Lampiran 11 201
9. Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu
di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih”Hilda Karli, Sri Yuliariatiningsih, 2002:70.
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa dalam mencapai kompetensinya melalui
kerjasama dalam kelompok, sehingga terjadi interaksi multi arah dalam pembelajaran. Karena pada dasarnya dalam penyelesaian masalah akan lebih
cepat dan lebih mudah dipikirkan oleh kelompok orang dari pada diselesaikan secara individual.
Pendidikan anak-anak sempurna tanpa mengajari anak-anak tersebut untuk hidup bersama dengan teman lain secara konstruktif, karena pendidikan
merupakan proses sosial yang tidak dapat terjadi tanpa interaksi antar pribadi- pribadi siswa. Belajar adalah suatu proses pribadi tetapi juga proses sosial yang
terjadi ketika masing-masing orang berhubungan dengan orang lain dan membangun pengertian dan pengetahuan bersama.
Pembelajaran kooperatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. Untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan siswa belajar dalam kelompok
b. Kelompok dibentuk dengan memperhatikan kemampuan intelegensi, jenis kelamin, agama, budaya, ras, dan suku
c. Penghargaan diutamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan
Lampiran 11 202
d. Banyaknya anggota tiap kelompok tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, biasanya 4 atau 5 orang tiap kelompok.
Anita Lie dalam bukunya Cooperative Learning, menyebutkan bahwa teknik belajar mengajar berpikir berpasangan berempat adalah teknik
pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain. Teknik berpikir berpasangan berempat atau
kelompok dapat menunjukkan peran aktif mereka kepada orang lain Anita Lie, 2005:57.
Pembelajaran kooperatif mempunyai tiga tujuan penting yaitu : hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keberagaman, dan pengembangan
keterampilan sosial. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif menurut Arends yang dikemukaan oleh Djadir dalam Jurnal Ilmu Kependidikan, vol 2,
nomor 1, Mei 2005:6-7 ada enam tahapan yaitu : 1 menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, 2 menyajikan informasi, 3 mengorganisasikan siswa ke
dalam kelompok belajar, 4 membimbing kelompok bekerja dan belajar, 5 evaluasi, 6 memberikan penghargaan. Supaya lebih jelas langkah-langkah
pembelajaran kooperaif dapat dilihat dalam tabel 2.3.
Tabel 2.3 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif STAD
FASE KEGIATAN GURU
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa belajar.
Fase 2
Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa baik
dengan peragaan demonstrasi atau teks.
Fase 3
Mengorganisasikan Guru menjelaskan siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok belajar dan membantu setiap
Lampiran 11 203
siswa ke dalam kelompok-kelompok
belajar kelompok agar melakukan perubahan yang efisien.
Fase 4
Membantu kerja kelompok dalam
belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
pada saat mereka mengerjakan tugas.
Fase 5
Mengetes materi Guru mengetes materi pelajaran atau kelompok
menyajikan hasi-hasil pekerjaan mereka.
Fase 6
Memberikan penghargaan
Guru memberikan cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Jurnal Ilmu Kependidikan, vol 2, nomor 1, Mei 2005:6-7 Pendekatan konstruktivis dalam pengajaran menerapkan pembelajaran
kooperatif secara ekstensif, menurut Slavin 1995 atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit
apabila mereka dapat saling mendiskusikan konsep-konsep itu dengan temannya. Ada beberapa model pembelajaran kooperatif yaitu : model STAD
Student Team Achievment Division, model TGT Team – Games – Tournament
, model TAI Team Assisted Individualization, model CIRC Cooperatif Integrated Reading and Composition, model Jigsaw, model
Belajar Bersama Learning Together, model Penelitian Kelompok Group Investigation
, model Skrip Kooperatif Cooperative Script Dalam penelitian ini peneliti memilih model pembelajaran STAD Student
Team Achievment Division . Hakekat belajar pembelajaran dengan model
kooperatif tipe STAD yakni menitik beratkan pada pencapaian kemampuan penguasaan materi pelajaran secara bersama. Pengembangan model pembelajaran
kooperatif STAD, menekankan pada struktur totorial teman sebaya. Semua siswa dalam kelompok saling membantu Sumarsono, 2005:34.
Menurut Slavin 2000, pembelajaran kooperatif model STAD Student Team Achievement Division
mempunyai urutan kegiatan tetap sebagai berikut : 1 mengajar: mempresentasikan pelajaran, 2 belajar kelompok : siswa bekerja
dalam kelompok mereka dengan dipandu oleh lembar kegiatan siswa untuk
Lampiran 11 204
menuntaskan materi pelajaran, 3 tes : siswa mengerjakan kuis atau tugas lain secara individual, 4 penghargaan kelompok : skor tim dihitung berdasarkan skor
peningkatan anggota kelompok, laporan berkala kelas, atau papan pengumuman diberikan untuk memberi penghargaan kepada tim yang berhasil mendapat skor
paling tinggi. Dalam model pembelajaran Student Team Achievment Division STAD siswa
belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 siswa, dengan
kemampuan yang heterogen. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima perbedaan pendapat dan bekerja dengan teman yang berbeda latar
belakangnya. Anggota kelompok menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajaran dan
saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan atau melakukan diskusi. Setiap akhir dari
diskusi atau belajar kelompok dilakukan tes secara individual.
B. Penelitian yang Relevan