Pengukuran Bentuk Lengkung Gigi

2.2.2 Pengukuran Bentuk Lengkung Gigi

Pendeskripsian setiap bentuk lengkung gigi sangat bervariasi, mulai dari bentuk geometri sampai ke fungsi matematika. Bagaimanapun setiap penentuan bentuk lengkung gigi memiliki kelebihan dan kekurangan. Metode konvensional mudah dilakukan namun kurang memiliki bukti matematika dan selalu terdiri dari faktor-faktor yang mengarah pada pemahaman yang beragam karena tergantung pada pemeriksaan visual pribadi. Sedangkan metode kuantitatif banyak menggunakan evaluasi matematika yang melibatkan pengukuran titik referensi tertentu dan menganalisis berbagai fungsi aljabar dengan menetapkan empat sampai lima jenis bentuk lengkung gigi. Metode tersebut mengembangkan data yang banyak serta membutuhkan kaliberasi rumit dengan peralatan tertentu. 18 2.2.3Metode Pengukuran Bentuk Lengkung Gigi 1. Orthoform template Orthoform template digunakan untuk mengukur bentuk tipe lengkung gigi seseorang secara kualitatif. Cara melakukan pengukurannya yaitu dengan meletakkan orthoform template pada midline model cetakan lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah. Orthoform template dipilih yang paling cocok dengan model cetakan lengkung gigi. 26 Gambar orthoform trmplate dapat dilihat pada gambar 11. 2. Metode Raberin Gambar 11. Orthoform tempalate bentuk 1 tapered, 2 square, 3 ovoid. 26 1 3 2 Universitas Sumatera Utara Menurut Raberin , bentuk lengkung gigi dapat diukur secara transversal san sagital. Pengukuran transeversal lengkung gigi terdiri dari lebar jarak interkaninus L 33 diukur dari jarak antara kedua tonjol gigi kaninus, lebar jarak intermolar L 66 diukur dari jarak antara kedua tonjol mesio bukal gigi molar pertama, dan lebar jarak intermolar posterior L 77 diukur dari jarak antara kedua tonjol disto bukal gigi molar kedua. Pengukuran sagital terdiri dari kedalaman kaninus L 31 diukur pertengahan insisivus sentralis ke garis jarak interkaninus, rata-rata panjang lengkung L 61 diukur dari pertengahan insisivus sentralis ke garis jarak intermolar, dan total panjang lengkung L 71 diukur dari pertengahan insisivus sentralis ke garis jarak intermolar posterior. 27 Pengukuran lengkung gigi Raberin dapat dilihat pada gambar 12. Keenam dimensi secara transversal dan sagital dapat mengkarakteristikkan bentuk suatu lengkung gigi. Adapun rasio yang menentukan bentuk lengkung gigi yaitu: L 31 L 33 , L 61 L 66 , L 71 L 77 , L 33 L 66 , dan L 61 L 71 . Perbandingan rasio tersebut dapat disesuaikan dengan ketentuan sebagai berikut: bentuk narrow bila 3 rasio sagital transversal positif, bentuk wide bila 3 rasio sagitaltransversal negatif, bentuk mid bila tidak ada rasio yang berbeda signifikan dari rata-rata, bentuk pointed bila hanya rasio L 31 L 33 lebih besar dari rata-rata, dan bentuk flat bila hanya rasio L 31 L 33 lebih rendah dibawah rata-rata. 27 Bentuk lengkung gigi menurut Raberin dapat dilihat pada gambar 13. Gambar 12. Pengukuran lengkung gigi Raberin 27 Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Bentuk Lengkung Gigi