Pengujian Daya dan Torsi Pengujian Bahan Bakar Metode Perhitungan Torsi, Daya, dan Konsumsi Bahan Bakar

3.6.1. Skema alat uji daya motor

Gambar 3.24. Skema alat uji daya motor. Keterangan gambar: 1.Personal Computer PC 5. Penahan motor 2.Torsimeter 6. Sepeda motor 3.Tachometer 7. Dynamometer 4.Computer

3.6.2 Prinsip Kerja Alat Uji Dynomometer

Dynamometer terdiri dari suatu rotor yang digerakan oleh motor yang akan diukur dan berputar dalam medan magnet. Kekuatan medan magnetnya dikontrol dengan mengubah arus sepanjang susunan kumparan yang ditempatkan pada kedua sisi rotor. Rotor ini berfungsi sebagai konduktor yang memotong medan magnet. Karena pemotongan medan magnet tersebut maka terjadi arus dan arus diinduksikan dalam rotor sehingga rotor menjadi panas.

3.7. Metode Perhitungan Torsi, Daya, dan Konsumsi Bahan Bakar

Dalam pengambilan data torsi dan daya yang diambil langsung melalui uji Dynamometer dan diolah dengan menggunakan computer. Untuk hasilnya akan didapatkan dalam bentuk print out yang berupa table dan grafik. Didalam pengambilan konsumsi bahan bakar yaitu dengan menggunakan uji jalan dan mengganti tangka motor standar dengan tangka buret yang kapasitasnya 50 ml. Proses pengujianya dilakukan dua kali pengujian di setiap businya, dan dilakukan di ring road depan kampus umy dengan jarak 1.5 km.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan ini menjelaskan tentang hasil dan perhitungan dari proses pengambilan data, pengambilan data ini meliputi data spesifik obyek penelitian dan hasil dari pengujian. Data data yang diperoleh lalu diolah dengan perhitungan untuk mendapatkan variable yang diinginkan, dan kemudian didapat hasil dari pembahasan. Berikut ini merupakan hasil dari pengambilan data, perhitungan data, dan pembahasan yang dilakukan untuk kerja mesin berdasarkan pengujian 8 busi dengan CDI racing terhadap motor honda kharisma x 125 cc yang masih standart pabrikan sebagai berikut:

4.1. Hasil Pengujian Percikan Bunga Api Busi

Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dari percikan bunga api pada masing masing busi lalu membandingkannya. Dengan menggunakan bahan bakar pertalite pada kerja mesin 4 langkah 125 cc dengan variasi CDI racing dan 8 busi, 8 busi diantaranya ada 2 busi standar yaitu Denso dan Autolite, 2 busi Resistor yaitu NGK-R CPR6 dan NGK-R CPR9, 2 busi platinum yaitu TDR dan NGK CPR6GP, 1 busi berelektroda 3 yaitu Racing Bee dan 1 busi iridium yaitu Denso IU27. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui temperatur percikan bunga api dari busi adalah colour temperature seperti yang tertera pada gambar 2.13. berikut ini merupakan hasil dari percikan bunga api dari 8 busi menggunakan CDI racing, masing masing busi mempunyai warna, ukuran dan bentuk yang berbeda beda, berikut hasil dari percikan bunga api dapat dilihat pada gambar 4.1 Gambar 4.1. Hasil Pengujian Percikan Bunga Api Busi Denso Standar menggunakan CDI Standar A B C D E F Gambar 4.2. Hasil Pengujian Percikan Bunga Api 8 busi menggunakan CDI racing

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI 3 JENIS BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH HONDA BLADE 110 CC BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX 95

1 9 6

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI KOIL TIPE STANDAR DAN RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC BERBAHAN BAKAR PERTAMAX PLUS DAN PERTALITE

0 4 19

PENGARUH PENGGUNAAN CDI DAN KOIL RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 160 CC BERBAHAN BAKAR PERTALITE

12 72 81

PENGARUH PENGGUNAAN CDI DAN KOIL RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 160 CC BERBAHAN BAKAR PREMIUM

0 10 77

PENGARUH PENGGUNAAN CDI DAN KOIL RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 160 CC BERBAHAN BAKAR PREMIUM

0 9 77

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI 2 JENIS KOIL DAN VARIASI 3 JENIS BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH HONDA BLADE 110 CC BERBAHAN BAKAR PREMIUM

1 12 103

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI 3 JENIS BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH HONDA BLADE 110 CC BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX 95

2 20 106

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI 8 BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA SEPEDA MOTOR HONDA KARISMA X 125 CC BERBAHAN BAKAR PERTAMAX

3 16 93

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC

3 27 99

PENGARUH VARIASI PENGGUNAAN 8 BUSI DAN CDI BRT HYPER BAND TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA SEPEDA MOTOR HONDA KARISMA X 125 CC BERBAHAN BAKAR PREMIUM

5 36 101