BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Tipe wajah yang paling dominan pada siswa-siswi SMA Panca Budi Medan secara keseluruhan adalah tipe wajah euryprosopic. Dengan distribusi tipe wajah
euryprosopic 62,9, mesoprosopic 27,4 dan leptoprosopic 9,7.
2. Tipe wajah berdasarkan jenis kelamin baik pada laki-laki maupun perempuan adalah tipe wajah euryprosopic dengan persentase laki-laki 54,1 dan
perempuan 76 diikuti oleh tipe wajah mesoprosopic dengan persentase laki-laki 37,8 dan perempuan 12. Tipe wajah leptoprosopic memiliki persentase yang
paling rendah yaitu laki-laki 8,1 dan perempuan 12. 3. Bentuk lengkung pada siswa-siswi SMA Panca Budi Medan yang paling
dominan pada rahang atas adalah bentuk ovoid 43,5 diikuti oleh bentuk square 30,6 serta bentuk tapered 25,8. Sedangkan pada rahang bawah bentuk lengkung
gigi yang paling dominan adalah bentuk square 35.5 diikuti oleh bentuk tapered 33,9 serta bentuk ovoid 30,6.
4. Bentuk lengkung gigi laki-laki pada SMA Panca Budi Medan adalahsquare dengan rahang atas 41 dan rahang bawah 43, bentuk ovoid dengan rahang atas
38 dan rahang bawah 24 dan bentuk tapered dengan rahang atas 21 dan rahang bawah 33. Sedangkan bentuk lengkung gigiperempuan pada SMA Panca Budi
Medan adalah: square dengan rahang atas 16 dan rahang bawah 24, bentuk ovoid dengan rahang atas 52 dan rahang bawah 40 dan bentuk tapered dengan rahang
atas 32 dan rahang bawah 36.
Universitas Sumatera Utara
5. Tipe wajah euryprosopic didominasi oleh bentuk lengkung gigi ovoid24,2 pada rahang atas dan square 33,87 pada rahang bawah. Tipe wajah mesoprosopic
paling banyak didomiasi oleh bentuk lengkung ovoid yaitu 12,9 dan tipe wajah leptoprosopic
memiliki peresentasi tertinggi dengan bentuk lengkung ovoid 6,5 padarahang atas. Sedangkan pada rahang bawah tipe wajah mesoprosopic dengan
bentuk lengkung square dan ovoid memiliki persentase yang sama yaitu 11,3 dan tipe wajah leptoprosopicmemiliki peresentase yang sama denganbentuk lengkung
ovoid dan tapered yaitu 4,8.
6.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lenjut dengan menggunakan jumlah sampel yang lebih besar agar didapatkan validitas hasil penelitian yang lebih tinggi.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode kuantitatif dalam penentuan bentuk lengkung gigi agar mengurangi sifat subjektif
dalam penelitian. 3 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan tipe wajah dan
bentuk lengkung gigi dengan mempertimbangkan ras.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA