Pelaksanaan sanksi disiplin pada Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

Selain daripada itu, pemeriksaan adalah salah satu cara atau bentuk pengawasan dengan jalan mengamati, mencatat, menyelidiki, dan menelaah secara cermat serta mengkaji segala informasi yang berkaitan dengan kedisiplinan pegawai negri di lingkungan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

B. Pelaksanaan sanksi disiplin pada Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

Dalam Undang-undang No 43 Tahun 1999 dinyatakan bahwa seharusnya kedudukan dan peranan Pegawai Negri Sipil adalah sangat penting dan menentukan, karena dia adalah salah satu pelaksanaan pemerintah untuk menyelenggarakan tugas-tugas pemerintah dan melancarkan tugas-tugas pembangunan dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional. 21 Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang pokok-pokok Kepegawaian Pasal 2 ayat 1, 2, dan 3 menyatakan : 1. Pegawai Negri terdiri dari : a. Pegawai Negri Sipil b. Anggota Tentara Nasional Indonesia, dan c. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia 2. Pegawai Negri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf a, terdiri dari : a. Pegawai Negri Sipil Pusat, dan b. Pegawai Negri Sipil Daerah 21 Sudibyo Triadmodjo. Op. Cit, hal. 106 Universitas Sumatera Utara 3. Disamping Pegawai Negri sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, Pejabat yang berwenang dapat mengankat pegawai tidak tetap. Dalam menjatuhkan hukuman sanksi disiplin, maka pejabat yang berwenang menghukum sebelumnya wajib memeriksa terhadap tersangka yang telah melanggar ketentuan, tujuannya ialah untukmengetahui apakah yang bersangkutan benar telah melakukan pelanggaran serta mengetahui faktor-faktor yang mendorong dilakukannya pelanggaran tersebut. Hukuman yang dapat dijatuhkan sebagai sanksi terhadap pelanggaran disiplin PNS ialah teguran lisan, teguran tertulis, pernyataan tidak puas, penundaan kenaikan gaji berkala, penundaan kenaikan pangkat, penurunan pangkat, pemindahan sebagai hukuman, pembebasan tugas, dan pemberhentian. Selain daripada keharusan, larangan, sanksidalam peraturan disiplin PNS juga diatur tentang pejabat yang berwenang menajtuhkan hukuman disiplin dan tata cara mengajukan kebaratanpembelaan, apabila seorang PNS tidak menerima disiplinyang dijatuhkan kepadanya. Selanjutanya Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1980 menyatakan bahwa: 1. Tingkat dan jenis hukuman disiplin Tingkat hukuman terdiri dari 1 Hukuman disiplin ringan 2 Hukuman disiplin sedang 3 Hukuman disiplin berat Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari: Universitas Sumatera Utara 1 Teguran lisan. 2 Teguran tertulis. 3 Pernyataan tidak puas secara tertulis. Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari : 1 Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 satu tahun. 2 Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 satu tahun. 3 Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 satu tahun. Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari : 1 Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 satu tahun 2 Pembebasan dari jabatan 3 Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS. 4 Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai PNS. 2. Pelanggaran Disiplin Secara ucapan, tulisan atau perbuatan pegawai negri sipil yang melanggar ketentuan peraturan disiplin kewajiban dan larangan adalah pelanggaran disiplin. a. Ucapan adalah setiap kata-kata yang diucapkan dihadapan atau dapat didengar oleh orang lain, seperti dalam rapat, ceramah, diskusi, melalui telepon, radio, televisi, rekaman atau alat komunikasi lainnya. Universitas Sumatera Utara b. Tulisan adalah pernyataan pikiran dan atau perasaan secara tertulis baik dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk gambar, karikatur, coretan dari lain-lainnya yang serupa dengan itu. c. Perubahan adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan dengan tidak mengurangi ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pidana, PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukam disiplin oleh pejabat yang berwenang menghukum. 