i i
3.4 Simulasi Sebelum Pemasangan Filter.
Simulasi dilakukan untuk mengetahui kondisi awal saat sebelum dipasang filter pada sistem dengan menggunakan software MATLABSIMULINK. Rangkaian
simulasi dari sistem sebelum dipasang filter ditunjukkan pada Gambar 3.2 di bawah ini.
Gambar 3.2 Rangkaian simulasi sistem sebelum pemasangan filter Model simulasi dari sistem adalah sebagai berikut:
a. Beban nonlinier sebagai sumber harmonisa disimulasikan dengan sumber
arus dengan frekuensi harmonisa, besaran arus harmonisa yang diperoleh didapat melalui hasil pengukuran.
b. Arus fundamental disimulasikan dengan sumber arus pada frekuensi fundamental 50 Hz, diperoleh dari pengukuran yaitu I
h1
.
ZL
Discrete, Ts = 5e-005 s.
powergui
Zs
V source
v +
-
V M
Scope V Scope Ih
i +
-
Ih I9
I7 I5
I3 I17
I15 I13
I11 I1
Ih V
Universitas Sumatera Utara
i i
c. Sumber tegangan disimulasikan dengan sumber AC pada tegangan fasa
ke netral yaitu 230 Volt pada frekuensi fundamental 50 Hz. d. Impedansi sistem dan impedansi beban diperoleh dari hasil perhitungan.
3.5 Simulasi Dengan Pemasangan Filter
Simulasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemasangan filter pada sistem dengan menggunakan software MATLABSIMULINK. Model simulasi dari
sistem sama dengan sebelum pemasangan filter tetapi dengan menambah filter dida- lam rangkaian simulasi. Gambar rangkaian simulasi dari sistem setelah pemasangan
filter ditunjukkan seperti Gambar 3.3
Gambar 3.3 Rangkaian simulasi dengan filter second order damped
ZL
Discrete, Ts = 5e-005 s.
powergui Zs
V source
v +
-
V M
Scope V Scope Ih
R L
i +
-
Ih I9
I7 I5
I3 I17
I15 I13
I11 I1
Z I M
C Ih
V
Universitas Sumatera Utara
i i
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS
4.1 Hasil Pengukuran dan Simulasi
4.1.1 Hasil Pengukuran
Hasil pengukuran arus, tegangan, daya, bentuk gelombang dan spektrum harmonisa dan daya pada sistem kelistrikan di Politeknik Negeri Medan, dapat dilihat
pada Gambar 4.1; 4.2; dan 4.3. Pada Tabel 4.1 dapat dilihat, kandungan harmonisa arus dari sistem menunjukan THDi yang cukup tinggi yaitu 25,4. Hal ini
berdasarkan pada Tabel 2.2 yang merupakan limit arus harmonisa standar IEEE 519- 1992 bahwa, perbandingan short circuit ratio
L SC
I I
dengan nilai diantara 20 dan 50, THDi yang diijinkan adalah 8. Karena THD arus belum memenuhi standar, maka
diperlukan filter untuk mengurangi harmonisa yang terjadi dengan memasang filter second order.
Bentuk gelombang arus pada Gambar 4.1 menunjukkan bentuknya mendekati gelombang empat persegi dan spektrum arus pada Gambar 4.2 menunjukkan,
harmonisa yang menonjol adalah harmonisa ke 3 disusul dengan harmonisa ke 5 dan 7, sedangkan harmonisa ke 9 dan seterusnya semakin kecil.
Adapun hasil pengukuran yang dilakukan pada sistem kelistrikan di Politeknik Negeri Medan adalah sebagai berikut:
47
Universitas Sumatera Utara
i i
a. Pengukuran arus dan tegangan serta bentuk gelombang dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Hasil pengukuran menunjukkan tegangan fasa dan arus yang terukur adalah 218,4 Volt dan 432,5 A.
Gambar 3.2. Bentuk gelombang arus dan tegangan hasil pengukuran.
