39
Gambar 3. Peragaan pembagian 8 : 2 = 4 dengan Media Timbangan Bilangan
B. Penelitian Yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian yang sistematis tentang hasil penelitian yang di lakukan oleh peneliti terdahulu yang relevan
yang sesuai dengan subtansi yang diteliti. Fungsinya untuk memposisikan peneliti yang sudah ada dengan penelitian yang akan dilakukan.
Penelitian yang dilakukan oleh Surisma A.M 1997 yang berjudul, Upaya Guru Meningkatkan Kreativitas Siswa melalui Alat Peraga dalam
Proses Belajar Mengajar Matematika di SDN 2 Selagamider Bandarlampung. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan alat peraga dapat memotivasi,
mendorong kegiatan berfikir dan mengembangkan siswa dalam Proses Belajar Mengajar di kelas.
Penelitian yang dilakukan oleh Djoko Muljono
2006 yang berjudul,
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika melalui Penggunaan Alat Peraga Petak Persegi Satuan dalam Mengukur Luas Daerah Persegi dan
Persegi Panjang Siswa Kelas IV SD Lempongsari 01 Kecamatan Gajah Mungkur Semarang Tahun Pelajaran 20052006.
Penelitian ini berkesimpulan bahwa strategi pembelajaran Matematika di kelas awal SD berdampak pada
kreativitas dan peningkatan hasil serta motivasi belajar siswa.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berfikir merupakan sintesis tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.
9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
40 Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan itu selanjutnya dianalisis
secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesis tentang hubungan antar variabel yang diteliti.
Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa dan guru dengan berbagai fasilitas dan materi untuk mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan. Kondisi awal siswa kelas II SD Negeri Pringanom 3 Kecamatan Masaran pasif dan kurang berminat dalam mengikuti
pembelajaran Matematika salah satunya adalah kemampuan dalam menghitung perkalian dan pembagian. Hal ini karena guru lebih banyak
berfungsi sebagai instruktur yang sangat aktif dan siswa sebagai penerima pengetahuan yang pasif. Pembelajaran lebih banyak ceramah, menghafal tanpa
memberi kesempatan siswa berlatih berfikir memecahkan masalah dan mengaitkannya dengan pengalaman empiris dalam kehidupan nyata, selain itu
guru kurang menggunakan media pengajaran, penyajian materi kurang menarik, dan membosankan
sehingga pembelajaran kurang bermakna yang mengakibatkan kemampuan menghitung perkalian dan pembagian pada siswa
rendah. Dengan menggunakan media timbangan bilangan akan mendorong
siswa untuk mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, mereka dalam status apa, dan bagaimana mencapainya, sehingga yang mereka pelajari melekat
dalam ingatan untuk meningkatkan hasil belajar menghitung perkalian dan pembagian..
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dengan optimalisasi penerapan media timbangan bilangan diharapkan dapat memperkuat ingatan
siswa. Hal ini akan terlihat jika proses pembelajaran dengan timbangan bilangan berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa untuk bekerja dan
mengalami apa yang dipelajari bukan hanya mengetahui. Strategi pembelajaran lebih penting dari pada hasil.
Pembelajaran dengan menggunakan media timbangan bilangan ini dapat meningkatkan hasil belajar menghitung perkalian dan pembagian.
41 Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan sebelumnya, diperoleh alur
berfikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Kerangka Pikir Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Operasi Perkalian dan Pembagian Pada Siswa SD
Negeri Pringanom 3 tahun 20092010.
Keterangan: Dalam meningkatkan kemampuan menghitung pecahan, peneliti menggunakan media pembelajaran yaitu Media Timbangan
Bilangan yang pada pelaksanaannya terdiri dari tiga siklus. Dalam setiap siklus ada empat tahapan yang akan dilakukan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sehingga dengan perencanaan tersebut maka kemampuan menghitung perkalian dan pembagian bilangan pada siswa
kelas II Tahun Pelajaran 20092010 akan meningkat.
D. Hipotesis Tindakan