UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (TIPE STAD) PADA SISWA SMK NEGERI 1 BALIGE T.A 2015/2016.

(1)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGANALISIS

RANGKAIAN LISTRIK MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

(TIPE STAD)PADA SISWA

SMK NEGERI 1 BALIGE

T.A. 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program studi Pendidikan Teknik Elektro

Oleh:

BENNY HAPOSAN SIANIPAR

NIM. 5113331004

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Benny Haposan Sianipar. NIM.5113331004 : Upaya Peningkatan Hasil Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif (Tipe STAD) Pada Siswa SMK Negeri 1 Balige T.A 2015/2016.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik pada siswa kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 1 Balige tahun ajaran 2015/2016. Menganalisis Rangkaian Listrik merupakan salah satu program mata pelajaran pada pendidikan kejuruan program studi keahlian Teknik Listrik. Melalui tindakan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD), diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik pada siswa kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas model Arikunto yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana dalam setiap 1 siklus dilaksanakan dalam 2 pertemuan dan pada setiap siklus diselesaikan melalui tahap perencanan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X TITL 2 SMK Negeri 1 Balige yang terdiri dari 27 orang. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas tes dan obsevasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik pada siswa kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 1 Balige. Hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian persentase ketuntasan belajar secara klasikal yakni 62,96% pada siklus I dan 77,77% pada siklus II, serta pencapaian nilai rata-rata kelas sebesar 69,62 pada siklus I dan 83,45 pada siklus II.

Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Hasil Belajar Siswa, dan Menganalisis Rangkaian Listrik.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Koorperatif (Tipe STAD) Pada Siswa SMK Negeri 1 Balige T.A. 2015/2016”.

Skripsi ini disusun secara sistematis dari hasil penyusunan data-data rujukan yang penulis peroleh dari buku panduan dan buku lainnya yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan Dosen Pembimbing Skripsi, Bapak Drs. Jongga Manullang, M. Pd. yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini dan kerjasama dari berbagai pihak sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Dan tidak lupa juga penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Yang tercinta orang tua, B. Henry Sianipar dan N. M. Br. Pasaribu, selaku yang memberikan segala sesuatunya yaitu moril, materi dan juga doa-doa dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik.


(8)

iii

4. Bapak Drs. Baharuddin, S.T., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Dr. Salman Bintang, M.Pd selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Djadid Thamrin, S.T selaku Dosen Pembimbing Akademik. 7. Bapak Drs. Marsangkap Silitonga, M.Pd. selaku Dosen Penguji.

8. Ibu Dra. Pintauli Saragih, M.Pd. selaku Dosen Penguji.

9. Terimakasih buat sahabat-sahabat : Arrizal Rafiq, Ahmad Faisal, Rudi Rahmansyah Nasution, M. Wahyu Nazli, Joy S. Barus, Sutris J. Surbakti dan Yeltsin G. Nababan yang selalu mengingatkan dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

10.Terimakasih buat teman teristimewa Ayu Chrismasela Butarbutar yang selalu mendukung dan mendoakan dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa karena keterbatasan penulis. Untuk itu penulis terlebih dahulu meminta maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan skripsi ini ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Medan, Mei 2016

Benny Haposan Sianipar NIM. 5113331004


(9)

iv DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis... 10

1. Hakekat Hasil Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik... 10

2. Hakekat Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) ... 19

B. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ... 35

C. Kerangka Berfikir ... 36

D. Pengajuan Hipotesis ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 38


(10)

v

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 38

C. Subjek Dan Objek Penelitian ... 38

D. Defenisi Operasional Variabel ... 39

E. Metode Dan Rancangan Penelitian ... 39

F. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data ... 46

G. Teknik Analisis Data ... 47

H. Indikator Keberhasilan ... 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 51

B. Pembahasan Penelitian ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69


(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Diagram Kompetensi Siswa Kelas X TITL ... 4

Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas oleh Arikunto ... 40

Gambar 3. Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 56

Gambar 4. Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 61


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan ... 73

2. Silabus ... 74

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 78

4. Soal-soal Siklus 1 ... 86

5. Kunci Jawaban Siklus ... 90

6. Soal-soal Siklus II ... 91

7. Kunci Jawab Siklus II ... 95

8. Aktivitas Siklus I ... 96

9. Instrumen Observasi Guru Siklus I ... 98

10.DKN Siklus I ... 99

11.Aktivitas Siklus II ... 101

12.Instrumen Observasi Guru Siklus II ... 103

13.DKN Siklus II ... 104

14.Foto Dokumentasi ... 106

15.Lembar Revisi ... 111

16.Surat Penugasan Dosen ... 112

17.Lembar Persetujuan Judul ... 113

18.Surat Permohonan Observasi ... 114

19.Surat Balasan Observasi ... 115

20.Lembar Persetujuan Sempro ... 116

21.Berita Acara Sempro ... 117

22.Lembar Revisi Sempro ... 119

23.Surat Penelitian ... 120

24.Surat Balasan Penelitian ... 121

25.Lembar Bimbingan Skripsi ... 122

26.Lembar Persetujuan Skripsi ... 123


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, menuntut manusia untuk terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang terutama dalam bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi manusia dan tidak dapat dipisahkan darikehidupan manusia.Oleh karena itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang diharapkan.Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan susana belajar dan peroses pembelajaran agarsiswa aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga pendidikan tingkat menengah bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bidangnya. Hal ini sesuai dengan pasal 33 ayat 3 UU Nomor RI No. 20 Tahun 2003. Kurikulum pada suatu jenjang dikembangkan sesuai dengan prinsip deversifikasi sesuai dengan aturan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Untuk mencapai tujuan tersebut pembinaan anak didik (siswa) yang akan terjun kemasyarakat harus dilakukan seoptimal mungkin,baik mengenai kompetensi


(14)

2

kejuruan maupun bidang disiplin ilmu.Hal ini sesuai dengan tujuan SMK dalam GBPP Tahun 2004yaitu : (1) Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional, (2) Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir,mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri, (3) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah pada saat ini maupun pada saat yang akan datang, (4) Menyiapkan tamatan agar mampu menjadi warga negara yang produktif,adaptif dan kreatif.

Keberhasilan siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal siswa. Faktor internal merupakan kondisi dalam proses belajar yang berasal dari dalam diri siswa sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Faktor internal ini antara lain kecerdasan, bakat, keterampilan/kecakapan, minat, motivasi, kondisi fisik dan mental. Faktor eksternal yaitu seluruh kondisi diluar individu siswa yang langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi belajarnya. Faktor eksternal ini diantaranya lingkungan sekolah, guru, keluarga, teman bermain dan masyarakat luas. Guru sebagai pengembang kompetensi siswa harus memiliki strategi untuk mengoptimalkan kompetensi siswa dengan memperhitungkan faktor internal dan eksternal siswa. Hal ini selaras dengan pendapat Kemp dalam Rusman (2011:132) yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Berbagai upaya telah dilakukan sekolah dan guru untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Menurut Rustiyah dalam Suryosubroto (2002: 14-15), agar guru dapat mengajar secara efektif hendaknya syarat-syarat berikut dilakukan : a).


(15)

3

membelajarkan siswa secara aktif, b). mempergunakan banyak model mengajar (variasi model), c). memberi motivasi belajar siswa yang tepat, d). mempertimbangkan perbedaan individual siswa, e). selalu membuat perencanaan sebelum mengajar, f). mampu menciptakan situasi yang demokratis di sekolah, g). menghubungkan mata pelajaran disekolah dengan kebutuhan dimasyarakat, dll. Joyce & Weil dalam Rusman (2011:133) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pelajaran dan membimbing pelajaran didalam kelas atau yang lain. Hal ini dapat dilakukan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat, pengemasan yang kreatif dan pemeliharaan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMK Negeri 1 Balige pada tanggal 23 Januari 2016, ditemukan bahwa siswa mengalami kendala dalam menguasai dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru yang berdampak pada nilai mata pelajaran tertentu seperti pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik. Berdasarkan wawancara terhadap guru bidang studi yaitu Rosmawati Hutapea, pada Standar Kompetensi Menganalisis Rangkaian Listrik serta dokumentasi nilai DKN siswa kelas X pada bulan April 2015 terdapat hanya 38% siswa yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal = ≥75) dan 62% siswa yang tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal = ≤75). Presentase ketuntasan belajar secara klasikal harus mencapai sekurang-kurangnya


(16)

4

lulus biasanya guru bidang studi tersebut akan mengadakan ujian ulangan (remedial).

Perolehan hasil belajar mata pelajaranMenganalisis Rangkaian Listrik siswa kelas X TITL T.A. 2014 – 2015 dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Daftar Kompetensi Siswa X TITL

No. Predikat Nilai

Tahun 2015

FEBRUARI MARET APRIL

Jumlah siswa (orang) (%) Jumlah siswa (orang) (%) Jumlah siswa (orang) (%)

1 Kurang 0 – 74 30 94 23 71 20 62

2 Cukup 75 – 84 2 6 9 28 8 26

3 Baik 85 – 92 0 0 0 0 4 12

4 Amat Baik 93 – 100 0 0 0 0 0 0

(Sumber : DKN SMK Negeri 1 Balige Tahun 2015)

Gambar 1. Diagram Kompetensi Siswa Kelas X TITL

Dari data di atas dapat dilihat bahwa siswa yang lulus pada ujian di bulan April hanya 12 orang atau 38%, dan siswa yang lainnya masih belum lulus. Sesudah diadakan ujian Remedial siswa seluruhnya lulus 100% pada mata

0 5 10 15 20 25 30 35

FEBRUARI MARET APRIL

Kurang Cukup Baik


(17)

5

pelajaranMenganalisis Rangkaian Listrik. Hasil belajar siswa pada mata pelajaranMenganalisis Rangkaian Listrik dapat disimpulkan bahwa prestasi yang dicapai masih sangat rendah. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal dan sesuai dengan tuntutan kurikulum diperlukan suatu alternatif model pembelajaran dan penggunaan yang mengarah kepada pembelajaran siswa aktif dengan harapan dapat meningkatkan penguasaan konsep dan mengembangkan keterampilan berkomunikasi siswa pada mata pelajaranMenganalisis Rangkaian Listrik.

Hal ini disebabkan pembelajaran masih berpusat pada guru dan metode penyampaian materi didominasi dengan metode konvensional yaitu ceramah dan mencatat, sehingga siswa hanya menerima pengetahuan dari guru saja, kurangnya interaksi dan aspek keterbukaan antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa sehingga segala kesulitan siswa dalam proses pembelajaran tidak bisa diketahui oleh guru, sumber belajar dominan yang digunakan siswa adalah catatan yang diberikan guru dalam kegiatan belajar mengajar, penggunaan model pembelajaran yang kurang mengarah pada upaya memberikan contoh-contoh penerapan materi yang diajarkan pada dunia nyata. Hal itulah yang menjadi faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa di SMK Negeri 1 Balige tergolong rendah.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaranMenganalisis Rangkaian Listrik supaya mencapai hasil yang sesuai dengan KKM adalah dengan menggunakan model pembelajaran. Setelah mempelajari strategi pembelajaran dan berbagai model pembelajaran yang telah dikembangkan dan diaplikasikan dalam dunia pendidikan, maka penulis mengambil satu model pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement


(18)

6

Divisions)yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik.Dalam pembelajaran kooperatif model STAD kelas dibagi beberapa tim. Setiap tim terdiri dari empat sampai lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnis. Siswa akan mencoba menganalisis, membahas dan dapat menemukan jawaban dari masalah yang dibahas bersama, sehingga setiap anggota kelompok akan memahami setiap materi yang diberikan oleh guru.

Alasan dipilihnya model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) karena, (1) situasi pembelajaran lebih kondusif, karena siswa dilibatkan secara penuh dalam pembelajaran, (2) guru tidak lagi menggunakan metode konvensional, sehingga pembelajaran lebih berpusat pada siswa, (3) guru akan termotivasi untuk mencari media pembelajaran baru (modeling) dari berbagai sumber. Selain itu siswa juga diajak untuk terlibat langsung mulai dari pemahaman materi, diskusi, pembentukan kelompok belajar hingga praktek.

