Klasifikasi Lengkung Gigi Lengkung Gigi

jarak intermolar. Penelitian tentang perkembangan lengkung gigi pada anak usia 5-8 atau 9 tahun dengan pengukuran lebar jarak interkaninus menunjukkan bahwa terjadi pertambahan ukuran jarak interkaninus yang cepat yaitu, 4 mm pada maksilla dan 3 mm pada mandibula. Penelitian lain menyatakan bahwa karakteristik oklusi pada gigi desidui daoat memprediksi oklusi gigi permanen. Hal tersebut dapat dibuktikan dari kelahiran sampai usia 13 tahun terjadi pertambahan lebar jarak interkaninus pada maksila dan mandibula, tetapi setelah umur 13 tahun dideteksi bahwa tidak ada perubahan yang signifikan. 21 Prinsip dasar dalam perawatan ortodonti adalah untuk memperbaiki, interseptif dan mencegah adanya kelainan posisi gigi dan deformitas dentofasial. Filosofi ortodonti dahulu menyatakan ekspansi lengkung gigi tanpa mempertimbangkan keseimbangan antara struktur stomatognasi dapat dilakukan. Sedangkan filosofi ortodonti selanjutnya menemukan bahwa ekspansi lengkung gigi yang melewati batas akan mengakibatkan ketidakstabilan dari lengkung gigi tersebut. Oleh karena itu, keharmonisan antara gigi, struktur tulang dan otot sangat penting untuk diperhatikan agar lengkung gigi setelah perawatan ortodonti dapat lebih stabil. 22

2.2.1 Klasifikasi Lengkung Gigi

Dimensi dan morfologi lengkung gigi memiliki implikasi yang besar dalam bidang ortodonti. 21 Pada awal tahun 1900-an sejumlah peneliti telah mencoba untuk mendeskripsikan dan mengklasifikasikan bentuk dari lengkung gigi. 23,24 Bentuk lengkung gigi dipercayai merupakan konfigurasi dari tulang pendukung, erupsi gigi, otot-otot sekitar mulut dan tekanan fungsional intraoral. 23 Dahulu, bentuk lengkung gigi dideskripsikan secara kualitatif yaitu bentuk elip, parabola, bentuk U, dll. Deskripsi tersebut kurang adekuat, sehingga muncul tuntutan pendeskripsian bentuk lengkung secara kualitatif baik dengan metode linear maupun non linear. Parameter metode linear dalam mendeskripsikan lengkung gigi adalah lebar jarak intermolar, lebar jarak interkaninus dan kedalam lengkung gigi. Parameter ini tidak mendeskripsikan bentuk secara umum dari lengkung gigi, sehingga digunakan Universitas Sumatera Utara metode matematika non-linear yang dapat menetukan bentuk dari lengkung gigi tersebut. Ada beberapa pendeskripsian bentuk lengkung gigi yang popular, yaitu: 23 1. Lengkung Gigi Bonwill-Hawley Lengkung gigi Bonwill-Hawley berasal dari bentuk segitiga sama sisi, dimana jarak antar kondilus sebagai dasar dari segitiga. Keenam gigi anterior disusun dalam lengkung lingkaran. Radius dari lingkaran tersebut ditentukan dari penjumlahan lebar mesiodistal gigi-gigi tersebut. 25 Lengkung gigi Bonwill-Hawley dapat dilihat pada gambar 8. 2. Lengkung Gigi Catenary Kurva Catenary adalah kurva yang terbentuk dari lengkung berupa rantai yang ditekan pada kedua ujungnya. Panjang dari lengkung rantai dan jarak antara kedua ujung yang menentukan bentuk dari suatu lengkung. 25 Lengkung gigi Catenary dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 8. Lengkung gigi Bonwil Hawley 25 Universitas Sumatera Utara 3. Lengkung Gigi Brader Tahun 1972 Brader mengemukakan bahwa keseimbangan tekanan dari otot jaringan lunak mulut bertanggung jawab atas bentuk lengkung gigi manusia , dan bentuk yang terbaik diperkirakan dengan porsi terbatas dari kurva trifocal ellipses. 25 Gambar lengkung gigi Brader dapat dilihat pada gambar 10. Gambar 9. Lengkung gigi Catenary 25 Gambar10. Lengkung gigi Brader 25 Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Pengukuran Bentuk Lengkung Gigi