaran ini yakni jumlah destinasi wisata yang memiliki daya saing. Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat prosentase pencapaian sasaran sebesar 50,00% atau predikat kinerja Sangat Rendah. Dari 2 (dua) target jumlah destinasi wisata yang memiliki daya saing terealisasi 50,00%, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.
Trend keberhasilan sasaran meningkatnya sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan yang berdaya saing dapat dilihat pada tabel berikut :
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATORKINERJA 2016 2015 CAPAIAN 02 Meningkatnya sarana
prasarana penunjang kepariwisataan yang berdaya saing
Jumlah destinasi wisata yang memiliki daya saing
1 2 -50,00%
Tabel diatas menunjukkan bahwa selama tahun 2015-2016 terjadi penurunan dalam meningkatkan sarana prasarana penunjang kepariwisataan yang berdaya saing, hal ini disebabkan karena di tahun 2016 destinasi yang seharusnya di targetkan 2 lokasi hanya bisa direalisasikan 1 lokasi karena kurangnya dana alokasi APBD. Adapun yang tidak diakomodir pada tahun anggaran 2016 adalah rehabilitasi dermaga Desa Lakkang.
Sementara itu, kegiatan yang dapat dilaksanakan guna mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah pembenahan Sarana Prasarana dan Fasilitas di Daya Tarik Wisata. Lokasi Destinasi wisata yang dikembangkan adalah Pulau Kodingareng Keke dengan membangun 1 (satu) fasilitas penting yakni pembangunan tahap kedua Pusat Informasi Pariwisata (Diving Centre).
Pemerintah Kota Makassar memiliki 65 Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang akan terus dikembangkan untuk menarik wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Daerah tujuan wisata terbagi dalam tiga kategori, yakni :
1. Daerah tujuan wisata sejarah-budaya, terdiri atas 18 DTW
2. Daerah tujuan wisata alam, terdiri atas 21 DTW
3. Daerah tujuan wisata buatan, terdiri atas 26 DTW
Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014 – 2019 Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, maka capaian indikator kinerja
(36)
utama dari sasaran tersebut adalah sebesar 43,26% atau masih dalam kategori Sangat Rendah (SR).
Upaya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk meningkatkan sarana dan
prasarana penunjang
kepariwisataan sehingga mampu bersaing dengan daerah lain dilakukan melalui 1 program dan 9 kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata dengan capaian kinerja program (outcome) sebesar 50,00% dengan predikat Sangat Rendah /SR, didukung oleh 9 kegiatan yaitu:
1. Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan Kemitraan Pariwisata, dengan
capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 33,33% (Sangat
Tinggi/ST)
2. Pengawasan dan Pemantauan Usaha Industri Pariwisata, dengan
capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat
Tinggi/ST)
3. Pembinaan dan Penertiban Usaha Industri Pariwisata, dengan
capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat
Tinggi/ST)
4. Sosialisasi Peraturan Usaha Pariwisata, dengan capaian indikator
kinerja kegiatan (output) sebesar 183,33% (Sangat Tinggi/ST)
5. Updating Database Usaha Industri Kepariwisataan, dengan capaian
indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
6. Penyusunan Peraturan Walikota Makassar Bidang Usaha Pariwisata,
dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100%
(Sangat Tinggi/ST)
(37)
7. Pembenahan Sarana Prasarana dan Fasilitas di Daya Tarik Wisata,
dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 50,00%
(Sangat Tinggi/ST)
8. Penyusunan Rencana Induk Pemgembangan Pariwisata Daerah
(RIPPDA) Kota Makassar, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
9. Penyusunan Data Potensi Daya Tarik Wisata, dengan capaian
indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
Untuk pelaksanaan seluruh program dan kegiatan dalam rangka
pencapaian kinerja sasaran di atas telah direalisasikan anggran sebesar
Rp. 3.529.197.700,- atau 95,91% dari alokasi anggaran sebesar
Rp. 3.679.669.500,-. Jika dibandingkan capaian kinerja sasarannya, maka
penggunaan sumber daya keuangan tersebut telah cukup efisien. Rincian
anggaran dan realisasi program dan kegiatan untuk kinerja sasaran di
atas disajikan pada lampiran 6.
