menyeluruh, yaitu suatu peraturan pembinaan yang berlaku baik bagi Pegawai Negri Sipil Pusat maupun Pegawai Negri Sipil yang ada di daerah. Dengan
demikian peraturan perundang-undangan yang berlaku di tingkat pusat akan berlaku di tingakat daerah, kecuali di tentukan lain. Selain itu perlu dilaksanakan
usaha penerbitan dan pembinaan aparatur negara yang meliputi baik struktur, prosedur kerja, fasilitas, dan sarana untuk menunjang Aparatur Negara yang
bersih dan berwibawa.
C. Pengertian Sanksi Menurut Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999
Pegawai Negeri Sipil yang tidak melakukan kewajiban dan melakukan perbuatan yang dilarang sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 30
Tahun 1980, dianggap telah melakukan pelanggaran disiplin PNS dan tentu saja harus mendapatkan hukuman disiplin. Tujuan hukuman disiplin adalah untuk
memperbaiki dan mendidik Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran disiplin. Karena itu setiap pejabat yang berwenang menghukum sebelum
menjatuhkan hukuman disiplin harus memeriksa lebih dahulu Pegawai Negeri Sipil yang
melakukan pelanggaran disiplin. Terhadap PNS yang disangka melakukan pelanggaran disiplin diadakan
pemeriksaan. Tujuan pemeriksaan adalah untuk mengetahui apakah PNS yang bersangkutan benar telah melakukan pelanggaran disiplin. Pemeriksaan juga
bertujuan untuk mengetahui latar belakang serta hal-hal yang mendorong pelanggaran disiplin tersebut. Pemeriksaan dilaksanakan sendiri oleh pejabat yang
berwenang menghukum atau pejabat lain yang ditunjuk.
Universitas Sumatera Utara
Apabila pejabat pada waktu memeriksa PNS yang disangka melakukan pelanggaran disiplin berpendapat, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaannya
hukuman disiplin yang wajar dijatuhkan adalah di luar wewenangnya, maka pejabat tersebut wajib melaporkan hal itu kepada pejabat yang berwenang
menghukum yang lebih tinggi melalui saluran hirarkhi. Laporan tersebut disertai dengan hasil-hasil pemeriksaan dan bahan-bahan lain yang diperlukan. Pejabat
yang berwenang menghukum yang lebih tinggi wajib memperhatikandan mengambil keputusan atas laporan itu. Pelanggaran disiplin itu sendiri adalah
setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang melanggar ketentuan Peraturan Disiplin PNS, baik di dalam maupun di luar jam kerja. PNS dinyatakan melanggar
Peraturan Disiplin apabila dengan ucapan, tulisan, dan atau perbuatannya tersebut secara sah terbukti melanggar ketentuan mengenai kewajiban dan atau larangan
PP No. 30 Tahun 1980. Yang dimaksud dengan ucapan adalah setiap kata-kata yang diucapkan
dihadapan atau dapat didengar oleh orang lain seperti dalam rapat, ceramah, diskusi, melalui telepon, radio, televisi, rekaman, atau alat komunikasi lainnya.
Sedangkan tulisan merupakan pernyataan pikiran dan atau perasaan secara tertulis baik dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk gambar, karikatur,
coretan dan lain-lain yang serupa dengan itu. Adapun sanksi-sanksi hukuman disiplin yaitu :
1. Tingkat dan jenis hukuman disiplin :
Universitas Sumatera Utara
1 Hukuman Disiplin ringan Dalam tingkat hukuman disiplin ringan terdapat 3 tiga jenis hukuman
yang terdiri dari : a. Teguran Lisan,
b. Teguran Tertulis c. Penyataan tidak puas secara tertulis
2 Hukuman Disiplin Sedang Pada tingkat hukuman disiplin sedan ini juga terdapat 3 tiga jenis
hukuman, yaitu : a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 satu
tahun, b. Penundaan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk
paling lama 1 satu tahun c. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 satu tahun.
3 Hukuman Disiplin Berat Adapun pada tingkat disiplin berat terdapat 4 empat jenis hukuman :
a. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 satu tahun,
b. Pembebasan dari jabatan
Universitas Sumatera Utara
c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negri Sipil
d. Pemberhentian sebagai Pegawai Negri Sipil dengan tidak hormat.
2. Pejabat yang mempunyai Wewenang Menghukum Sebagaimana telah diliat diats, Pegawai Negri Sipil diangkat oleh pejabat
yang berwenang baik mengankat maupun memberhentikan yang bersifat hukuman, menurut ketentuan pasal 7 ayat 1 huruf a
– e Peraturan UU No 43 tahun 1999 adalah sebagai berikut :
a. Presiden, b. Menteri dan Jaksa Agung,
c. Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi atau Tinggi dan Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen,
d. Gubernur Kepala Daerah Tigkat 1, e. Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negri.