Gambar 4.1 Bentuk gelombang arus dan tegangan hasil pengukuran
Universitas Sumatera Utara
i i
b. Pengukuran Total Harmonisa arus THDi Hasil pengukuran spektrum THDi pada Gambar 4.2 menunjukkan THDi
25,4 dan arus 432,3 Amper, sedangkan Induvidual Harmonic Distortion arus IHDi dapat dilihat pada Tabel 4.1
Gambar 4.2. Bentuk Spektrum harmonisa arus hasil pengukuran
Universitas Sumatera Utara
i i
Tabel 4.1 Hasil pengukuran arus
Orde harmonisa
Nilai rms arus Ampere
Nilai puncak arus Amper
IHDi
1 432,5
611,64 100
3 103,37
146,17 24,2
5 27,52
38,92 9,3
7 10,09
14,27 3,5
9 2,45
3,46 0,84
11 1,48
2,09 0,62
13 0,41
0,58 0,54
15 0,13
0,18 0,46
17 0,04
0,06 0,31
THDi 25,4
c. Pengukuran daya dan faktor daya Hasil pengukuran daya aktip P, daya S, daya reaktip Q dan faktor daya
PF dapat dilihat pada Gambar 4.3
Gambar 4.3 Besaran daya dan faktor daya hasil pengukuran
Universitas Sumatera Utara
i i
4.2 Analisis Perhitungan Impedansi Sistem
Impedansi sistem terdiri dari impedansi saluran dan impedansi transformator. Jika impedansi dari peralatan diberikan dalam satuan Ohm, maka impedansi tersebut
diubah kedalam satuan p.u dengan kVA
base
= 400 kVA dan Tegangan base = 400 V Untuk menghitung arus hubung singkat I
sc
, Short Circuit Capasity SCC, Short Circuit Ratio SCR dan orde harmonisa resonansi, diperlukan data impedansi
dari sistem. Untuk menghitung besar tegangan harmonisa, arus harmonisa, THD tegangan, THD arus dan simulasi dari sistem diperlukan data impedansi dalam satuan
Ohm. Jika perhitungan menggunakan impedansi dalam satuan ohm, maka semua impedansi dalam sistem harus dinyatakan terhadap sisi tegangan tinggi atau tegangan
rendah. Dalam perhitungan ini, semua impedansi dinyatakan terhadap sisi tegangan rendah 400 V. Impedansi yang dihitung adalah impedansi saluran, impedansi
transformator, impedansi sistem dan impedansi beban.
4.2.1 Impedansi Saluran
Impedansi saluran kabel terbuat dari kabel N2XSEFGbY 3x150 mm
2
, sepanjang 30 m. Dari katalog didapat:
R = 0,206 Ωkm, maka tahanan kabel R = 0,00618 Ω
L = 0,359 mHkm, maka reaktansi kabel X
L
= 0,00338 Ω
Z
kabel
= 0,00618 + j0,00338 Ω
Universitas Sumatera Utara
i i
pu kV
kVA Z
Z
b kabel
0084 ,
01545 ,
10
3 2
4.2.2 Impedansi Transformator
Dari data transformator, kapasitas daya yang didapatkan adalah 400 kVA, tegangan sistem 20 kV400 V, maka:
V
sekunder
per fasa = V
230 3
400
Impedansi Transformator Z
T
= 4 = 0,04 pu
Impedansi Transformator
016 ,
4 ,
4 ,
04 ,
2 T
Z
4.2.3 Impedansi Sistem
Impedansi sistem merupakan penjumlahan dari impedansi saluran dan impedansi transformator.
Z
sistem
= Z
saluran
+ Z
transformator
= 0,0084 + 0,04 = 0,0484 pu Z
sistem
=
01963 ,
400 10
4 ,
0484 ,
3 2
Ω
Dengan diketahuinya impedansi sistem dan tegangan fasa sistem maka didapatkan arus hubung singkat I
SC
.
Universitas Sumatera Utara
i i
A Z
V I
sistem S
SC
11716 01963
, 230
Arus
SC
I dihitung untuk mendapatkan Short Circuit Ratio SCR yang menentukan
batas harmonisa arus sesuai standar IEEE 519-1992.
4.2.4 Impedansi Beban
Dari hasil pengukuran diperoleh arus beban I
L
sebesar 432.5 Amper, sehingga besarnya SCR yang merupakan perbandingan arus hubung singkat I
SC
dengan arus beban I
L
, dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.43.
SCR = 09
, 27
5 .