Pada tahun berikutnya, langkah-langkah strategis yang akan
ditempuh oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk
mengembangkan destinasi wisata melalui perbaikan dan penambahan
sarana dan prasarana penunjang adalah ;
1. Meningkatkan kualitas, aksesibilitas, atraksi, aktivitas, dan akomodasi
pada destinasi melalui pengembangan sarana dan prasarana pada
destinasi
2. Meningkatkan koordinasi usaha industri pariwisata dengan para
pemangku kebijakan (stakeholder) dan meningkatkan pengawasan dan
pembinaan terhadap usaha industri pariwisata melalui pengembangan
usaha industri pariwisata.
3.1.3 Meningkatnya Sistem Pengembangan Kualitas dan kuantitas SDM Parwisata melalui Rekruitment Berdasarkan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan
Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Sistem Pengembangan Kualitas dan Kuantitas SDM Pariwisata melalui Rekruitment Berdasarkan Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan yang diukur dengan satu indikator kinerja utama disajikan pada tabel 3.5 berikut :
(38)
Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Sistem Pengembangan Kualitas dan Kuantitas SDM Pariwisata Melalui Rekruitment Berdasarkan Standarisasi Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATORKINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 03
.
Meningkatnya sistem pengembangan kualitas dan kuantitas SDM pariwisata melalui rekruitment berdasarkan
standarisasi, sertifikasi dan pendidikan
berkelanjutan
Jumlah sumber daya manusia pariwisata yang
tersertifikasi
250 1.300 520.00%
Berdasarkan tabel 3.5 diatas dapat dilihat bahwa prosentase pencapaian sasaran sebesar 520% atau predikat kinerja Sangat Tinggi. Dari target 250 orang tenaga kerja pariwisata yang tersertifikasi, terealisasi sebanyak 1.300 orang.
Trend perkembangan meningkatnya sistem pengembangan kualitas dan kuantitas SDM pariwisata melalui rekruitment berdasarkan standarisasi, sertifikasi dan pendidikan berkelanjutan melalui jumlah sumber daya manusia pariwisata yang tersertifikasi dapat dilihat pada tabel berikut :
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATORKINERJA 2016 2015 CAPAIAN 03
.
Meningkatnya sistem pengembangan kualitas dan kuantitas SDM pariwisata melalui rekruitment berdasarkan
standarisasi, sertifikasi dan pendidikan
berkelanjutan
Jumlah sumber daya manusia pariwisata yang
tersertifikasi
1300 720 80,56%
Tabel di atas menunjukkan terjadi peningkatan jumlah sumber daya manusia pariwisata yang tersertifikasi selama tahun 2015 dan 2016 yakni mencapai 80,56% dari 720 orang yang tersertifikasi selama tahun 2015, naik menjadi 1300 orang selama tahun 2016. Pencapaian ini tidak lepas dari usaha Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam kerjasama dan koordinasi dengan
(39)
Kementerian Pariwisata dalam hal bantuan dana, sehingga SDM pariwisata yang tersertifikasi selama tahun 2015 dan 2016 sumber dananya merupakan dana APBD dan APBN.
