kabupaten atau kota lainnya yang melalui satu Propinsi maupun lebih dari satu Propinsi.
9. Angkutan Taksi, yaitu angkutan dengan menggunakan mobil
penumpang umum yang diberi tanda khusus dan dilengkapi dengan argometer yang melayani angkutan dari pintu ke pintu dalam wilayah
operasi terbatas. 10.
Angkutan Pariwisata, yaitu angkutan dengan menggunakan mobil bus umum yang dilengkapi dengan tanda-tanda khusus, untuk keperluan
pariwisata atau keperluan lain di luar pelayanan angkutan dalam trayek, seperti untuk keperluan keluarga dan sosial lainnya.
11. Angkutan Lingkungan, yaitu angkutan dengan menggunakan mobil
penumpang umum yang dioperasikan dalam wilayah operasi terbatas pada kawasan tertentu.
2.6 Trayek Angkutan Umum
Berdasarkan PP Republik Indonesia No.74 tahun 2014 tentang angkutan jalan, Trayek adalah lintasan kendaraan bermotor umum untuk
pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil penumpang atau mobil bus yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap, dan jenis
kendaraan tetap serta berjadwal atau tidak berjadwal. Rencana umum jaringan trayek adalah dokumen yang memuat rencana jaringan trayek dan
kebutuhan kendaraan bermotor dalam satu kesatuan jaringan. Jaringan
trayek adalah kumpulan dari trayek yang menjadi satu kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang.
Dalam penyusunan jaringan trayek, yang terdapat dalam PP Republik Indonesia No.74 tahun 2014 tentang angkutan jalan yaitu Jaringan trayek
dan kebutuhan kendaraan bermotor umum disusun berdasarkan: a.
Rencana tata ruang b.
Tingkat permintaan jasa angkutan c.
Kemampuan penyediaan jasa angkutan d.
Ketersediaan jaringan lalu lintas dan angkutan jalan e.
Kesesuaian dengan kelas jalan f.
Keterpaduan intramoda angkutan g.
Keterpaduan antarmoda angkutan
2.7 Pengertian Pariwisata
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 10.Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata
dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah,dan Pemerintah Daerah
2.8 Pengretian Wisatawan dan Obyek Wisata
Menurut Undang Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan
oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu
untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Menurut Norval dari Inggris, wisata adalah kegiatan yang berhubungan dengan masuk, tinggal dan bergeraknya penduduk asing di dalam atau luar
suatu negara atau wilayah M. Kesrul, 2003:3 Pengertian Wisatawan dalam Undang Undang Republik Indonesia No
10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.
Pengertian Wisatawan yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1969, Tentang Pedoman Pembinaan Pengembangan Kepariwisataan
Nasional. Memberikan definisi wisatawan adalah orang yang bepergian dari
tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan itu.
Menurut Chafid Fandeli, Wisatawan adalah seseorang yang melakukan perjalanan dan persinggahan sementara diluar tempat tinggalnya untuk
jangka waktu lebih dari 24 jam dengan maksud untuk tidak mencari nafkah. Dalam dunia pariwisata segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk
dikunjungi serta dilihat sebagai atraksi sering dinamakan sebagai Obyek Wisata Nyoman S.Pendit, 1986.
Pengertian lain menyebutkan bahwa Obyek wisata adalah perwujudan dari pada ciptaan manusia, seni budaya serta sejarah, bangsa dan tempat
atau keadaan alam dan mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan.
Sedangkan pengertian obyek wisata adalah Budaya yang terdapat di dalam brosur pariwisata budaya dan sejarah Fandeli,Chafid.1995 : 58
2.9 Sistem Guna Lahan Sistem Transportasi