Scan Impedansi dengan Metode Norton Filter Harmonisa

i i

2.7 Scan Impedansi dengan Metode Norton

Scan impedansi digunakan untuk menentukan besarnya impedansi dilihat dari suatu rel daya. Salah satu metoda yang digunakan yaitu dengan metode Norton. Metoda ini digunakan untuk menghitung impedansi total sistem dilihat dari sumber arus harmonisa. Diagram satu garis dari sistem distribusi dengan filter second order damped dapat dilihat pada Gambar 2.15. Gambar 2.15 Diagram satu garis sistem distribusi dengan filter second order damped Berdasarkan diagram satu garis dapat dirangkai menjadi rangkaian ekivalen Norton pada frekuensi harmonisa. Tegangan dan arus harmonisa dari sistem dengan beban nonlinear dan filter harmonisa dapat dianalisis menggunakan model rangkaian ekivalen seperti terlihat pada Gambar 2.16 Universitas Sumatera Utara i i Gambar 2.16 Rangkaian ekivalen Norton pada frekuensi harmonisa Beban nonlinear dimodelkan sebagai sumber arus harmonisa sedangkan transformator dan filter harmonisa dimodelkan sebagai impedansi. Sedangkan bebanlain yang terdiri dari beban linear atau motor induksi pada frekuensi harmonisa mempunyai impedansi yang sangat besar bila dibandingkan dengan impedansi sistem oleh karena itu dapat diabaikan [7] Dari Gambar 2.16 didapat persamaan untuk memperoleh besarnya arus harmonisa, tegangan harmonisa I s h, I f h, V s h pada rel daya dari sistem sebagai berikut: ….……………………………. 2.38 …...………………………… ...2.39 Universitas Sumatera Utara i i … …...……………….………….. 2.40 Di mana: = Arus harmonisa ke-h dari beban non linear. = Arus harmonisa ke-h yang menuju sumber. = Arus harmonisa ke-h yang menuju ke filter harmonisa. = Tegangan harmonisa ke-h pada bus. = Impedansi ekivalen harmonisa ke-h dari sumber. = Impedansi ekivalen harmonisa ke-h dari filter harmonisa. Persamaan 2.38 dan 2.40 menunjukkan bahwa tegangan dan arus harmonisa menuju sumber dapat dikurangi dengan filter harmonisa yang sesuai dengan impedansi pada frekuensi harmonisa

2.8 Filter Harmonisa

Pengaruh yang disebabkan oleh harmonisa sangat besar, sehingga diperlukan suatu usaha untuk mereduksi harmonisa yang terjadi. Usaha tersebut adalah dengan merencanakan suatu filter yang ditala pada orde harmonisa tertentu, sehingga harmonisa dominan yang terjadi dapat berada pada nilai dibawah standar yang telah ditentukan yaitu standar IEEE 519-1992. Tabel 2.1 dan 2.2. Universitas Sumatera Utara i i Tabel 2.1 Limit tegangan Harmonisa Standar IEEE 519-1992 Tegangan Distorsi Tegangan Distorsi Tegangan Pada PCC Individu Total 69 kV 3.0 5.0 69.001 kV - 161 kV 1.5 2.5 161.001 kV 1.0 1.5 Tabel 2.2 Limit Arus Harmonisa Standar IEEE 519-1992 L SC I I 11  h 17 11   h 23 17   h 35 23   h h  35 THD V ≤ 69 KV 20 4.0 2.0 1.5 0.6 0.3 5.0 20-50 7.0 3.5 2.5 1.0 0.5 8.0 50 -100 10.0 4.5 4.0 1.5 0.7 12.0 100 -1000 12.0 5.5 5.0 2.0 1.0 15.0 1000 15.0 7.0 6.0 2.5 1.4 20.0 69 KV V ≤161 KV 20 2.0 1.0 0.75 0.3 0.15 2.5 20-50 3.5 1.75 1.25 0.5 0.25 4.0 50-100 5.0 2.25 2.0 0.75 0.35 6.0 100-1000 6.0 2.75 2.5 1.0 0.5 7.5 1000 7.0 3.5 3.0 1.25 0.7 10.0 Universitas Sumatera Utara i i Tujuan dari filter harmonisa adalah: 1. Untuk mengurangi amplitudo satu atau lebih frekuensi tertentu dari sebuah tegangan dan arus serta untuk menginjeksi arus harmonisa dalam jaringan sampai ke level yang dapat diterima. 2. Untuk menyediakan semua atau sebagian daya yang dikonsumsi oleh sumber harmonisa oleh beban-beban lainnya. 3. Untuk perbaikan faktor daya.

2.9 Batasan Harmonisa

Dokumen yang terkait

Perbandingan Penggunaan Filter Single Tuned dan Second Order untuk Mereduksi Harmonisa pada Motor Induksi Satu Fasa yang dijalankan dengan Programmable Logic Control

3 87 94

Analisis Kesesuaian Antara Double Tuned Filter Dengan Type-C Filter Pada Beban Transformator 400 kVA Politeknik Negeri Lhokseumawe

9 124 95

Perancangan Filter Pasif Orde Tiga Untuk Mengurangi Harmonisa Akibat Beban Non Linear (Studi Kasus Pada Transformator 400 kVA Di Politeknik Negeri Medan)

3 67 80

Analisis Filter Pasif Single Tuned Untuk Mengurangi Arus Harmonisa Pada Mixer

4 56 82

Analisis Filter Pasif Single Tuned Untuk Mengurangi Arus Harmonisa Pada Mixer

1 4 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Resonansi - Analisis kebutuhan filter pasif untuk mengurangi gangguan harmonisa dan perbaikan faktor daya menggunakan Second Order Damped (Studi Kasus Pada Transformator 400 kVA Di Politeknik Negeri Medan)

0 1 32

Analisis kebutuhan filter pasif untuk mengurangi gangguan harmonisa dan perbaikan faktor daya menggunakan Second Order Damped (Studi Kasus Pada Transformator 400 kVA Di Politeknik Negeri Medan)

0 0 8

ANALISIS KEBUTUHAN FILTER PASIF UNTUK MENGURANGI GANGGUAN HARMONISA DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA MENGGUNAKAN SECOND ORDER DAMPED (STUDI KASUS PADA TRANSFORMATOR 400 KVA POLITEKNIK NEGERI MEDAN) TESIS

0 0 16

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Harmonisa - Analisis Kesesuaian Antara Double Tuned Filter Dengan Type-C Filter Pada Beban Transformator 400 kVA Politeknik Negeri Lhokseumawe

0 0 26

Analisis Kesesuaian Antara Double Tuned Filter Dengan Type-C Filter Pada Beban Transformator 400 kVA Politeknik Negeri Lhokseumawe

1 0 16