Sumberdaya Manusia Pariwisata bersertifikasi di Kota Makassar sampai tahun 2016 berjumlah 2.748 orang, jumlah ini mengalami perkembangan jika dibandingkan pada tahun 2015 yang hanya berjumlah 1.448 orang. Dinas pariwisata telah mensertifikasi tenaga kerja pariwisata dari tahun 2014 s/d 2015 berjumlah 460 orang, kementerian Pariwisata berjumlah 1.780 orang, dan dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) berdasarkan survey awal tahun 2014 berjumlah 1008 orang, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6 Tenaga Kerja Pariwisata yang Tersertifikasi di Kota Makassar Selama Tahun 2015 s/d 2016
No Sub SektorPariwisata
2015 2016 Total
Tersertifi kasi Survey
Awal
Dinas Pariwisata & Ekonomi
Survey Awal
Kementeri an Pariwisata
Dinas Pariwisata & Ekonomi
1 Travel 102 30 132 132
2 Hotel 649 90 739 1.180 120 2.039
3 Restoran / RM 577 - 577 - - 577
Jumlah 1.328 120 1.448 1.180 120 2.748
Sumber : data diolah tahun 2016
Pencapaian kinerja sasaran yang sangat tinggi tersebut didukung oleh adanya bantuan dari kementerian dalam penambahan jumlah tenaga kerja pariwisata tersertifikasi sebanyak 1.180 orang, sehingga dari target sebesar 250 dapat terealisasi sebanyak 1.300 orang atau 520%.
Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014 s/d 2019 Dina Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, maka capaian indikator kinerja utama dari sasaran tersebut adalah sebesar 30,89% atau dalam kategori Sangat Rendah (SR).
Adapun program yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran Meningkatnya Sistem Pengembangan Kualitas dan Kuantitas SDM Pariwisata melalui Rekruitment berdasarkan Standarisasi, Sertifikasi, dan Pendidikan Berkelanjutan adalah Program Pengembangan Sumberdaya Manusia Pariwisata . Outcome program yang diharapkan adalah Jumlah Tenaga kerja Pariwisata yang Tersertifikasi. Adapaun kegiatan –kegiatan yang terkait dengan program tersebut dapat dilihat di lampiran 6.
(40)
Berikut beberapa gambaran kegiatan yang terkait dengan program pengembangan sumberdaya manusia pariwisata yang dilaksanakan pada tahun 2016 antara lain;
Pengembangan dan Pelatihan Standar Kompetensi Pariwisata 2016, Makassar
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar melalui Bidang Pengembangan Sumber Daya dan Peran Serta
Masyarakat, untuk meningkatkan kualitas SDM, mendukung pembangunan kepariwisataan dalam menghadapi persaingan globalisasi dan liberalisasi sektor jasa baik di tingkat regional dan internasional, serta meyakinkankan bahwa tenaga kerja telah memahami dan mengetahui standar kompetensi yang akan diujikan dalam proses setifikasi dan meyakinkan bahwa mereka mampu untuk memenuhi kriteria unjuk kerja yang disyaratkan sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional indonesia.
Pengembangan dan pelatihan standar kompetensi bagi pekerja usaha industri pariwisata bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja bidang pariwisata di kota Makassar melalui bimbingan teknis dan pelatihan kemudian mensertifikasi tenaga kerja di bidang pariwisata melalui uji kompetensi sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.
Kegiatan ini juga dilaksanakan guna meningkatkan kompetensi tenaga kerja yang tercermin dari peningkatan keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge) maupun perilaku (attitude) tenaga kerja pariwisata di bidang perhotelan. Melalui kegiatan tersebut, output yang dihasilkan adalah jumlah tenaga kerja yang berkompetensi.
Pengawasan dan Pengendalian Sertifikasi Kompetensi Pariwisata 2016, Makassar
(41)
Kompetensi tenaga kerja usaha industri pariwisata perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang professional. Penanganan ini dilakukan melalui penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2012 tentang Sertifikasi Kompetensi dan Sertifikasi Usaha di Bidang Pariwisata.
