23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian studi kasus dengan eksplanasi assosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara
dua variabel atau lebih yang dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional X1, keahlian manajerial X2 dan keberhasilan usaha Y. pendekatan
kauantitatif adalah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data, dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya
menggunakan aspek pengukuran, pertimbangan, rumus, dan kepastian data numerik.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kawasan Jl. Dr.Masyur Kota Medan. Penelitian ini dilakukan di bulan Agustus 2016.
3.3 Batasan Operasional
Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya penulis perlu
membatasi masalah yang di bahas Dimana variabel yang dianalisis sebagai berikut:
1. Variable Independen X dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional dan keahlian manajerial.
2. Variable Dependen Y yaitu keberhasilan usaha.
Universitas Sumatera Utara
24
3.4 Definisi Operasional
Tujuan utama pemberian definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan
pada suatu
variabel dengan
cara memberikan
arti atau
memspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Dalam penelitian ini defenisi
operasional variabel adalah: a. Kecerdasan emosional Variabel X1
Kecerdasan emosional adalah keahlian untuk menggunakan emosi secara efektif untuk mencapai tujuan, membangun hubungan produktif, dan meraih
keberhasilan. Berdasarkan Iskandar 2009, pengukuran indikator dalam mengukur kecerdasan emosi ialah terpenuhinya aspek-aspek berikut ini:
1. Intrapersonal merupakan keahlian untuk dapat menghargai dan menerima
sifat dasar pribadi yang pada dasarnya baik. 2.
Interpersonal mencakup empati, yaitu: merupakan keahlian memahami, mengerti, serta menghargai perasaan orang lain.
3. Penyesuaian diri mencakup pengujian realitas, yaitu: merupakan keahlian
untuk menghubungkan antara pengalaman dan kondisi secara objektif. b. Keahlian Manajerial Variabel X2
Keahlian manajerial diartikan sebagai segala potensi dan keahlian yang digunakan pemimpin dalam bekerja dengan dan melalui orang lain. Menurut Kanz
2003, pengukuran indikator dalam mengukur keahlian manajerial ialah:
Universitas Sumatera Utara
25 1. Keahlian konseptual adalah keahlian yang mengalami kompleksitas
organisasi dan penyesuian terhadap bidang gerak unit kerja masing-masing kedalam pelaksanaan pekerjaan secara menyeluruh.
2. Keahlian teknis ini akan bersinggungan dengan keahlian yang berhubungan dengan pengetahuan yang berupa penggunaan metode teknik dan peralatan
yang digunakan dalam tugas tertentu yang diperoleh dari pengalaman pendidikan, pelatihan, ataupun yang didapat semasa memimpin dan
menjalani usaha. 3. Keahlian hubungan manusiawi ialah keahlian yang berkenaan dengan
keahlian manajer atau pemimpin dalam melakukan kerja sama dengan orang lain, keahlian dalam mengorganisasikan elemen–elemen bisnis, baik dalam
lingkungan internal maupun diluar eksternal sebagai inti dari keahlian dari pimpinan dalam mengelola usaha.
c. Keberhasilan Usaha Variabel Y Menurut Nasution 2001, sebuah perusahaan dikatakan meraih
keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan
anggota dari perusahaan tersebut bertambah.
Universitas Sumatera Utara
26
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
No .
Variabel Defenisi
Operasional Dimensi
Indikator Skala
1 Kecerdasan
Emosional Kemampuan
untuk menggunakan
emosi secara efektif untuk
mencapai tujuan Intrapersonal
1. Kemampuan untuk dapat menghargai diri
sendiri 2. Berfikir jernih dalam
keadaan tertekan 3. Perasaan akan sukses
lebih dominan dari pada takut gagal
4. Percaya diri dalam menggeluarkan
gagasan baru Likert
Interpersonal 1. Kemampuan
memahami orang orang lain pekerja
2. Mampu menjadi pendengar yang baik
3. Menghargai kemajuan orang lain
4. Mudah berelasi 5. Mampu untuk
menjadi seorang pemimpin
Likert
Penyesuaian Diri
1. Kemampuan menyesuaikan diri
dengan konsumen 2. Mampu menghadapi
perubahan 3. Mampu beradaptasi
dengan pekerja 4. Mampu beradaptasi
dengan konsumen Likert
2 Keahlian
Manajerial Sebagai segala
potensi dan keahlian yang
digunakan pemimpin
dalam bekerja dengan dan
melalui orang lain
Keahlian Konseptual
1. Mampu menetapkan prioritas usaha
2. Mampu mengidentifikasi
masalah 3. Mampu membuat
keputusan 4. Mampu membuat
strategi bisnis Likert
Universitas Sumatera Utara
27 Keahlian
Teknis 1. Menerapkan kriteria
prosedur operasional standar
2. Mampu memonitor aktivitas usaha
Likert
3 Keberhasilan
usaha Keberhasilan
usaha adalah
sebuah pencapaian
dari perusahaan
dalam mencapai
target dan tujuan yang telah terencana dalam visi dan misi
perusahaan yang tercermin dari berbagai
aspek setelah
tercapainya target dan tujuan dibangunnya
perusahaan tersebut
1. Produksi meningkat 2. Keuntungan usaha
bertambah 3. Perputaran dana lebih
cepat 4. Jumlah karyawan
bertambah 5. Jumlah pelanggan
bertambah Likert
Sumber: Iskandar 2009, Kanz 2003, dan Nasution 2001 3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-
item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan Sugiyono, 2002. Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang
tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert.
Universitas Sumatera Utara
28
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
No. Pernyataan
Skor
1 Sangat Setuju
5 2
Setuju 4
3 Ragu-Ragu
3 4
Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju
1
3.6 Populasi dan Sampel