Kesimpulan Komposit .1 Defenisi Komposit

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian komposit serat palem saray dengan matriks poliester poliester maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Sifat fisis komposit serat palem saray dengan matriks poliester meliputi : densitas 0,85 gcm 3 – 1,21 gcm 3 , daya serap air 1,26 - 3,42 dan kadar air 2,04 - 5,35 . Hasil sifat fisis komposit serat palem saray dengan matrik poliester sesuai dengan Standar Industri Jepang JIS A5905 – 2003. 2. Sifat mekanik komposit serat palem saray dengan matriks poliester meliputi : kuat lentur 64,89 MPa – 51,3 MPa, kuat impak 24,33 kJm 2 – 32,43 kJm 2 dan kuat tarik 3,9 MPa – 7,3 MPa. Hasil sifat mekanik komposit serat palem saray dengan matrik poliester sesuai dengan Standar Industri Jepang JIS A5905 – 2003. 3. Sifat fisis serat palem saray meliput: densitas 1,2833 gcm 3 dan kadar air 10,58 . 4. Aplikasi komposit serat palem saray dengan matriks poliester dapat digunakan sebagai bahan bumper mobil dengan syarat kelenturan lebih besar dari 32 MPa.

5.2 Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan serat alam yang belum pernah digunakan sebagai penguat komposit. 2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan komposisi seratnya lebih divariasikan. 3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih memperhatikan saat pengadukan resin agar homogen, pengaturan serat yang merata, penghempahan komposit dan suhu saat komposit ditekan dengan kempa panas hot press. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komposit 2.1.1 Defenisi Komposit Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material, dimana sifat mekanik dari material pembentuknya berbeda – beda. Komposit yang dibentuk dari dua jenis material yang berbeda, yaitu: 1. Penguat reinforcement. 2. Matriks, meliputi transfer energi pengikat Dalam mendesain material komposit harus berdasar pada dua hal pokok pikiran yaitu: 1. Bahanmaterial yang dibuat harus dipahami sifat mekanisnya, mencakup proses teknologi yang akan digunakan untuk pembuatan material. 2. Harus ada efek sinergetik dari bahan atau material yang akan di buat. Ini berarti penggabungan dari dua bahanmaterial atau lebih didapatkan material baru yang lebih unggul dari material dasarnya Christiani, Evi, 2007.