Dengan adanya pengawasan dan pengendalian kompetensi tersebut akan menjadi pemicu untuk para pekerja bidang usaha industri kepariwisataan dalam meningkatkan daya saing dan mempersiapkan diri menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan dapat terwujudnya akurasi data potensi tenaga kerja pariwisata bersertifikasi kompetensi sesuai peraturan perundang-undangan. Melalui kegiatan tersebut, output yang dihasilkan adalah jumlah tenaga kerja sektor pariwisata yang mendapat pengawasan dan pengendalian sertifikasi sebanyak 1.500 orang.
Pelatihan Biro Perjalanan Wisata 2016, Makassar
Industri pariwisata saat ini mengalami perkembangan pesat yang
mana biro perjalanan wisata
turut
ambil bagian dan menjadi hal
yang
sangat penting dalam industri
ini,
tujuan utama dari biro
perjalanan wisata itu sendiri
untuk
mempromosikan
program paket wisata yang
menarik dan menyenangkan untuk menanamkan kesadaran wisata,
mendorong minat berwisata dan menarik kunjungan wisatawan dengan
menggunakan layanan program paket wisata.
Tujuan pelaksanaan Pelatihan Biro Perjalanan Wisata ini adalah :
a. Memahami trend global dan paradigma
baru yang berpengaruh dalam pengembangan usaha perjalanan wisata
b. Memahami kebijakan yang berpengaruh
dalam pengembangan usaha perjalanan wisata, khususnya standard usaha BPW/APW
(42)
c. Membuat standard operational procedures sebagaimana ditetapkan dalam standard usaha biro perjalanan wisata
d. Mengembangkan paket wisata yang lebih
kompetitif
e. Mengembangkan strategi pemasaran
produk berbasis IT
Untuk melaksanakan seluruh program dan kegiatan guna mendukung pencapaian kinerja sasaran di atas, telah direalisasikan anggaran sebesar Rp. 2.625.179.400,- atau 99,68% dari alokasi anggaran sebesar Rp. 2.633.713.400,-. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja sasarannya, maka penggunaan sumber daya keguangan tersebut telah cukup efisien. rincian anggaran dan realisasi program dan kegiatan untuk mencapai kinerja sasaran di atas disajikan pada lampiran 6.
Pada tahun-tahun berikutnya, langkah-langkah strategis yang akan ditempuh oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk meningkatkan jumlah dan mutu SDM Pariwisata adalah :
1. Meningkatkan kompetensi teknis tenaga kerja sektor pariwisata melalui
penguatan kapasitas SDM pariwisata
2. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan sadar wisata dan sapta pesona
serta melakukan pengembangan pemberdayaan masyarakat destinasi
pariwisata melalui peningkatan wawasan kepariwisataan masyarakat.
3.1.4 Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Wisata KulinerCapaian kinerja sasaran Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Kuliner yang diukur dengan satu indikator kinerja utama disajikan pada Tabel 3.7 berikut:
Tabel 3.7 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Kuliner
NO STRATEGISSASARAN INDIKATORKINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 04
.
Meningkatnya peran serta
masyarakat dalam pengembangan
Jumlah unit wisata kuliner yang dikembangkan di Biringkanal
(43)
--wisata kuliner
Berdasarkan tabel 3.7 dapat diketahui bahwa untuk tahun 2016 target kinerja sasaran Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Kuliner dengan indikator kinerja Jumlah Unit Wisata Kuliner yang Dikembangkan di Biringkanal sebanyak 10 ikon kuliner, target ini berdasarkan dari dokumen renstra. Berdasarkan dokumen RPJMD Kota Makassar Tahun 2015 s/d 2019, untuk tahun 2015 dan 2016 belum ada target yang ditetapkan (target 0), namun beberapa kegiatan persiapan tetap dilaksanakan terkait dengan pencapaian target kinerja kedepannya.
