Variabel Penelitian Definisi Operasional Etika Penelitian

3.5 Variabel Penelitian

a. Tipe wajah b. Bentuk lengkung gigi c. Usia d. Jenis kelamin

3.6 Definisi Operasional

a. Pengukuran tipe wajah dengan analisa dari fotografi berdasarkan facial index , titik-titik yang digunakan dalam facial index antara lain  Na Soft tissue nasion, yaitu titik tengah dari pangkal hidung pada sutura nasofrontal , yang merupakan aspek paling cekung.  Zy Zygomaticum, yaitu titik paling pinggir pada setiap lengkung zygomaticum .  Me Soft tissue menton, yaitu titik paling bawah dari tengah dagu. Gambar 8 Pengukuran tipe wajah dapat dilakukan dengan cara membagikan tinggi wajah yang diukur dari nasion hidung ke menton dagu dengan jarak zygomaticum kanan- kiri. Kemudian hasilnya dikali dengan 100. Hasil perhitungan facial indexMartin and Sallerdisesuaikan dengan ketentuan sebagai berikut:  Euryprosopic 79.0-83.9  Mesoprosopic 84.0-87.9  Leptoprosopic 88.0-92.9 b. Pengukuran bentuk lengkung gigi menggunakan Orthoform template3M Unitek Pengklasifikasian bentuk lengkung berdasarkan tiga bentuk yaitu:  Tapered diperoleh dengan peletakan orthoform template berbentuk tapered padamidline model gigi dan sesuai.  Ovoid diperoleh dengan peletakan orthoform template berbentuk ovoid padamidline model gigi dan sesuai. Universitas Sumatera Utara  Square diperoleh dengan peletakan orthoform template berbentuk square padamidline model gigi dan sesuai. Gambar 13 c. Usia adalah lama hidup seseorang dari lahir sampai dengan sekarang yang diukur dalam tahun. d. Siswa SMA adalah setiap siswa laki-laki maupun perempuan yang sedang berada pada sekolah menengah atas.

3.7 Alat dan Bahan Penelitian

3.7.1 Alat

a. Masker b. Sarung tangan c. Tiga serangkai sonde, pinset, kaca mulut d. Sendok cetak e. Rubber bowl f. Spatel g. Kursi h. Kain ukuran 0,95 x 1,10 m sebagai latar belakang i. Tripod j. Kamera merk Nikon D 7000 k. Meteran l. Kaliper m. Penggaris besi ukuran 15 cm n. Orthoform template o. Pensil p. Pulpen q. Penghapus r. Kalkulator Universitas Sumatera Utara

3.7.2 Bahan

a. Alginate b. Dental stone c. Hasil cetakan foto frontal pasien d. Model cetakan gigi RA dan RB Gambar 14. a Tiga serangkai, b Sendok cetak, c Rubber bowlspatel, d Kursi, e Kain biru 0,95 m x 1,10 m, f Tripod, g Kamera Nikon D 7000, h Meteran, i Kaliper, j Penggaris besi 15 cm, k Pulpen pensil, l Pengghapus, m Kalkulator, n Alginate, o Dental stone, p Masker Sarung tangan, q Ortoform template. f g h i j k m n o l a b c d e p q Universitas Sumatera Utara

3.8 Pengumpulan Data

1. Pengambilan data dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari pihak sekolah SMA Panca Budi Medan dan mendapat surat ethical clearance dari komisi etik FK USU. 2. Sampel dipilih dengan teknik purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. 3. Menjelaskan kepada siswa-siswa tentang penelitian yang akan dilakukan. 4. Peneliti mempersiapkan alat untuk melakukan pemeriksaan intra oral dengan cara siswa-siswi duduk pada kursi yang telah disediakan. Pemeriksaan intra oral berupa relasi gigi M1, jumlah gigi, karies, dan keadaan malposisi gigi. 5. Hasil pemeriksaan dicatat dalam lembar kuesioner dan lembar tersebut dipegang oleh peneliti. 6. Membagikan surat informed consent kepada siswa-siswi yang memenuhi kriteria. 7. Peneliti mengatur jadwal pengumpulan data dengan pihak sekolah. 8. Pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap, yaitu pengukuran tipe wajah pada foto frontal dan model lengkung gigi siswa.

