Ciri-ciri Palem Saray Caryota mitis yakni batangnya berumpun, tegak, tinggi 5 – 10 m, diameternya 5 - 15 cm , tajuk hanya terdiri atas beberapa daun
tetapi kelihatan tebal dan menyatu ; daun panjangnya 2 – 4 m, pelepah daun sedikit berserat dan susunan helaian daun menyirip ganda; perbungaannya tumbuh dari
batang bagian atas kemudian diikuti dengan bagian dibawahnya, berbentuk malai, menggantung dan panjang 2 – 4 cm; bunganya berwarna kemerahan dan kuning
muda atau merah dan buahnya memiliki diameter sampai 2 cm, berwarna merah tua dan berbiji satu. Kegunaan dari Palem Saray Caryota mitis adalah sebagai
tanaman hias di luar ruangan dan tunasnya dapat dimakan setelah direbus. Serat dari Palem Saray Caryota mitis masih digunakan sebagai jerat tali. Tetapi Dalam
pembuatan komposit serat Palem Saray Caryota mitis dapat digunakan sebagai penguat Witono J. R., 2000.
.
2.3 Polimer
Polimer dihubungkan dengan molekul besar dimana suatu makromolekul yang strukturnya bergantung pada monomer. Karena rantai-rantai polimer
mempunyai panjang yang bervariasi kecuali beberapa polimer alam seperti protein, biasanya dinyatakan dengan derajat polimerisasi rata-rata Steven, 2001.
Bahan polimer yang mempunyai berat molekul besar dan berikatan kovalen, menunjukkan sifat-sifat yang berbeda dari bahan organik yang
mempunyai berat molekul yang rendah. Bahan yang mempunyai berat molekul rendah berubah menjadi cair dengan viskositas rendah atau menguap kalau
dipanaskan, sedangkan bahan polimer mencair dengan sangat kental dan tidak menguap.
Sifat-sifat khas bahan polimer pada umumnya adalah sebagai berikut Surdia, 2005 :
1 Kemampuan cetaknya baik. 2 Dapat membuat produk yang ringan dan kuat.
3 Banyak di antara polimer bersifat isolasi listrik yang baik. 4 Baik sekali ketahanannya terhadap air dan zat kimia.
5 Produk-produk dengan sifat yang cukup berbeda dapat dibuat tergantung pada cara pembuatannya.
Universitas Sumatera Utara
6 Umumnya bahan polimer lebih murah. 7 Kurang tahan terhadap panas.
8 Kekerasaan permukaan yang sangat kurang. 9 Kurang tahan terhadap pelarut.
10 Mudah termuati listrik secara elektrostatik. Bahan pengikat atau penyatu antara serat dengan serat, partikel dengan
partikel dan seterusnya digunakan matriks. Secara umum matriks dibedakan atas dua kelompok yaitu :
1. Termoset memiliki ikatan primer yang kuat, struktur penyusunnya berupa
molekul besar, dan biasanya terbentuk dengan kondensasi. Sifat ini merupakan hasil perubahan kimiawi selama pemrosesan, berupa
pemanasan atau adanya pemakaian katalis. Setelah terfiksasi menjadi bentuk yang keras, termoset tidak dapat direnggangkan dan berubah
menjadi bentuk semula, karena sebagian molekul banyak terbuang selama proses pengembalian bentuk. Jika panasnya dinaikkan kembali, maka akan
berubah menjadi arang, terbakar, dan terurai. Contohnya resin epoksi, poliester,
urea formaldehyde,
phonol-formaldehyde, melamine
formaldehyde dan lain-lain. 2. Termoplastik biasanya berupa plastik, bersifat kenyal atau dapat
diregangakan. Sifat ini dapat terbentuk dengan dipanasakan, didinginkan, dapat dilelehkan dan berubah menjadi bentuk berbeda tanpa menubah sifat
bahan dari termoplastik. Meskipun panas yang digunakan untuk melelehkan dan membentuk kembali, termoplastik harus secara hati - hati
dikontrol atau bahan tersebut akan terdekomposisi atau terurai. Sifat dari bahan termoplastik ditentukan dari metode ikatan antara rantai polimer.
Ikatan dari bahan termoplastik sangat lemah dan ikatan sekunder seperti pada gaya van der waals . Dengan pemberian panas dan tekanan, ikatan
tersebut melemah, dan bahan dapat terbentuk seperti semula. Pada keadaan panas dan tekanan tertentu, bahan akan menjadi bentuk yang
baru. Contohnya PVC poli vinil clorida, FE polietilen, nilon 66, poliamida, poliasetal dan lain-lain Setiabudy, 2007.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Matriks 2.4.1 Defenisi Fungsi Matriks dan Klasifikasinya