Trend perkembangan keberhasilan sasaran meningkatnya peran serta masyarkaat dalam pengembangan wisata kuliner dapat dilihat pada tabel berikut :
NO STRATEGISSASARAN INDIKATORKINERJA 2016 2015 CAPAIAN 04
. Meningkatnya peranserta masyarakat dalam
pengembangan wisata kuliner
Jumlah unit wisata kuliner yang dikembangkan di
Biringkanal -- -- 0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa selama tahun 2015 dan 2016 belum ada pencapaian indikator kinerja jumlah unit wisata kuliner yang dikembangkan di Biringkanal, karena untuk pengembangan wisata kuliner di Biringkanal sesuai dokumen RPJMD Kota Makassar membutuhkan waktu dua tahun yakni tahun 2015 dan 2016. Sehingga sampai tahun 2016 jumlah unit wisata kuliner yang dikembangkan di Biringkanal masih mencapai prosentase 0%.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan terkait dengan pencapaian sasaran strategis ini adalah;
Penetapan Ikon Kuliner Kota Makassar 2016, Makassar
Kota makassar memiliki potensi dalam mengembangkan wisata kuliner, karena kekayaan etnis dan budaya yang masing-masing memiliki kuliner khas tersendiri. Daya tarik kuliner yang cukup besar akan mendorong wisatawan berkunjung, sehingga tidak hanya pendapatandaerah meningkat, juga akan meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat lokal. Bila dapat
(44)
dieksplorasi dengan baik, tentunya kekayaan kuliner ini bisa menjadi ikon wisata yang menjadikan kota Makassar semakin dikenal.
Hal ini juga sejalan dengan kebijakan strategis pemerintah Kota Makassar untuk menjadikan Kota Makassar sebagai Kota Dunia yang Nyaman untuk Semua yang salah satunya
adalah Bangun Biringkanal City
yang menciptakan 8 (delapan) ikon kota baru
lainnya untuk menciptakan kota
nyaman kelas dunia. Sehingga, penetapan 10 ikon kuliner Kota Makassar
diharapkan dapat
memberikan kontribusi secara langsung untuk pengembangan wisata kuliner di Biring Kanal (pinggir kanal) dan juga dapat menyediakan peta potensi kuliner traditional Kota Makassar.
Penetapan ikon kuliner ini melalui rangkaian tahap yakni diawali dari survey ke masyarakat melalui beberapa kusioner via online, kemudian melalui Focus Group Discuss (FGD) atau diskusi dari chef hotel, tata boga, dan Civitas Akademi Pariwisata, selanjutnya pada tahap akhir melalui Diseminasi penetapan 10 ikon kuliner. Adapun 10 (sepuluh) ikon kuliner yang sudah ditetapkan, yakni;
1.
Otak-otak
2.
Jalangkote’
3.
Coto Mangkasara
4.
Sop Konro
5.
Toppa’ Lada
6.
Juku’ Pallumara
7.
Gagape
8.
Pisang Epe’
9.
Pisang Ijo
10. Sarabba
(45)
Pada tahun berikutnya, kegiatan-kegiatan persiapan lainnya yang
akan ditempuh oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi kreatif untuk
mengembangkaan wisata kuliner dengan mendorong peran serta
masyarkat adalah melakukan pelatihan pengembangan kuliner khas
Makassar, melakukan sosialisasi ikon kuliner Kota Makassar, melakukan
pemberdayaan masyarakat di Biringkanal, dan memonitoring serta
mengevaluasi pengembangan wisata kuliner di Biringkanal.
Untuk melaksanakan seluruh program dan kegiatan dalam
mempersiapkan pencapaian kinerja sasaran pada tahun 2017, telah
direalisasikan anggaran sebesar Rp. 844.104.500,- atau 99,88% dari
alokasi anggaran sebesar Rp. 868.611.000,-.
3.1.5 Meningkatnya Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif
Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif yang diukur dengan satu indikator kinerja utama disajikan pada Tabel 3.8 berikut :
Tabel 3.8 Indikator Keberhasilan Sasaran Meningkatnya Jumlah Pelaku Ekonomi Kreatif
NO STRATEGISSASARAN INDIKATORKINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 05
. Meningkatnyajumlah pelaku
ekonomi kreatif
Jumlah dan nilai produksi pelaku ekonomi kreatif
262 300 114,50%
Rp.
