Perbandingan Settingan Koordinasi Proteksi Relai Arus Lebih Zona Proteksi 4
Gambar 4. 93 Grafik TCC Setting di Lapangan
Gambar 4. 94 Grafik TCC Resetting Perhitungan Manual
Gambar 4. 95 Grafik TCC Resetting Data Hasil Simulasi ETAP
Dari grafik TCC yang ditunjukan oleh gambar 4.93, gambar 4.94, dan gambar 4.95 terlihat bahwa seolah-olah ketiga settingan koordinasi proteksi relai
arus lebih sudah berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukan dari grafik TCC ketiga gambar tersebut bahwa grafik relai RL 150SS1-EE-0102EZ-F1 terletak di atas
grafik RL 150SS1-EE-0102EZ-F, sehingga grafik arus hubung singkat memotong grafik relai RL 150SS1-EE-0102EZ-F1 dan grafik RL 150SS1-EE-0102EZ-F
secara berurutan. Tetapi jika dilakukan analisis terhadap margin time antar relai, maka settingan koordinasi relai arus lebih yang terpasang di lapangan tidak
memenuhi standar koordinasi proteksi. Hal ini dikarenakan margin time antar relai pada settingan koordinasi proteksi yang terpasang di lapangan hanya sebesar 0,074
detik. Margin time dengan nominal 0,074 detik menyebabkan relai cadangan bekerja sebelum relai utama menyelesaikan tugasnya dalam memerintahkan circuit
breaker utama untuk trip. Sedangkan resetting koordinasi proteksi relai arus lebih
menggunakan perhitungan manual dan menggunakan data arus hubung singkat hasil simulasi software ETAP memiliki margin time antar relai utama dan relai
cadangan masing-masing sebesar 0,248 detik dan 0,243 detik. Margin time resetting koordinasi proteksi relai arus lebih menggunakan perhitungan manual dan
menggunakan data arus hubung singkat sudah sesuai dengan standar margin time dari IEEE std 242-1986 yaitu minimal adalah 0,2-0,35 detik.