3.8.1 Pengukuran Tipe Wajah

Subjek penelitian yang sesuai kriteria diminta untuk melakukan pengambilan foto frontal di Klinik Gigi SMA Panca Budi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan atas persetujuan antara pihak sekolah dan peneliti. Proses pengambilan foto-foto siswa dilakukan bersamaan dengan pencetakan yaitu selama 4 hari dengan pengambilan sampel 20 siswa sehari. Adapun langkah-langkah dalam proses pengambilan dan pencetakan foto, antara lain: a. Pengaturan tata letak studio mini yang dibuat di Klinik Gigi SMA Panca Budi yakni dengan menggunakan kain latar belakang pada dinding yang telah ditentukan, kemudian pada jarak 0,75 m di depan kain diletakkan sebuah kursi sebagai tempat duduk subjek penelitian, lalu pada jarak 1,5 m di depan kursi diletakkan tripod sebagai penyangga kamera. Universitas Sumatera Utara b. Subjek penelitian diminta untuk melepaskan kaca mata, syal, ataupun benda-benda lain yang dapat menghalangi wajah dan sekitarnya. c. Subjek penelitian diminta untuk duduk di kursi yang telah ditentukan dengan posisi badan yang tegak. d. Kamera diatur dalam posisi portrait dan tinggi kamera disesuaikan dengan tinggi kepala pasien yakni dengan mengatur lengan tripod tersebut. e. Subjek penelitian diinstruksikan untuk melihat lurus ke lensa kamera NHP serta bibir dalam keadaan istirahat. f. Operator memperhatikan median line subjek harus tegak lurus dengan lantai dan garis khayal interpupil berada dalam posisi sejajar. g. Foto mencakup seluruh bagian kepala, leher dan sekitarnya. h. Tekan tombol capture. i. Proses pencetakan dilakukan dengan menggunakan kertas foto merk Kodak Briliance dengan ukuran 7,5 cm x 10,5 cm. j. Untuk mendapatkan data yang valid, terlebih dahulu dilakukan uji intra operator, yaitu pengukuran 10 foto frontal wajah yang sama dilakukan sebanyak dua kali. Jika hasil perhitungan pertama dan kedua tidak terdapat perbedaan bermakna maka operator layak untuk melakukan pengukuran tersebut. k. Dalam satu hari, pengukuran foto hanya dilakukan pada 10 foto frontal untuk menghindari kelelahan mata peneliti sewaktu membaca skala yang terdapat pada kaliper sehingga data yang diperoleh lebih akurat. l. Hasil pengukuran yang diperoleh dicatat kemudian datanya diolah dan dianalisis. Universitas Sumatera Utara Gambar 15. Penentuan titik Facial Index

3.8.2 Pengukuran Bentuk Lengkung Gigi

Pengumpulan data untuk pengukuran bentuk lengkung gigi pada penelitian inidilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan atas persetujuan antara pihak sekolah dan peneliti. Pengumpulan data kedua ini dilakukan bersamaan dengan pengambilan foto yaitu dalam 4 hari dengan pengambilan sampel sebanyak 20 siswa dalam sehari. Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data ini adalah sebagai berikut: a. Pencetakan rahang atas dan rahang bawah pada subjek penelitian yang telah terpilih sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi dengan menggunakan alginate dan sendok cetak. b. Perbandingan powder dan liquid menggunakan sendok takar dan gelas ukur sesuai dengan takaran pabrik supaya sesuai dengan ukuran rahang yang akan dicetak. c. Pengisian dental stone pada setiap cetakan rahang atas dan rahang bawah subjek penelitian. c. Setelah kering, dilakukan pendataan pada model gigi. Na Me Zy Zy Universitas Sumatera Utara d. Penempatan orthoform template pada bagian atas midline lengkung gigi. Penempatannya pada insisal gigi anterior, pada tonjol kaninus, dan pada tonjol bukal gigi posterior setiap cetakan model gigi. e. Bentuk lengkung dipilih sesuai dengan template yang paling cocok. f. Untuk mendapatkan data yang valid, dilakukan uji intra operator, yaitu pengukuran 10 model cetakan gigi atas dan rahang bawah yang sama dilakukan sebanyak dua kali. Apabila hasilnya tidak terdapat perbedaan bermakna, maka operator layak untuk melakukan pengukuran tersebut. g. Dalam satu hari, pengukuran hanya dilakukan pada sebanyak 10 model gigi untuk menghindari kelelahan mata peneliti waktu menentukan bentuk lengkung gigi. h. Hasil pengukuran dicatat kemudian datanya diolah dan dianalisis. Gambar 16. Penentuan bentuk lengkung a square, b ovoid dan c tapered a b c Universitas Sumatera Utara

3.9 Pengolahan dan Analisis Data

3.9.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputerisasi.

3.9.2 Analisis Data

a. Dihitung rata-rata dari masing-masing tipe wajah siswa tersebut berdasarkan jenis kelamin. b. Dihitung rata-rata dari masing-masing bentuk lengkung gigi siswa tersebut berdasarkan jenis kelamin. c. Dihutung rata-rata dari tipe wajah dengan bentuk lengkung gigi siswa tersebut.

3.10 Etika Penelitian

Etika penelitian dalam penelitian ini mencakup: 1. Lembar persetujuan informed consent Peneliti memberikan lembar penjelasan yang berisi prosedur penelitian serta manfaatnya dan lembar persetujuan kepada responden. 2. Ethical Clearance Peneliti mengajukan lembar persetujuan pelaksanaan penelitian kepada Komisi Etik Penelitian Kesehatan berdasarkan ketentuan etik yang bersifat internasional dan nasional. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Sampel penelitian berjumlah 62 foto frontal wajah siswa-siswi SMA Panca Budi Medan dan 62 buah model gigi rahang atas serta rahang bawah. Sampel terdiri dari 37 orang laki-laki dan 25 orang perempuan. Foto frontal dan model gigi diper oleh melalui pengambilan foto dan pencetakan rahang secara langsung pada siswa- siswi SMA Panca Budi Medan yang bersedia mengikuti penelitian ini serta memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Setiap pengulangan pengukuran belum tentu memberikan hasil yang sama. Oleh karena itu, terlebih dahulu dilakukan uji intra operator terhadap 10 sampel. Hasil uji intra operator tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna pada pengukuran pertama dan pengukuran kedua maka operator dinyatakan layak untuk melakukan pengukuran tersebut. Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan pada foto frontal wajah dan model gigi, dapat dilihat prevalensi tipe wajah, bentuk lengkung dan hubungan antara tipe wajah dan bentuk lengkung. Tabel 1. Gambaran tipe wajah pada siswa-siswi SMA Panca Budi Medan No. TipeWajah Jumlah n=62 Persentase 1 Euryprosopic 39 62,9 2 Mesoprosopic 17 27,4 3 Leptoprosopic 6 9,7 Total 62 100 Universitas Sumatera Utara