720.500.000 1.964.000.000Rp. 272,59%
Rata –rata Capaian 193,55%
Berdasarkan tabel 3.8 rata-rata capaian dua indikator kinerja sasaran adalah sebesar 193,55% dengan predikat kinerja Sangat Tinggi (ST). Realisasi pelaku ekonomi kreatif sebesar 300 melampaui target sebesar 262 pelaku atau 114,50%. Nilai produksi pelaku ekonomi kreatif meraih predikat kinerja Sangat Tinggi (ST) dengan pencapaian sebesar 272,59% dari target Rp. 720.500.000,-terealisasi sebesar Rp. 1.964.000.000,-.
(1)
Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
- Penyusunan RKA-SKPD, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Penyusunan DPA-SKPD, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 90,91% (Sangat Tinggi/ST)
- Penyusunan Renja-SKPD, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Penyusunan LAKIP-SKPD, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Penyusunan TAPKIN-SKPD, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dan Akhir Tahun dan Perhitungan Penyusunan Asset, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Pengelolaan Keuangan SKPD, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Peningkatan Kinerja Pelayanan dan Administrasi, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST) - Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pertanggungjawaban Penerima
Hibah dan Bantuan Sosial, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 0% (Sangat Tinggi/ST).
b. Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana Penunjang Terlaksananya Operasional Kantor.
Pada indikator kinerja ini prosentase pencapaian kinerja yang diperoleh sebesar 65,20% (Predikat Kinerja Sedang) dari target yang ditetapkan sebesar 342% namun hanya terealisasi 223%. Angka 342% diperoleh dari jumlah sarana prasarana penunjang terlaksananya operasional kantor yang kondisi baik sebesar 205/unit dibagi dengan jumlah pegawai di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yakni 60 orang.
(2)
Pencapaian target indikator kinerja sasaran tersebut disebabkan oleh upaya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam melakukan penataan, pengorganisasian, dan inventarisasi Aset Daerah.
Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014 s/d 2019 Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, maka rata-rata capaian indikator kinerja utama dari sasaran tersebut adalah sebesar 31,92% atau dalam kategori Sangat Rendah (SR).
Pencapaian target kinerja indikator sasaran tersebut dilaksanakan melaui tiga program yakni Program Pelayanan Adinistrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dan Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan rincian sebagai berikut: a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Penyediaan Jasa Surat Menyurat, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 66,67% (Sedang/S)
- Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/Teknis Lainnya, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 61,90% (Sedang/S)
- Penyediaan Bahan Bacaan, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 180% (Sangat Tinggi/ST)
- Pengelolaan Administrasi Perkantoran, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 102% (Sangat Tinggi/ST)
- Sosialisasi Kinerja Pelayanan Publik, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
(3)
- Pengadaan Alat Kantor, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 37,14% (Sangat Rendah/SR)
- Pengadaan Alat Rumah Tangga, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 60% (Rendah/R)
- Pengadaan Komputer, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 43,24% (Sangat Rendah/SR)
- Pengadaan Meja dan Kursi/Rapat, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 143,33% (Sangat Tinggi/ST) - Pengadaan Alat Studio, dengan capaian indikator kinerja kegiatan
(output) sebesar 300% (Sangat Tinggi/ST)
- Pengadaan Alat Komunikasi, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% (Sangat Tinggi/ST)
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Angkutan Darat Bermotor, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 75% (Sedang/S)
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Kantor, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 13,64% (Sangat Rendah/SR)
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Alat Rumah Tangga, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 111% (Sangat Tinggi/ST)
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 82.86% (Tinggi/T)
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Meja dan Kursi Kerja/rapat, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 85,71% (Tinggi/T)
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Bangunan Gedung Tempat Kerja, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 50% (Sangat Rendah/SR)
(4)
- Penyediaan Jasa Perizinan dan Sertifikasi, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 72% (Sedang/S)
- Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 60% (Rendah/R).
c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
- Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya, dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 95,08% (Sangat Tinggi/ST)
Untuk melaksanakan seluruh program dan kegiatan untuk mendukung pencapaian kinerja sasaran di atas, telah direalisasikan anggaran sebesar Rp. 4.610.404.466,- atau 93,94% dari alokasi anggaran sebesar Rp. 4.907.720.500,- jika dibandingkan dengan capaian kinerja sasarannya, maka penggunaan sumber daya keuangan tersebut telah cukup efisien. Rincian anggaran dan realisasi program dan kegiatan untuk mencapaian kinerja sasaran di atas disajikan pada lampiran 6.
Pada tahun-tahun berikutnya, langkah-langkah strategis yang akan ditempuh oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk meningkatkan perencanaan program, anggaran dan barang milik daerah dalam pencapaian kinerja adalah meningkatkan kualitas pelayanan aparatur, meningkatkan dukungan manajemen sumber daya aparatur, dan meningkatkan kualitas pengelolaan barang milik daerah melalui penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik.
3.2 REALISASI ANGGARAN
Dinas pariwisata dan ekonomi kreatif dalam Tahun Anggaran 2016 mendapat dukungan anggaran sebesar Rp. 35.615.957.000,- dengan realiasai selama Tahun 2016 Rp. 34.899.630.630,- atau sebesar 97,99% dengan rincian sebagai berikut:
(5)
Realisasi belanja Tahun 2016 terdiri dari realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp. 3.377.616.664,- atau 99,64% dari alokasi anggaran sebesar Rp. 3.389.692.000,- dan realisasi belanja langsung sebesar Rp. 31.522.013.966,- atau 97,81% dari alokasi anggaran sebesar Rp. 32.226.265.000,-.
Realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp. 3.377.616.664,- merupakan realiasi belanja pegawai berstatus PNS pada Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar. Sedangkan realisasi belanja langsung sebesar Rp. 31.522.013.966,-terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp. 3.140.675.000,- atau 98.63% dari alokasi anggaran sebesar Rp. 3.184.350.000,-, belanja barang dan jasa sebesar Rp. 26.721.119.266,- atau 97,64% dari alokasi anggaran sebesar Rp. 27.366.611.400,-, dan belanja modal sebesar Rp. 1.660.219.700,- atau 99,10% dari alokasi anggaran sebesar Rp. 1.675.303.600,-
(6)
BAB IV
PENUTUP
Capaian kinerja yang telah diperoleh merupakan hasil dari kerja keras dan komitmen seluruh aparat Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar serta dukungan pihak terkait lainnya. Pada tahun anggaran 2016 capaian kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar memperoleh kriteria penilaian kinerja Sangat Tinggi (ST), baik dalam realisasi keuangan maupun capaian sasaran strategis yang telah ditetapkan. Namun demikian, tidak jarang juga permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja ini sehingga tahun depan agar dapat diantisipasi dan dicari solusi dalam rangka pencapaian target kinerja baik program maupun kegiatan.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2016, secara umum Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah berhasil melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan visi, misi, tujuan, sasaran strategis, serta indikator kinerja. Atas tercapainya hasil kinerja tahun 2016, pencapaian kinerja untuk tahun-tahun mendatang harus terus ditingkatkan.
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar telah berupaya untuk mendorong optimalisasi peningkatan kinerja secara terus menerus dengan menetapkan beberapa langkah strategi, antara lain dengan meningkatkan kualitas perencanaan kegiatan, peningkatan profesionalisme aparatur dan penyempurnaan implementasi anggaran berbasis kinerja yang akan menjadi langkah efektif untuk mencapai target yang lebih baik.