xl
a. Cash ratio
Cash ratio
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang
dimilikinya. Semakin tinggi
cash ratio
maka semakin tinggi pula tingkat likuiditas bank tersebut, begitu juga sebaliknya semakin rendah
cash ratio
maka semakin rendah pula tingkat likuiditasnya. Rumus yang digunakan untuk menghitung
cash ratio
adalah:
Assets Likuid Cash Ratio =
Short Term Borrowing
x 100
Assets likuid
terdiri dari: kas dan antar bank aktiva.
Short term borrowing
terdiri dari: kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayar, tabungan, dan deposito berjangka. Berdasarkan data yang telah diolah,
cash ratio
PT. BPR Sukadana Surakarta selama periode 2005 sampai dengan tahun 2008 dapat diketahui dalam tabel II. 1 berikut ini.
Tabel II. 1 Perhitungan
Cash Ratio
PT. BPR Sukadana Surakarta Tahun 2005 – 2008
Keterangan
Tahun Assets Likuid
Short Term Borrowing
Ratio Kenaikan
Penurunan
2005 457.977.235,34
4.716.511.962,11 9,71
- 2006
1.636.516.442,72 4.876.485.722,11
33,56 23,85
2007 2.848.140.056,60
6.396.630.037,11 44,53
10,97 2008
1.146.471.621,20 7.312.274.158,00
15,68 28,85
xli Berdasarkan tabel II.1 di atas
cash ratio
PT. BPR Sukadana Surakarta pada tahun 2005 sebesar 9,71 yang menunjukkan bahwa
setiap Rp. 1,00 dana pihak ketiga dijamin dengan Rp, 0,0971
assets likuid
. Pada tahun 2006 terjadi kenaikan
cash ratio
sebesar 23,85, yaitu sebesar 33,56 yang menunjukkan bahwa setiap Rp. 1,00 dana
pihak ketiga dijamin dengan Rp. 0,3356
assets likuid
. Terjadinya kenaikan
cash ratio
disebabkan oleh kenaikan yang cukup signifikan dari
assets likuid
menjadi Rp. 1.636.516.442,72 yang naik hampir empat kali lipat dari alat likuid tahun 2005.
Pada tahun 2007
cash ratio
sebesar 44,53 yang mengalami kenaikan sebesar 10,97.
Cash ratio
sebesar 44,53 berarti bahwa setiap Rp. 1,00 dana pihak ketiga dijamin dengan Rp. 0,4453
assets likuid
. Kenaikan
cash ratio
pada tahun 2007 disebabkan oleh kenaikan
assets likuid
yang cukup besar dan terjadi kenaikan pula dengan
short term borrowing
. Pada tahun 2008
cash ratio
sebesar 15,68 yang mengalami penurunan yang cukup drastis sebesar 18,85.
Cash ratio
sebesar 15,68 menunjukkan bahwa setiap Rp. 1,00 dana pihak ketiga dijamin
dengan Rp. 0,1568
assets likuid
. Terjadinya penurunan
cash ratio
yang cukup besar ini disebabkan karena turunnya
assets likuid
menjadi Rp. 1.146.471.621,20, yang turun lebih dari dua kali lipat dibandingkan
assets likuid
tahun 2007 dan disertai pula naiknya
short term borrowing
.
xlii
Cash ratio
PT. BPR Sukadana Surakarta selama periode 2005 sampai tahun 2007 mengalami kenaikan, hanya saja pada tahun 2008
terjadi penurunan
cash ratio
yang cukup besar. Selama periode 2005 sampai tahun 2008
cash ratio
terendah pada tahun 2005 sebesar 9,71 dan
cash ratio
tertinggi pada tahun 2007 sebesar 44,53. Kenaikan
cash ratio
terbesar pada tahun 2006 sebesar 23,85 dan penurunan
cash ratio
terbesar pada tahun 2008 yaitu sebesar 18,85.
b. Loans to deposits ratio