432 11716
L SC
I I
Berdasarkan Tabel 2.2 yang menyatakan limit arus harmonisa standar IEEE 519-1992, SCR sebesar 27,09 berada diantara 20 dan 50, dengan tegangan pada PCC
≤ 69 kV, maka THDi yang diizinkan adalah 8 dan individual harmonisa arus untuk harmonisa h11 adalah 7.
Dari hasil pengukuran arus beban I
L
sebesar 432,5 Amper dapat juga dihitung impedansi beban Z
L
.
5318 ,
5 ,
432 230
L S
L
I V
Z
Faktor daya hasil pengukuran didapatkan sebesar 0,73 lagging, maka tahanan beban R
L
dan reaktansi beban X
L
adalah:
Universitas Sumatera Utara
i i
R
L
= Z
L
x Cos φ = 0,5318 x 0,73 = 0,3882 Ω
X
L
= Z
L
x Sin φ = 0,5318 x 0,683 = 0,3634 Ω
Hasil perhitungan impedansi sistem yang merupakan penjumlahan impedansi saluran dengan impedansi transformator serta perhitungan impedansi
beban diatas akan digunakan sebagai data masukan untuk simulasi sebelum pemasangan filter.
Adapun impedansi sistem dan impedansi beban untuk masukan dalam simulasi sebelum pemasangan filter dapat dilihat pada Tabel 4.2
Tabel 4.2 Impedansi sistem dan impedansi beban
4.3 Hasil Simulasi Sebelum Pemasangan Filter
Simulasi dilakukan untuk mengetahui kondisi awal saat sebelum dipasang filter pada sistem dengan menggunakan software MATLABSIMULINK. :
Tegangan sumber Impedansi sistem
Impedansi beban Vs
Volt R
S
Ω X
S
Ω R
L
Ω X
L
Ω
230 0,00618
0,01963 0,3882
0,3634
Universitas Sumatera Utara
i i
Dengan memasukkan nilai parameter-parameter yang telah dihitung tersebut kedalam rangkaian simulasi, maka gambar bentuk gelombang arus dan tegangan dari
hasil simulasi pada kondisi awal sebelum pemasangan filter dapat dilihat pada Gambar 4.4 dan 4.5.
Gambar 4.4 Bentuk gelombang arus sebelum pemasangan filter
0.1 0.105
0.11 0.115
0.12 0.125
0.13 0.135
-200 200
FFT window: 2 of 10 cycles of selected signal
Time s
Gambar 4.5 Bentuk gelombang tegangan sebelum pemasangan filter
0.1 0.105
0.11 0.115
0.12 0.125
0.13 0.135
-500 500
FFT window: 2 of 10 cycles of selected signal
Time s
Universitas Sumatera Utara
i i
Gambar bentuk spektrum arus dan tegangan dari hasil simulasi sistem pada kondisi awal sebelum pemasangan filter dapat dilihat pada Gambar 4.6 dan 4.7.
5 10
15 20
5 10
15 20
25
Harmonic order Fundamental 50Hz = 611.6 , THD= 24.85
M ag
o f
F un
da m
en ta
l
Gambar 4.6 Spektrum harmonisa arus sebelum pemasangan filter
5 10
15 20
0.5 1
1.5 2
2.5
Harmonic order Fundamental 50Hz = 323.4 , THD= 2.99
M ag
o f
F un
da m
en ta
l
Gambar 4.7 Spektrum harmonisa tegangan sebelum pemasangan filter
Universitas Sumatera Utara
i i
Sebelum pemasangan filter menunjukkan, bentuk gelombang arus pada Gambar 4.4 mendekati gelombang segi empat, sedangkan bentuk gelombang
tegangan mendekati bentuk sinusoidal. Cacatnya bentuk gelombang arus ini menunjukkan kandungan harmonisa yang ditimbulkan cukup besar. Dari bentuk
spektrum arus pada Gambar 4.6 menunjukkan, harmonisa yang menonjol adalah harmonisa ke 3 disusul dengan harmonisa ke 5 dan 7. Spektrum arus menunjukkan
THDi sebesar 24,85 dan THDv 2,99. Dengan melihat Tabel 2.1 dan 2.2 yang merupakan limit tegangan dan arus standar IEEE 519-1992, hasil simulasi sebelum
pemasangan filter menunjukkan THDi melebihi standar yang ditentukan, sedangkan THDv sudah memenuhi standar.
4.4 Analisis Perhitungan Komponen Filter