Lampiran 11 196
Gambar 2.4 Adsorpsi ion oleh koloid Benny Karyadi, 1997 : 158
8. Model Pembelajaran 4Mat System
a
.
Konsep dasar Pembelajaran 4mat system
Pembelajaran 4mat system merupakan pembelajaran yang menggunakan pendekatan pembelajaran yang mengembangkan otak kanan dan otak kiri secara
simbang. Seperti yang telah kita ketahui bahwa belahan otak manusia terdiri dari dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri. Otak kiri mengatur cara berfikir logis,
kemampuan kognitif, dan menganalisa yang memungkinkan seseorang mempelajari bahasa dan matematika. Otak kiri sangat diperlukan untuk
menyelesaikan kemampuan akademik di sekolah formal dan sangat berkaitan dengan kecerdasan anak. Sedangkan otak kanan menghasilkan fikiran-fikiran
kreatif dan artitis seperti emosi, musik dan intuisi. Fungsi belahan otak kanan ini
Lampiran 11 197
adalah mengatur kewaspadaan, perhatian, dan konsentrasi, pengenalan dimensi ruang dan situasi serta emosi yang menyebabkan seseorang menjadi produktif dan
berperan dalam sosialisasi dan pembentukan kepribadian. Pemberdayaan otak kanan sangat penting untuk meningkatkan keterampilan afektif maupun
psikomotor yang mempunyai peranan penting untuk mendukung fungsi otak kiri dalam membangun dan meningkatkan pengetahuan.
Saat ini pembelajaran yang dikembangkan di sekolah hanya memberdayakan belahan otak kiri saja, belum banyak menyentuh pemberdayaan otak kanan.
Padahal dari uraian diatas sangat jelas bahwa otak kanan sangat berperan dan penting dalam menunjang keberhasilan pendidikan di sekolah. Oleh karena itu
pembelajaran otak kiri harus diimbangi dengan pemberdayaan otak kanan agar proses pendidikan di sekolah dapat berhasil.
Menurut Bernice McCharthy pengembang 4mat system, terdapat empat komponen pembelajaran, yang masing-masing dirancang untuk menjawab
masalah-masalah spesifik yang timbul dalam pembelajaran dan memiliki peran yang berbeda pula selama proses pembelajaran berlangsung. Komponen
pembelajaran pertama adalah Imajinatif Learning yang mengungkap ”mengapa” seseorang harus terlibat dalam aktivitas ini. Karakter ini sama dengan karakter
sensing indera atau Perceiving pikiran. Komponen kedua adalah The Abstract
Sequential Learning yang mengungkap tentang ”apa” yang ingin dipelajari dan ini
sama dengan karakter Intuitive intuisi atau Thinking berpikir. Komponen yang ketiga yaitu The Concrete Sequential Learner yang mengungkap ”bagaimana”
menerapkan pembelajaran dan ini sama dengan karakter Sensing indera atau
Lampiran 11 198
Judging menimbang. Komponen keempat yaitu The Abstract Random Learner
yang menanyakan ”jika”, hal ini benar bagaimana supaya dapat memodifikasi atau mengubahnya menjadi bermanfaat. Adapun keempat komponen pembelajaran
tersebut dapat dilihat dalam gambar 2.4.
Gambar 2.4. Empat Komponen Gaya Pembelajaran 4mat System
http:www. Aboutlearning.comteacher_resources.htm
b. Tahap-tahap Pembelajaran
Menurut Bernice McCharthy dan Jenifer Naskinen bangunan model pembelajaran 4mat system didesain melalui 8 tahap pembelajaran yang
berlangsung di dalam kedua belahan otak manusia. Kerangka pengembangan model pembelajaran seperti tertera dalam tabel 2.4.
Tabel 2.4 Diagram Tahap-tahap Pembelajaran dalam Model Pembelajaran
4MAT System
Langk ah
Jenis Kegiatan Pembelajaran
Belahan Otak
Tipe pembelajaran Pertanyaan
1 2
Menciptakan suatu
pengalaman menghubungkan
Menganalisismereflesikan pengalaman menguji
Kiri Kanan
Mengapa?