3. Pemberhentian Pegawai Negri Sipil PNS Pegawai Negri Sipil diberhentikan dengan hormat karena meninggal dunia. Pegawai Negri Sipil dapat diberhentikan dengan hormat karena : a. Atas permintaan sendiri b. Mencapai batas usia pensiun c. Perampingan organisasi pemerintah atau d. Tidak cakap jasmani dan rohani sehingga tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai pegawai negri sipil. Maka, seorang pegawai negri sipil bukan saja harus memenuhi tugas dan kewajibannya akan tetapi bilamana hal tersebut dilanggar, pegawai negri sipil tersebut dapat deberhentikan dengan hormat atau diberhentikan karena : a. Melanggar sumpahjanji pegawai negri sipil dan sumpahjanji jabatan selain pelanggaran sumpahjanji pegawai negri sipil dan sumpahjanji Universitas Sumatera Utara jabatan karena tidak setia pada pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah atau : b. Di hukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang ancaman hukumannya kurang dari 4 empat tahun. Pegawai Negeri Sipil dapat diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat karena : a. Di hukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang telah melakukan tindak pidana kejahatan yang ancaman hukumannya 4 empat tahun atau lebih atau: b. Melakukan pelanggaran disiplin Pegawai Negri Sipil tingkat berat. Pegawai Negri Sipil diberhentikan dengan tidak hormat karena : a. Melanggar sumpahjanji pegawai negri sipil dan sumpahjanji jabatan karena tidak setia kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah. b. Melakukan penyelewengan terhadap ideologi Negara, Pncasila, Undang-undang Dasar 1945 atau terlibat dalam kegiatan yang menentang Negara dan pemerintah. c. Di hukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak Universitas Sumatera Utara pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan. Pegawai Negri Sipil yang dikenakan penaruhan pleh pejabat yang berwenang karena disangka telah melakukan tindak pidana kejahatan sampai mendapat putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, dikenakan pemberhentian sementara. Pemberhentian karena meninggalkan tugas : a. Pegawai Negri Sipil meninggalkan tugas nya secara tidak syah dalam waktu 2 dua bulan terus menerus, diberhentikan pembayaran gajinya mulai bulan ketiga. b. Pegawai Negri Sipil meninggalkan tugasnya secara tidak syah dalam waktu 6 enam bukan terus menerus, diberhentikan tidak denga hormat. c. Pegawai Negri Sipil yang tidak melaporkan dirinya kembali ke instansi induknya setelah menjalani cuti diluar tanggungan Negara, diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negri sipil. Pemerintah sebagai organisasi adalah suatu alat yang saling berhubungan dengan satuan-satuan kerja yang ada serta memberikan suatu jabatan maupun amanat kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur organisasi tersebut untuk melaksanakan dan menjalankan fungsi kewenangan masing-masing menurut tugas dan pekerjaan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Jadi dengan demikian, pekerjaan dapat dikoordinasikan oleh pemerintah atasan kepada Universitas Sumatera Utara para bawahan yang menjangkau diri puncak sampai dasar dari seluruh badan usaha. Menurut Ibnu Kencana Syafie 1999:53 organisasi merupakan 22 : a. Wadah atau tempat terselenggarannya administrasi. b. Terjadi berbagai hubungan antara individu maupun kelompok, baik dalam organisasi itu sendiri maupun keluar. c. Terjadinya kerjasama dan pembagian tugas. d. Berlangsungnya proses aktifitas berdasarkan kinerja masing-masing. Menurut ketentuan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, bahwa pemerintah terdiri dari kepala daerah beserta perangkat daerah lainnya. Berdasarkan ketentuan pasal 120 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah bahwa perangkat daerah provinsi terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan Lembaga teknis lainnya. Oleh karena itu, dalam membentuk suatu susunan oerganisasi perangkat daerah tidak terlepas dari apa yang telah ditentukan melalui Undang- undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Lembaga Teknis dalam provinsi mempunyai tugas membantu Gubernur dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam lingkup tugasnya. Dalam menyelenggarakan tugas, Lembaga Teknis Daerah Provinsi mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya. 22 Ibnu Kencana Syafie, Ilmu Administrasi Publik, Bandung: Rineka Cipta, 1999, hal. 53 Universitas Sumatera Utara b. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah daerah. Oleh karena itu, Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Pasal 14 ayat 1 menyatakan bahwa urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah untuk kabupatenkota antara lain meliputi a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan, yakni pelaksanaan program pembangunan kabupatenkota yang telah direncanakan. b. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, yakni penerapan peraturan ketertiban dengan tujuan untuk menciptakan masyarakat kabupatenkota yang tentram, aman, dan bersahaja. c. Penyediaan sarana dan prasarana umum, yakni pengadaan sarana dan prasarana umum kabupatenkota. d. Penanganan bidang kesehatan, yakni penanggulangan dan peningkatan mutu kesehatan kabupatenkota. e. Penyelenggaraan pendidikan, yakni peningkatan mutu pendidikan masyarakat kabupatenkota. f. Penanggulangan masalah sosial, yakni penanganan masalah sosial masyarakat seperti gembel dan pengemis di kabupatenkota. g. Pelayanan administrasi umum pemerintah, yakni peningkatan mutu kinerja pemerintah kabupatenkota. Universitas Sumatera Utara h. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang- undangan. C. Hambatan-hambatan dalam penetapan sanksi disiplin terhadap Pegawai Negri Sipil di Rumah Sakit UmumPusat Haji Adam Malik Medan Berdasarkan hasil wawancara dengan Staff Bagian ESDM Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, maka hambatan-hambatan yang ada dalam penetapan sanksi disiplin PNS di RSUP H Adam Malik Medan adalah hal- hal yang bersifat teknis diantaranya adalah : 1. Kurangnya sarana dan prasarana. Dengan suatu peralatan yang kurang memadai dapat menghambat lancarnya kegiatan atau pegawai dalam melakukan pekerjaanya 2. Masih rendah nya kesadaran pegawai negri sipil untuk berbuat atau bersikap disiplin dalam pelaksanaan tugas misalnya keterlambatan kerja. 3. Kurang nya perangkat peraturan disiplin, misalnya kurang tegasnya pimpinan dalam menjatuhkan sanksi pada setiap pelanggaran kedisiplinan. 4. Kurangnya sistem pengawasan, perangkat pengawasan dan upaya tindak lanjut yang kurang akan dapat membuka peluang pegawai untuk melakukan berbagai pelanggaran. 5. Setiap pelanggaran disiplin pegawai selalu berkilah untuk dibina secara administratif. 6. Rendahnya pemahaman pegawai tentang disiplin Pegawai Negri Sipil mengenai Undang-Undang No 43 tahun 1999 dan masih banyak nya pegawai di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang tidak memahami mengenai substansi dari Undang-Undang No 43 tahun 1999 tentang disiplin pegawai. Universitas Sumatera Utara Hambatan-hambatan tersebut yang ada dalam pelaksanaan sanksi Disiplin PNS di lingkungan RSUP H Adam Malik Medan. Dengan memahami arti pentingnya kedisiplinan pegawai negri sipil dalam pembangunan pelayanan yang baik, terutama dalam lingkungan RSUP H Adam Malik, kiranya menjadi kewajiban PNS dalam melaksanakan kedisiplinan yaitu melaksanakan tugas dan kewajiban dengan penuh tanggung jawab, supaya penetapan sanksi disiplin dapat di minimalisir sehingga kedisiplinan akan dapat tercapai. Adapun usaha-usaha dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam penatapan sanksi disiplin Pegawai Negri Sipil pada Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan telah dilakukan beberapa pendekatan antara lain : pembinaan pegawai pada segi operasional, pengawasan secara langsung maupun secara fungsional dan hal ini dimaksudkan untuk mencegah timbulnya berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh para Pegawai Negri Sipil. Adapun cara-cara tindak lanjut suatu pengawasan dilakukan dengan cara bimbingan atau pembinaan secara struktur organisatoris. Dengan demikian, adanya pengawasan diharapkan dapat mengurangi penyimpangan ataupun keteledoran dalam bekerja yang mungkin terkesan kaku dalam pelayanan masyarakat, banyak birokrasi dan lain sebagainya. Oleh karena itu diperlukan sifat dan sikap disiplin dalam jiwa pegawai. Mengadakan sosialisasi mengenai Undang-Undang 43 Tahun 1999 juga sangat perlu di lakukan bagi Pegawai Negri Sipil di lingkungan Rumah Sakit Umum Pusat Haji dam Malik Medan yang bertujuan agar seluruh pegawai dapat mengerti dan memahami aturan-aturan yang berlaku di dalam Undang-undang No 43 Tahun 1999 tersebut dan kedepannya para pegawai dapat bekerja sesuai aturan Universitas Sumatera Utara dan memberikan pelayanan yang baik di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan