Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

xxxiv undang-undang Pasal 1 butir 11 KUHAP. Berdasarkan Pasal 195 KUHAP syarat sahnya suatu putusan adalah apabila diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum, hal ini dimaksudkan agar masyarakat dapat mengetahui duduk perkara yang sebenarnya dan juga dapat memantau apakah jalannya persidangan sesuai dengan ketentuan-ketentuan KUHAP atau tidak. Menurut ketentuan Pasal 193 KUHAP, putusan pidana dijatuhkan apabila pengadilan berpendapat bahwa terdakwa bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya. Putusan pemidanaan merupakan putusan yang membebankan suatu pidana kepada terdakwa karena perbuatan yang didakwakan terbukti secara sah dan meyakinkan prinsip minimum pembuktian bahwa terdakwa bersalah melakukan perbuatan yang didakwakan itu. Apabila pengadilan berpendapat bahwa terdakwa bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan maka pengadilan menjatuhkan pidana Pasal 193 ayat 1 KUHAP. Berdasarkan Pasal 183 KUHAP yang mengatur tentang kesalahan terdakwa telah terbukti dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah yang memberi keyakinan kepada hakim maka terdakwa dapat dinyatakan sebagai pelaku tindak pidana.

B. Kerangka Pemikiran

UU No. 11 Tahun 1995 Jo. UU No. 39 Tahun 2007 Hukum Pidana CUKAI xxxv Gambar 1. Keterangan Gambar 1 Berdasarkan pembagian hukum pidana atas dasar sumbernya, pengaturan mengenai tindak pidana di bidang cukai merupakan hukum pidana khusus yang bersumber pada peraturan perundang-undangan di luar kodifikasi. Mengenai UU No. 11 Tahun 1995 Jo. UU No. 39 Tahun 2007 termasuk kelompok peraturan perundang-undangan bukan di bidang hukum pidana, akan tetapi di dalamnya terdapat ketentuan hukum pidana. Di dalam hukum pidana materiil, diatur mengenai sistem pemidanaan terhadap tindak pidana di bidang cukai, jenis sanksi pidana terhadap tindak pidana di bidang cukai berupa pidana penjara atau denda, pidana penjara danatau denda, dan denda saja. Penegakan Hukum Pidana Tahap Aplikasi atau Tahap Kebijakan Yudikatif Sistem Pemidanaan Terhadap Tindak Pidana di Bidang Cukai Sanksi pidana terhadap tindak pidana di bidang cukai berupa pidana penjara dan denda, pidana penjara danatau denda, pidana kurungan, dan denda saja. Hukum Pidana Materiil Hukum Pidana Formil Sistem Peradilan Pidana xxxvi Di dalam hukum pidana formil berkaitan dengan penegakan hukum yang merupakan proses dari sistem peradilan pidana sehingga penanganan terhadap tindak pidana di bidang cukai tersebut melibatkan hakim sebagai aparat penegak hukum. Di dalam penegakan hukum terdapat tiga tahap, yaitu tahap formulasi atau tahap kebijakan legislatif, tahap aplikasi atau tahap kebijakan yudikatif, dan tahap eksekusi atau tahap kebijakan eksekutif atau administrasi, tetapi dalam penelitian yang akan dilakukan penulis, lebih memfokuskan terhadap penegakan hukum pidana pada tahap aplikasi atau tahap kebijakan yudikatif oleh hakim di Pengadilan Negeri Surakarta. Hal-hal tersebut di atas, mengarahkan pada apa saja yang harus diteliti, yaitu sistem pemidanaan terhadap tindak pidana di bidang cukai dalam peraturan perundang-undangan di bidang cukai dan penjatuhan pidana oleh hakim di Pengadilan Negeri Surakarta terhadap tindak pidana di bidang cukai

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sistem Pemidanaan Terhadap Tindak Pidana di Bidang Cukai Dalam

Peraturan Perundang-undangan di Bidang Cukai Tindak pidana dibidang cukai berdasarkan UU No. 11 Tahun 1995 Jo. UU No. 39 Tahun 2007, lebih menekankan pada akibatnya terhadap kerugian negara, yaitu tidak diterimanya pungutan negara berupa cukai yang seharusnya menjadi hak negara. Selanjutnya, yang berwenang memutuskan sanksi pidana adalah pengadilan negeri. Adapun ketentuan pidana di dalam UU No. 11 Tahun 1995 Jo. UU No. 39 Tahun 2007 yang diatur di dalam pasal 50, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 58A, 51, dan 61 UU No. 11 Tahun 1995 Jo. UU No. 39 Tahun 2007. Jenis pidana di dalam ketentuan pidana UU No. 11 Tahun 1995 Jo. UU No. 39 Tahun 2007, yaitu pidana penjara atau denda, pidana penjara danatau denda, dan denda saja. Apabila pidana denda tersebut tidak dibayar oleh yang bersangkutan, maka sebagai gantinya diambilkan dari