3.7 Rangkaian Relay Untuk motor DC
Rangkaian relay ini berfungsi untuk menggerakkan motor DC searah atau berlawanan arah dengan jarum jam. Rangkaian relay sebagai driver motor DC
tampak seperti gambar di bawah ini ,
Gambar 3.7 Rangkaian relay
Pada rangkaian ini untuk mengaktifkan atau menon-aktifkan relay digunakan transistor tipe NPN. Dari gambar dapat dilihat bahwa negatip relay
dihubungkan ke kolektor dari transistor NPN 2SC945, ini berarti jika transistor dalam keadaan aktif maka kolektor akan terhubung ke emitor dimana emitor
langsung terhubung ke ground yang menyebabkan tegangan di kolektor menjadi 0 volt, keadaan ini akan mengakibatkan relay aktif. Sebaliknya jika transistor tidak
aktif, maka kolektor tidak terhubung ke emitor, sehingga tegangan pada kolektor menjadi 12 volt, keadaan ini menyebabkan tidak aktif. Syarat transistor aktif
adalah jika tegangan pada basis V
BE
0.7 Volt.
Universitas Sumatera Utara
Kumparan pada relay akan menghasilkan tegangan singkat yang besar ketika relay dinon-aktifkan dan ini dapat merusak transistor yang ada pada
rangkaian ini. Untuk mencegah kerusakan pada transistor tersebut sebuah dioda harus dihubungkan ke relay tersebut. Dioda dihubungkan secara terbalik sehingga
secara normal dioda ini tidak menghantarkan. Penghantaran hanya terjadi ketika relay dinonaktifkan, pada saat ini arus akan terus mengalir melalui kumparan dan
arus ini akan dialirkan ke dioda. Tanpa adanya dioda arus sesaat yang besar itu akan mengalir ke transistor, yang mengakibatkan kerusakan pada transistor.
Saat relay yang terhubung ke PortB.0 pada mikrokontroler diaktifkan, maka common relay akan terhubung ke Normally Open NO pada relay pertama,
sehingga motor mendapat tegangan positif pada satu kutupnya, sedangkan kutub yang lain terhubung ke tegangan negative, dengan demikian maka motor akan
berputar ke satu arah. Sebaliknya saat relay yang terhubung ke PortB.1 pada mikrokontroller
diaktifkan, maka common relay akan terhubung ke Normally Open NO pada relay kedua, sehingga motor mendapat tegangan positif pada satu kutub,
sedangkan kutub yang lain terhubung ke tegangan negative, dengan demikinan maka motor akan berputar ke arah yang lain. Berputarnya motor akan
menyebabkan kunci terbuka atau tertutup. Kondisi input akan mempengaruhi perputaran motor DC. Jika input satunya diberi
logika 0 dan input duanya diberi logika nol maka motor tidak akan berputar.
Universitas Sumatera Utara
3.8 Rangkaian alarm