Pengertian Motor Bakar Dasar Teori

bakar. Sebagai contoh mesin pembakaran dalam yaitu motor bakar torak, dan system turbin gas. Kemudian jika dilihat dari jenis motor bakar torak itu sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu mesin bensin atau motor bensin yang dikenal dengan mesin otto atau mesin beau des rochas, dan motor diesel. Perbedaan utama pada mesin tersebut yaitu pada system penyalaannya. Pada mesin bensin penyalaan bahan bakar terjadi karena percikan bunga api dari elektroda busi. Oleh karena itu mesin bensin sering disebut juga dengan sebutan spark ignition engine. Sedangkan dalam mesin diesel penyalaan bahan bakar terjadi dengan sendirinya, yang dimaksud penyalaan dengan sendirinya yaitu saat bahan bakar disemprotkan kedalam ruang bakar yang berisi udara bertakanan dan bersuhu tinggi, bahan bakar tersebut terbakar dengan sendirinya oleh udara yang mengandung oksigen bersuhu melampaui titik nyala flash point dari bahan bakar. Mesin diesel sering disebut juga dengan sebutan Compression ignition engine.

2.2.2 Siklus Termodinamika

Pada motor bensin terdapat siklus termodinamika yang sering juga disebut dengan siklus otto. Siklus ini merupakan siklus yang ditiru secara mendekati oleh penyalaan bunga api. Siklus udara konstan dapat digambarkan dengan grafik P dan V seperti yang terlihat pada gambar 2.1 Gambar 2.7 Diagram P dan V pada siklus Otto Arismunandar, 2002 Keterangan : P = Tekanan fluida kerja kgcm2 V = Volume spesifik m3kg qm = Jumlah kalor yang dimasukan kcalkg qk = Jumlah kalor yang dikeluarkan kcalkg VL = Volume langkah torak m3 atau cm3 Vs = Volume sisa m3 atau cm3 TMA = Titik mati atas TMB = Titik mati bawah Dalam gambar 2.6 bekerja menurut urutan-urutan sebagai berikut, mulai dari kedudukan torak penghisap pada titik mati atas. a. Campuran bahan bakar dan udara yang diuapkan ke silinder pada langkah hisap dari torak penghisap, 0-1. b. Campuran ditekan keatas dari torak 1-2. c. Campuran dinyalakan dengan percikan bunga api dan pembakaran dilakukan pada volume konstan, 2-3. d. Gan panas berekspansi untuk menimbulkan langkah kerja, 3-4 e. Katup buang terbuka dan hasil sisa pembakaran mengalir keluar, 4-1 f. Langkah buang, 1-0 g. Siklus dianggap ‘tertutup’; artinya siklus ini berlangsung dengan fluida kerja yang sama; atau, gas yang berada dalam silinder pada titik 1 dapat dikeluarkan dari dalam silinder pada waktu langkah buang, tetapi pada langkah isap berikutnya akan masuk sejumlah fluida kerja yang sama. Motor bensin ini dapat dibagi menjadi dua jenis menurut prinsip kerjanya. Jenis- jenis motor mensin ini adalah motor bensin dua langkah dan motor bensin empat langkah.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI 3 JENIS BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH HONDA BLADE 110 CC BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX 95

1 9 6

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI KOIL TIPE STANDAR DAN RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC BERBAHAN BAKAR PERTAMAX PLUS DAN PERTALITE

0 4 19

PENGARUH PENGGUNAAN CDI DAN KOIL RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 160 CC BERBAHAN BAKAR PERTALITE

12 72 81

PENGARUH PENGGUNAAN CDI DAN KOIL RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 160 CC BERBAHAN BAKAR PREMIUM

0 10 77

PENGARUH PENGGUNAAN CDI DAN KOIL RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 160 CC BERBAHAN BAKAR PREMIUM

0 9 77

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI 2 JENIS KOIL DAN VARIASI 3 JENIS BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH HONDA BLADE 110 CC BERBAHAN BAKAR PREMIUM

1 12 103

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI 3 JENIS BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH HONDA BLADE 110 CC BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX 95

2 20 106

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI 8 BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA SEPEDA MOTOR HONDA KARISMA X 125 CC BERBAHAN BAKAR PERTAMAX

3 16 93

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC

3 27 99

PENGARUH VARIASI PENGGUNAAN 8 BUSI DAN CDI BRT HYPER BAND TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA SEPEDA MOTOR HONDA KARISMA X 125 CC BERBAHAN BAKAR PREMIUM

5 36 101