Adapun kelebihan dari model pembelajaran tipe STAD ini, yaitu : (1) Dapat mengembangkan prestasi siswa, baik hasil tes yang dibuat guru maupun tes baku, (2) Rasa percaya diri siswa meningkat, siswa merasa lebih terkontrol untuk keberhasilan akademisnya, dan (3) Strategi kooperatif memberikan perkembangkan yang berkesan pada hubungan interpersonal di antara anggota kelompok yang berbeda etnis. Sedangkan kekurangan dari model pembelajaran tipe STAD ini ialah sebagai berikut : (1) Apabila guru terlena tidak mengingatkan siswa agar selalu menggunakan keterampilan-keterampilan kooperatif dalam


(19)

7

kelompok maka dinamika kelompok akan tampak macet, (2) Apabila jumlah kelompok tidak diperhatikan, yaitu kurang dari empat, misalnya tiga, maka seorang anggota akan cenderung menarik diri dan kurang aktif saat berdiskusi dan apabila kelompok lebih dari lima maka kemungkinan ada yang tidak mendapatkan tugas sehingga hanya membonceng dalam penyelesaian tugas, dan (3) Apabila ketua kelompok tidak dapat mengatasi konflik-konflik yang timbul secara konstruktif, maka kerja kelompok akan kurang efektif.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:

1. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru.

2. Kurangnya interaksi dan aspek keterbukaan antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa.

3. Sumber belajar dominan yang digunakan siswa adalah catatan yang diberikan guru dalam kegiatan belajar mengajar.

4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang mengarah pada upaya memberikan contoh-contoh penerapan materi yang diajarkan pada dunia nyata.

5. Hasil belajar siswa sebagian besar tidak sampai pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu ≥ 75.

C. Pembatasan Masalah

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya pembatasan masalah agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas. Batasan masalah dalam penelitian ini


(20)

8

adalah, upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrikmenggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) di kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige T.A 2015/2016.

D. Perumusan Masalah

Bedasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu,apakah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige T.A. 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswamelalui penerapanmodel pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik di kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dirumuskan dari penelitian ini adalah sebagai berkut:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan teknologi di bidang pendidikan, khususnya dalam bidang pembelajaran produktif di SMK.


(21)

9

b. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi guru dalam menunjang keberhasilan belajar siswa, khususnya meningkatkan mutu pendidikan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions).

2. Manfaat Praktis

Manfaat penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions).


(22)

67 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dalam

penelitian ini adalah: “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD(Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar Mengnalisis Rangkaian Listrik pada siswa kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 1 Balige tahun ajaran 2015/2016”. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut yakni : a) Pada siklus I ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 62,96% dengan nilai terendah 53,33 dan nilai tertinggi 86,67 serta nilai rata-rata kelas 69,62; b) Pada siklus II Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 77,77% dengan nilai terendah 73,33 dan nilai tertinggi 100 serta nilai rata-rata kelas 83,45.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Efektifitas pembelajaran dipengaruhi oleh keaktifan belajar siswa, semakin aktif siswa membelajarkan diri maka hasil belajar akan semakin lebih baik. Oleh sebab itu disarankan kepada guru untuk membuat variasi mengajar dengan menggunakan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif dalam pembelajaran.


(23)

68

2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran yang dapat melatih jiwa kebersamaan dan kepemimpinan serta tanggung-jawab diri bagi siswa, oleh sebab itu model kooperatif tipe STAD dapat menjadi salah satu sarana bagi guru untuk pengembangan diri peserta didik. 3. Menerapkan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif

dalam proses pembelajaran tentunya memiliki kendala tersendiri, terutama dalam mengkoordinir ketertiban belajar. Oleh sebab itu sebelum menerapkan model pembelajaran yang menuntut peran aktif siswa, diharapkan kepada guru untuk memanajemen pembelajaran dengan matang agar sistem kontrol pada pelaksanaan pembelajaran terlaksana dengan baik.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

A.M., Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.

Arief S. Sadiman, dkk. 2009. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.

Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta; PT Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: PT Bumi

Aksara

Asmani, J. 2010. Buku Pintar Playgroup. Jakarta: Buku Biru.

Awaludin Ahmad. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pengapian Konvensional. Skripsi. Semarang, Universitas Negeri Semarang.

Daryanto & Rahardjo, Muljo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media

Depdiknas. 2006. Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA, SMK, dan SLB). Jakarta: Depdiknas.

Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, S.B., dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. ”Psikologi Belajar”. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Harmoko. 2013. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Ditinjau Dari Keaktifan Siswa Dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Menggunakan Alat Ukur Kelas X


(25)

70

Jurusan Teknik Pemesinan Di SMK Muhammadiyah Prambanan. Skripsi. Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta.

Hartati, S. 1997. Strategi Pembelajaran Kooperatif dalam Proses Belajar Mengajar Biologi di SMU. Jurnal Edukasi.

Ibrahim. M, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. UNESA University Press. Surabaya.

Kusumah. Wijaya dan Dedi Dwigatama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks.

Lie. 2008. Cooperative Learning. Jakarta; PT. Gramedia Widiasara Indonesia. Maidiyah, E. 1998. Pembelajaran Kooperatif Pada Topik Pecahan di SD (Dalam

Upaya-upaya Meningkatkan Peran Pendidikan Matematika Dalam Menghadapi Era Globalisasi: Perspektif Pembelajaran Alternatif Kompetitif) Laporan Seminar Nasional Pendidikan Matematika 4 April 1998. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.

Noornia, A. 1997. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode STAD Pada Pengajaran Persen di Kelas VI SD Ma'arif 02 Singosari, Tesis. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.

Novita Maulidah. 2012. Efektivitas model pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement divisions) berbantuan modul Terhadap hasil belajar kewirausahaan Pada siswa kelas X Pemasaran SMK Negeri 1 Batang. Skripsi. Semarang, Universitas Negeri Semarang.

Nuansa Ayu Febrina & Isroah. 2012 Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (Stad) Pada Siswa Kelas X AK 3 Program Keahlian Akuntansi SMK Batik Perbaik Purworejo Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia, Vol. X, No. 2

Nurhadi. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Universitas Negeri Malang: Malang.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grapindo Persada.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.


(26)

71

Slavin, Robert, E. 1995.Cooperative Learning: Theory, Research and Praktice (2 ed) Boston : Allyn and Bacon Publisher

Slavin, Robert, E. 2005. Cooperative Learning. Diterjemahkan oleh penyunting dr. Zubaedi. Bandung:Nusamedia.

Slavin, Robert, E. (2009). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sunanik. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN Kelas XI TKR 1 Semester II SMK Negeri 2 Lamongan Tahun Pelajaran 2011/2012. E-Jurnal FKIP Lamongan.

Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Syaiful Sagala. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALFABETA.

Trianto. 2009. Mendesan Model Pembelajaran inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi


(27)

72

L

A

M

P

I

R

A

N


(1)

67 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah: “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD(Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar Mengnalisis Rangkaian Listrik pada siswa kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 1 Balige tahun ajaran 2015/2016”. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut yakni : a) Pada siklus I ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 62,96% dengan nilai terendah 53,33 dan nilai tertinggi 86,67 serta nilai rata-rata kelas 69,62; b) Pada siklus II Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 77,77% dengan nilai terendah 73,33 dan nilai tertinggi 100 serta nilai rata-rata kelas 83,45.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Efektifitas pembelajaran dipengaruhi oleh keaktifan belajar siswa, semakin aktif siswa membelajarkan diri maka hasil belajar akan semakin lebih baik. Oleh sebab itu disarankan kepada guru untuk membuat variasi mengajar dengan menggunakan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif dalam pembelajaran.


(2)

68

2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran yang dapat melatih jiwa kebersamaan dan kepemimpinan serta tanggung-jawab diri bagi siswa, oleh sebab itu model kooperatif tipe STAD dapat menjadi salah satu sarana bagi guru untuk pengembangan diri peserta didik. 3. Menerapkan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif

dalam proses pembelajaran tentunya memiliki kendala tersendiri, terutama dalam mengkoordinir ketertiban belajar. Oleh sebab itu sebelum menerapkan model pembelajaran yang menuntut peran aktif siswa, diharapkan kepada guru untuk memanajemen pembelajaran dengan matang agar sistem kontrol pada pelaksanaan pembelajaran terlaksana dengan baik.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

A.M., Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.

Arief S. Sadiman, dkk. 2009. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.

Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta; PT Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: PT Bumi

Aksara

Asmani, J. 2010. Buku Pintar Playgroup. Jakarta: Buku Biru.

Awaludin Ahmad. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pengapian Konvensional. Skripsi. Semarang, Universitas Negeri Semarang.

Daryanto & Rahardjo, Muljo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media

Depdiknas. 2006. Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA, SMK, dan SLB). Jakarta: Depdiknas.

Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, S.B., dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. ”Psikologi Belajar”. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Harmoko. 2013. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Ditinjau Dari Keaktifan Siswa Dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Menggunakan Alat Ukur Kelas X


(4)

70

Jurusan Teknik Pemesinan Di SMK Muhammadiyah Prambanan. Skripsi. Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta.

Hartati, S. 1997. Strategi Pembelajaran Kooperatif dalam Proses Belajar Mengajar Biologi di SMU. Jurnal Edukasi.

Ibrahim. M, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. UNESA University Press. Surabaya.

Kusumah. Wijaya dan Dedi Dwigatama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks.

Lie. 2008. Cooperative Learning. Jakarta; PT. Gramedia Widiasara Indonesia. Maidiyah, E. 1998. Pembelajaran Kooperatif Pada Topik Pecahan di SD (Dalam

Upaya-upaya Meningkatkan Peran Pendidikan Matematika Dalam Menghadapi Era Globalisasi: Perspektif Pembelajaran Alternatif Kompetitif) Laporan Seminar Nasional Pendidikan Matematika 4 April 1998. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.

Noornia, A. 1997. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode STAD Pada Pengajaran Persen di Kelas VI SD Ma'arif 02 Singosari, Tesis. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.

Novita Maulidah. 2012. Efektivitas model pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement divisions) berbantuan modul Terhadap hasil belajar kewirausahaan Pada siswa kelas X Pemasaran SMK Negeri 1 Batang. Skripsi. Semarang, Universitas Negeri Semarang.

Nuansa Ayu Febrina & Isroah. 2012 Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (Stad) Pada Siswa Kelas X AK 3 Program Keahlian Akuntansi SMK Batik Perbaik Purworejo Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia, Vol. X, No. 2

Nurhadi. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Universitas Negeri Malang: Malang.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grapindo Persada.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.


(5)

71

Slavin, Robert, E. 1995.Cooperative Learning: Theory, Research and Praktice (2 ed) Boston : Allyn and Bacon Publisher

Slavin, Robert, E. 2005. Cooperative Learning. Diterjemahkan oleh penyunting dr. Zubaedi. Bandung:Nusamedia.

Slavin, Robert, E. (2009). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sunanik. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN Kelas XI TKR 1 Semester II SMK Negeri 2 Lamongan Tahun Pelajaran 2011/2012. E-Jurnal FKIP Lamongan.

Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Syaiful Sagala. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV.

ALFABETA.

Trianto. 2009. Mendesan Model Pembelajaran inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi


(6)

72

L

A

M

P

I

R

A

N


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI DAN AKTIFITAS BELAJAR BIOLOGI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF (MODEL STAD) PADA MATERI VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 1 SUMENEP

0 8 1

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BUMIRATU KECAMATAN PAGELARAN

0 10 34

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BUMIRATU KECAMATAN PAGELARAN

0 4 22

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS IX.3 SMP NEGERI 1 WAY BUNGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 60

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS IX.3 SMP NEGERI 1 WAY BUNGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 59

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 1 TALANGPADANG

0 6 110

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT ACILITATOR AND EXPLAINING

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 GETASAN Florentina Dian Ika Vitasari

0 0 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

0 0 16