Memodifikasi dan
mengembangkan artimakna
3 4
Mengintegrasikan hasil analisis refleksi ke dalam
fikiran membayangkan
Mengembangkan konsepketerampilan
Kanan
Kiri
Apa?
refleksi dan pengembangn konsep
KETERAMPILAN-KETERAMPILAN EMPAT GAYA PEMBELAJARAN
Bagaimana ? Mengapa ?
Apa ? Jika ?
Mendengar Berbicara
Mempengaruhi Brainstorming
Mengamati menganalisa
Memodifikasi Menyesuaikan
Bertanggungjawab Menciptakan
Mencoba Memanipulasi
Memperbaiki
Lampiran 11 199
mendefinisikan 5
6 Definisi praktis “sesuatu”
oleh Mempraktekan
dan menambahkan
sesuatu memperluas
Kiri Kanan
Bagaimana?
Pengembangan kegunaan dan keterampilan
7 8
Menganalisis aplikasi untuk hal-hal
yang relevan
menyempurnakan Mengerjakan
dan menerapkan ke hal-hal yang
lebih kompleks
menyatukan Kiri
Kanan
Jika? Penyesuaian
http:www. Aboutlearning.com Tahap-tahap atau langkah-langkah pembelajaran tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut : 1 Langkah ke-1 guru memberikan pengalamanmateri pembelajaran yang akan
dipelajari kepada siswa. Guru membiarkan siswa berkutat dengan pertanyaan “mengapa” terkait dengan materi pembelajaran.
2 Langkah ke-2 siswa diberikan kebebasan untuk memberikan pendapatnya tentang apa yang mereka ketahui tentang materi tersebut. Pada tahab ini guru
tidak boleh melakukan intervensi kepada siswa. Biarkan siswa mengemukakan apa yang mereka ketahui tentang materi pelajaran tersebut, walau guru tahu
kebanyakan pendapat siswa masih belum benar.
3 Langkah ke-3 guru mengeksploitasi pengalaman yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yang telah dimiliki siswa. Hal ini untuk menggugah pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran yang akan dipelajari sehingga
materi pembelajaran akan terkait dengan pengalaman siswa sebelumnya.
4 Langkah ke-4 guru berusaha mengembangkan pengalaman-pengalaman yang telah dimiliki siswa sehingga pengalaman-pengalaman tersebut dapat lebih
Lampiran 11 200
berkembang. Hal ini bertujuan agar siswa mengerti “apa” yang mereka pelajari.
5 Langkah ke-5 siswa kemudian diberikan waktu untuk mendefinisikan
pengetahuan tentang materi pembelajaran yang meraka pahami. Pada tahap ini guru memberikan masukan dan arahan untuk meluruskan pemahaman yang
benar kepada siswa terhadap materi yang diajarakan. 6 Langkah ke-6 siswa mengembangkan materi pembelajaran yang didapatkan
dengan menghubungkan dengan pengalaman praktis sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk memberikan dasar penggunaan pengetahuan yang diperoleh
ketika siswa hidup dalam masysrakat. Sehingga siswa berfikir “bagaimana” ia dapat memanfaatkan materi pembelajaran yang diperoleh dalam kehidupan
sehari-hari. 7 Langkah ke-7 guru memberikan tugas yang berkaitan dengan materi yang
diajarakan dengan memberikan topik-topik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Kemudian siswa berdiskusi secara berkelompok, lalu hasilnya
dipresentasikan di depan kelas. 8 Langkah ke-8 guru memberikan topik yang lebih komplek kepada siswa yang
terkait dengan materi pembelajaran yang dipelajari. Hal ini bertujuan uantuk memperluas konsep yang dimiliki oleh siswa. Sehingga siswa mempunyai
kemampuan analisis, artinya siswa dapat memecahkan suatu persoalan yang dilatarbelakangi oleh materi pembelajaran yang diperoleh. Jadi siswa harus
mampu berfikir “jikabegini” maka“ harusbegitu”. http:volcano.und.eduvwdocsmshllcis4mat.html 22
des 2006
Lampiran 11 201
9. Model Pembelajaran Kooperatif