2.1.2 Kelebihan Komposit

Menurut Nasmi H. S., dkk, bahan komposit mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan bahan konvensional seperti bahan logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat dari beberapa sudut yang penting seperti sifat fisis, mudah dalam proses pembentukan, biaya dan sifat mekanik. Seperti yang diuraikan dibawah ini: a. Sifat fisis Sifat fisis bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan bahan konvensional. Ini memberikan implikasi yang lebih penting dalam konteks penggunaan karena komposit akan mempunyai kekuatan dan kekakuan spesifik yang lebih tinggi dari bahan konvensional. Implikasi adalah produk komposit akan mempunyai kerut yang lebih rendah dari logam. Universitas Sumatera Utara b. Mudah dibentuk Komposit yang mudah dibentuk merupakan suatu kriteria yang peting dalam penggunaan suatu bahan untuk menghasilkan produk. Ini karena dikaitkan dengan produktivitas dan mutu suatu produk. Perbandingan antara produktivitas dan mutu adalah penting dalam konteks pemasaran produk yang berasal dari pabrik. Selain dari itu kemampuan untuk mudah dibentuk juga dikaitkan dengan berbagai teknik pabrikasi yang dapat digunakan untuk memproses suatu produk. Dari hal tersebut jelas bahwa bahan komposit mudah dibentuk dengan berbagai teknik pabrikasi yang merupakan daya tarik yang dapat membuka ruang yang lebih luas bagi penggunaan bahan komposit. c. Biaya Faktor biaya juga memberikan peranan yang sangat penting dalam membantu perkembangan industri komposit. Biaya yang berkaitan erat dengan penghasilan suatu produk seharusnya memperhitungkan beberapa aspek seperti biaya, bahan mentah, pemrosesan, tenaga manusia dan sebagainya. d. Sifat- sifat Mekanik Matriks dan serat memiliki peranan penting dalam menentukan sifat mekanik dan fisis dari komposit. Sifat mekanik dari komposit antara lain Muhib Zainuri, 2008 : 1. kekakuan stiffness, adalah sifat bahan yang mampu renggang pada tegangan tinggi tanpa diikuti regangan yang besar. Ini merupakan ketahanan terhadap deformasi. Kekakuan bahan merupakan fungsi dari modulus elastisitas. 2. Kekuatan strength, adalah sifat bahan yang ditentukan oleh tegangan paling besar material mampu renggang sebelum rusak failure. Ini dapat didefeniskan oleh batas proporsional, titik mulur atau tegangan maksimum. 3. Elastisitas elasticity, adalah sifat material yang dapat kembali kembali ke bentuk awal setelah beban dihilangkan. Universitas Sumatera Utara 4. Keuletan ductility, adalah sifat bahan yang mampu deformasi terhadap beban tarik sebelum benar-benar patah rupture. 5. Kegetasan brittleness, menunjukkan tidak adanya deformasi plastis sebelum rusak. Material yang getas akan tiba-tiba rusak tanpa adanya tanda terlebih dahulu. 6. Kelunakan malleability, adalah sifat bahan yang mengalami deformasi plastis terhadap beban tekan yang bekerja sebelum benar- benar patah. 7. Ketangguhan toughness, adalah sifat material yang mampu menahan beban impak tinggi atau beban kejut. 8. Kelenturan resilience, adalah sifat material yang mampu menerima beban impak tinggi tanpa menimbulkan tegangan lebih pada batas elastis.

2.1.3 Kegunaan Bahan Komposit

Kegunaan bahan komposit yang diperkuat dengan serat antara lain Zainuddin, 1996 : 1. Industri pesawat terbang seperti sayap, roda pendarat, dan baling-baling helicopter. 2. Industri mobil seperti bagian badan mobil, bumper, lampu mobil, jok mobil, pegas, dan persneling. 3. Industri kapal laut seperti badan kapal, dek, dan tiang kapal. 4. Industri kimia seperti pipa, tangki, dan selang. 5. Industri listrik seperti panel dan bahan isolator. 6. Industri olahraga seperti tangki pancing, pemukul golf, kolam renang, sky, dan sampan. 7. Industri perabot dan perlengkapannya seperti panel, kursi, meja, dan tangga. Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Klasifikasi bahan komposit

Secara garis besar ada lima jenis komposit berdasarkan penguat yang digunakan :

1. Komposit serat fiber composite

Merupakan jenis komposit yang hanya terdiri dari satu lamina atau satu lapisan menggunakan serat penguat. Serat yang digunakan biasanya berupa serat ijuk, serat rami, serat gelas, serat karbon, dan sebagainya. Serat ini bisa disusun secara acak maupun dengan orientasi tertentu bahkan bisa juga dalam bentuk yang lebih kompleks seperti anyaman. Gambar komposit serat dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini : Gambar 2.1 Komposit Serat Komposit yang diperkuat dengan serat dapat digolongkan menjadi fua bagian yaitu:

a. Komposit serat pendek short fiber composite

Komposit yang diperkuat dengan serat pendek umumnya sebagai matriknya adalah resin termoset yang amorf atau semikristalin. Material komposit yang diperkuat dengan serat pendek dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu : 1. Material komposit yang diperkuat dengan serat pendek orientasi secara acak inplane random orientasi. Secara acak biasanya derajat orientasi dapat terjadi dari suatu bagian ke bagian lain. Akibat langsung dari distribusi serat acak ini adalah nilai fraksi volume rendah dalam material yang menyebabkan bagian resin lebih besar. Fraksi berat yang lebih rendah berhubungan dengan ketidakefesienan balutan dan batasan-batasan dalam proses pencetakan. Universitas Sumatera Utara