Keahlian Manajerial TINJAUAN PUSTAKA

12 2. Interpersonal mencakup empati yang merupakan keahlian memahami, mengerti, serta menghargai perasaan orang lain. Menjadi pendengar yang baik, menghargai kemajuan, beranggung jawab, mudah berelasi, dan mampu untuk menjadi seorang pemimpin 3. Penyesuaian diri mencakup pengujian realita yang merupakan keahlian untuk menghubungkan antara pengalaman dan kondisi secara objektif. Mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau orang baru, mengatasi kekurangan bersama, pelopor perubahan, mampu beradaptasi, dan peduli terhadap lingkungan. Berdasarkan uraian diatas aspek-aspek kecerdasan emosional adalah keahlian intrapersonal mengenali emosi diri sendiri, mengelola emosi dan memotivasi diri sendiri, keahlian interpersonal mengenali emosi orang lain dan membina hubungan, penyesuaian diri realistis, fleksibel, pengendalian diri dan pemecahan masalah Iskandar, 2009.

2.4. Keahlian Manajerial

Keahlian manajerial diartikan sebagai segala potensi dan keahlian yang digunakan pemimpin dalam bekerja dengan dan melalui orang lain. Menurut Kanz 2003 keahlian manajerial meliputi: a. Keahlian Konseptual Keahlian yang mengalami kompleksitas organisasi dan penyesuian terhadap bidang gerak unit kerja masing-masing kedalam pelaksanaan pekerjaan secara menyeruluh. Keahlian ini memungkinkan seseorang bertindak sesuai dengan tujuan organisasi secara menyeluruh, dan hanya atas dasar tujuan dan keputusan kelompok sendiri. Keahlian ini berkenaan dengan keahlian dalam Universitas Sumatera Utara 13 membuat keputusan dan melihat hubungan-hubungan yang penting dalam mencapai tujuan, rician dari keahlian unsur pimpinan dalam keahlian manajerial, meliputi antara lain: 1 mengidentifikasi karakteristik anggota; 2 mengukur keahlian pekerja; 3 menetapkan prioritas; 4 menganalisis lingkungan usaha; 5 mendesain alternatif contingency; 6 memonitor atau mengontrol aktivitas. Untuk dapat menerapkan ini pemimpin ditutut memiliki pemahaman utuh secara totalitas terhadap organisasinya. agar dapat mencapai tujuan. Untuk dapat menerapkan keahlian ini pemimpin dituntut memiliki pemahaman utuh secara totalitas terhadap organisasinya tujuannya agar dapat bertindak sesuai dengan tujuan organisasi secara menyeluruh berdasar tujuan dan kebutuhan kelompoknya. Berdasarkan dengan konsep ini dalam organisasi perusahaan dapat dilihat bahwa keterampilanan konseptual adalah keahlian yang dimiliki oleh manajer untuk melihat lingkungan dan program perusahaan sebagai suatu kesatuan, keahlian menjalankan secara efektif setiap komponen perusahaan, program perusahaan sebagai suatu sistem pengembangan dan berfungsi mengorganisasi manusia. b. Keahlian teknis Keahlian teknis ini akan bersinggungan dengan keahlian yang berhubungan dengan pengetahuan yang berupa penggunaan metode teknik dan peralatan yang digunakan dalam tugas tertentu yang diperoleh dari pengalaman pendidikan, pelatihan, ataupun yang didapat semasa memimpin dan menjalani usaha. Keahlian ini juga berkaitan dengan pengetahuan khusus yang dipelukan untuk mengimformasikan fungsi-fungsi pokok atau tugas-tugas yang berkenaan Universitas Sumatera Utara 14 dengan posisi sebagai supervisor. Dalam prakteknya keterlibatan seorang pemimpin dalam setiap bentuk ”technical skill” disesuaikan dengan status tingkatan pimpinan itu sendiri. Intinya, keahlian ini merupakan kompetensi spesifik untuk melaksanakan tugas atau keahlian menggunakan teknik-teknik, alat-alat, prosedur-prosedur, metode-metode dan peengetahui tentang lapangan lapangan yang secara benar dan tepat dalam melaksanakan tugasnya. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan berdasarkan pada keahlian ini, atara lain meliputi menerapkan kriteria operasional standar penjualan, menerapkan kriteria prosedur operasional standar, menganalisis data observasi pasar, menemukan visi dan misi, mengembangkan kreatifitas produk dan prosedur penjualan dan pemasaran, mengklasifikasikan tugas pekerja, mendemontrasikan keterampilan. c. Keahlian Hubungan Manusiawi Keahlian ini berkenaan dengan keahlian manajer atau pemimpin organisasi dalam melakukan kerja sama dengan orang lain, keahlian dalam mengorganisasikan elemen–elemen bisnis, baik dalam lingkungan internal hubungan dengan pekerja, dan staf administrasi, maupun diluar eksternal seperti cara berkomunikasi dengan pelanggan, investor, kalangan pengusaha yang dapat dikatakan sebagai inti dari keahlian dari pimpinan dalam mengelola usaha. Jika dirinci, keahlian hubungan kemanusiaan yang harus dimiliki pemimpin usaha dalam perannya adalah merespon perbedaan individual, mendiagnosa kelebihan atau potensi individu, mengklasifikasi nilai, variasi persepsi, menentukan komitmet pekerjaan, memimpin diskusi, mendengar, Universitas Sumatera Utara 15 memimpin intraksi secara koperatif, memecahkan konflik, merangkul sikap kebersamaan dan memberi contoh yang baik. Dari sekian aspek keahlian tersebut diatas, maka dapat dipandang bahwa aspek penting lain dari keahlian manusiawi, terletak pada keahlian manajerial personel. Keahlian ini berkenaann dengan keahlian membuat keputusan dan melihat hubungan-hubungan penting dalam mencapai tujuan, keahlian personal dapat juga dikatakan keahlian bekerjasama, memahami dan memotivasi orang lain baik secara perorangan.

2.5. Keberhasilan Usaha