Kemudian yang di sebut dengan jabatan Negri adalah jabatan dalam bidang eksekutif yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan termasuk
di dalamnya,
kesekretariatan Lembaga
TertinggiTinggi Negara dan Kepentingan Pengadilan. 3. Berlakunya Putusan Hukuman Disiplin
Universitas Sumatera Utara
Menurut Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawain Nomor 21SE1980 tentang peraturan disiplin Pegawai Negri Sipil, pada angka
Romawi VIII disebutkan bahwa hukuman disiplin yang dijatuhkan kepada seorang pegawai negri sipil mula berlaku sejak :
1. Terhitung mulai tanggal disampaikannya kepada Pegawai Negri Sipil yang bersangkutan, bagi jenis hukuman disiplin ringan.
2. Terhitung mulai tanggal disampaikannya kepada Pegawai Nehri Sipil yang bersangkutan, bagi hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh Presiden, Menteri,
Jaksa Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga TertinggiTinggi Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Gubernur kepala daerah
tingkat 1, kecuali : a. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai Pegawai Negri Sipil. b. Pemberhentian tidak denga hormat sebagai Pegawai Negri Sipil.
3. Terhitung mulai tanggal keputusan hukuman disiplin ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menghukum, bagi jenis hukuman disiplin pembebasan dari
jabatan. 4. Hari ke 15 lima belas terhitung mulai tanggal penyampaian surat keputusan
hukuman disiplin, kepada Pegawai Negri Sipil yang bersangkutan apabila tidak ada keberatan mengenai jenis hukuman disiplin :
a. Penundaan kenaikan gaji,
Universitas Sumatera Utara
b. Penurunan gaji, c. Penundaan kenaikan pangkat,
d. Penurunan pangkat, e. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai pegawai Begri Sipil, f. Pemberhentian tidak denga hormat sebagai Pegawai Negri Sipil.
5. Terhitung mulai tanggal keputusan atas keberatan hukuman disiplin itu ditetapkan oleh atasan pejabat yang berwenang menghukum atau oleh Badan
Pertimbangan Kepegawaian, apabila ada keberatan atas hukuman disiplin yang dijatuhakn mengenai jenis hukuman disiplin :
a. Penundaan kenaikan gaji, b. Penurunan gaji,
c. Penundaan kenaikan pangkat, d. Penurunan pangkat,
e. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negri Sipil,
f. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negri Sipil. 6. Mengatur hukuman disiplin, bagi PNS yang tidak masuk kerja dan tidak
menaati ketentuan jam kerja tanpa alas an yang sah.
Universitas Sumatera Utara
7. Pemanggilan dan pemeriksaan : a. PNS yang diduga melanggar disiplin, dipanggil untuk diperiksa oleh
atasan langsung, b. Pejabat Pembina Kepegawaian dapat membentuk Tim Pemeriksa
apabila ancaman hukuman disiplin tingkat sedang atau berat, c. Pemeriksaan secara tertutup,
d. Dapat meminta keterangan dari orang lain, e. Apabila pada saat diperiksa, PNS tersebut ternyata melakukan
beberapa pelanggaran disiplin, hanya dijatuhi satu jenis hukuman disiplin yang terberat,
f. PNS yang pernah dijatuhi hukuman disiplin kemudian melakukan pelanggaran disiplin yang sifat nya sama, dijatuhi hukuman disiplin
yang lebih berat, g. PNS tidak boleh dijatuhi hukuman disiplin 2 dua kali atau lebih
untuk satu pelanggaran disiplin, h. Mengatur durasi waktu untuk pemanggilan, penyampaian Keputusan
Hukuman Disiplin, Pengajuan Upaya Administratif, tanggapan dan keputusan atau keberatan,
i. Mengatur jenis hukuman disiplin yang dapat diajukan upaya administrative : keberatan kepada atasan Pejabat yang berwenang
Universitas Sumatera Utara
menghukum dan banding Administratif kepada BAPEK Badan Pertimbangan Kepegawaian,
j. Mulai berlakunya hukuman disiplin yang dijatuhkanoleh pejabat yang berwenang menghukumAtasan Pejabat yang berwenang menghukum.
Dari berlakunya sanksi-sanksi yang ditetapkan dalam UU nomor 43 tahun1999 ini, tentunya ada harapan yang ingin di capai, seperti :
a Kepatuhan dan kesadaran PNS terhadap peraturan disiplin menjadi meningkat,
b Setiap PNS diharapkan mengetahui nama yang patut dan yang tidak patut untuk dilakukan,
c Setiap pejabat Struktural harus dapat menjadi teladan yang baik bagi bawahannya,
d Ketaatan bukan karena ada ancaman sanksi, e Reformasi birokrasi dan pelaksanaan kepemerintahan yang baik
Good Govermance akan terwujud.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PELAKSANAAN SANKSI PELANGGARAN DISIPLIN PEGAWAI NEGRI
SIPIL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO 43 TAHUN 1999 Studi Pada Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
A. Wewenang Pimpinan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dalam Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negri Sipil.
Dalam wewenangnya pimpinan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik memiliki tugas dalam pelaksanaa Disiplin Pegawai di lingkungan RSUP H
Adam Malik. Adapun hal yang dilakukan oleh pimpinan RSUP H Adam Malik ialah membentuk komite etik dan hukum yang merupakan wadah non struktural.
Anggotanya langsung dipilih dan diangkat oleh pimpinan atau Direktur Utama RSUP H Adam Malik dengan masa kerja 3 tahun, dipimpin oleh seorang ketua
yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama, mempunyai tugas memberikan pertimbangan kepada Direktur Utama dalam hal menyusunan dan
merumuskan medicoetikolegal dan etika pelayanan rumah sakit, penyelesaian masalah etik kedokteran, etik rumah sakit, serta penyelesaian pelanggaran
terhadap kode etik pelayanan rumah sakit, pemeliharaan etika penyelenggaraan fungsi rumah sakit, kebijakan yang terkait dengan “ Hospital Bylaws “ serta “
Medical Staff Bylaws “, gugus tugas bantuan hukum dalam penanganan masalah hukum di rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara
Pimpinan atau Direktur Utama RSUP H Adam Malik juga melakukan tindakan pengawasan terhadap kinerja Pegawai di lingkungan RSUP H Adam
Malik Medan. Dewan Pengawas RSUP H.Adam Malik Medan adalah unit pelaksana
teknis Kementerian Kesehatan yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 351MenkesSKII2011 dengan masa kerja 5 lima tahun
dengan tugas : 1. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan Badan Layanan Umum
BLU yang meliputi pelaksanaan rencana bisnis dan anggaran, rencana strategis bisnis jangka panjang sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan. 2. Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri Kesehatan dan Menteri
Keuangan mengenai rencana bisnis dan anggaran yang diusulkan oleh pejabat pengelola BLU.
3. Mengikuti perkembangan kegiatan BLU dan memberikan pendapat dan saran setiap masalah yang dianggap penting bagi pengurusan BLU.
4. Memberikan laporan kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan apabila terjadi gejala menurunnya kinerja BLU.
5. Memberikan nasehat kepada pejabat pengelola BLU dalam melaksanakan pengurusan BLU.
Dewan Pengawas secara berkala, paling sedikit satu kali dalam satu semester dan melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Menteri Kesehatan dan Menteri
Keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam kaitannya dengan wewenang pelaksanaan disiplin pegawai, pimpinan atau Direktur Utama RSUP H Adam Malik bertanggung jawab penuh
atas kinerja setiap Pegawai Negri Sipil. Pimpinan juga berhak memberikan sanksi disiplin kepada setiap pegawai RSUP H Adam Malik jika melakukan
kesalahan-kesalahan, lalai, dan tidak bertanggung jawab atas pekerjaanya agar tercapai nya pelayanan publik yang baik di RSUP H Adam Malik Medan.
Kemudian berdasarkan penelitian, bahwa adapun upaya-upaya dari pimpinan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dalam menekan
pelaksanaan sanksi demi tercapainya pelayanan publik yang baik dengan cara : 1. Melakukan pengawasan melekat sebagai upaya pengawasan preventif,
untuk mencegak hal-hal yang melanggar disiplin, yaitu dengan cara pengawasan secara langsung dari pimpinan.
2. Pengawasan yang dilakukan dengan cara melakukan inspeksi umum yaitu melaksanakan pemeriksaan semua bidang kerja yang telah disusun dalam
tahun kerja. 3. Inspeksi pimpinan yaitu inspeksi yang dilakukan oleh direktur utama
RSUP H Adam Malik Medan. 4. Inspeksi
khusus yaitu
melakukan pemeriksaan
andai terjadi
penyimpangan atau perbuatan-perbuatan tercela dari pegawai Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
Universitas Sumatera Utara
Pada umum nya Pengawasan Atasan Langsung yang dilaksanakan dengan menjalankan pengawasan melekat merupakan fungsi manajemen seorang pimpinan
yang harus dilakukan di samping perencanaan dan pelaksanaan. Pengawasan melekat dimaksudkan agar tujuan dan sasaran kegiatan
administrasi pemerintahan dapat tercapai secara berdaya guna dan berhasil guna serta dilaksanakan sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
Dalam melakukan Pengawasan Melekat, Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan telah melakukan sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu
berdasarkan Instruksi Presiden No.15 Tahun 1983 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan, sedangkan petunjuk pelaksanaannya telah di keluarkan Instruksi
Presiden No 1 tahun 1989. Adapun sasaran pengawasan melekat berdasarkan pada Instruksi Presiden
tersebut adalah : 1. Meningkatkan kedisiplinan pegawai serta prestasi kerja serta
pencapaian pelaksanaa tugas 2. Menekan sekecil mungkin penyalah gunaan wewenang
3. Mengurangi kebocoran serta pemborosan keuangan negara dan segala bentuk penyimpangan lainnya.
4. Mempercepat penyelesaian permasalahan dan meningkatkan pelayanan masyarakat
5. Mempercepat pengurusan kepegawaian sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
Selain daripada itu, pemeriksaan adalah salah satu cara atau bentuk pengawasan dengan jalan mengamati, mencatat, menyelidiki, dan menelaah secara
cermat serta mengkaji segala informasi yang berkaitan dengan kedisiplinan pegawai negri di lingkungan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
B. Pelaksanaan sanksi disiplin pada Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan