Metode Penelitian Perangkat Penelitian Langkah – Langkah Kerja Peneltian

3.2 Perangkat Penelitian

Pada penelitian analisis koordinasi proteksi relai arus lebih digunakan perangkat laptop dan software untuk membantu penulis dalam melakukan penelitian. Software yang digunakan pada penelitian ini adalah ETAP versi 12.6. Diharapkan dengan bantuan perangkat dan software ini penelitian dapat dilakukan dengan mudah dan tepat sasaran.

3.3 Langkah – Langkah Kerja Peneltian

Pada penelitian ini digunakan langkah-langkah kerja untuk memberikan penelitian yang sistematis dan terarah. Langkah-langkah penelitian digambarkan dalam sebuah flow chart. Flow Chart ini berisikan langkah awal, sampai didapatkannya nilai koordinasi proteksi relai arus lebih yang diharapkan. Flow Chart langkah kerja penelitian ditunjukan pada gambar 3.1 dan untuk Flow Chart alur pembahasan secara rinci ditunjukan pada gambar 3.2. a. Flow Chart Langkah Kerja Penelitian dan Alur Pembahasan Mulai Studi Pendahuluan Pemodelan Single Line Diagram sistem pada ETAP 12.6 Simulasi Koordinasi Proteksi Sistem Koordinasi Berjalan dengan baik? Melakukan Perhitungan untuk resetting Simulasi Koordinasi Proteksi yang telah di resetting Sistem Koordinasi Berjalan dengan baik? Input data pada ETAP 12.6 Input Data hasil perhitungan Pembahasan Selesai ya ya tidak tidak Gambar 3.1 Flow Chart Langkah Kerja Penelitian A B Penulisan Laporan A Input data pada ETAP 12.6 sesuai data lapangan Input data pada ETAP 12.6 sesuai data perhitungan manual Input data pada ETAP 12.6 sesuai data perhitungan menggunakan etap Analisis Analisis Analisis Analisis Perbandingan B Simulasi Simulasi Simulasi Keasimpulan Gambar 3. 2 Flow Chart Alur Pembahasan b. Penjelasan Flow Chart Langkah Kerja Penelitian Beradasarkan gambar 3.1 tentang flow chart langkah kerja penelitian, dapat dijelaskan bahwa langka kerja penelitian terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian bagian tersebut yaitu: 1. Studi Pendahuluan Studi pendahuluan adalah tahap awal dalam langkah kerja penelitian. Studi pendahuluan meliputi studi lapangan dengan mengamati langsung keadaan di PT. Pertamina Persero RU IV Cilacap. Studi lapangan bertujuan untuk melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian. Pengumpulan data difokuskan pada distribusi sistem tenaga listrik 150SS1 pembangkitan generator 152-G-501A kilang RFCC. Studi Pendahuluan juga meliputi studi pustaka. Studi pustaka bertujuan untuk mengumpulkan teori-teori yang menunjang jalannya penelitian. Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan bahan bacaan berupa tugas akhir, karya ilmiah dan buku-buku yang terkait dengan bahasan penelitian. 2. Pemodelan Single Line Diagram sistem pada ETAP versi 12.6 Setelah data yang dibutuhkan dirasa cukup, langkah yang selanjutnya dilakukan adalah membuat model single line diagram pada ETAP. Single line diagram yang dibuat berdasarkan data single line diagram yang dimiliki PT. Pertamina Persero RU IV Cilacap. Single line diagram ditunjukan pada gambar 3.3, gambar 3.4, dan gambar 3.5. 3. Input Data pada ETAP Versi 12.6 Setelah single line diagram dibuat, langkah selanjutnya adalah memasukan parameter data peralatan sesuai dengan data yang diperoleh dari PT. Pertamina Persero RU IV Cilacap kedalam software ETAP versi 12.6. Data-data yang dimasukan dalam software meliputi data generator, data trafo daya, data trafo arus, data relai, data setting relai di lapangan, data kabel, data motor, dan data beban statik. Gambar 3.3 Single Line Diagram 150SS1 Pembangkitan Generator 152-G-501A a Gambar 3.4 Lanjutan Single Line Diagram 150SS1 Pembangkitan Generator 152-G-501A a Gambar 3.5 Single Line Diagram 150SS1 Pembangkitan Generator 152-G-501A Pada ETAP Versi 12.6 RL 152-G-501A RL 150SS1-EE-0101C CB 152-G-501A RL 150SS1-EE-0101A-F CB 150SS1-EE-0101C RL 150SS1-EE-0101A-I CB 150SS1-EE-0101A CB TR 153-P-501C-M RL 150SS1-EE-0011C-F CB 150SS1-EE-00-11A RL 150SS1-EE-0011A-F CB 150SS1-EE-0102A RL 150SS1-EE-0102A-I CB 150SS1-EE-0012A RL 150SS1-EE-0012A-F FS 158-A-501-K1B-M T 158-A-501-K1B-M RL 158-A-501-K1B-M RL 150SS1-EE-0102EZ-F1 CB 150SS1-EE-0102EZ2 CB 150SS1-EE-0102EZ1 RL 150SS1-EE-0102EZ-F RL 150SS1-EE-0012E-F CB 150SS1-EE-0012E CB 154-P-507CM RL 154-P-507CM T 156-K-501BM FS 156-K-501BM RL 156-K-501BM 011C 13,83,45 kV 011A 13,83,45 kV 012A 3,450,4 kV 012E 3,450,4 kV 150SS1EE0103EZ 156-K-501BM 154-P-507CM 151-B-501A-K1-M 150SS1EE0103A 158-A-501-K1B-M 153-M-501C Generator 152-G-501A 4. Simulasi Koordinasi Proteksi Simulasi koordinasi proteksi dilakukan dengan software ETAP Versi 12.6. Simulasi dilakukan dengan memanfaatkan fungsi Study Case yang ada pada ETAP. Study case yang digunakan dalam simulasi koordinasi proteksi adalah study case pada toolbar menu protective device coordination. Untuk melihat unjuk kerja koordinasi proteksi digunakan fungsi Fault Insertion yang ada pada protective device coordination . Pada saat memilih fungsi fault insertion maka kursor akan berubah bentuk menjadi zigzag. Setelah kursor berubah bentuk menjadi zigzag, letakan kursor tersebut pada jaringan yang akan disimulasikan. Untuk melihat grafik koordinasi, fungsi yang digunakan adalah fungsi Star View. Jika settingan pada relai sudah tepat, maka koordinasi yang berlangsung akan sesuai dengan syarat koordinasi proteksi. Namun apabila koordinasi tidak berlangsug sesuai dengan syarat koordinasi proteksi, maka perlu dilakukan resetting pada relai. Gambar 3. 6 Toolbar Menu Protective Device Coordination Gambar 3.7 Fungsi Fault Insertion Gambar 3. 8 Fungsi Star View 5. Melakukan Perhitungan untuk resetting relai Sebelum melakukan perhitungan resetting relai, dilakukan terlebih dahulu perhitungan arus gangguan hubung singkat yang mungkin terjadi pada sistem apabila terjadi gangguan hubung singkat. Pada tugas akhir ini, digunakan dua mekanisme dalam perhitungan arus hubung singkat. Mekanisme yang digunakan dalam perhitungan arus hubung singkat adalah mekanisme perhitungan manual dan mekanisme perhitungan menggunakan software ETAP versi 12.6. Perhitungan manual dilakukan menggunakan data-data yang diperoleh pada saat studi pendahuluan. Data yang digunakan untuk perhitungan resetting relai adalah: a. Kapasitas Generator, trafo daya, motor, dan beban statik. b. Reaktansi sub-transient generator, reaktansi trafo, reaktansi sub-transient motor, dan impedansi kabel. c. Tegangan yang digunakan pada sistem. d. Spesifikasi trafo arus yang digunakan. e. Spesifikasi dan karakteristik relai yang digunakan. Perhitungan menggunakan software ETAP 12.6 didapatkan dengan melakukan simulasi hubung singkat 3 fasa pada jaringan distribusi tenaga listrik yang akan diamati. Simulasi hubung singkat akan menampilkan data-data besar arus hubung singkat yang terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik, selanjutnya data-data tersebut digunakan sebagai bahan perhitungan resetting relai proteksi arus hubung singkat. Tahapan yang dilakukan dalam melakukan perhitungan yang akan digunakan untuk resetting relai adalah: a. Menghitung impedansi ekivalen dari sumber tegangan sampai dengan titik gangguan dan menghitung arus gangguan hubung singkat tiga fasa menggunakan metode thevenin. b. Menghitung setting lowset dan setting highset pada relai invers. c. Menghitung setting lowset dan setting highset pada relai instantaneous. d. Menentukan time delay dari setiap relai. e. Menghitung time dial sesuai dengan karakteristik relai. 6. Input Data Hasil Perhitungan Setelah seluruh perhitungan yang dibutuhkan selesai, langkah selanjutnya adalah memasukan data-data hasil perhitungan ke dalam ETAP. Data hasil perhitungan di masukan pada masing-masing setting relai. 7. Simulasasi Koordinasi Proteksi Setelah Resetting Simulasi koordinasi dilakukan setelah relai di resetting. Jika koordinasi proteksi berjalan sesuai dengan syarat koordinasi proteksi, maka hitungan yang dilakukan adalah benar. Namun jika koordinasi proteksi berjalan belum sesuai dengan syarat koordinasi proteksi, maka hitungan yang dilakukan adalah belum benar. Apabila hal itu terjadi, maka perlu dilakukan perhitungan ulang hingga terjadi koordinasi proteksi yang diharapkan. 8. Pembahasan Setelah selesai melakukan pengolahan data dan perancangan sistem maka langkah berikutnya adalah melakukan pembahasan dari hasil simulasi koordinasi proteksi relai arus lebih yang terpasang dilapangan, resetting koordinasi proteksi relai arus lebih menggunakan perhitungan manual dan resetting koordinasi proteksi relai arus lebih menggunakan data arus hubung singkat hasil simulasi software ETAP. Langkah kerja Pembahasan digambarkan pada gambar 3.2 Flow Chart alur pembahasan. 9. Penulisan Laporan Langkah terakhir pada penelitian ini adalah melakukan penulisan laporan Tugas Akhir sesuai dengan ketentuan penulisan karya tulis ilmiah.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Unjuk Kerja Koordinasi Proteksi Relai Arus Lebih Jaringan Distribusi

Tenaga Listrik 150SS1 Pembangkitan Generator 152-G-501A Kilang RFCC Pada pembahasan unjuk kerja proteksi relai arus lebih jaringan distribusi tenaga listrik 150SS1 Pembangkitan Generator 152-G-501A Kilang RFCC, proteksi relai arus lebih dibagi menjadi tiga belas zona proteksi yang terdiri dari empat belas relai arus lebih. Masing-masing zona proteksi terdiri dari proteksi utama dan proteksi cadangan. Idealnya proteksi utama dan proteksi cadangan akan bekerja secara terkoordinasi, yaitu proteksi utama yang akan bekerja terlebih dahulu dan jika proteksi utama mengalami kegagalan kerja, maka proteksi cadangan akan bekerja. Pada pembahasan ini akan dilakukan anilisis terhadap unjuk kerja koordiasi proteksi relai arus lebih berdasarkan setting relai yang diterapkan di lapangan. 4.1.2 Single Line Diagram Proteksi Relai Arus Lebih Jaringan Distribusi Tenaga Listrik 150SS1 Pembangkitan Generator 152-G-501A Kilang RFCC Single line diagram proteksi relai arus lebih jaringan distribusi tenaga listrik 150SS1 pembangkitan Generator 152-G-501A kilang RFCC dibuat menggunakan software ETAP versi 12.6. Single line diagram dibuat berdasarkan data-data yang diperoleh di lapangan. Single Line diagram proteksi relai arus lebih jaringan distribusi tenaga listrik 150SS1 pembangkitan generator 152-G-501A kilang RFCC dapat dilihat pada gambar 4.1 Gambar 4. 1 Single Line Diagram Proteksi Relai Arus Lebih Generator 152-G-501A RL 152-G-501A RL 150SS1-EE-0101C CB 152-G-501A RL 150SS1-EE-0101A-F CB 150SS1-EE-0101C RL 150SS1-EE-0101A-I CB 150SS1-EE-0101A CB TR 153-P-501C-M RL 150SS1-EE-0011C-F CB 150SS1-EE-00-11A RL 150SS1-EE-0011A-F CB 150SS1-EE-0102A RL 150SS1-EE-0102A-I CB 150SS1-EE-0012A RL 150SS1-EE-0012A-F FS 158-A-501-K1B-M T 158-A-501-K1B-M RL 158-A-501-K1B-M RL 150SS1-EE-0102EZ-F1 CB 150SS1-EE-0102EZ2 CB 150SS1-EE-0102EZ1 RL 150SS1-EE-0102EZ-F RL 150SS1-EE-0012E-F CB 150SS1-EE-0012E CB 154-P-507CM RL 154-P-507CM T 156-K-501BM FS 156-K-501BM RL 156-K-501BM 011C 13,83,45 kV 011A 13,83,45 kV 012A 3,450,4 kV 012E 3,450,4 kV 150SS1EE0103EZ 156-K-501BM 154-P-507CM 151-B-501A-K1-M 150SS1EE0103A 158-A-501-K1B-M 153-M-501C