Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

pelajaranMenganalisis Rangkaian Listrik. Hasil belajar siswa pada mata pelajaranMenganalisis Rangkaian Listrik dapat disimpulkan bahwa prestasi yang dicapai masih sangat rendah. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal dan sesuai dengan tuntutan kurikulum diperlukan suatu alternatif model pembelajaran dan penggunaan yang mengarah kepada pembelajaran siswa aktif dengan harapan dapat meningkatkan penguasaan konsep dan mengembangkan keterampilan berkomunikasi siswa pada mata pelajaranMenganalisis Rangkaian Listrik. Hal ini disebabkan pembelajaran masih berpusat pada guru dan metode penyampaian materi didominasi dengan metode konvensional yaitu ceramah dan mencatat, sehingga siswa hanya menerima pengetahuan dari guru saja, kurangnya interaksi dan aspek keterbukaan antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa sehingga segala kesulitan siswa dalam proses pembelajaran tidak bisa diketahui oleh guru, sumber belajar dominan yang digunakan siswa adalah catatan yang diberikan guru dalam kegiatan belajar mengajar, penggunaan model pembelajaran yang kurang mengarah pada upaya memberikan contoh-contoh penerapan materi yang diajarkan pada dunia nyata. Hal itulah yang menjadi faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa di SMK Negeri 1 Balige tergolong rendah. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaranMenganalisis Rangkaian Listrik supaya mencapai hasil yang sesuai dengan KKM adalah dengan menggunakan model pembelajaran. Setelah mempelajari strategi pembelajaran dan berbagai model pembelajaran yang telah dikembangkan dan diaplikasikan dalam dunia pendidikan, maka penulis mengambil satu model pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Teams Achievement Divisionsyang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik.Dalam pembelajaran kooperatif model STAD kelas dibagi beberapa tim. Setiap tim terdiri dari empat sampai lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnis. Siswa akan mencoba menganalisis, membahas dan dapat menemukan jawaban dari masalah yang dibahas bersama, sehingga setiap anggota kelompok akan memahami setiap materi yang diberikan oleh guru. Alasan dipilihnya model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions STAD karena, 1 situasi pembelajaran lebih kondusif, karena siswa dilibatkan secara penuh dalam pembelajaran, 2 guru tidak lagi menggunakan metode konvensional, sehingga pembelajaran lebih berpusat pada siswa, 3 guru akan termotivasi untuk mencari media pembelajaran baru modeling dari berbagai sumber. Selain itu siswa juga diajak untuk terlibat langsung mulai dari pemahaman materi, diskusi, pembentukan kelompok belajar hingga praktek. Adapun kelebihan dari model pembelajaran tipe STAD ini, yaitu : 1 Dapat mengembangkan prestasi siswa, baik hasil tes yang dibuat guru maupun tes baku, 2 Rasa percaya diri siswa meningkat, siswa merasa lebih terkontrol untuk keberhasilan akademisnya, dan 3 Strategi kooperatif memberikan perkembangkan yang berkesan pada hubungan interpersonal di antara anggota kelompok yang berbeda etnis. Sedangkan kekurangan dari model pembelajaran tipe STAD ini ialah sebagai berikut : 1 Apabila guru terlena tidak mengingatkan siswa agar selalu menggunakan keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok maka dinamika kelompok akan tampak macet, 2 Apabila jumlah kelompok tidak diperhatikan, yaitu kurang dari empat, misalnya tiga, maka seorang anggota akan cenderung menarik diri dan kurang aktif saat berdiskusi dan apabila kelompok lebih dari lima maka kemungkinan ada yang tidak mendapatkan tugas sehingga hanya membonceng dalam penyelesaian tugas, dan 3 Apabila ketua kelompok tidak dapat mengatasi konflik-konflik yang timbul secara konstruktif, maka kerja kelompok akan kurang efektif.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi identifikasi masalah adalah: 1. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru. 2. Kurangnya interaksi dan aspek keterbukaan antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa. 3. Sumber belajar dominan yang digunakan siswa adalah catatan yang diberikan guru dalam kegiatan belajar mengajar. 4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang mengarah pada upaya memberikan contoh-contoh penerapan materi yang diajarkan pada dunia nyata. 5. Hasil belajar siswa sebagian besar tidak sampai pada Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, yaitu ≥ 75.

C. Pembatasan Masalah

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya pembatasan masalah agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah, upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrikmenggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Team Achievement Divisions di kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige T.A 20152016.

D. Perumusan Masalah

Bedasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu,apakah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Team Achievement Divisions dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige T.A. 20152016?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswamelalui penerapanmodel pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Team Achievement Divisions pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik di kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dirumuskan dari penelitian ini adalah sebagai berkut: 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan teknologi di bidang pendidikan, khususnya dalam bidang pembelajaran produktif di SMK. b. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi guru dalam menunjang keberhasilan belajar siswa, khususnya meningkatkan mutu pendidikan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Team Achievement Divisions. 2. Manfaat Praktis Manfaat penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Team Achievement Divisions. 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah: “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STADStudent Teams Achievement Divisions dapat meningkatkan hasil belajar Mengnalisis Rangkaian Listrik pada siswa kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 1 Balige tahun ajaran 20152016”. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut yakni : a Pada siklus I ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 62,96 dengan nilai terendah 53,33 dan nilai tertinggi 86,67 serta nilai rata-rata kelas 69,62; b Pada siklus II Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 77,77 dengan nilai terendah 73,33 dan nilai tertinggi 100 serta nilai rata-rata kelas 83,45.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: 1. Efektifitas pembelajaran dipengaruhi oleh keaktifan belajar siswa, semakin aktif siswa membelajarkan diri maka hasil belajar akan semakin lebih baik. Oleh sebab itu disarankan kepada guru untuk membuat variasi mengajar dengan menggunakan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif dalam pembelajaran. 2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran yang dapat melatih jiwa kebersamaan dan kepemimpinan serta tanggung- jawab diri bagi siswa, oleh sebab itu model kooperatif tipe STAD dapat menjadi salah satu sarana bagi guru untuk pengembangan diri peserta didik. 3. Menerapkan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran tentunya memiliki kendala tersendiri, terutama dalam mengkoordinir ketertiban belajar. Oleh sebab itu sebelum menerapkan model pembelajaran yang menuntut peran aktif siswa, diharapkan kepada guru untuk memanajemen pembelajaran dengan matang agar sistem kontrol pada pelaksanaan pembelajaran terlaksana dengan baik.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI DAN AKTIFITAS BELAJAR BIOLOGI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF (MODEL STAD) PADA MATERI VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 1 SUMENEP

0 8 1

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BUMIRATU KECAMATAN PAGELARAN

0 10 34

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BUMIRATU KECAMATAN PAGELARAN

0 4 22

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS IX.3 SMP NEGERI 1 WAY BUNGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 60

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS IX.3 SMP NEGERI 1 WAY BUNGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 59

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 1 TALANGPADANG

0 6 110

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT ACILITATOR AND EXPLAINING

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 GETASAN Florentina Dian Ika Vitasari

0 0 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

0 0 16