7
Pada Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan GSM terdiri dari perangkat- perangkat yang saling mendukung, dari 4 subsistem yang terkoneksi dan
berinteraksi antar sistem dan dengan user melalui network interface, 4 subsistem tersebut yaitu : MS Mobile Station, BSS Base Station Subsystem, NSS
Network Sub-System dan OSS Operation and Support System.
2.3 Wideband Code Division Multiple Access WCDMA
Sistem Wideband Code Division Multiple Access WCDMA didesain
untuk komunikasi multimedia berupa komunikasi person-to-person dapat disajikan dengan tingkat kualitas gambar dan video yang baik, dan akses terhadap
informasi serta layanan-layanan pada public dan private network akan disajikan dengan data rate dan kemampuan sistem komunikasi pada generasi ketiga ini
lebih fleksibel. Sistem ini merupakan evolusi dari sistem Code Division Multiple Access CDMA. Infrastrukturnya mampu mendukung user dengan data rate
tinggi, mendukung operasi yang bersifat asinkron, lebar pitanya secara keseluruhan 5 MHz dan didesain untuk dapat berdampingan dengan sistem GSM.
Teknologi telekomunikasi wireless generasi ketiga yaitu Universal Mobile Telecommunication System UMTS. UMTS merupakan suatu evolusi dari GSM,
dimana interface radionya adalah WCDMA, serta mampu melayani transmisi data dengan kecepatan yang lebih tinggi, kecepatan data yang berbeda untuk aplikasi-
aplikasi dengan Quality of Service QoS yang berbeda. Arsitektur jaringan WCDMA terlihat pada Gambar 2.2 [3].
Universitas Sumatera Utara
8
Gambar 2.2 Arsitektur Jaringan WCDMA
Dari gambar diatas terlihat bahwa arsitektur jaringan WCDMA terdiri dari perangkat-perangkat yang saling mendukung, yaitu User Equipment UE, UMTS
Terresterial Radio Access Network UTRAN dan Core Network CN.
2.4 Long Term Evolution LTE
Layanan mobile
broadband terus
berkembang seiring
dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dalam beraktivitas serta kebutuhan layanan
internet. Berbagai teknologi seluler terus dikembangkan mulai dari GSM, WCDMA, dan LTE. LTE adalah standar terbaru dalam teknologi jaringan seluler
dibandingkan GSM dan WCDMA. LTE adalah sebuah nama baru dari layanan yang mempunyai kemampuan tinggi dalam sistem komunikasi bergerak yang
merupakan langkah menuju generasi keempat dari teknologi radio yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan telepon mobile. LTE adalah
suatu proyek dalam Third Generation Partnership Project 3GPP. Arsitektur jaringan LTE dirancang untuk tujuan mendukung trafik packet
switching dengan mobilitas tinggi, Quality of Service QoS, dan latency yang
Universitas Sumatera Utara
9
kecil. Pendekatan packet switching ini memperbolehkan semua layanan termasuk layanan voice menggunakan koneksi paket. Oleh karena itu pada arsitektur
jaringan LTE dirancang sesederhana mungkin, yaitu hanya terdiri dari dua node yaitu eNodeB dan Mobility Management EntityGateway MMEGW. Hal ini
sangat berbeda dengan arsitektur teknologi GSM dan UMTS yang memiliki struktur lebih kompleks dengan adanya Radio Network Controller RNC.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan hanya adanya single node pada jaringan akses adalah pengurangan latency dan distribusi beban proses RNC
untuk beberapa eNodeB. Pengeliminasian RNC pada jaringan akses memungkinkan karena LTE tidak mendukung soft handover. Arsitektur dasar
jaringan LTE dapat dilihat pada Gambar 2.3 [4].
Gambar 2.3 Arsitektur Jaringan LTE
Universitas Sumatera Utara
10
Semua interface jaringan pada LTE adalah berbasis Internet Protocol IP. eNodeB saling terkoneksi dengan interface X2 dan terhubung dengan MMESGW
melalui interface S1 seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 2.3. Pada LTE terdapat 2 logical gateway, yaitu Serving Gateway S-GW dan Packet Data
Network Gateway P-GW. S-GW bertugas untuk melanjutkan dan menerima paket ke dan dari eNodeB yang melayani User Equipment UE. P-GW
menyediakan interface dengan jaringan Packet Data Network PDN, seperti internet. Selain itu P-GW juga melakukan beberapa fungsi lainnya, seperti alokasi
alamat, packet filtering, dan routing.
2.5 Operator Telekomunikasi