Kondisi Sosial GAMBARAN UMUM PERKEBUNAN TEMBAKAU BANDAR

commit to user li tanaman tembakau diurus oleh AVROS. Perubahan dalam hal anggaran perlu dilakukan karena DPV secepatnya harus dilikuidasi. 43

D. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Perkebunan

Tembakau Bandar Chalipah

1. Kondisi Sosial

Penduduk Karesidenan Sumatera Timur sebagian besar merupakan keturunan Melayu. Selain keturunan Melayu mereka juga ada yang merupakan suku Batak. Penduduk Deli seperti kebanyakan penduduk Sumatera Selatan, mereka selain keturunan Melayu dan suku Batak, juga merupakan keturunan imigran dari Jambi, Palembang, Semenanjung Malaya, Minangkabau, Bugis dan Jawa. Mereka menetap di sepanjang pantai di pesisir timur pantai Sumatera Timur. Awal sebelum kedatangan para imigran-imigran tersebut, suku Batak Karo juga telah mendiami Deli. Kemudian terjadi perkawinan antara orang-orang suku Batak dan orang-orang Melayu. Mereka tetap merupakan suku Batak meskipun telah merupakan campuran Batak dan Melayu. Banyak juga dari hasil perkawinan campuran ataupun yang suku Batak asli memeluk Islam seperti orang-orang keturunan Melayu tersebut. 44 Pendiri keluarga penguasa Deli adalah seorang Islam yang bekerja untuk Sultan Iskandar Muda di Aceh. Pendiri Kesultanan Deli adalah Gocah Pahlawan. Sumber dari orang-orang Deli mengatakan Gocah Pahlawan berasal dari India, sedangkan sumber masyarakat Serdang mengatakan asal usul 43 Redaksi, “Kepentingan Tembakau diurus AVROS, DPV akan dilikuidasi”, Pendorong, 26 Mei 1952, halaman 2. 44 Karl. J. Pelzer, op. cit., halaman 19. commit to user lii Gocah Pahlawan berasal dari Bukit Siguntang, Mahameru. Kendati tidak ada kesepakatan, tetapi sumber dari Deli dan dari Serdang mengaku suatu hari Gocah Pahlawan terdampar di Pantai Pasai Aceh. Karena dianggap berjasa mengusir para perusuh di Aceh, Sultan Iskandar Muda memberi gelar Gocah Pahlawan. 45 Pendiri keluarga Deli merupakan keturunan orang India yang datang ke Deli tahun 1630 ketika daerah tersebut masih dikuasai oleh Kerajaan Aceh. Ia pun kemudian mengawini putri Kepala Karo di Sunggal dan beberapa keturunannya menikah dengan kelurga Karo terkemuka lainnya. Sultan yang terakhir sering menceritakan dengan bangga bahwa ia separuh India dan separuh Batak Karo dan menghubungkan lengan dan tanggannya yang berbulu kepada leluhurnya dari India. 46 Keturunan Batak Karo banyak yang memeluk Islam dan membentuk kampung-kampung Islam di tepi-tepi sungai Deli. Orang-orang Batak yang telah memeluk Islam tersebut segera mengikuti adat kebiasaan orang-orang Melayu, menggunakan dua bahasa, mengambil nama-nama Islam. Mereka menganggap diri mereka sebagai orang Melayu dan tidak pernah melupakan marga Bataknya. 47 Selain orang Melayu dan Batak, Deli Serdang juga dihuni oleh berbagai macam etnis seperti Jawa dan Cina. Kedatangan orang Jawa dan Cina terjadi pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Mereka datang sebagai kuli perkebunan tembakau. Setelah tahun 1880 perusahaan 45 Budi Agustono, et al.,op. cit., halaman 11-12. 46 Karl. J. Pelzer, Loc. cit. 47 Ibid. commit to user liii perkebunan tembakau berhenti mendatangkan orang Cina, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan juga mereka selalu menimbulkan kerusuha perusahaan perkebunan kemudian sepenuhnya mendatangkan orang Jawa. 48 Ada dua faktor lain yang sangat berperan dalam menopang kedudukan sosial orang Melayu, yaitu faktor politik dan budaya lokal. Dalam kedua bidang tersebut orang Melayu masih dominan. Dalam bidang politik, kekuasaan Sultan Deli masih mampu melindungi kepentingan orang Melayu. Dalam perjanjian antara Sultan Deli dan pemerintah kolonial Belanda yang tercantum dalam Kontrak Panjang Lange Verklaring, Sultan memiliki kekuasaan pemerintahan otonomi ke dalam selfgoverning territories, terutama dalam masalah tanah, adat, dan agama. Dua bidang kehidupan yang terakhir ini juga berlaku untuk orang pribumi yang bermukim di kota gemeente. 49

2. Kondisi Ekonomi