Primary ratio Rasio Solvabilitas

xlvi membiayai kredit sebesar Rp. 0,7378. Pada tahun 2008 loans to assets ratio mengalami kenaikan sebesar 14,71, yaitu sebesar 88,49. Loans to assets ratio sebesar 88,49 menunjukkan bahwa setiap Rp. 1,00 aktiva digunakan untuk membiayai kredit sebesar Rp. 0,8849. Loans to assets ratio PT. BPR Sukadana Surakarta tertinggi pada tahun 2005 sebesar 97,68, sedangkan loans to assets ratio terendah pada tahun 2007 sebesar 73,78 yang menunjukkan bahwa tingkat likuiditas tertinggi pada tahun 2007 dan tingkat likuiditas terendah pada tahun 2005.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangya atau mengetahui kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya jika terjadi likuidasi. Rasio solvabilitas juga digunakan sebagai ukuran kemampuan suatu bank untuk menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan dan sebagai alat ukur besar kecilnya kekayaan bank yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya.

a. Primary ratio

Primary ratio digunakan untuk mengukur kemampuan modal bank untuk menutup penurunan asset akibat kerugian yang tidak dapat dihindari. Rumus yang digunakan untuk menghitung primary ratio adalah : Equity Capital Primary Ratio = Total Assets x 100 xlvii Equity capital terdiri dari: modal dasar, cadangan umum, dan cadangan tujuan. Berdasarkan data yang telah diolah, primary ratio PT. BPR Sukadana Surakarta selama periode 2005 sampai tahun 2008 dapat diketahui dalam tabel II. 4 berikut ini. Tabel II. 4 Perhitungan Primary Ratio PT. BPR Sukadana Surakarta Tahun 2005 – 2008 Keterangan Tahun Equity Capital Total Assets Ratio Kenaikan Penurunan 2005 630.588.144,02 7.568.889.807,34 8,33 - 2006 1.735.688.514,60 9.179.963.964,72 18,91 10,58 2007 1.857.651.144,19 9.523.128.120,60 19,51 0,60 2008 1.984.692.236,23 9.470.948.702,20 20,96 1,45 Berdasarkan tabel II. 4 di atas primary ratio PT. BPR Sukadana Surakarta pada tahun 2005 sebesar 8,33. Primary ratio sbesar 8,33 menunjukkan bahwa setiap Rp. 1,00 aktiva dijamin dengan Rp. 0,0833 modal bank. Pada tahun 2006 primary ratio mengalami kenaikan sebesar 10,58, yaitu sebesar 18,91. Primary ratio sebesar 18,91 menunjukkan bahwa setiap Rp. 1,00 aktiva dijamin dengan Rp. 0,1891 modal bank. Terjadinya kenaikan primary ratio disebabkan oleh xlviii kenaikan modal bank yang cukup besar, yaitu sebesar Rp. 1.105.100.368,58. Pada tahun 2007 primary ratio sebesar 19,51 yang mengalami kenaikan meskipun kecil hanya sebesar 0,6. Primary ratio sebesar 19,51 menunjukkan bahwa setiap Rp. 1,00 aktiva dijamin dengan Rp. 0,1951 modal bank. Pada tahun 2008 primary ratio sebesar 20,96 yang mengalami kenaikan sebesar 1,45. Primary ratio sebesar 20,96 menunjukkan bahwa setiap Rp. 1,00 aktiva dijamin dengan Rp. 0,2096 modal bank. Selama periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 primary ratio PT. BPR Sukadana Surakarta cenderung mengalami kenaikan, kenaikan primary ratio tertinggi pada tahun 2006, yaitu sebesar 10,58. Primary ratio PT. BPR Sukadana Surakarta terus mengalami kenaikan selama periode 2005 sampai dengan tahun 2008, dan primary ratio tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 20,96.

b. Deposits risk ratio

Dokumen yang terkait

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS UNTUKMENILAI KINERJA KEUANGAN PT BPR SUKADANA SURAKARTA PERIODE 2000 2004

0 5 82

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Berdasarkan Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Dan Rasio Rent

1 2 12

PENDAHULUAN Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Berdasarkan Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Dan Rasio Rentabilitas PadaPerusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta.

0 2 5

RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SURAKARTA Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Berdasarkan Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Dan Rasio Rentabilitas PadaPerusahaan Daerah

0 1 14

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI PERKEMBANGAN KOPERASI DILIHAT DARI SEGI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS PADA PUSAT KOPERASI WARIS SURAKARTA DI SURAKARTA.

0 1 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta).

0 5 95

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta).

0 2 8

ANALISIS RATIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK Analisis Ratio Likuiditas, Solvabilitas Dan Rentabilitas Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Kencana Mandiri Kara

0 1 12

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA PERIODE 2010-2014.

0 2 11

Analisis rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas untuk menilai kinerja keuangan KPRI ”Subur” periode 2006-2008 3370

1 1 54