Parameter Yang Diamati TATA CARA PENELTIAN
2. Jumlah Anakan
Perhitungan jumlah anakan dilakukan setiap 2 minggu sekali mulai umur 2 HST dan berhenti ketika titik maksimum perkembangan vegetatif yang
ditandai dengan keluar nyamalai, caranya yaitu dengan menghitung jumlah anakan yang muncul. Serta dinyatakan dalam helai.
3. Jumlah Anakan Produktif rumpun helai
Perhitungan jumlah anakan produktif dilakukan dengan menghitung anakan yang telah menghasilkan malai pada saat padi masuk pertumbuhan
generative 40 HST dilakukan setiap 2 minggu sekali sampai panen. 4.
Panjang malai Perhitungan panjang malai dilakukan setiap 2 minggu sekali mulai umur 2 HST
sampai panen. Diukur dengan cara mengukur pangkal malai sampai malai terujung serta dinyatakn dalam cm
5. Jumlah gabah rumpun
Perhitungan jumlah gabah dilakukan pada saat padi sudah di panen dengan cara menghitung hasil per rumpun dan dinyatakan dengan butir.
6. Bobot gabah segar rumpun
Perhitungan Bobot gabah dilakukan pada saat padi sudah dipanen dengan cara menimbang hasil per rumpun serta dinyatakan dalam kg
7. Bobot kering gabah rumpun
Perhitungan Bobot kering gabah dilakukan setelah padi dikeringkan pada sinar matahari langsung, diukur dengan kadar air yang sama, serta dinyatakan dalam
gram
X =
−�� − �
�� X = Bobot kering gabah pada kadar air 14
�
= Bobot kering gabah pada kadar air terukur. 8.
Bobot 1000 Butir gram Pengamatan Bobot 1000 butir dilakukan dengan cara menimbang Bobot gabah
1000 biji dari hasil masing-masing perlakuan yang telah dikeringkan, kemudian mengukur kadar airnya dengan dikonversikan pada kadar air 14 dengan
rumus:
y =
−�� − �
� y = Bobot 1000 butir pada kadar air 14
b= Bobot 1000 butir pada kadar air terukur. 9.
Persentase Gabah Hampa Dengan cara membagi jumlah gabah hampa dengan seluruh gabah yang ada
dalam perlakuan dikalikan 100. 10.
Hasil tanaman Hasil tanaman dilakukan dengan cara mengkonversi bobot gabah kering dan
dinyatakan dalam satuan tonha dengan rumus:
a aha a a a a
x bobot gabah k�ring