13 a.
Untuk menambah dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan serta lebih mendukung teori-teori yang telah ada sehubungan dengan masalah
yang diteliti.
b. Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa terutama mata pelajaran Matematika.
c. Sebagai dasar untuk mengadakan penelitian lebih lanjut bagi peneliti lain.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi
sekolah dapat
memberikan sumbangan
pemikiran dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran, karena dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi sekolah dalam meningkatkan
proses belajar siswanya. b.
Sebagai bahan masukan bagi guru, bahwa dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa perlu adanya perubahan dalam cara mengajar.
c. Sebagai dorongan siswa untuk lebih meningkatkan prestasi belajarnya.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Pembelajaran Matematika SD
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan pengetahuan, keterampilan atau sikap baru pada saat seseorang individu berinteraksi dengan
informasi dan lingkungan. Pembelajaran adalah istilah yang kadang-kadang mengundang kontroversi baik dikalangan para ahli maupun di lapangan,
terutama di antara guru-guru di sekolah.
14 Menurut Oemar Hamalik 2003:57 ”Pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur–unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur manusia terlibat dalam sistem pengajaran yang
terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya”. Menurut Gagne dan Briggs dalam Nyimas Aisyah 2007:1-3
melukiskan pembelajaran sebagai upaya seseorang yang tujuannya adalah membantu orang belajar Aisyah, dkk, 2007. Secara lebih rinci Gagne
mendefinisikan pembelajaran sebagai ”Seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya beberapa proses belajar yang
sifatnya internal Gleder, 1991. Suatu pengertian yang hampir sama dikemukakan Corey bahwa pembelajaran adalah ”suatu proses dimana
lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam kondisi–kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi
tertentu, pembelajaran merupakan sub-set khusus pendidikan” Miarso dkk, 1997. Gatot Muhsetyo 2008:1.26 menyatakan bahwa ”Pembelajaran
Matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik
memperoleh kompetensi tentang bahan Matematika yang dipelajari”. Beberapa pendapat tentang pembelajaran Matematika: menurut Kolb
dalam Febrianti Wulandari, 2007:12-13 ”menyatakan bahwa pembelajaran Matematika adalah suatu proses di mana pengetahuan yang berupa hasil
belajar siswa diciptakan oleh siswa sendiri melalui transformasi pengalaman siswa sendiri”. Suprapto 2003:9 berpendapat bahwa pembelajaran
didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses pembelajaran subjek didik yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar
subjek didik dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang sengaja menciptakan suatu lingkungan
sehingga terjadi proses belajar secara efektif dan efisien.
b. Komponen Pembelajaran